NovelToon NovelToon
Jiwa Sang Pangeran Aerion

Jiwa Sang Pangeran Aerion

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:729
Nilai: 5
Nama Author: Adrina salsabila Alkhadafi

Dikhianati. Dituduh berkhianat. Dibunuh oleh orang yang dicintainya sendiri.
Putri Arvenia Velmora seharusnya sudah mati malam itu.
Namun takdir memberinya satu kesempatan—hidup kembali sebagai Lyra, gadis biasa dari kalangan rakyat.
Dengan ingatan masa lalu yang perlahan kembali, Lyra bersumpah akan merebut kembali takhta yang dirampas darinya.
Tapi segalanya menjadi rumit ketika ia bertemu Pangeran Kael…
Sang pewaris baru kerajaan—dan reinkarnasi dari pria yang dulu menghabisi nyawanya.
Antara cinta dan dendam, takhta dan kehancuran…
Lyra harus memilih: menebus masa lalu, atau menghancurkan segalanya sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adrina salsabila Alkhadafi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28: Penempaan Mahkota dan Serangan Pengepungan

​Lyra dan Elara tiba di Istana Eteria. Lyra nyaris ambruk karena kelelahan, tetapi matanya memancarkan tekad yang membara. Lyra langsung menuju Ruang Keramat, tempat penempaan Mahkota harus dilakukan.

​Kael sudah menunggu. Kael merasakan urgensi dan energi kuat dari Kristal Kehendak yang Lyra bawa, serta ancaman yang mendekat.

​"Mereka mengejar, Kael," Lyra terengah-engah, Lyra menyerahkan Kristal Kehendak yang berdenyut dengan tiga warna itu. "Zephyr ada di belakangku. Dan The Null..."

​"Aku merasakannya," Kael berkata, Kael memegang kristal itu. "Energi The Null dan energi manusia bersenjata... mereka berkoordinasi. Kita harus melakukannya sekarang, Lyra. Verris, kau harus menahan mereka di gerbang selama mungkin!"

​Jenderal Verris, yang pucat, membungkuk. "Saya akan mempertahankan Istana dengan nyawa saya, Yang Mulia Ratu, Yang Mulia Raja."

​Kael dan Lyra bergegas ke Ruang Penempaan, tempat Kael telah menyiapkan altar sihir kuno.

​"Elara, kau harus melindungi pintu ini. Jangan biarkan siapapun masuk, bahkan Verris," perintah Lyra. Elara mengangguk, dia mulai merapal mantra herbal dan sihir pelindung.

​Di altar, Kael meletakkan Kristal Kehendak. Di samping Kristal itu, Kael meletakkan Mahkota Eteria lama—mahkota sederhana yang diwarisi Lyra dari Arkisa.

​"Kita akan menempa Mahkota baru, Lyra," Kael menjelaskan, Kael memegang tangan Lyra. "Ini membutuhkan energi kosmis murni dan kehendak murni. Kau harus menyalurkan Warisan di dalam dirimu."

​Kael memulai ritual. Kael memancarkan energi Aerion murni—cahaya emas yang menyelimuti seluruh ruangan.

​Proses Penempaan Dimulai:

​Pengaktifan Energi: Kael mengaktifkan energi kosmisnya, menyalurkannya ke Mahkota lama dan Kristal Kehendak.

​Penyaluran Kehendak: Lyra harus menyalurkan kehendak Lyra—setiap ingatan, setiap pengorbanan, setiap keputusan yang Lyra buat—ke dalam proses itu.

​Lyra memejamkan mata, Lyra fokus pada Warisan yang Lyra kandung. Lyra memaksakan kehendaknya. Lyra merasakan rasa sakit menusuk yang luar biasa; energi pengkhianatan dari Kehendak Terkunci mencoba menolaknya.

​"Tahan, Lyra! Jangan biarkan kebencian itu menguasai Warisan kita!" Kael berteriak.

​Lyra mengingat cinta Kael, Lyra mengingat wajah rakyat Eteria yang Lyra selamatkan. Lyra memaksakan energi kehendak murni Lyra.

