NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Hingga sore pun berlalu dan berganti malam, Romli dan Marsini menikmati udara malam yang dingin di teras rumah nya.

"Sudah pulang kang Romli"

sapa salah satu warga yang kebetulan lewat.

"Iya kang, tadi siang" jawab Romli dengan ramah.

"Mampir dulu kang, kita ngopi ngopi" ujar Romli menawarkan pada pria itu.

Pria itu pun tanpa ragu langsung mampir dan Nur bangkit dari duduk nya untuk membuat kan kopi.

"Kita ngopi ngopi ya kang" ujar Romli lagi.

"Sampean berapa hari di kota kang??" Tanya pria itu basa basi.

"Enam hari koyok e kang, iya, seingat ku ya enam hari" jawab Romli sambil pura pura mengingat.

"Sampean balik nya kapan kang??" Tanya pria itu lagi.

"Gak tahu kang, kalau nanti ada yang jemput ya balik kang, kalau belum ada ya di rumah dulu" jawab Romli berkilah.

"Memang nya ada apa kang??'tanya Romli yang penasaran.

"Eem, saya juga kepingin ikut kerja di kota kang, di desa gak ada pekerjaan, anak sudah mau sekolah, nguli di sawah juga gak ada yang mau mempekerjakan saya kang," jawab pria muda itu dengan berkeluh.

"Tapi kerjaan di pelabuhan itu berat lo kang, gak semua orang betah, khawatir nya baru sehari sampean sudah gak kuat, kan ya buang buang ongkos" ujar Romli.

"Ini kopi nya kang, " sela Nur sambil meletakan dua cangkir kopi dan satu piring cemilan sisa para tukang tadi siang.

"makasih Yu Nur, malah merepotkan" sahut pria itu sungkan.

"Gak papa, biasa saja kang" sahut Nur sambil tersenyum ramah.

"Berat juga gak papa kang, kerja nya pelan pelan saja kan bisa kang" ujar pria itu keukeuh.

"Yo gak boleh kang, kan kita kerja borongan, kalau kita lambat, ya ketinggalan sama rombongan kang, trus nanti kalau ada pekerjaan lagi, kita gak bakal di ajak lagi kang" jawab Romli berkilah.

"Begitu ya kang, trus kerja apa ini kang" sahut nya berkeluh.

"Dulu sampean kan pernah dagang, gimana kalau sampean dagang lagi, kulakan sayur sampean bawa keliling" usul Romli.

"Modal nya dari mana kang?? Buat belanja istri setiap hari saja gak ada kang, apa lagi buat modal" sahut pria itu semakin berkeluh.

"Eem, sampean mau aku pinjami modal" tawar Romli.

"Jangan kang, takut gak bisa balikin nya kang" sahut nya dengan cepat.

"La trus sampean mau dapat modal dari mana kalau gak mau di kasih pinjaman kang"ujar Romli lagi.

"Ya kalau bisa kerja gak usah modal kang, modal tenaga seadanya saja kang, bayaran nya gak banyak juga gak papa kang, yang penting dapur masih tetap ngebul'cerocos pria muda itu seakan meminta pekerjaan dari Romli.

"Nur, gimana kalau samping rumah itu di buat kolam ikan saja, biar kang Yono yang kerja ngerawat ikan nya" ujar Romli pada sang istri untuk meminta pendapat nya.

"Mau buat kolam apa kang??' Tanya Nur.

"Ya kolam ikan, masa kolam kecebong" jawan Romli berseloroh.

"Iya kang, aku tahu, maksud ku ikan apa yang mau sampean pelihara" sahut Nur dengan nada kesal karena ucapan nya malah diledek sang suami.

"Ya ... gak tahu ikan apa" jawab Romli yang malah bingung sendiri, sedangkan pria muda yang ada di hadapan Romli kebingungan karena melihat suami istri itu justru berdebat..

"Eem, jangan berdebat mbak yu, kang, aku kerja apa saja mau kok kang, atau sampean beli sawah saja, biar aku kerja di sawah sampean" ujar pria itu dengan usulan nya.

Romli dan Nur pun langsung saling tatap...

"Siapa yang mau jual sawah" sahut Romli dan Nur bersamaan...

"Ya gak tahu aku yu, kang" jawab pria itu sambil menggumam pelan.

"Kasih usulan kok ya gak jelas sampean itu" sahut Romli mengumam.

"Ya kan saya cuma mengusulkan saja kang, siapa tahu sampean dengar ada yang mau jual sawah atau ladang" sahut pria itu dengan gumaman nya.

"Wis itu kopi nya sudah dingin, minum dulu, nanti baru bahas lagi" ujar Romli mempersilahkan.

"Iya kang, makasih"jawab pria itu sambil mengangguk sungkan...

"Kang, apa orang yang kerja di rumah sampean itu belum selesai??" Tanya pria itu basa basi.

"Ya gak habis, wong ada saja yang mau di kerjakan" sahut Nur dengan enteng nya.

Pria itu langsung menatap Nur.

"Yu, boleh gak aku ikut kerja sama mereka, bayaran nya gak sama kayak mereka gak papa yu, yang penting besok istri ku ada yang di masak yu" pinta pria itu.

Tenggorokan Nur seakan tercekat, batin Nur menangis mendengar keluhan pria itu, Nur teringat saat diri nya masih susah, meski pun tidak sampai kekurangan, karena sang simbok selalu memberi nya uang meski pun tidak banyak.

Tapi pria di depan nya itu sudah tidak memiliki orang tua, begitu pun istri nya yang sejak kecil sudah yatim piatu.

