MASA LALU YANG KEMBALI

 Samudra berjalan cepat ke arah Dapur dan di ikuti oleh Daffa.

beberapa karyawan yang tahu langsung menganggukkan kepalanya untuk memberi hormat.

" Apa dia pemilik baru dari pabrik ini " ucap seorang karyawan yang belum tahu wajah pemilik baru pabrik di mana mereka bekerja, masih banyak juga yang belum tahu karena Samudra jarang ke sini.

" iya...masih lajang lho dia " sahut yang lainnya.

" Tampan sekali, wajahnya asli orang Indonesia tidak kayak bos kita yang dulu, semua keturunan, semoga dia bos yang baik dan tidak pelit " Sahut yang lainnya.

" seperti dia tidak akan pelit, aku dengar ia selalu mensejahterakan semua karyawan, nyatanya ia membangunkan sebuah kantin untuk kita makan, dan makanannya selalu enak-enak dan bergizi dan dua bulan sekali ada pengecekan kesehatan untuk seluruh karyawan "

" Benar juga, ia juga sudah mengganti para bandit berdasi " ucap yang lainnya.

" Dia mau kemana, kenapa ia melangkah ke arah dapur dan tergesa-gesa seperti itu, apa ia lapar sampai berjalan cepat seperti itu "

" Entahlah ayo kita bekerja lagi, sebentar lagi jam makan siang " ucap seorang karyawan yang lain dan mereka kembali bekerja.

Samudra menatap ke arah dapur, ia tersenyum tipis saat melihat seorang wanita yang sedang memasak, Gerakannya begitu trampil, dan masih terlihat lincah dan semakin terlihat cantik.

" Kamu masih terlihat semakin cantik nara, senyummu masih seperti dulu " gumam Samudra dan matanya terus mengikuti kemana gerak tubuh Kinara.

" Kin, sayurnya sudah matang ?" seru sang kepala koki.

" sup siap pak koki, perkedel kentang dan peyek udang juga sudah siap " seru Kinara dengan senyum yang lebar.

" Good job Kinara, kamu selalu bisa di andalkan, itu alihkan pada yang lainnya, sekarang kamu siapkan untuk bos kita, dia suka sekali dengan masakanmu " ucap Kepala koki.

" Siap pak...Mbak tolong ya di tata di depan " ucap Kinara sopan pada rekannya.

Rekannya mengangguk.

Kinara kini mempersiapkan hidangan untuk bos besarnya dengan senyum yang terus mengembang.

Samudra berjalan pelan mendekati dapur di mana Kinara sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya.

Samudra berdiri tak jauh dari Kinara, Samudra menatap punggung Kinara yang masih fokus menatap makanan di piring dan mangkuk.

" Nara..." panggil Samudra dari belakang.

Kinara mendengar nama Nara di sebut langsung menoleh ke belakang dengan cepat, karena ia tahu satu satunya yang memanggil dia dengan Nara adalah teman lamanya.

Kinara terkejut saat melihat sosok yang di rindukannya selama ini .

" Sam ..." gumam Kinara saat menatap pria itu, wajah Kinara sudah memerah ingin menangis.

" Samudra ..." ucap Kinara dan langsung berjalan cepat ke arah Samudra dan langsung memeluk Samudra, Samudra langsung menyambut pelukan itu, Kinara tak bisa menahan tangisnya, ia terisak kecil di bahu Samudra.

Semua yang ada di situ nampak terkejut, begitu juga kepala koki, ia hanya terbengong melihat Kinara memeluk bos besarnya, begitu juga rekan yang lainnya yang sebagian mengetahui siapa Samudra, semua menatap ke arah Samudra dan Kinara.

" Kemana saja kamu selama ini, aku mencarimu kemana-mana, kenapa kamu pergi tanpa pamitan dulu, durhaka sekali kamu padaku" ucap Kinara dalam pelukan Samudra.

" Aku sudah bilang aku akan mengadu nasib, aku ingin mencari uang yang banyak " sahut Samudra.

Daffa memberikan kode pada kepala koki untuk menunda sebentar para karyawan yang akan makan siang.

Kepala koki mengerti maksud atasanya dan langsung berjalan ke arah pintu masuk dan melarang karyawan untuk masuk dulu, makan siangnya di undur sebentar.

Kinara melepas pelukan dan kemudian mengusap air matanya dan kemudian menatap wajah Samudra yang terlihat tampan dan terlihat semakin dewasa.

" Kamu tampan sekali, apa kamu sudah mendapatkan uang yang banyak, wajahmu terawat sekali " ucap Kinara.

" Tentu saja, aku bekerja keras untuk mengumpulkan uang yang banyak, sekarang uangku sudah banyak, sekarang kamu mau minta apa " ucap Samudra.

" Kamu tidak bawa tuyul dari kampungkan untuk membantumu mencari uang " ucap Kinara.

