NovelToon NovelToon
Misteri Ikat Rambut Berdarah

Misteri Ikat Rambut Berdarah

Status: tamat
Genre:Horor / Horror Thriller-Horror / Cinta Beda Dunia / Hantu / Si Mujur / Tumbal / Tamat
Popularitas:37.2k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Niat hati Parto pergi ke kampung untuk menagih hutang pada kawannya, justru mempertemukan dia dengan arwah Jumini, mantan cinta pertamanya.

Berbagai kejadian aneh dan tak masuk akal terus dialaminya selama menginap di kampung itu.

"Ja-jadi, kamu beneran Jumini? Jumini yang dulu ...." Parto membungkam mulutnya, antara percaya dan tak percaya, ia masih berusaha menjaga akal sehatnya.

"Iya, dulu kamu sangat mencintaiku, tapi kenapa kamu pergi ke kota tanpa pamit, Mas!" tangis Jumini pun pecah.

"Dan sekarang kita bertemu saat aku sudah menjadi hantu! Dunia ini sungguh tak adil! Pokoknya nggak mau tahu, kamu harus mencari siapa yang tega melakukan ini padaku, Mas! Kalau tidak, aku yang akan menghantui seumur hidupmu!" ujar Jumini berapi-api. Sungguh sekujur roh itu mengeluarkan nyala api, membuat Parto semakin ketakutan.

Benarkah Jumini sudah mati? Lalu siapakah yang tega membunuh janda beranak satu itu? simak kisah kompleks Parto-Jumini ya.
"Semoga Semua Berbahagia"🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu Gemi

Bu Gemi membuka mata perlahan, ia menelisik sekelilingnya, lalu menemukan wajah-wajah yang familiar berdiri di samping tempat tidurnya, menatapnya penuh harapan. Bidan Mini juga ada di sana, dengan senyum yang hangat.

"Ya ampun, aku di mana?" gumamnya lirih lalu memijat keningnya karena masih merasakan pusing.

Bidan Mini langsung menyambutnya dengan senyum. "Ini di ruang periksa saya, Bu Gemi. Tadi tidak sadarkan diri selama hampir setengah jam. Bagaimana perasaan Bu Gemi, sekarang?" tanya Bidan Mini dengan nada yang lembut.

"Aku kok bisa disini, Bu bidan? Seingatku tadi aku—" Bu Gemi mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi sebelumnya, tapi wajahnya menunjukkan kebingungan. "Aku... aku tidak ingat apa yang terjadi," katanya dengan dahi berkerut.

Parto dan Lasmi saling menatap, Lasmi tahu apa yang terjadi, tapi enggan menuturkannya. ‘Jika kukatakan pun, palingan juga nggak akan ada yang percaya,’ batinnya.

Sedangkan Parto berharap mendapatkan keterangan dari Lasmi. Meskipun Sukijo sudah menjelaskan versinya, namun rasanya ia masih tak percaya jika Bu Gemi rela bersusah payah dengan sadar untuk menolongnya.

Bidan Mini tersenyum dan mengangguk. "Tidak mengapa, Bu Gemi. Sekarang, semua sudah baik-baik saja. Coba rileks dulu, dan jangan terlalu memikirkan hal lain," kata Bidan Mini dengan nada yang menenangkan.

“Tapi —”

“Bu Gemi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua sudah saya periksa, dan aman. Mungkin tadi jenengan kelelahan saja, banyaklah minum air putih, dan beristirahat cukup.” Bidan Mini menasihati.

Setelah mendapatkan resep obat dan vitamin dari Bidan Mini, Sukijo membantu Bu Gemi berjalan keluar dari ruang periksa. Lasmi dan Parto mengikuti di belakang mereka.

Setelah sampai di rumah, Sukijo langsung membantu Bu Gemi masuk ke dalam rumah dan membantunya beristirahat di tempat tidur. Lasmi membantu menyiapkan makanan dan minuman untuk Bu Gemi.

Dengan Bu Gemi yang sudah beristirahat, Parto dan Lasmi duduk di ruang tamu, memikirkan langkah selanjutnya untuk mencari kebenaran tentang ayah Lasmi.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Parto dengan nada yang serius. Lasmi hanya diam, memikirkan jawaban yang tepat.

"Menurutku sebaiknya kamu pulang ke ruko aja dulu, Mas. Istirahatlah, badanmu juga pasti sakit semua, lagian itu lihatlah, kamu masih berantakan begitu pakai kebaya," ucap Lasmi menahan tawa.

"Ah, niatku menjebak mereka, tapi ternyata malah aku yang terjebak!" sesal Parto atas kebodohannya sendiri.

Parto tersenyum dan menggelengkan kepala, merasa sedikit konyol dengan situasi yang dialaminya. "Ya, kamu benar. Aku harus stirahat, membersihkan diri. Rasanya kebaya ini memang nggak terlalu cocok untukku," katanya dengan nada yang santai.

Lasmi tertawa kecil, merasa sedikit lega setelah melihat Parto bisa menerima keadaan dengan humor tanpa perlu merasa tersinggung. “Tapi bagus, setidaknya kamu sudah berusaha.”

