NovelToon NovelToon
Empat Mata Jatuh Cinta

Empat Mata Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Tamat
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Achmad Aditya Avery

Valda yang saat itu masih SD, jatuh cinta kepada teman dari perumahan seberang yang bernama Dera. Valda, dibantu teman-temannya, menyatakan perasaan kepada Dera di depan rumah Dera. Pernyataan cinta Valda ditolak mentah-mentah, hubungan antara mereka berdua pun menjadi renggang dan canggung. Kisah pun berlanjut, mengantarkan pada episode lain hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmad Aditya Avery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Study Tour Dimulai

Keesokan harinya, sekolah seperti biasa. Setelah tidur lelap semalam, rasanya sedikit lega dan ingin tertawa sekencang-kencangnya. Aku pikir, Tuhan telah menyelamatkanku dari sakit hati yang akan lebih parah lagi jika dilanjutkan.

Aku bersyukur saat itu dan merasa diselamatkan. Teman-teman terus menanyakan tentang putusnya hubunganku dengan Isy. Kabar ini begitu cepat tersebar. Terutama Aga yang datang dan mengejekku, tapi sepertinya aku cukup merasa terhibur.

Dia bilang sambil tertawa, “Udah Val, makanya lain kali, cari cewek yang beneran dikit kenapa? Banyak tuh, tinggal pilih aja.” Omongan dia ada benarnya. Lain kali harus lebih berhati-hati.

Suatu hari, saat sedang menggambar, menerbangkan emosi pada sebuah kertas. Inilah kehidupan keduaku, dunia antara aku dan kertas.

Lewat menggambar aku merasa lebih dikenal di sekolah ini.Isy juga saat itu mengenalku karena menggambar. Aku juga sekarang mengenal satu murid lagi, dia murid baru sama seperti Isy, dan dia suka menggambar juga.

Kami mulai akrab saat aku tahu bahwa dia suka menggambar. Seleranya juga sama yaitu menggambar manga. Kami sering berbagi pengetahuan seputar anime dan manga. Murid baru itu bernama Ferafina. Perempuan yang mengenakan kerudung panjang dan sangat pandai di kelas, seakan-akan menghibur hati yang kemarau akibat peristiwa beberapa hari lalu.

Sedikit demi sedikit, aku dan Ferafina menjadi makin akrab. Suatu hari, Ferafina membicarakan tentang alasan mengapa aku mengakhiri hubungan dengan Isy. Aku menceritakan semua dengan jujur.

Aku mengakui saat itu perasaan ini mulai terkikis akibat sifat Isy yang selalu saja ribut dengan Ena,dan lagi jika marah, ucapannya kadang kasar dan tidak sesuai dengan yang aku bayangkan. Aku juga menceritakan tentang peristiwa di saat kami berdua putus dan dia mendapatkan pengganti dalam waktu yang singkat.

Ferafina akhirnya dapat mengerti mengapa hubunganku dengan Isy tidak berjalan dengan baik. Ferafina juga mendoakan agar kelak aku bisa mendapat seseorang yang benar-benar bisa mencintai. Aku sangat senang, tapi dalam hati terus bertanya, “Siapa? Siapa perempuan yang sangat aku cintai dan juga mencintaiku dengan setulus hatinya?”

Ferafina, dia menjadi teman curhatku selama ini. Dia berbeda dari pertama kali aku melihatnya sebagai murid baru yang masuk di kelas ini. Apa aku tidak salah lihat? Pertama kali aku melihatnya, dia terlihat gemuk.

Aku terus memandangnya, memastikan bahwa aku tidak salah lihat. Ternyata berapa kali aku memandangnya, tetap saja dia itu memang tidak gemuk. Apa hanya aku yang melihatnya? Mungkin mata saja yang rada-rada, lagi pula mungkin saja dia olahraga dan menguruskan badan.

Hari berganti hari, Ferafina makin banyak meninggalkan jejak di hati. Aku mengenalnya sebagai perempuan yang paling baik dan indah saat itu. Mungkin perasaan aneh itu kembali menyerang. Namun saat itu juga aku berpikir, dia tidak akan mau menerimaku. Dia rajin beribadah, kerudungnya saja berlapis-lapis, aku tidak sengaja melihatnya saat dia mengenakan kerudung saat pelajaran olahraga.

Aku sendiri kaget, apa dia tidak gerah? Mungkin hal ini juga yang membuatku semakin tertarik mendekatinya. Mencoba memendam perasaan ini. Aku hanya ingin menikmati perasaan ini sendirian, mengagumi dari kejauhan, meskipun aku berharap dia bisa mengetahui perasaanku kelak.

Sekolah mengadakan study tour ke Yogyakarta. Kami akan menginap di sana selama beberapa hari. Ini adalah acara yang sangat aku tunggu walaupun harganya mahal luar biasa.

Kami akan tinggal bersama dengan keluarga desa atau sering disebut homestay. Acara ini memang dinyatakan wajib dari sekolah karena setelah ini kami akan mengerjakan laporan karya tulis dari study tour ini. Karya tulis yang akan diujikan di akhir semester dua nanti.

