NovelToon NovelToon
Menantu Dari Desa

Menantu Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Naura Anjani, seorang gadis desa yang menikah dengan pria asal kota. Namun sayang, gadis itu tidak di sukai oleh keluarga suaminya karena dianggap kampungan dan tidak setara dengan menantu lain yang memiliki gelar pendidikan tinggi dan pekerjaan yang memadai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Naura mendengar suara anak-anak di luar kamarnya.

Ia sudah memutuskan tidak akan mau menjadi baby sitter anak-anak Rere dan Ria lagi.

Ia tidak mau jika harus terus menerus mengasuh tiga orang anak sekaligus.

"Maaf ya, Mas. Aku tidak masak hari ini," ujar Naura ketika melihat suaminya tengah siap-siap pergi mengajar.

"Tidak apa-apa, Sayang." Azriel memaklumi perasaan istrinya. "Soal makan bisa di kantin nanti. Kalau perasaan kamu masih belum membaik, di kamar saja. Kalau mau makan pesan online saja," ujarnya tersenyum kecil.

Azriel keluar kamar sambil menenteng tasnya. Di ruang tengah, Azriel melihat mamanya yang tampak kelelahan.

Wanita itu duduk di sofa sembari menatap ketiga cucunya yang lari ke sana kemari. Barang-barang yang sudah ditata rapi, kini berserakan di lantai.

Sudah habis tenaga, habis pula suaranya karena berteriak mengingatkan cucunya yang sangat nakal.

"Lemas, Ma," sapa Azriel. Ia melihat kekacauan yang dibuat oleh keponakannya. "Mama sedang sakit?" tanyanya.

"Tidak, Zriel," Mama Sovi menggeleng. "Mama lelah menjaga anak-anak Mbakmu. Lihat saja," tunjuknya. "Apalagi Naura tidak masak!"

Azriel menghela napas kasar. "Kenapa malah istriku yang Mama salahkan? Menjaga anak-anak kan bukan tugas Naura, Ma. Naura itu istriku. Kalau Mbak Ria dan Mbak Rere merasa mampu, kenapa tidak bayar jasa baby sitter saja?" ujar Azriel kesal.

Di satu sisi, Azriel tidak mengizinkan Naura menjaga keponakannya. Tapi di sisi lain, Azriel kesal juga melihat mamanya sampai kelelahan begitu.

"Untuk apa bayar jasa baby sitter? Sudahlah, Mama tidak masalah menjaga keponakan kamu. Yang penting Mbak-mbakmu tenang bekerja, tidak jadi beban suaminya. Biarpun begitu mereka sering memberi Mama uang walaupun tidak banyak,"

"Ya sudah kalau Mama tidak keberatan," timpal Azriel. Azriel melihat napas ibunya terengah-engah. "Tapi pesanku, Ma. Mama kan sudah tua. Apa Mama masih kuat menjaga mereka semua?" tunjuknya.

Sejujurnya tidak. Tapi Mama Sovi lebih memilih mengasuh semua cucunya selama Ria dan Rere pergi bekerja.

Azriel pamit pergi mengajar. Tak lupa ia mencium punggung tangan mamanya.

"Hati-hati ya, Zriel."

Sementara itu Naura mengintip dari cela pintu kamarnya. Melihat Mama mertuanya kelelahan, kasihan juga sebenarnya.

Pelan-pelan ia menutup pintu kamarnya.

Naura meraih ponselnya di atas meja. Ia hendak menghubungi orang developer tempo hari.

Ia menempelkan ponselnya ke telinga. Tanpa menunggu lama, panggilan itu sudah terhubung.

"Iya, halo," sapa seorang wanita di seberang sana.

"Halo, Mbak Ana. Saya, Naura. Yang melihat-lihat rumah dua hari yang lalu."

"Oh ya, Bu Naura."

"Begini, saya sudah bicara dengan suami saya. Dan saya memutuskan untuk membeli salah satu unit di komplek itu. Kira-kira hari ini saya bisa bertemu dengan Mbak Ana tidak? Saya akan membayar secara cash nanti," ujar Naura to the point.

"Tentu saja bisa, Bu!" seru Ana girang.