Samudra langsung menyentil kening Kinara pelan.

" Sam sakit, selalu saja kamu menyakitiku " gerutu Kinara sambil mengusap usap keningnya.

" nggak usah drama Kinara Aulia " ucap Samudra.

" Oh iya kenapa kamu di sini, apa kamu bekerja di sini, apa kamu karyawan baru, karena aku tak pernah melihatmu makan di dapur, kamu kerja di bagian apa?" tanya Kinara beruntun.

" Oh yaa Alloh, aku lupa, aku sedang menyiapkan makan siang untuk bos besar, tunggu sebentar ya..duduklah di situ " ucap Kinara yang ingat dengan tugasnya.

" tunggulah sebentar, tenang saja nanti aku kasih lauknya double " ucap Kinara dan menarik tangan Samudra ke arah kursi yang ada di dekat situ.

Semua orang terkejut melihat itu, Kinara memang belum tahu siapa bos besarnya karena selama ini yang mengantar makanan ke ruangan bosnya adalah kepala koki, dan kepada koki selalu menyebutnya dengan bos besar.

" Nara..." Samudra menahan tangan Kinara.

" Sebentar saja Sam, aku siapkan makan siang dulu buat bos kita, katanya dia sangat pemarah, dan suka main pecat pada karyawan yang tidak becus bekerja, dia sangat arrogant sekali, jadi biar aku siapkan dulu ya, dan ingat jangan kemana-mana, aku masih merindukanmu " ucap Kinara.

Samudra masih terus menahan tangan Kinara.

" Sam lepasin " ucap Kinara.

" Ikutlah denganku, dia tidak akan berani memecatmu, Daffa bawa makanan lebih ke ruangan ku " ucap Samudra pada Daffa.

" Baik tuan " ucap Daffa.

Samudra menarik tangan Kinara dan membawanya pergi dari dapur.

" Sam, kita mau kemana lepaskan aku, aku bisa di pecat, kalau aku di pecat aku akan kelaparan " seru Kinara.

" mulai saat ini aku tak akan membiarkanmu kelaparan ataupun kekurangan " ucap Samudra sambil menarik tangan Kinara.

" Ini anak sombong banget, Samudra Bimantara lepas nggak, atau mau aku pukul pantatmu itu " seru Kinara.

Karyawan yang di lewati oleh mereka berdua terkejut mendengar perkataan Kinara dan menatap ke duanya.

Mereka tak percaya Pegawai dapur itu bisa berkata seperti itu pada bos besarnya yang terkenal galak.

" Apa mereka mempunyai hubungan ya, kenapa cook helper itu berani sekali berbicara seperti itu pada pak Sam "

" Lihatlah....bagaimana mereka bersikap, sudahlah ayo kita makan perutku sudah lapar " ucap seorang pekerja dan langsung menuju ke kantin.

Samudra membuka pintu pintu lift untuk naik ke lantai atas.

" Eh sam ini lift untuk para petinggi di pabrik ini lho, nggak sembarangan orang bisa naik lift ini " ucap Kinara.

" Oh iya apa kamu kerja di bagian office, sehingga kamu bisa naik lift ini, wah hebat kamu Sam" Ucap Kinara sambil memukul bahu Sam.

Pintu lift terbuka dan di depan mereka berdiri Abbas tetangga Kinara.

" Mas Abbas..."

" Kin...kenapa kamu di sini ?" tanya Abbas heran saat melihat di Kinara dalam lift dan bersama dengan bosnya.

Abbas terkejut saat matanya melihat tangan Kinara di pegang oleh Samudra bos besarnya.

" Oh iya mas Abbas, mas Abbas kenal dengan Sam..." ucap Kinara.

Abbas semakin terkejut saat Kinara menyebut nama bosnya hanya dengan nama saja.

" Oh iya Sam, ini mas Abbas dia yang memasukkan ku ke pabrik ini, dia tetanggaku " ucap Kinara.

" Tuan ..." ucap Abbas sampai Abbas bingung harus berbicara apa.

" Terimakasih Abbas, ayo kita keruanganku Nara " Ucap Sam dan langsung menarik tangan Kinara.

Abbas melihat keduanya yang menuju ruangan utama dengan mulut yang terbuka.

Kinara terkejut saat melihat tulisan di depan pintu itu.

" Lho ini kan ruangan Bos besar, Sam kamu salah masuk ..." ucap Kinara yang berusaha melepaskan pegangan tangannya.

" tidak, ini adalah ruanganku " ucap Sam dan langsung membuka pintu itu.

Kinara hanya tertegun masih belum mengerti maksud Sam.

CEO DIAMOND CERAMIC

SAMUDRA BIMANTARA

mata kinarsla membola saat membaca nama yang tertera di atas meja kerja.

#######

Assalamualaikum readers HAPPY READING salam sehat selalu