Sudah tentu tidak ada tempat untuk mengeluh atau pun di mintai bantuan.

"Eem, apa si sulis gak ada yang di masak besok??" Tanya Nur dengan mata yang sudah mengembun.

Seketika pria itu menunduk sambil menggeleng pelan.

Romli dan Nur saling tatap, Romli hanya mengkode sang istri dengan anggukan.

Seakan mata mereka berdua saling berbicara.

Nur pun bangkit dari duduk nya dan berlalu kedapur.

Sesampai nya di dapur, Nur langsung duduk dan menumpahkan tangis nya.

Nur merasa ada di posisi istri pria itu.

"Duh yang agung, ternyata masih ada orang yang bernasib seperti ku dulu" gumam nya sambil menyeka air mata nya yang terus berderaian.

Nur langsung mencari karung kecil yang biasa dia pakai untuk membeli beras di pasar....

"Dimana sih," gumam nya sambil merangkak di bawah meja kompor nya.

"Owalah ini apa" gumam nya lagi sambil meraih gulungan karung kecil.

Tanpa ragu Nur mengisi nya dengan beras, bahkan Nur juga membungkus bumbu bumbu yang ia miliki dari bawang merah bawang putih cabai dan bumbu bumbu lainnya yang ia letakkan di dalam satu plastik hitam kecil.

""Ooh yo, telur kayak nya masih banyak, biar buat lauk anak nya nanti" gumam nya sambil bangkit dari duduk nya dan membuka kulkas di dapur nya.

Dari telur sampai ayam yang sudah di rebus pun ia bungkus, dan langsung ia masukan kedalam karung kecil berisi beras beberapa takar itu.

Di desa kahuripan, setiap warga membeli beras tidak dengan ukuran kilo, tapi 'Takar' dan satu 'Takar' biasa nya berisi satu kilo setengah.

Setelah di rasa cukup, Nur pun membawa karung beras itu ke teras dan meletakkan nya di samping pria yang mereka panggil “Soleh” itu.

"Leh, ini nanti bawa pulang, biar di masak istrimu." Ujar Nur.

"Tapi yu, aku kesini mau minta pekerjaan lo yu, gak minta ini" sahut pria muda itu keukeuh, pria itu tidak ingin meminta minta, dia ingin bekerja dan memakan hasil dari tenaga nya sendiri.

"Nanti sampean kerja, tapi besok Sulis harus masak untuk anak kalian," jawab Nur keukeuh sambil terus menyodorkan karung kecil itu,

karna si Soleh itu selalu mendorong karung itu kedepan Nur.

"Tapi bener ya yu, kasih aku pekerjaan nya, aku gak mau ngemis yu'ujar pria itu dengan suara sendu seperti menahan tangis.

"Iya, nanti sampean kerja, pokok nya ini bawa pulang dulu, biar anak mu gak kelaparan besok" ujar Nur lagi.

"Yo wis yu, ini saya terima ya??, tapi benar ya yu, kang, kasih saya pekerjaan ya'ujar pasrah menerima pemberian Nur dan masih keukeuh meminta pekerjaan sambil menatap Nur dan Romli bergantian.

Romli hanya mengangguk pelan sambil mengulas senyum nya....

"Sudah, ini sudah larut, pulang lah, nanti istri mu malah khawatir kalau sampean gak pulang pulang" ujar Nur dan pria yang lebih muda umur nya dari diri nya itu pun mengangguk dan turun dari teras rumah nya.

"Ini saya bawa pulang ya yu, kang"pamit pemuda itu, lagi lagi Nur dan Romli hanya mengangguk pelan sambil tersenyum ramah....

1
Riska Damayanti
nie novel horor apa komedi sig...ngakak bacanya segala ada kancut lah nyangkut /Facepalm/
Tiara
agak laenn mang novel soal pesugihan ini, tapi baguss
FiaNasa
andai Romli kekayaannya tidak dapat dg Muja betapa dermawannya mereka itu sesungguhnya,,semoga saja gak akan pernah ada tumbal manusia cukup ayam saja tumbalnya,,lagian mereka juga dermawan membantu orang lain..biarlah Romli saja yg jadi tumbal NYI ratu..
baiknya memang nur harus punya pikiran buka lapangan pekerjaan buat tetangganya yg gak kerja,biar hartanya jalan terus sambil bantu orang lain
Winda Puspita
kasian banget itu si soleh /Sob//Scowl/
Winda Puspita
laki peaaa selingkuh nya sama setaaaan
Winda Puspita
dihh lakik sih lemes mulutnya, jadi kesambet kan
Winda Puspita
Suka alur ceritanya
Winda Puspita
klo w udh w remet tuh mulut perempuaan /Panic/
Teja Suteja
Bagus juga
Sonny Kristiono
bisa aje itu si romli /CoolGuy/
Syahroni S
oke bagus
Ardhana Reswari
menurutku sih bagus ya ❤️
Feri Jonathan
bagus menarik
Tiara
Parah tuh laki abis si bininya diboongin
Perawati Shinta
saingan nya nur berat bah
Sonny Kristiono
Bagus banget
FiaNasa
Romli udah biasa begitu lo.nur.sama nyai ratu..jadi kebawa sama kamu nur.romantisnya,,karna mukanya Romli tak.butuh tumbal cuma romli.harus jadi suamimya
Putera Syachrizal
Menarik
Putera Syachrizal
ganjen amat ituhh si romli
Cuteee
bisa beud itu Romli bohong nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!