Li Bao Jia, Selir Pertama Putra Mahkota Dinasti Ming, dicopot gelarnya serta di cerai oleh sang putra mahkota setelah melahirkan putra pertama mereka karena dituduh melakukan kudeta terhadap kerajaan.
Ayahnya yang merupakan mantan Jenderal peperangan sejak zaman kepemimpinan Raja sebelumnya di tuntut hukuman mati.
Bao Jia yang baru saja kembali ke kediamannya dengan berbagai macam hinaan dan cemoohan, tiba-tiba mendapatkan serangan dari pasukan kerajaan, semua anggota keluarganya dan pengikut setia ayahnya dibantai.
Adik kesayangannya, Li wang-shu dibunuh dengan kejam, sementara di detik-detik terakhir hidupnya Ia melihat, Pamannya, Li Tuo-li tersenyum dan berkata, "Akhirnya Kamu yang terakhir. selamat tinggal ****** kecil!"
Diantara hembusan nafas terakhirnya, Bao Jia bersumpah, Jika Ia bisa mengembalikan waktu, maka Ia tidak akan pernah menjadi selir putra mahkota, Ia akan mendengarkan nasihat Ayahnya dan tetap bersama keluarganya.
'Tolong Beri Aku kesempatan!' jeritnya dalam hati!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 : Salah Lawan
Bao Jia dan rombongannya tiba di aula istana dengan selamat meski terjadi insiden yang merupakan 'hasil karyanya', yang membuat kereta tandu terguling.
Untungnya, kereta tandu baru yang dikirim dari istana sampai ke tempat kejadian perkara tiba tepat waktu.
Saat memasuki aula, hampir semua anggota keluarga inti kekaisaran ini ada di sana, termasuk Huan-Ran.
Bao Jia menatapnya, Pria itu melambaikan tangan padanya seraya tersenyum lebar.
'Huan sudah kembali?Apa Dia sudah berhasil menyelesaikan masalah Sihir Hitam di pegunungan Yu long?'
Bao Jia membatin, Ia pun membalas senyum Huan Ran, kemudian duduk di samping Huang-Fu dan istri keduanya, Liu Qin-Mei.
"Kenapa baru sampai?"
Bisik Huang-Fu. Bao Jia memutar bola matanya keatas, Ia malas menjawab, tapi gorila tampan disampingnya ini mungkin saja akan mengamuk, jadi dengan terpaksa Bao Jia menjawabnya,
"Roda kereta tandu-ku lepas dan keretanya terguling. Maka dari itu Aku sedikit terlambat"
"Apa?? Lalu... kamu... Baik-baik saja kan?"
"Ya, Yang Mulia, Saya baik-baik saja. Sekarang perhatikanlah ke depan, acaranya sudah mau mulai"
Ucap Bao Jia dengan senyum masam, Huang menjadi kesal dan dengan cepat memalingkan wajahnya.
Rupanya obrolan dua orang itu tidak luput dari perhatian Liu Qin-Mei, wanita itu diam-diam meremas tangannya dan mengutuk,
'Lihat saja Li Bao-Jia, setelah ini, apa Kamu masih bisa tersenyum!'
Acara Pelantikan itu dimulai dengan hikmat, di awali dengan sambutan oleh Kaisar kerajaan ini, kemudian penampilan para penari dan musik tradisional yang menyenangkan, ritual doa dan penyerahan dekrit Kaisar kepada pangeran ketiga untuk mengesahkan jabatannya sebagai kepala biro hukum dan pengadilan kekaisaran ini.
Mungkin Dimata masyarakat, posisi ini tidak sebanding dengan Putra Mahkota yang merupakan calon penerus raja, tapi pengadilan merupakan aspek yang terpenting dari berdirinya suatu negara, jika biro hukum berjalan dengan sehat dan adil maka. Keberlangsungan kerajaan ini akan terjamin hingga waktu yang lama. Tapi jika tidak, maka akan berlaku sebaliknya, kekaisaran ini pasti akan tumbang dalam waktu cepat.
Setelah penyerahan Dekrit Kaisar, acara pelantikan itu dilanjutkan dengan menikmati hidangan khas kerajaan yang biasanya disajikan di hari-hari perayaan besar atau hari-hari penting seperti sekarang ini.
Di tengah kegiatan para pelayan dan dayang dari dapur istana yang tengah menyajikan hidangan-hidangan yang memikat indera mata itu, Permaisuri berkata,
"Selir Li... Saya dengar Anda membawa hadiah untuk Pangeran Ketiga berupa teh khusus dari keluarga Li yang hanya di produksi beberapa kotak saja selama 2 tahun"
(*2 kotak teh keluarga Li biasanya hanya berisi 50 kantong teh)
Mendengar ucapan Permaisuri Bao Jia hendak kemudian berkata,
"Yang Mulia Permaisuri, Kebetulan Saya..."
"Saya sungguh penasaran dengan teh itu, bolehkah. Saya mencobanya?"
Belum juga Bao Jia menyelesaikan kata-katanya, Selir Liu sudah menyela.
"Maaf, ini adalah tahun pertama Saya di istana, Yang Mulia Putra Mahkota mengatakan bahwa teh itu luar biasa dan beliau sangat menikmatinya, Jadi saya penasaran ingin mencobanya"
Ucap Liu Qin-Mei dengan nada lemah lembut seperti biasanya. Sementara Bao Jia sendiri menjadi sedikit gelisah. Sepertinya di kehidupan sebelumnya kejadiannya tidak secepat ini? Atau Dia yang lupa?