​Di luar, pertempuran memuncak.

​Zephyr, Kekaisaran Timur Jauh, menyerang gerbang dengan mesin pengepungan dan tentara berkuda. Tetapi yang lebih mengerikan, The Null—kini dalam jumlah yang lebih besar—menyerang Istana dari udara, menembus dinding dan pertahanan.

​Jenderal Verris putus asa. Pedangnya tidak bisa mengenai Entitas Bayangan. Prajuritnya jatuh, bukan karena luka, tetapi karena kehampaan yang menyerap energi mereka.

​Di Ruang Penempaan, Lyra dan Kael merasakan gejolak di luar.

​"Mereka menerobos, Lyra! Cepat!" Kael mendesak.

​Lyra menekan kehendaknya. Lyra merasakan Kristal Kehendak di tangannya mendidih.

​Tiba-tiba, Entitas Bayangan menembus pintu, Entitas Bayangan melewati mantra pelindung Elara. Elara berteriak, Elara mencoba menahan mereka dengan herbal dan sihirnya.

​"Aku akan melindungi Ratu! Pergi!" Elara berteriak.

​Lyra melihat Entitas Bayangan mendekati Kael dan Warisan. Kael, yang energinya terikat pada ritual, tidak bisa bergerak.

​"Tidak!" Lyra menjerit, Lyra melepaskan semua kehendaknya, semua energi pengorbanannya.

​Benturan Kekuatan Kehendak:

​Lyra melepaskan kekuatan kehendak yang didorong oleh rasa keibuan—kehendak untuk melindungi Warisan. Energi itu tidak berwarna, tetapi ia sangat kuat. Energi itu mendorong mundur Entitas Bayangan.

​Bayangan-bayangan itu menyentak mundur, terkejut oleh kekuatan murni yang tidak terikat sihir.

​Lyra mengalihkan fokusnya kembali ke Kristal Kehendak. Lyra membiarkan kehendaknya menyatu dengan Mahkota Eteria lama.

​Mahkota Emas Eteria hancur, melebur menjadi bentuk cair. Cairan emas itu melayang, menyatu dengan Kristal Kehendak.

​Kristal itu berputar, memancarkan tiga cahaya elemen yang kini menyatu: safir, kosmis, dan merah kusam. Kristal itu mulai membentuk Mahkota baru.

​Mahkota itu terbentuk: sebuah mahkota emas putih yang elegan, dihiasi dengan tiga permata yang saling terkait—safir murni, obsidian kosmis, dan ruby yang terkunci.

​"Selesai, Lyra!" Kael berteriak, Lyra memegang Mahkota baru itu.

​Saat Mahkota itu terbentuk, gelombang energi tenang menyebar dari Ruang Penempaan, mematahkan beberapa Entitas Bayangan yang tersisa.

​Kael mengambil Mahkota Keseimbangan yang kini utuh, Kael berbalik menghadap Lyra.

​"Lyra Velmora, Ratu-ku," Kael berkata, matanya penuh air mata kebanggaan dan cinta. "Kau telah menantang takdir, kau telah mengalahkan kutukan, dan kau telah menipu kehampaan. Kau telah menempa Mahkota yang akan melindungi Warisan dan dimensi ini. Kau adalah Ratu Keseimbangan."

​Kael meletakkan Mahkota Keseimbangan itu di kepala Lyra.

​Saat Mahkota itu menyentuh rambut Lyra, Lyra merasakan lonjakan kekuatan yang luar biasa. Lyra tidak mendapatkan sihir penyembuhan atau sihir pertempuran, tetapi Lyra mendapatkan kontrol absolut atas kehendaknya dan kekebalan total terhadap sihir kosmis yang mengganggu.

​Lyra membuka mata. Matanya tidak hanya memancarkan kecerdasan, tetapi juga cahaya stabil dari Mahkota baru.

​Lyra berdiri tegak. Mahkota Keseimbangan memancarkan energi yang menolak Entitas Bayangan.

​"Cukup!" Lyra berteriak.