Parto mengangguk, merasa sedikit lebih baik setelah bisa bercanda dengan Lasmi. "Ya, aku akan ingat itu. Sekarang, aku memang perlu pulang dan membersihkan diri," katanya sambil berdiri dan bersiap untuk pergi.

"Dasar bodoh! Harusnya kamu cegah si Parto! Suruh aja tinggal dulu di sini, setidaknya kamu kan sesama lelaki bisa membantunya menangkap penjahat licik itu!" gerutu Jumini menatap Sukijo, yang tentu tak bisa mendengar apalagi melihatnya.

Parto melirik ke arah Jumini, bermaksud memberi isyarat agar diam. Namun arwah itu justru mengabaikannya.

"Ss-ss-set-setaan!" tiba-tiba Bu Gemi berteriak keras menunjuk ke arah pintu, dimana arwah Jumini berdiri.

Semua orang di ruangan terkejut mendengar teriakan Bu Gemi dan menoleh ke arah pintu. Parto dan Lasmi saling menatap.

"Ada apa, Bu?" tanya Sukijo dengan nada yang khawatir.

Bu Gemi masih menunjuk ke arah pintu, wajahnya pucat pasi. "Setan! Di sana!" katanya dengan suara yang masih bergetar.

Tiba-tiba, Lasmi teringat sesuatu. "Bu, apa kamu melihat sesuatu yang tidak ada di sana?" tanya Lasmi dengan nada yang lembut.

Bu Gemi mengangguk, menyembunyikan wajahnya karena masih terkejut. "Ya, aku melihat setan di sana!" katanya dengan yakin seraya menunjuk ke arah yang sama.

"Bude pasti melakukan sesuatu yang salah, coba diingat-ingat!" ucap Lasmi.

Parto memberi isyarat agar Jumini segera bersembunyi. “Coba lihat lagi, Bu. Tidak ada apa-apa disana.”

Bu Gemi pun memberanikan diri mengintip ke tempat yang sama dan tak mendapati apapun lagi di depan pintu.

"Lho? Ta-tapi tadi ada di situ! Tadi benar-benar ada hantu!" seru Bu Gemi, sambil mengucek matanya pelan, memastikan penglihatannya sendiri benar, sudah hilang. "Aku ini sebenarnya kenapa?”

“Ibu, mungkin kamu hanya lelah, atau kamu masih tak percaya dengan kepergian Jumini, jadi sering berhalusinasi sepertiku, terkadang aku bahkan merasa mendengar suaranya. Sebaiknya ibu istirahat.” Sukijo kembali memapah sang ibu untuk masuk ke kamar.

“Kalau begitu, kami akan pulang, Mas!” pamit Parto kembali beranjak bersiap pergi.

"Sebentar, daripada berpenampilan seperti itu, ganti aja dulu pakai bajuku! Tunggu sebentar!” ucap Sukijo.

Tak lama kemudian Sukijo telah kembali lalu mengantar Parto untuk masuk ke sebuah kamar lain. "Santai saja, ini kamar mendiang istriku, dulu ya kamar kami, tapi semenjak aku sakit, entah kenapa dia minta kamar terpisah."

Parto hanya mengangguk canggung menanggapi curhatan Sukijo, lalu Sukijo meninggalkaan Parto yang tengah mengganti pakaiannya.

Parto sedang mengganti pakaian di kamar Sukijo, mencoba menyesuaikan diri dengan pakaian yang disediakan. Tiba-tiba, dia mendengar suara gemerisik di belakangnya. Ketika dia menoleh, dia melihat arwah Jumini duduk di jendela dengan kaki digoyangkan, menatapnya dengan tatapan yang menusuk.

"Astaga!" Parto terkejut dan melompat mundur, pakaian yang masih setengah dipakai terjatuh ke lantai. "Apa... ngapain kau disitu?!" teriaknya gugup mencoba menguasai diri.

Jumini tersenyum sinis, matanya masih menatap Parto dengan intens. "Badanmu bagus juga, To... untuk mayat," katanya dengan nada yang mengejek.

Parto merasa bulu kuduknya berdiri, “Senyum apa yang kau tunjukkan itu, sangat mengerikan, bisakah kau membiarkanku berganti pakaian dengan nyaman?”

“Kenapa memangnya, aku hanya roh, tak bisa melakukan apapun, lagian aku pernah melihat tubuh pria lebih dari itu, aku bahkan melakukan—”

“Hei, cukup! Hentikan penjelasan itu, pergilah, dasar hantu mesum!”

Jumini menggelengkan kepala dan menghilang dengan wajah cemberut, meninggalkan Parto.

Setelah selesai berganti pakaian, Parto pun berpamitan untuk pulang bersama Lasmi.

Dalam perjalanan kembali ke ruko, Lasmi akhirnya membeberkan semua hal yang terjadi.

"Jadi Bu Gemi beneran kerasukan arwah Jumini?" tanya Parto meyakinkan.

Lasmi mengangguk. "Benar, dan entah apa yang terjadi, tapi secara ajaib api itu tak menyentuhmu sedikit pun, apa kamu ini orang sakti atau gimana?" tanya Lasmi.

