Siska gadis lugu yang di jodohkan dan tidak ingin melihat orang tuanya kecewa. Dia tak ingin melihat orang tuanya sedih atau malu dengan tetangganya.
Setelah menikah, kehidupannya mulai membaik. Tetapi tetaplah ada air mata, tetapi Siska berusaha kuat.
Setelah mempunyai anak, dia berusaha mandiri mencoba beberapa usaha. Walaupun beberapa kali gagal tapi dia tetep mencoba beberapa usaha hingga akhirnya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serba salah
Mesin jahit yang dikasih dari hasil pelatihan selalu dipantau dari pusat.
Siska semangat belajar serta mulai menerima jahitan, dari beberapa orang diwilayah sekitar rumah.
Siska mulai belajar beberapa model fashion, dan mempraktakan di beberapa bahan yang dilahirkan ke Siska milik seseorang.
Siang malam banyak lemburan, karena banyaknya pesenan beberapa orang.
Setelah beberapa bulan berjalan, ada tinjauan dari pusat, meninjau hasil dari pemberian seperangkat mesin jait dan beberapa alat alat lain digunakan apa tidak? serta usaha bisa berjalan apa tidak?
Siska mulai membereskan ruang depan untuk ditata, untuk penempatan mesin jahit,dan beberapa baju yang sudah selesai di jahit, untuk di pajang sebagai hasil karya yang dibuat oleh Siska.
Ada beberapa orang dari dinas, untuk memantau datang dibeberapa orang yang telah dapat mesin jahit.
Waktu datang di tempatnya Siska, jalan menuju tempat Siska mungkin masih sangatlah susah dilalui, Perjalanan Team dari jalan raya, menuju rumah Siska sangatkah membutuhkan perjuangan. Karena waktu nya hujan dan juga sangatlah licin.
Mereka kunjungan menggunakan mobil Dinas, sehingga untuk menuju rumah Siska harus berjalan. Mereka berjalan dan karena hujan maka harus mengunakan payung dari jalan raya atas hingga turun kebawah menuju rumah Siska.
Waktu kunjungan dari dinas suasana di tempat kerja siska, masih banyak pekerjaan yang sudah dikerjakan, atau yang harus dikerjakan, serta harus menunggu giliran untuk dikerjakan.
Saat kerumah Siska mereka merasa expresi mereka sangat cerah, secerah harapan Siska.
mereka memberikan motivasi agar usaha yang Siska rintis bisa berjalan lancar.
"Pada intinya setiap memulai usaha apapun harus sabar, ulet , konsisten. Apalagi pada tahap tahun tahun pertama merintis." kata salah seorang petugas yang sedang mengunjungi.
Siska sangat bersyukur mendapatkan semangat dari mereka, dari situ Siska bnyak pengalaman yang didapatkan.
Mereka Asyik mengobrol tentang usaha tidak terasa waktu semakin siang, dan mereka harus kembali kekantor lagi.
Siska hanya menjamu beberapa makanan Snack ringan, tak lupa karena terlalu Siska bahagia Siska berterimakasih dengan memberikan beberpaa oleh oleeh makanan produksi sendiri di wilayah rumah Siska.
Siska mengantar hingga jalan raya keatas, Siska berterimakasih karena mereka sudah mau hadir dan mensuport Siska memberikan motivasi juga.
Selesai semua Siska memulai lagi bekerja, dia mulai menginjak gas pedal mesin jahit, mengerjakan beberpaa baju yang harus dikerjakan olehnya.
Tok...tok...tok
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam," jawab Siska, Siska kaget karena dikiranya tamunya kembali lagi.
Siska membukanya pintu depan, melihat siapa yang datang ternyata tetangga yang menjahitkan baju pada Siska.
"Bajuku jadi sis?, tanya ibu ibu separuh baya pada Siska."
"Oh, ya mohon maaf, Jawab Siska kepada ibu ibu separuh baya tadi."
"Tinggal finising, tapi belum selesai soalnya tadi ada tamu Bu," mohon maaf banget, tapi kan katanya mau dipakai lusa kan Bu? tanya Siska pada ibu ibu paruh baya."
"Iya sis, tidak apa apa" jawab ibu
Lagian juga belum dipakai sekarang, dan janji Siska memang masih besok jadinya.Siska berusaha menepati apa yang sudah dijanjikan kepada pelanggan.
"Ibu hanya mampir sis tadi mumpung lewat jadi ibu mampir " ucap ibu setengah baya itu
"Oh ya Bu, Besok kalau sudah jadi Siska segera saya kabari." Siska memperjelas ucapanya.
"Iya tidak apa apa Sis,ibu tadi kan lewat jadi hanya ingin memastikan saja." ucap ibu paruh baya tadi
Selang beberpaa waktu ibu paruh baya itu pamit, Siska tak lupa mengucapkan terimakasih, Karena ibu tadi sudah mampir kerumahnya.
Siska lanjut mengerjakan pekerjanya, karena banyaknya Kerjaan yang harus dikerjakan oleh Siska, hingga ahirnya Siska harus lembur malam pun melanjutkan pekerjaannya hingga lembur.
Siska mengerjakan pekerjanya menggunakan mesin portaibel atau mesin yang mengunakan listrik, karena pekerjanya banyak dan Siska tak ingin tertumpuk tumpuk pekerjaan, Ahirnya Siska tetap melanjutkan pekerjanya di malam hari.
Malam hari Fendi berada dirumah melihat serta mendengar mesin bunyi dia merasa terganggu, Entah karena bunyinya atau karena yang katanya menghabiskan listriknya?
***************
Yang pasti merasa tidak suka. Kadang Siska merasa bingung disisi lain dia dituntut untuk mandiri untuk bekerja, tapi disisi lain selalu aja salah Dimata dia.
Dan ini bukan yang pertama kali Siska disalahkan karena pekerjaannya. dikala usaha akan berkembang selalu ada saja ulahnya yang membuat Siska bingung.
"Malam malam berisik,seperti itu menghabiskan listrik, tiba tiba ada suara yang didengar Siska." Ketika Siska lagi mengerjakan pesenan pelanggan diruang kerjanya.
bintang 5 juga untukmu kak