Season 1.
Kisah cinta antara bangsawan buta dengan seorang pelayan.
Alex Smith, seorang bangsawan raya yang mengalami kebutaan karena kecelakaan. Sialnya lagi, ia ditinggalkan oleh calon istrinya yang tidak mau menerima keadaan Alex.
Pada akhirnya, Alex menikah dengan Kinara Lee, seorang pelayan biasa yang menjadi pengantin pengganti. Kinara rela menikah dengan laki-laki yang tak mencintainya hanya karena tawaran yang menggiurkan.
Namun, benarkah hanya itu alasan mereka untuk menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru Samudera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30: Berebut Calon Pengantin
“Masih cukup lama,” ujar Beatrice Smith. Ia menoleh pada tuan Jose dan berkata, “Mari, istirahat sebentar di ruangan Jonathan. Atau kalian ingin makan siang dulu?”
“Aku akan meneruskan obrolan dengan Jonathan di ruangannya saja,” jawab Jose, “Kalian boleh beristirahat, kembalilah ke sini setengah jam lagi,” katanya kepada para asistennya.
Pria dan wanita dalam balutan seragam kerja yang cukup formal itu mengangguk pertanda mengerti, lalu berjalan mengikuti kepala pelayan. Beatrice Smith menyusul suaminya yang tadi pergi untuk membujuk ibunya, hendak memberitahukan bahwa Jose menunggunya di ruang kerja.
Billy berjalan menghampiri Kinara yang tampak berdiri dengan tatapan kosong. Ia tersenyum sekilas dan menyentuh pundak gadis itu. “Tenanglah,” ujarnya. “semua akan baik-baik saja.”
Kinara tidak menjawab, ia menggigit bibirnya dengan cemas. Sesekali gadis itu mencuri pandang ke arah Alex Smith yang duduk di kursinya dengan tenang, seakan kehadiran granny-nya tadi sama sekali tidak pernah ada. Kinara menarik napas dan mengembuskannya perlahan, berusaha meredakan rasa panik dan gugup yang tiba-tiba melanda. Kepalanya mendadak dipenuhi beragam tanya: Bagaimana jika pernikahan besok tidak berjalan sesuai rencana? Bagaimana jika Alex berubah pikiran? Siapa Jessica? Sampai kapan granny akan memusuhinya? Bagaimana kalau ....
“Apa yang kau pikirkan?” tanya Benji, membuyarkan semua pertanyaan yang berputar di kepala Kinara.
Gadis itu tersenyum dengan kaku sebelum menjawab, “Tidak ada.”
Benji tertawa pelan. Pria itu berjalan menghampiri Kinara dan berdri tepat di sambing Billy.
“Tenang saja, jika keluarga Smith tidak menerimamu, aku bisa menjadi pengantin pengganti ....” Benji mengedipkan matanya pada Kinara, membuat gadis itu semakin terpaku.
Pria ini, berani-beraninya .... Kinara melongo.
Kinara melirik lagi pada Alex Smith, lalu menelan ludah saat melihat raut wajah pria itu yang lebih kelam dari mendung sebelum badai. Gadis itu menggeleng pelan, memberi isyarat pada Benji agar menghentikan leluconnya. Penolakan granny sudah lebih dari cukup, ia tak ingin ada masalah baru lagi.
“Jangan bercanda,” tegur Kinara sambil menatap lurus ke arah Benji.
‘Aku tidak bercanda,” balas Benji, pura-pura tidak melihat wajah Billy yang sudah mulai ikut menggelap, “Aku mandiri, lajang, dan mampu menghidupimu. Aku–“
“Tutup mulutmu!” sela Billy dengan mata membulat sempurna, raut wajah pria itu terlihat benar-benar kesal.
“Jika Alex tidak mau meneruskan pernikahan dengan Nona Kinara, aku yang akan mengambil tanggung jawab itu.” Billy maju dan mengambil posisi tepat satu langkah di sebelah kanan Kinara.
“Aku bilang, aku bisa menggantikan tuan Alex.” Benji memamerkan senyumnya yang manis, lalu maju dan berdiri di sisi kiri Kinara.
Kinara menoleh ke kanan dan kiri sambil membuka mulutnya. Sialnya, ia mendadak bisu, suaranya menghilang entah ke mana.
“Aku akan menjaga Nona Kinara!” Billy melingkarkan tanganya ke lengan kanan Kinara.
“Biar aku saja!” Benji menarik lengan kiri Kinara hingga tubuh gadis itu sedikit tersentak ke samping.
Billy memelototi rivalnya. “Kau menyakitinya!” tuduhnya.
“Lepaskan tanganmu, maka ia akan baik-naik saja,” balas Benji tak mau kalah.
“Diam!” bentak Alex Smith dengan suara lantang, “Kalian berdua, keluar!” perintahnya lagi.
Billy dan Benji saling menatap, lalu melepaskan cekalan mereka di lengan Kinara. Gadis itu mengusap bekas tarikan yang terasa sedikit sakit dengan wajah kebingungan. Apa yang tejadi pada dua pria di sampingnya ini?