"Di mana dan kapan ya, Mbak?" tanya Naura tak kalah semangat.

"Di kantor saja, Bu. Untuk waktunya, akan saya kirim lewat pesan."

Naura mengangguk kecil.

Setelah sebuah pesan yang dikirim oleh Ana masuk, Naura langsung bersiap-siap pergi ke kantor perempuan itu untuk mengurus semua berkas yang dibutuhkan.

**

**

Mama Sovi terus memijat pinggangnya berulang-ulang.

Ibu dari tiga orang anak itu diam-diam mengaduh merasakan pinggangnya nyeri.

Setelah ikut berlari ke sana kemari mengejar salah satu cucunya.

Ia baru sadar kalau menjaga tiga orang anak sekaligus ternyata sangat melelahkan?

Apa lagi anak-anak itu ternyata sangat nakal. Mama Sovi tanpa sadar berteriak, berharap kalau cucunya akan berhenti mengacaukan isi rumahnya.

"Jangan! Taruh di situ. Nanti pecah, terus kena kaki kamu!" serunya mengejar sang cucu.

Ia meletakkan gelas yang diangkat cucunya dari tas meja ruang tengah.

"Aduh! Pinggangku sakit," keluh wanita itu. "Napasku juga rasanya sesak."

Mama Sovi duduk di sofa sambil memegangi dadanya. Kini ia membiarkan cucu-cucunya melakukan apapun sesuka hati.

Ia sudah tidak sanggup lagi.

"Assalamualaikum, Ma ..."

Ia sampai tidak sadar waktu telah menunjukkan sore hari. Ia melirik ke arah jam di dinding.

"Walaikumsalam... kalian sudah pulang?" balasnya.

Ria dan Rere memasuki rumah ibu mertuanya.

Walaupun melihat dengan jelas rumah dalam keadaan berantakan, mereka bersikap seolah tak peduli.

Apalagi sampai membantu merapikan rumah.

Mereka malah menghibah. Siapa lagi objeknya kalau bukan Naura? Ria dan Rere terlalu berisik mengurusi rumah tangga orang lain.

Ria menoleh ke sana kemari. Namun, tak melihat keberadaan sosok Naura di ruangan itu.

"Mama sendirian?" Ria duduk di sebelah ibu mertuanya. "Kok, bukan Naura yang menjaga anak-anak, Ma?" tanyanya, terdengar sinis.

Wanita paruh baya itu menghela napas panjang. "Azriel melarang Naura menjaga anak kalian."

Ria dan Rere saling tatap. Dalam hati mereka berkata "Wah, bahaya, nih!"

"Sebenarnya, Mama juga dilarang oleh Azriel, Azriel takut Mama kelelahan karena sudah tua," tuturnya menirukan kata-kata Azriel tadi pagi.

Rere dan Ria mulai panik.

Jika Azriel melarang Naura dan mamanya menjaga anak-anak mereka, berarti mereka harus membayar jasa baby sitter?

Yang tentunya harus mengeluarkan uang! Tentu saja mereka tidak ingin rugi. Mereka hanya mau yang gratis saja.

"Ma, lebih baik Mama minta Naura cari kerja atau pergi ke luar! Biar tidak jadi beban Azriel dan Mama," usul Ria yang diangguki setuju oleh Rere.

Kedua perempuan itu saling melempar senyum penuh arti.

Padahal beban sebenarnya di rumah itu adalah mereka berdua.

Dan benar saja, ibu mertuanya juga ikut setuju.

"Iya, nanti Mama bilang ke Naura."

**

**

Naura membuka pintu mobil dan segera turun dari taksi.

Di tangannya terdapat sebuah map berisi sertifikat rumah yang baru saja ia beli secara tunai sesuai dengan niat awal.

Kebetulan rumah itu sempat dibeli oleh seseorang tapi belum sempat mereka huni dan memilih untuk menjualnya kembali.

Jadi, sertifikat rumah itu sudah bisa ia dapatkan karena sudah diurus oleh pemilik sebelumnya dan ia hanya perlu balik nama.

Naura berhasil mewujudkan keinginannya dengan membeli sebuah rumah yang ada di komplek perumahan elit.