Bao Jia kemudian menoleh ke arah Liang Yi dan mengangguk sedikit. Liang Yi pun segera paham.
"Baiklah, Kalau begitu... Pelayan, tolong sajikan teh yang dibawa oleh Selir Li, Biar Kita semua bisa menikmati teh langka yang luar biasa itu. Saya sendiri sering menikmatinya, tapi karena jumlahnya sangat langka, Saya sangat menghematnya, hari ini Selir Li membawanya sebagai hadiah, tentu Saya sangat senang Fu-fu-fu"
"Tapi, Yang Mulia, Saya..."
"Ada apa Selir Li, Kenapa sepertinya Anda terlihat gelisah? Apa karena tehnya sangat langka, jadi Anda merasa sayang untuk membagikannya kepada para tamu yang hadir hari ini?"
"Bukan begitu, Tapi... Saya hadiah Saya bukanlah teh"
"Apa?"
Ucap Selir Liu dan Permaisuri serta beberapa sayang secara bersamaan.
Bao Jia pun terkekeh.
"Kenapa sepertinya Anda semua sangat terkejut?Baiklah kalau begitu Bibi Yi, tolong bawakan hadiahku kesini"
"Baik Nyonya-ku"
Liang Yi pun segera berlalu kemudian mengambil hadiah Bao Jia yang diletakkan di tempat penerimaan semua hadiah untuk Pangeran ketiga.
2 kotak hadiah yang sudah bertuliskan nama Li Bao Jia dari Paviliun Persik itu pun perlahan di buka oleh Liang Yi.
Dan saat dibuka, ternyata itu adalah kain sutera rajut emas bermotif naga yang sangat cantik dan berkilau.
Permaisuri tampak terkejut, tapi Liu Qin-Mei lebih terkejut lagi. Wajahnya sampai memerah karena kesal dan bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Bao Jia tersenyum melihatnya, kemudian Dia berkata.
"Sebenarnya, Saya awalnya memang berniat untuk membawa hadiah teh diacara pelantikan ini, tapi, kemudian Saya merasa menemukan hadiah yang lebih cocok. Ini adalah kain sutera rajut benang emas yang sangat langka, dengan motif naga yang mengandung arti kekuatan dan keberanian. Keluarga Li biasanya membuat kain ini khusus untuk para raja sejak zaman dahulu. Saya merasa lebih baik jika Saya memberikan ini sebagai hadiah kepada Yang Mulia Pangeran ketiga daripada teh. Dan, saya sudah mengirimkan teh itu secara pribadi kepada Yang Mulia Ibu Selir Yun dan juga Yang Mulia Ibu Suri, sisanya adalah untuk Saya pribadi, fu-fu-fu, maafkan Saya"
Bao Jia berkata panjang lebar seraya melirik ke arah Selir Liu yang wajahnya menghitam. Membuat Bao Jia hampir tidak bisa menahan tawa.
Sementara Huang Fu mengerucutkan bibirnya, seperti sedang mengamati sesuatu.
Liang Yi pun ikut tersenyum, karena rencananya berhasil, bahkan Liang Yi sudah menemukan siapa pelayan yang mata-mata untuk selir Liu.
"Baiklah kalau begitu, sayang sekali karena Saya kehilangan kesempatan untuk menikmati teh yang luar biasa itu sekarang"
"Maafkan Saya, Yang Mulia Permaisuri"
"Tidak masalah, sekarang mari kita nikmati hidangannya..."
Semua orang pun mengangguk.
"Oh Iya, satu lagi, ada kabar bahagia dari Yang Mulia Putra Mahkota dan selir Liu, karena saat ini Selir Liu sedang mengandung"
Mendengar itu, semua orang menjadi riuh, ada yang berbisik-bisik seraya melirik Bao Jia, ada yang bertepuk tangan dan ada yang langsung mengucapkan selamat kepada Wang Huang-Fu dan Liu Qin-Mei.
Sementara itu, Bao Jia diam-diam mengamati permaisuri, saat dirinya dinyatakan mengandung, Permaisuri bahkan tidak mengirimkan hadiah atau ucapan selamat saat perjamuan minum teh sebelumnya. Tapi, begitu selir Liu Qin-Mei yang mengandung, Permaisuri terlihat sangat berbahagia.
Ada yang aneh disini, Semua orang mengatakan bahwa Permaisuri lah yang memilihnya secara langsung menjadi istri Wang Huang-Fu, sementara Liu Qin-Mei menjadi selir atas paksaan Wang Huang-Fu sendiri.
Tapi, perlakuan yang didapatnya malah berbanding terbalik dengan perlakuan Permaisuri terhadap Liu Qin-Mei.
Apa karena Liu Qin-Mei memang pandai mencuri perhatian dan hati orang, atau sejak awal mereka semua memang... Bersekongkol?
Diam-diam Bao Jia menggaruk pelipisnya, Sepertinya rahasia di kekaisaran ini sangat kompleks. Dia harus lebih berhati-hati mulai dari sekarang.
Kejadian teh beracun di kehidupan sebelumnya telah berhasil Ia lewati dengan baik. Tapi, bukan berarti tidak akan ada kejadian buruk lainnya.
'Aku harus melihat lagi catatanku, Sepertinya ada banyak hal yang berubah, atau ingatanku terhadap kehidupan sebelumnya sudah banyak yang terhapus??'
Bao Jia membatin.
Bersambung....
sedappp kannn rasanya/Facepalm/
semangat Thor update nya ditunggu 💪
sedih kalau gantung ceritanya soalnya ceritanya GG
alur ceritanya enak tuk dibaca
kita terbawa emosi,keren semangat Thor