Terjerat Cinta Tuan Muda

Setelah 8 jam Jet Pribadi mengudara, sampailah mereka di tempat tujuan. Sebuah pulau terpencil milik Keluarga Wijaya, pulau yang hanya diketahui oleh segelintir orang. Tidak ada akses di pulau ini, satu-satunya akses keluar masuk adalah dengan menggunakan Helikopter atau Jet Pribadi.

Sebelum sampai di pulau ini, Louis meminta Lei untuk menyiapkan Helikopter.

Ukuran jet pribadi yag cukup besar, menjadi pertimbangan Louis untuk sekadar pulang pergi ke kantor.

Jet Pribadi mendarat dengan mulus, Louis menuruni satu-persatu anak tangga dengan menggendong tubuh Freya dalam pelukannya. Beberapa pengawal dan pelayan sudah berbaris rapi bersiap menyambut kedatangan Louis.

“Selamat datang Tuan Muda” mereka menyapa Louis dengan sopan, tubuhnya sedikit membungkuk pertanda sikap hormat kepada Tuannya.

Louis memasuki bangunan yang besar dan mewah. Ia memacu langkah menuju kamar pribadi miliknya, Louis meletakkan tubuh Freya dengan perlahan, tangannya bergerak menarik selimut lalu menyelimuti tubuh Freya yang masih hanyut di alam bawah sadar.

Louis melangkahkan kaki ke luar, menutup pelan pintu kamar. Ia menyusuri rumah dengan langkah lebar, sampai kakinya berhenti di depan ruangan yang terletak cukup jauh dari ruang utama. Sekilas tidak ada yang berbeda dari ruang kerja milik Louis, seperti ruang kerja pribadi pada umumnya. Hanya ada meja kerja lengkap dengan tumpukkan dokumen dan laptop di atas meja kerjanya, beberapa kursi panjang, ranjang dengan ukuran besar dan beberapa lemari buku.

Perlahan tangan Louis meraba sebuah lukisan dengan motif Bunga Mawar yang memiliki ukuran 77 cm x 53 cm. Tangan Louis berhenti tepat di bagian tengah lukisan, ia meraba pelan. Ada tombol kecil yang memiliki warna menyatu dengan motif lukisan. Jika tidak teliti tombol kecil dengan ukuran 0.5 mm itu tidak akan bisa dilihat dengan mata telanjang. Louis kemudian berguman pelan “Ini langkah terakhir” tangan Louis berhenti bergerak ketika mendengar panggilan dari luar ruangan.

“Tuan Muda”

“Apa semuanya sudah siap?” Louis bertanya dari dalam ruangan, kakinya bergerak cepat. Ia segera membuka pintu ruang kerja dan mendapati Lei yang sudah berdiri di depan pintu.

“Sudah Tuan Muda”

“Baiklah” Louis mengambil langkah lebar, sementara Lei mengekor dari belakang.

Keduanya nampak serius ketika memasuki bagian belakang rumah. Terlihat beberapa pengawal dengan tubuh terlatih sudah berdiri rapi di depan Louis.

“Selamat datang Tuan Muda” sapa para pengawal sopan. Tanpa basa-basi Louis melemparkan pandangannya melihat satu-persatu laki-laki yang berdiri di depannya.

“Ada berapa orang?” Tanya Louis

“43 orang Tuan Muda, 20 orang berjaga di luar area, 10 orang berjaga di sekitar area, 10 orang berjaga di dalam area, dan 3 orang bertugas mengawal Nona” salah seorang pengawal menjelaskan dengan rinci.

“Semuanya terlatih?” Louis kembali bertanya tanpa mengubah ekspresi wajahnya

“Kami semua terlatih Tuan Muda. Kami bisa menggunakan beberapa jenis senjata, baik senjata api maupun senjata Logam” Pengawal itu masih menjelaskan dengan sopan

“Siapa dua orang terlatih yang akan menjaga Nona?”kali ini ia bertanya sembari melipat kedua tangannya di bagian dada, 2 orang pengawal dengan tubuh tinggi dan tegap bergerak maju dan memperkenalkan diri.

“Itu tugas kami Tuan Muda, saya adalah Joe dan ini adik saya Joi. Kami berdua saudara kembar, tetapi kami memiliki skill yang berbeda. Selain bisa menggunakan beberapa jenis senjata Api dan Logam, saya juga memiliki keahlian dalam ilmu bela diri dan saya juga merupakan penembak jitu. Sementara Joi, selain menguasai kemampuan bela diri yang baik, dia juga ahli dalam mengatur strategi dan bisa menjinakkan bom” salah seorang pengawal bernama Joe menjelaskan. Louis mengangguk pelan.

“Jadi kalian si kembar yang ditakuti dalam dunia kotor ini? Ada berapa orang yang kalian bawahi?” Tanya Louis

“Saya sendiri dari Divisi perdagangan ilegal membawahi sekitar 3000 orang yang tersebar di seluruh Asia. Sementara Joi yang memimpin Divisi perlindungan dan keamanan membawahi sekitar 4000 orang yang tersebar di seluruh dunia” Joe menjelaskan dengan rinci, sementara Joi hanya menganggukkan kepala.

sepersekian detik Louis kembali bertanya “Lalu, dimana pelayan pribadi Nona?”

Nampak seorang wanita dengan wajah oriental khas orang Asia melangkah maju, tubuhnya memiliki tinggi kurang lebih 165 cm

“Saya Tuan Muda, nama saya Anna. Sy bisa bela diri dan bisa menggunakan beberapa jenis senjata api dan logam”

Louis kembali mengangguk “Baik, silakan kalian istirahat. jaga kondisi dan ingat jangan mengecewakan saya!” Louis menatap tajam, seperti sedang memberi peringatan. Tanpa basa-basi para pengawal itu mengangguk pelan.

Setelah selesai dengan urusan keamanan, Louis bergegas kembali ke kamar tidur pribadi miliknya, di mana ada seorang gadis berusia 18 Tahun sedang terlelap di alam bawah sadarnya. Louis menghela nafas panjang, ia kemudian merebahkan diri di samping tubuh gadis itu, gadis yang entah sejak kapan berhasil mencuri perhatian Louis. Gadis kecil itu bernama Freya. Tak perlu menunggu waktu lama, kini keduanya terlelap di alam mimpi.

\=\=\=>Bersambung 💕💕