​Lyra melangkah keluar dari Ruang Penempaan. Lyra melihat Elara yang terluka dan Verris yang kelelahan.

​Lyra melihat Jenderal Verris di gerbang. Lyra menggunakan kehendak Lyra, Lyra memproyeksikan suaranya ke seluruh Istana.

​"Prajurit Eteria! Aku adalah Ratu Keseimbangan! Aku adalah perisai kalian!"

​Lyra mengangkat tangannya ke arah Entitas Bayangan The Null yang tersisa. Dengan kehendak murni yang diperkuat Mahkota, Lyra menciptakan batasan energi di sekitar Istana. Batasan itu tidak menyerang, tetapi menolak kehampaan The Null.

​Entitas Bayangan yang menyentuh batas itu menjerit dan mundur, tidak bisa menembus perisai kehendak Lyra.

​Lyra kemudian menoleh ke pasukan Zephyr yang pengecut.

​"Zephyr! Kalian tidak mencari keseimbangan! Kalian mencari kekuasaan! Kembali ke Timur, atau hadapi kekuatan Keseimbangan!"

​Kekuatan Mahkota Keseimbangan begitu kuat, begitu otoritatif, sehingga para prajurit Zephyr bergetar ketakutan. Pemimpin mereka, melihat The Null mundur, memutuskan untuk tidak melawan kekuatan sihir baru ini. Mereka mundur.

​Perang di Istana usai. The Null telah ditolak. Zephyr melarikan diri.

​Lyra kembali ke Kael, Lyra Mahkota Keseimbangan di kepalanya, Lyra tampak tenang dan tak terkalahkan.

​"Aku aman, Kael," Lyra berbisik.

​"Kau melampaui takdir, Lyra," Kael berkata, Kael mencium Lyra.

​Mereka berhasil. Mereka telah menyelamatkan Eteria dari kehancuran kosmis dan politik.

​Mereka kemudian memimpin pertemuan dengan Verris dan Elara.

​"Jenderal Verris," kata Lyra, Mahkota bersinar di kepalanya. "Kita akan memperkuat pertahanan. Eteria kini adalah benteng Keseimbangan. Elara, kau dan aku akan fokus pada perlindungan Warisan."

​Lyra menyentuh perutnya, Lyra tersenyum. Lyra telah diuji, Lyra telah disiksa, Lyra telah mengorbankan segalanya, tetapi Lyra telah menang.

​"Aku akan kembali, Kael. Dan aku akan kembali dengan Warisan Eteria yang utuh," Lyra berbisik.

1
Andira Rahmawati
aku kok aga bingung ya sama jln ceritanya...masih blm nyimak..
putri lindung bulan: iya maaf akan aku revisi lagi,karena masih pemula
total 1 replies
putri lindung bulan
Ketika hati hancur, dunia terasa runtuh. Namun, dari luka yang paling dalam, justru lahir kekuatan yang tak pernah kita sadari.
“Bangkit Setelah Terluka” bukan sekadar kisah tentang kehilangan, tapi tentang keberanian untuk memaafkan, bertahan, dan mencintai diri sendiri kembali.

Luka memang meninggalkan jejak, tapi bukan untuk selamanya membuat kita lemah.
Dalam setiap air mata, tersimpan doa yang tak terucap.


Cinta, pengorbanan, dan air mata menjadi saksi perjalanan hidup seorang wanita yang hampir kehilangan segalanya—kecuali harapan.

“Bangkit Setelah Terluka” menuturkan kisah yang dekat dengan hati kita: tentang keluarga, kesetiaan, dan keajaiban ketika seseorang memilih untuk tetap bertahan meski dunia meninggalkannya.

Bacalah… dan temukan dirimu di antara setiap helai kisahnya.
SHAIDDY STHEFANÍA AGUIRRE
Terima kasih untuk cerita yang luar biasa, tolong jangan berhenti!
putri lindung bulan: salam kenal
total 2 replies
putri lindung bulan
yang sudah baca,terimakasih ya.yuk berteman dengan ku💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!