Aku ditunjuk sebagai ketua kelompok, ini memang bukan pertama kalinya aku memimpin sebuah kelompok, tapi rasanya benar-benar gugup, karena jika aku gagal dalam memimpin penyelesaian karya tulis ini, taruhannya adalah seluruh anggota kelompokku mungkin tidak bisa naik ke kelas berikutnya. Satu sisi, mungkin ini akan menjadi pengalaman luar biasa dalam hidup, jika dapat menjalaninya dengan baik.

Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Kami akan berangkat menuju Yogyakarta. Berkumpul di sekolah sejak jam 5 lewat 15 menit, karena kami takut ketinggalan kereta. Salah satu anggota kelompokku yaitu Aga belum datang. Kabarnya, dia masih di rumah Opi, karena rumahnya jauh, Aga memutuskan menginap di rumah Opi agar tidak telat tapi harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Opi telat bangun dan akhirnya kami memutuskan meninggalkan mereka. Para guru menyuruh mereka langsung ke stasiun Gambir. Namun, saat kami sampai di stasiun, mereka belum juga sampai.

Kereta yang akan kami naiki akan segera berangkat. Pada akhirnya, dengan berat hati, kami meninggalkan mereka berdua dan menyuruh mereka langsung ke Yogyakarta jika masih ingin mengikuti study tour ini.

Aku begitu khawatir, karena Bu Riah berkata, ketua harus bertanggung jawab pada anggota kelompok. Dia juga bilang jangan sampai ada yang telat. Pikiran benar-benar kacau saat itu, untung saja di kereta aku duduk dengan Uti dan teman-teman yang lain.

Sepanjang perjalanan kami sering bercanda. Berlagak seperti seorang kernet bus di kereta bersama Aba, mendengarkan musik, bermainkartu, dan lain sebagainya. Setidaknya aku bisa melupakan sejenak masalah karena adanya mereka sebagai penghibur di kereta ini.

Setelah lebih dari lima jam kami di kereta, akhirnya kami sampai juga di Yogyakarta. Kami segera berangkat naik bus ke lokasi yang akan menjadi tempat menginap kami selama beberapa hari.

Akhirnya kami hampir sampai ke tempat yang dituju. Setelah beberapa jam menelusuri jalan yang lumayan macet. Sekarang melewati jalan yang terjal, pandangan yang gelap. Suasana sekitar diselimuti pepohonan lebat menemani perjalanan kami.

Hal ini mengingatkanku saat menghadapi ujian kenaikan tingkat pencak silat di SMP dahulu. Etya, teman silat dulu, yang kebetulan satu bus denganku juga mengalami perasaan yang sama. Kami tertawa mengenang perjalanan yang menegangkan dahulu. Mungkin hutan yang dahulu aku hadapi lebih menyeramkan dari yang sekarang. Namun aku tidak mau menganggap mudah hal ini.

Bus yang tidak berhenti bergoyang ke kiri dan ke kanan membuat beberapa murid berteriak. Tiba-tiba suasana makin mencekam saat bus tiba-tiba berhenti. Aku mengira bus mogok dan kami terjebak di tengah hutan seperti ini.

Itu membuat kami panik. Namun ternyata, bus kembali berjalan. Kami sedikit tenang. Kukira kami harus mendorong bus ini sampai ke tempat yang dituju yang bahkan kami tidak tahu seberapa jauhnya tempat itu.

Setelah beberapa menit kami berlindung dalam kegelapan yang cukup mencekam ini, akhirnya kami sampai juga di tempat yang dituju. Sebuah desa yang masih serba sederhana.

Setelah turun dari bus, kami semua dipanggil untuk ditentukan rumah yang akan menjadi tempat tinggal kami selama di sini. Aku, Amda, Erdy, Ilha, Edi, dan Nima berada di rumah yang sama. Setelah kami berkenalan dengan pemilik rumah, kami langsung membaur dengan bermain kartu pokerbersama di kamar.

Kami beruntung mendapat keluarga yang baik di sini. Rumah yang kami tempati, serba apa adanya. Kami mengerti dan memang ini menjadi tantangan tersendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
halofloela
cerita yang bagus
Achmad Aditya Avery: terima kasih /Smile/
total 1 replies
Zyureˋslowrest.
Hi ka, aku mampir. semangat ya!
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
dari semua lagu kenapa yg dipilih spongebobs?
Osmond Silalahi: wkwk ...
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq mampir bro
Osmond Silalahi: sama²
total 2 replies
Y. Kasanova
Baru mampir
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
sakit kepala kalau langsung dibangunin model gitu
Osmond Silalahi: betul kan
total 2 replies
Osmond Silalahi
hayo ... salah sapa
Osmond Silalahi: wkwk ... setuju
total 2 replies
Osmond Silalahi
kali 2 weh
Achmad Aditya Avery: wkwkwkwkwk
total 1 replies
Osmond Silalahi
wah keren arti avery
Osmond Silalahi: tapi keren
total 2 replies
Osmond Silalahi
kunti jenis apa ini? wkwk
Osmond Silalahi: wkwkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
padahal rame matematika
Osmond Silalahi: begh ... rame lo
total 2 replies
Osmond Silalahi
mantap ini
Osmond Silalahi: sama²
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq banget dlu
Osmond Silalahi: wkwk ....
total 2 replies
Osmond Silalahi
Dera ky nya unmood
Osmond Silalahi: nah kan
total 2 replies
Osmond Silalahi
weh ... up bab.
Achmad Aditya Avery: yoaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!