“Aku ....” Billy ingin mendekat pada Alex, tapi diurungkannya saat melihat kedua tangan Alex yang terkepal di atas kursi roda. Seringai licik muncul di wajah Billy, hanya beberapa detik sebelum raut wajahnya kembali seperti tak berdosa.
“Aku bilang keluar,” ujar Alex dengan suara dingin.
Nyali Benji sedikit menciut melihat ekspresi Alex Smith. Ia membuka mulut untuk meminta maaf. “Maaf, bukan maksudku untuk–“
“Pulanglah,” sela Alex, “Kami sedikit sibuk di sini, datanglah ke resepsi besok di hotel Shangrila. Billy, berikan undangan pernikahanku untuk tuan Benji.” Perkataannya itu seolah menyiratkan bahwa apa pun yang terjadi, ia tidak akan melepaskan Kinara.
“Baik,” jawab Billy dengan patuh. Pria itu berjalan menuju ruang kerja Alex dan kembali dengan sebuah amplop undangan berwarna biru tua.
“Datanglah besok,” kata Billy seraya menyerahkan amplop undangan pada Benji, “ ajak pasangan untuk menemanimu,” imbuhnya disertai senyuman yang mengejek.
Benji membetulkan postur tubuhnya, lalu menyodorkan tangan untuk menerima amplop itu. “Tentu saja aku akan datang, untuk berjaga-jaga jika Nona Kinara benar-benar membutuhkan seorang pengantin pengganti.”
“Tutup mulutmu!” desis Billy, kesal. Ia menyerahkan undangan ke tangan Benji dengan sedikit kasar, lalu meminta pelayan untuk mengantar pria itu keluar.
“Sekali lagi terima kasih,” ucap Kinara sambil membungkukkan badan saat Benji berjalan melewatinya, “Aku akan meminta agar mobilmu langsung dikirim ke alamatmu begitu selesai diperbaiki.”
Benji berhenti sebentar, mengulurkan tangan untuk mengusap puncak kepala Kinara sambil berkata, “Sama-sama. Jaga dirimu baik-baik. Hubungi aku kalau ada sesuatu yang mendesak.”
Kinara tersenyum. “Baik,” jawabnya, lalu mengangkat tangan untuk merapikan rambut di bagian bekas sentuhan Benji.
Benji melanjutkan langkahnya sambil mengangkat undangan di tangan kanannya tinggi-tinggi. Billy mencebik melihat tingkah pria itu, sedangkan Kinara mengulum senyum. Billy berkacak pinggang melihat seringai menyebalkan di wajah Kinara, ia memelototi gadis itu.
“Apa yang kau tertawakan?” tanya Billy dengan nada menginterogasi.
Kinara menggeleng cepat. “Tidak ada,” jawabnya, tetapi masih tetap mengulum senyum.
“Kau menertawaiku, ya?” selidik Billy.
Seringai di wajah Kinara semakin lebar. Ia mengangkat tangan untuk menutupi mulutnya yang hampir menyemburkan tawa. Gadis itu menggeleng perlahan memikirkan analisanya yang tampak berlebihan. Namun, dilihat dari sudut mana pun juga, sepertinya tuan Billy sedang menabuhkan genderang perang terhadap Benji.
Apa penyebabnya? Bukankah Benji berjasa karena telah menyelamatkan nyawaku? Kinara berpikir keras.
“Anda bermusuhan dengan Benji?” tanya Kinara ketika Billy tak kunjung mengalihkan tatapan menyelidik dari wajahnya.
“Kata siapa?” elak Billy, “Kita hanya perlu berhati-hati pada orang asing.”
“Aku mengerti,” ungkap Kinara, "Akan kuingat selalu."
Dalam hati, Kinara setuju dengan pernyataan Billy. Siapa yang dapat menjamin bahwa penyerangan yang ditujukan padanya tadi tidak direncanakan oleh Benji sendiri?
Atas dasar apa? Kinara menoleh pada pria yang masih duduk dengan tenang di atas kursi roda itu, musuh Alex pasti akan melakukan apa pun untuk menjatuhkannya.
Sepertinya mulai besok hidupku akan berubah 180 derajat, menjadi seorang putri dengan kehidupan yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Kinara menarik napas panjang.
“Siapa Jessica?” tanya Kinara tiba-tiba dengan penuh rasa ingin tahu. Biar bagaimana pun, ia akan menjadi pasangan Alex Smith yang sah dalam hukum agama dan negara. Ia tidak ingin ada kekacauan yang terjadi di luar kendalinya, dilabrak oleh kekasih tuan muda Smith, misalnya.
“Ah ... itu ... mana fotografer yang kusuruh datang? Sudah pukul berapa ini? Aku pergi menjemputnya dulu.” Billy berpura-pura memeriksa ponselnya, lalu melarikan diri dari aula megah yang kini hanya ada Alex dan Kinara.
***
Haii....
Akan diusahakan untuk up tiap hari, semangatin yaaa 😁
Alex- Nara cuma di kasi bareng ga sampe 2 th.. Kasian Alex..
ya ampuuun skrg baca lagi, ttp mewek jugaaa😭😭