"Kita lihat, Ma, apa setelah ini Mama masih menganggapku sebelah mata?" gumam Naura sembari berjalan memasuki rumah.

Setibanya di dalam, ia melihat ibu mertuanya sedang berada di ruang tengah menonton acara televisi.

Wanita paruh baya itu terlihat memasang koyo di beberapa bagian tubuhnya.

Setelah mengasuh ketiga cucunya sendirian, seluruh badannya terasa remuk disertai dengan meriang. Padahal itu baru satu hari.

"Naura," panggil wanita itu siap memarahi menantunya. "Habis dari mana kamu jam segini baru pulang?" cecarnya.

Naura tersenyum tipis. Ia menyodorkan sertifikat rumah barunya kepada Mama Sovi.

"Aku sudah beli rumahnya, Ma. Cash. Bukan rumah KPR, apa lagi nyicil seperti yang Mama tuduhkan."

**********

**********

1
sutiasih kasih
minta di kasih karma apa ya keluarga si azriel ini.... manusia" kturunan dajjal...
smoga Azriel sll berada di jln yg lurus...
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
gerget aku liht keluarga ini.😁
sutiasih kasih
owalah sifat ank" mm sovi yg lainnya trnyata nurun dri maknya.... dan di dukung dgn sifat" mantunya yg 11 12 picik & jahat....
tunggu sja mm sovi apa yg km tabur... kelak akn km tuai hasilnya.... ank dan mantu" parasitmu yg akn mnenggelamkn dirimu... beserta mereka jga ikut tnggelam...
dan smoga saja azriel bukan suami yg bodoh dan mudah di hasut.... di manfaatkn mereka....
Endang 💖
tambah lagi punya thor
sutiasih kasih
aaaaaa g sabar nunggu mertua titisan fir'aun kena karma....
sumpah..... hidupnya cm bikin ssh org lain....
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
ed dah ada pula mertua kayak ink bentuk nya.hadeh..🤦🤦🤦
Yose Hazardo
kapan mati ny orang tua kyak gtu
Endang 💖
pingintak remes mulutnya tu
sutiasih kasih
double up dunk thor....
sutiasih kasih
astagaaaaaa kalian org" kota mlah kelakuannya kelewatan udikkkk.... minim adab & akhlak... g ada tuh yg bisa si banggain dri kalian..
sutiasih kasih
double up dunk thor
sutiasih kasih
mnunggu mertua durjana kena stroke... dan para mantu" biadab ksayangannya g ada yg mau mngulurkn tangan untuk merawatnya..
Sona Muchsin
nambah nya yg banyak donggg/Drool/
sutiasih kasih
ikut ank"mu yg lain dunk bu sovi...
se kali" lah seatap dgn mantu" kbanggaan dan ksayanganmu.... agr km tau mna yg manusia ber adab dan mna yg hnya manusia parasit tak tau diri...
sutiasih kasih
jgn km ksih ijin mertuamu tinggal dgnmu naura... tegas n kejam harus...
biar mrtuamu tau wujud asli mantu" sengkuninya....
Yose Hazardo
kok aku berharap t dua lucknut justru ngrasain yg Naura rasakan bila perlu laki ny ad permpuan lain biar nangis darah
sutiasih kasih
double up dunk thor
sutiasih kasih
smoga kalian ipar" lucnut.... bkal di bls dgn pnghiatan suami" kalian....
krna tak ada luka yg paling mnyakitkn selain pnghianatan...
syukur" kalian para kturunan dajjal di poligami.... biar tau rasa kalian....
sutiasih kasih
setelah tau smuanya... jgn tiba" nempel" naura ya bu sovi.... alangkah baiknya ngaca yg benar... biar g malu mnjilat ludah sndiri...
sutiasih kasih
sdh y mm sovi g usah bnyak drama... dgn mcm" alasan....
intinya km g suka dgn mnantumu yg dri kmpung hidup senang.... km maunya mantu dri kmpung itu trtindas.... jdi babu... jdi pngasuh cucu"mu dri menantu"mu yg yg km anggp perempuan karir trpndang.... dan sll km bela"in
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!