NovelToon NovelToon
KAIL AMARASANA

KAIL AMARASANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:946
Nilai: 5
Nama Author: Yusup Nurhamid

Di negeri Amarasana, tempat keajaiban kuno disembunyikan di balik kehidupan sederhana, Ghoki (17), seorang anak pemancing yatim piatu dari Lembah Seruni, hanya memiliki satu tujuan: mencari ikan untuk menghidupi neneknya.
Kehidupan Ghoki yang tenang dan miskin tiba-tiba berubah total ketika Langit Tinggi merobek dirinya. Sebuah benda asing jatuh tepat di hadapannya: Aether-Kail, sebuah kail pancing yang terbuat dari cahaya bintang, memancarkan energi petir biru, dan ditenun dengan senar perak yang disebut Benang Takdir.
Ghoki segera mengetahui bahwa Aether-Kail bukanlah alat memancing biasa. Ia adalah salah satu dari Tujuh Alat Surgawi milik para Deva, dan kekuatannya mampu menarik Esensi murni dari segala sesuatu—mulai dari ikan yang bersembunyi di sungai, kayu bakar ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusup Nurhamid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penenun Mimpi dan Kunci Sentral

Setelah mengatasi Echoes, Ghoki dan timnya melanjutkan pendakian Puncak Imajinasi. Mereka harus melangkah dengan hati-hati; setiap kerikil, setiap bayangan, bisa menjadi jebakan yang ditenun oleh pikiran.

​Saat mereka mendekati kaki puncak, mereka disambut oleh entitas yang tidak terduga. Mereka adalah makhluk-makhluk bersayap yang memancarkan Esensi Kreativitas Murni, kulit mereka berkilauan seperti debu mimpi. Mereka adalah Penenun Mimpi (Dream Weavers), penduduk asli Aethelgard.

​Pemimpin mereka, yang Esensinya paling stabil, adalah Aura, seorang Penenun Mimpi yang memiliki mata seperti kristal dan memegang tongkat yang terbuat dari Benang Imajinasi.

​"Ghoki Limana, Sang Penenun Baru," sapa Aura, suaranya lembut seperti angin. "Kami menunggu kedatanganmu. Kami tahu tentang The Silencers."

​"Mereka mencari Kunci Sentral," kata Ghoki cepat. "Kami harus mendapatkannya sebelum mereka."

​Aura menjelaskan bahwa Kunci Sentral tidak disembunyikan; ia ditenun ke dalam inti Puncak Imajinasi.

​"Kunci Sentral adalah jantung Imajinasi kolektif. Ia memegang Benang Takdir yang menghubungkan semua dimensi fana. Jika The Silencers merobeknya, semua realitas akan hancur," jelas Aura.

​Aura menambahkan, "Namun, jalan ke atas dijaga oleh senjata terkuat The Silencers: The Shadow Whisperer, dan pengikutnya."

​Ujian Imajinasi Terbalik

​Aura setuju untuk memimpin Ghoki dan timnya melalui labirin Puncak Imajinasi. Aura membuka jalan di mana Benang Takdir terlihat jelas bagi Ghoki.

​Saat mereka mendaki, Ghoki merasakan atmosfer yang semakin berat. Esensi Imajinasi mulai berbalik, menciptakan Ilusi Negatif yang kuat.

​Di depan mereka, muncul dinding tebal yang terbuat dari Esensi Keputusasaan. Dinding itu memancarkan rasa kegagalan yang intens, mencoba menekan keinginan Ghoki dan timnya.

​Kaelen dan Lysandra hampir ambruk di bawah beban emosi. Fitria mencoba menyeimbangkan, tetapi Esensi Keputusasaan terlalu kuat.

​"Ini adalah senjata The Silencers, Ghoki," kata Aura. "Mereka menyerang keyakinanmu. Mereka ingin kau percaya bahwa misimu gagal."

​Ghoki tahu ia tidak bisa melawan Esensi emosi ini dengan Gada Semesta, karena Gada itu adalah gabungan Esensi. Ghoki harus melawan dengan Iman Murni.

​Ghoki mengangkat Aether-Kail. Ia menutup matanya dan memancing Esensi yang berlawanan dari Keputusasaan, yaitu Harapan Tak Tergoyahkan. Ia memfokuskan Esensi Kebenaran Realitas dari Mata Para Deva untuk memperkuat keyakinannya.

​Aku menenun... Esensi Harapan Tak Tergoyahkan ke dalam Benang Takdir Keputusasaan!

​Ghoki menarik. Di hadapan mereka, dinding Keputusasaan itu tidak hancur, tetapi berubah menjadi kristal terang yang memancarkan energi positif. Ghoki telah berhasil menenun keyakinan mereka menjadi kenyataan.

​Mereka berhasil melewati dinding itu, tetapi Kaelen dan Lysandra kelelahan secara emosional.

​The Shadow Whisperer

​Di puncak Puncak Imajinasi, di depan sebuah Orb Takdir yang bersinar—Kunci Sentral—berdiri sosok yang paling ditakuti: The Shadow Whisperer.

​Makhluk ini bukanlah manifestasi memori atau Esensi murni, melainkan seorang wanita yang mengenakan jubah abu-abu, matanya adalah pusaran kegelapan. Ia memegang sebuah belati yang terbuat dari Esensi Kelemahan Fana.

​The Shadow Whisperer tersenyum sinis. "Ghoki Limana. Aku sudah menunggumu. Kau telah membawa Mata Para Deva kepadaku. Itu akan membuat pemotongan takdir menjadi lebih mudah."

​Di belakang Shadow Whisperer, Esensi Kekacauan Aralia yang tersisa mulai berdatangan—sisa-sisa pengikut Lord Vexos yang kini bekerja untuk The Silencers.

​"Mereka ingin kita melawan rasa takut kita dan pada saat yang sama melawan musuh fisik," kata Aura.

​Ghoki melangkah maju. "Fitria, lindungi Aura dan Kunci Sentral dengan Esensi Keseimbanganmu! Lysandra, ciptakan kekacauan ilusi. Kaelen, istirahat dan pulihkan Esensi Harapan yang baru kau dapatkan!"

​Ghoki mengangkat Gada Semesta dan Aether-Kail. Ia harus menghadapi Shadow Whisperer sendirian.

​The Shadow Whisperer mengayunkan belatinya yang terbuat dari Esensi Kelemahan Fana.

​"Kau adalah pemancing dari lumpur, Ghoki. Aku akan memotong Esensi Ketidaklayakan-mu, dan kau akan hancur menjadi debu!" raung Shadow Whisperer.

​Ghoki tahu ia harus menghadapi rasa tidak layaknya, rasa rendah dirinya yang sudah lama tersembunyi. Pertarungan ini bukan hanya untuk Kunci Sentral; ini adalah pertarungan untuk harga diri dan keberadaannya sebagai Penenun Takdir.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!