Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zyan dapat tugas dari Darius.
Hubungan Zyan dan Lintang sudah berjalan satu bulan dan Zyan bermaksud untuk melamar Lintang karena Zyan tidak aku menunggu lama lagi. Hari ini Zyan bermaksud untuk memberitahu Lintang rencana untuk melamarnya.
"Hari ini setelah pulang dari kantor kita makan di luar yu! " ajak Zyan saat mereka selesai membahas pekerjaan.
"Boleh, udah lama kita gak jalan, " jawab Lintang dengan senang hati.
Zyan pun tersenyum, sekarang posisi Zyan sebagai asisten pribadi Lintang karena Lintang masih sebagai CEO.
"Y udah aku temui klien dulu kamu lanjutkan yang lain saja, " ucap Zyan lalu pergi dan tak lupa mengecup kening Lintang.
Lintang masih punya keraguan dengan hubungannya dengan Zyan entah apa yang membuat Lintang ragu namun di hatinya hanya ada Zyan. Jam kerja pun selesai dan Zyan sudah menunggu Lintang di bawah. Lintang pun segera turun ke parkiran untuk menemui Zyan karena mereka akan jalan-jalan.
"Maaf lama, " ucap Lintang setelah naik ke mobil.
"Enggak kok sayang, " balas Zyan lalu menjalankan mobilnya.
Zyan membawa Lintang ke kafe miliknya dan Lintang kaget karena dia pikir Zyan akan bawa dia ke restoran mahal.
"Selamat datang, " ucap Bayu sambil tersenyum.
"Kok aku sedikit curiga ya! " ucap Lintang yang aneh dengan sikap Bayu.
"Udah gak usah banyak berpikir, ayo kita masuk, " ucap Zyan lalu menggandeng Lintang masuk.
Benar saja dugaan Lintang saat di masuk dia melihat sebuah meja yang sudah di tata dengan indah.
"Silahkan duduk, " ucap Dina lalu pergi dan tak lama Bayu membawa makanannya.
"Ada apa ini kok sampai segini nya? " tanya Lintang pada Zyan.
Zyan pun berdiri lalu meminta Lintang berdiri. Zyan mengeluarkan sebuah cincin lalu berkata "kamu mau kan menikah sama aku? ".
Lintang terdiam, walau dia ragu namun dia gak mungkin mengecewakan Zyan dan akhirnya Lintang menerima lamaran Zyan.
"Makasih, setelah kamu setuju aku akan minta ibu buat datang dan kamar kamu ke orang tua kamu, " ucap Zyan dan Lintang tersenyum.
"Ayo kita makan, " ucap Zyan lalu mereka duduk dan selama makan Lintang hanya menatap Zyan dan berpikir.
Apa yang membuatnya ragu karena Zyan sangat mencintainya begitu pun dirinya. Namun Lintang merasa akan ada rintangan di depan sana untuk hubungan mereka. Zyan yang merasa Lintang tidak senang dengan kejutan yang di buatnya karena Lintang dari tadi hanya diam saja.
"Apa yang kamu pikirkan? " tanya Zyan setelah mereka jalan pulang.
"Em,, gak ada kau cuman merasa lelah aja, " bohong Lintang.
"Kamu kenapa gak bilang kalau capek, mungkin aku ga ka kan ajak kamu keluar, " ucap Zyan merasa bersalah.
"Aku gak apa-apa kok, paling tamu bulanan ku akan datang, " bohong Lintang agar tidka membuat Zyan merasa bersalah.
Mereka pun tiba di rumah dan Lintang masuk lebih dulu seperti biasa.
"Zyan nya mana? " tanya Ajeng sang mama.
"Masih di luar ma, tunggu aja, " jawab Lintang lalu duduk di samping sang mama.
Lintang sudah memberitahu sang mama kalau Zyan ingin bicara dengan mereka. Zyan pun tak lama masuk lalu di persilahkan duduk.
"Apa yang ingin kamu bicarakan Zyan? " tanya Darius.
"Maaf sebelumnya pak bu, jika terlalu mendadak, " ucap Zyan.
"Lanjutkan saja Zyan, " ujar Darius.