Parto terdiam mengingat dan mencerna ucapan Lasmi, dan barulah ia tersadar akan adanya satu lagi hantu api yang meminta bantuannya.

"Eh, Lasmi, kamu tahu nggak nenek yang meninggal karena rumahnya terbakar beberapa hari lalu?"

"Yang tetangga kampung sebelah itu, iya aku tahu. Kenapa, Mas?"

"Kamu tahu cucunya yang jadi polisi?"

"Hm?" Lasmi berpikir sejenak. "Aku kira nenek itu hidup sebatang kara sejak lama, aku tak pernah mendengar dia memiliki keluarga. Tapi ya entah, kenapa sih memangnya? Apa dia juga mengatakan sesuatu yang bisa menjerat ayahku?"

...****************...

Bersambung

1
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
Akhirnya....
selamat ya Thor, 1 buku lagi berhasil kamu tamatkan.
Semangat untuk terus berkarya.
Semoga sukses/Determined//Determined//Determined//Determined/
hatiAti
aku malah bayangin sumiyen modelan mak uwo gitu
LᴀSᴇɴᴏʀɪTᴀ_❷❶ℓ🇮🇩
Congrats 🙌 Akhirnya bisa ngawal cerita Parto Jumini dkk sampe selesai dalam mode senyap wkwkwkwk.

Awal baca aku msh meraba ini gimna ceritanya dari Pita peach sampe ke dunia cermin. ternyata Misi Parto bukan cuma membuka rahasia kematian Jumini mantan pacarnya semasa sekolah. Ternyata masih ada rentetan rahasia lagi antara keluarga dia dan keluarganya Jumini. maksudnya orangtua mereka, Parto Jumini ini.

Dari Parto yg ternyata Abangg adik sama Walji. Dari Jumini yang ternyata Bersaudara sama Jono alias Sotang.

Dari all tokoh, aku notice ke Sotang, kasihan, ia menjadi seperti itu karena ortunya yg tak egois dan tak percaya keajaiban Tuhan. iya nggak sih? kepala rumah tangga macam apa, yg bisa menjatuhkan pilihan antara istri dan anak laki-laki nya? ayah macam apa yg yakin klo anaknya tak bisa menghadapi kejamnya dunia?? dari semua all chapter babb yg bikin miris tentu saja babb Sotang yg dibunuhh memakai pita peach sama spt pita Jumini yg di kasih Parto.

Terakhir plot twist nya, Jumini yg mengorbankan diri bersama Abangnya dan tentu saja bersama manusia serakah yg adalah ibliss sesungguhnya, Sumiyem dan Ngatnu.

Yg dikubur dikira itu kuburan Walji, mungkin itu jenazah JonoSotang kan yaa?

Itu ulasan ku yaaa👌

Terimakasih udah ksh krya luar biasa, horror detektif klo kataku sih, kna ada tyok dkk.

Ditunggu next karya

Ganbatte ne
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: wah, terimakasih banyak, Seno 🙏🏻
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Di tunggu karya baru yg lebih seru 💪🏻😁
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: nyari ide dulu kk🤣😁
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
amazing... bacanya berasa sesuatu banget... kdg tahan napas saking tegangnya, kdg kesal karna othor bikin tokoh antagonis bener² sadis bin kezam, tp it's oke... tulisannya makin keren, sukses terus pokoknya buat othor ...👍👍👍
ditunggu karya terbarunya, semangat💪💪💪
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Ternyata ga bisa hilang ya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
itu pita Sotang 😔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
sahut Mbah Waluyo
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Jumini 😭😭😭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
itu karma buat kalian 😔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Wah ada Jumini & Sotang 🤫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Mbah Mingun 🤔
Bulanbintang
Di awal cerita, mungkin masih terkesan biasa. Tapi semakin lama, semakin penasaran karena alur yang nggak ketebak. Banyak pelajaran yg bisa dipetik, dari persahabatan, keluarga dan juga resiko bagi hati yang penuh dendam. Sukses selalu, Thor.

Hadiah buat Sotang, Ngatnu sama Sumiyem. 🔥/Bomb/🔥/Bomb/
Yang lain, 🍳☕🍜🍝
Bulanbintang: Makasih🌱
total 2 replies
Bulanbintang
Lanang : Selama bukan demam, semua masih baik-baik saja.
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: relate sih😁
total 1 replies
Bulanbintang
Saya suka, saya suka💃
Bulanbintang
Walji rajin perawatan, skinkernya mahal. Sementara Parto nggak pernah kepikiran sampai sana. Ada uang untuk makan aja udah alhamdulillah.
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: nah 🤣
total 1 replies
Bulanbintang
Terakhir?
Bulanbintang
gertak balas?
cukup pakai salah satu aja, Thor.
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: ahh, bener juga ya🙏🏻
total 1 replies
Bulanbintang
Jadi, Sotang bikin bubur merah putih ya.
Siti Yatmi
karya yg bagus..tidak bertele-tele...tokoh yg jelas
𝕐𝕆𝕊ℍuaˢ: wah, terimakasih banyak rate-nya kk🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!