"Saya ingin melamar Lintang untuk jadi istri saya, kalau ibu dan bapak setuju saya akan menyuruh ibu saya datang untuk melamar, " beritahu Zyan membuat Ajeng tersenyum.
"Saya senang dengar mendengar kabar ini, maka saya terima lamaran ini dan segeralah suruh ibunya datang agar kita bisa langsung menentukan tanggal pernikahan nya, " balas Darius.
"Baik pak, " jawab Zyan.
Darius pun bangkit lalu berkata "Zyan kamu ikut saya le ruangan kerja saya, ".
" Baik pak, "jawab Zyan lalu mengikuti Darius ke ruang kerjanya.
Tantri yang melihat raut wajahnya Lintang seperti tidak senang dengan kabar jika Zyan melamarnya.
" Lin, aku ingin bicara, "ucap Tantri lalu Lintang mengangguk karena Lintang tau apa yang akan di tanyakan Tantri padanya.
Mereka naik ke lantai atas ke kamar Lintang dan Tibanya di kamar Tantri langsung menarik Lintang untuk duduk di tempat tidur.
" Kamu gak senang Zyan melamar kamu? "tanya Tantri.
" Aku bukan gak senang tapi aku merasa kalau ini semua gak akan terjadi, "jawab Lintang.
" Apa yang membuat kami berpikiran seperti itu? "tanya Tantri terkejut dengan pikiran Lintang.
" Entah lah, aku cuman merasa di depan sana akan terjadi sesuatu, "beritahu Lintang.
" Lalu kamu gak jujur sama Zyan apa yang saat ini kamu rasakan? "tanya Tantri.
"Ya enggaklah, maan percaya dia, " jawab Lintang.
"Ya sudah kamu banyak berdoa agar semua urusan kamu berjalan lancar karena ini buat kebahagian kamu, " nasehat Tantri.
"Iya Tan, makasih kamu udah ngertiin aku, " ucap Lintang lalu memeluk Tantri.
Setelah selesai Tantri pun keluar dan Lintang dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar segera istirahat.
berbeda dengan Zyan dia baru selesai bicara dengan Darius dan Kevin ternyata Darius ingin meminta Zyan untuk menyelidiki sesuatu dan itu akan membutuhkan waktu yang lumayan lama dan Zyan terpaksa mengurungkan niatnya untuk segera melamar Lintang karena Darius ingin agar masalah ini selesai baru Zyan dan Lintang menikah. Zyan pun berpikir bagaimana cara untuk memberitahu Lintang jika dirinya akan pergi ke luar kota dalam waktu dua minggu dan setelah pekerjaan selesai baru dia akan menepati janjinya. Zyan pun masuk ke kamarnya lalu merebahkan diri. Namun pikirannya saat ini tertuju pada satu nama Martin Nugraha. Orang yang di minta Darius untuk dia selidiki. Karena saat ini mereka sedang bersaing untuk memperebutkan proyek besar.
Paginya Lintang mau pun Zyan bertemu seperti biasa dan mereka berangkat kerja seperti biasa.
"Hari ini aku harus keluar dan selama aku keluar aku suruh Daren buat jagain kamu di kantor" ucap Zyan.
"Emang kamu mau kemana? " tanya Lintang.
"Pak Darius minta aku menyelidiki seseorang, " jawab Zyan.
"Oh jadi papa masih butuh kamu, aku pikir udah gak butuh, " ucap Lintang sedikit kesal.
"Kamu jangan marah gitu dong, dia mungkin lebih percaya sama aku jadi nyuruh aku, " ucap Zyan.
"Iya deh iya, kamu kan anak buah ke sayangan papa," ujar Lintang dan Zyan hanya tersenyum.
Mereka pun sampai dan Lintang langsung turun begitu pun Zyan. Mereka langsung masuk ke ruangan dan Zyan langsung memberitahu tugas Lintang hari ini apa saja.
Zyan pergi setelah makan siang jadi dia masih bisa memberitahu tugas Lintang apa saja.
"Aku mau hubungi Daren dulu kamu habiskan makanan mu saja dulu, " ucap Zyan lalu pergi meninggalkan Lintang makan sendirian di ruangannya.
