Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.
Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.
~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"
"Gue titip anak di Senja."
"HAH?!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11# Meraba Rasa
Sore itu, mereka langsung melepas Vio dan Shaka untuk bertolak ke Bandung. Honeymoon singkat mereka yang terkesan dekat sebab telah terikat pekerjaan yang mengharuskan keduanya kembali dengan segera.
"Byeee! Jangan lupa oleh-oleh!"
...Just married...
Wajah mereka masih berseri-seri. Aura pengantin barunya begitu terpancar kuat dari Vio dan Shaka. Bukan tak ingin menggelar acara seru-seruan yang melibatkan minuman atau permainan konyol dan sebagainya, namun lebih pada kesibukan masing-masing personal, termasuk status pelajar/mahasiswa masih melekat di diri sebagian anggota kkn 21 dan terlalu riskan untuk melakukan hal itu.
Wajah memerah sepaket rasa pusing yang menjalari tak bisa lagi dikondisikan, ia sakit.
"Nja, lo sakit?" pertanyaan Mei memecah perhatian dimana gelagatnya langsung berubah menghindari tatap semuanya disana. Ia bahkan sudah menggeleng cepat memasang wajah cerianya.
"Engga gue ngga apa-apa, mau pada balik sekarang ngga? Gue anter? Siapa aja yang mau dianter? Yuk...yuk...balik, soalnya gue mesti balik cepet masih punya tugas, duhhh bikin pusing tugas kali ini." Ajaknya berusaha menyembunyikan rasa lemas dan pusingnya yang datang sejak tadi acara resepsi.
"Nja, lo sakit tuh...keliatan banget." tuduh Zaltan yang diangguki Jingga.
Niat hati meraih Senja, kini Arlan kalah cepat dari Maru yang memang berada di samping Senja, sejak tadi ia curiga jika gadis ini sakit.
"Ci, lo bisa bawa mobil Senja?" tanya Maru. Arlan hanya melipat bibirnya melihat sikap Maru.
"Ha? Bisa-bisa..." angguk Syua cepat.
"Ngga usah ci, gue nyetir sendiri aja. nanti cici mau balik pake apa?" tolak Senja menggosok-gosok kedua bahu yang terasa dingin.
"Santai Nja, gue bisa pesen ojol dari rumah lo. Udah yuk balik yuk..." ajak Syua, namun Maru sudah menolak, "biar Senja gue bawa ke klinik dulu."
Percayalah, kini yang lain hanya bisa membeo melihat sikap khawatir Maru itu, kentara sekali jika perhatiannya kini mencurigakan. Senja memang bontotnya 21, tapi ada yang berbeda dari Maru sekarang. Arlan masih melipat bibirnya dan segera berdehem.
"Gue anter balik, pake mobil lo. Biar yang lain dianter sama cowok-cowok. Ngga usah so kuat. Ngga apa-apa lemah, ngga akan gue ketawain kok..." ujar Arlan justru membuat Senja menimpuknya dengan tangan kosong, "lemah...lemah, apa sih ngoceh lo ngga jelas." Salaknya masih saja galak.
"Dianter Arlan aja ya, Nja?" tanya Zaltan. Tanpa menunggu itu Arlan sudah merangkul Senja menjauh dari sana, gadis yang sejak tadi sudah berganti pakaian dan memasang kupluk legend itu di kepalanya.
Kepergian keduanya membuat yang lain turut bubar jalan, termasuk Maru yang masih terhenyak dengan apa yang terjadi dan memandang kemana perginya Senja dan Arlan.
***
"Udah cukup Lan, gue udah cape. Lo ngga usah nyolek-nyolek Maru lagi lah, toh gue udah ngga apa-apa. Please lah, lo udah bikin gue kaya ngga punya harga diri di mata gue sendiri." Ucap Senja dalam perjalanan pulang diantar Arlan, sementara ia sendiri nanti akan kembali mengambil motornya di hotel dengan memesan ojol.
Senja terlihat lemas di bangku samping pengemudi menaikan kedua kakinya dan memeluk diri sendiri. Kepalanya benar-benar terasa bak naik komedi putar, bahkan kini hawa nafasnya terasa panas dengan tubuh yang menggigil.
Arlan tersenyum, "iya Nja. Gue rasa juga udah cukup keliatan kok. Emang manusia satu itu kakunya ampun-ampunan. Padahal keliatan banget an jing dia tuh suka...sayang sama lo juga." Arlan sampai menepuk stir dan menggeleng tak habis pikir.
"Mungkin dia masih mencerna rasa, meraba perasaannya sendiri. Biarin aja lah...gue aja udah lupa pernah suka kayanya." Jawab Senja sekenanya, mungkin ia tak akan peduli lagi sekarang.
Arlan mengangguk-angguk dan menempelkan punggung tangannya di kening Senja, "udah ngga gue pikirin itu, Lan. Toh beban hati gue udah lepas juga, kaya lo waktu itu. Gue udah bilang kan sama lo, gue udah nyatain perasaan gue abis acara MeiJing sama Maru.."
Arlan mengangguk ingat, seringnya Arlan dan Senja keluar dan bersama-sama nyatanya mempererat kedekatan mereka. Jika diantara para anggota kkn 21 memutuskan untuk menjalin hubungan, Arlan dan Senja memilih tidak. Meski saling mengagumi.
Di samping Arlan yang menolak menjalin hubungan, Senja pun tak memiliki rasa apapun untuk Arlan. Mereka tak mau memaksakan, yang akan berujung renggangnya hubungan pertemanan.
"Ya udah lah, kalo emang itu mau lo...cuma sekarang kita tau aja Maru lagi munafikin perasaannya sendiri, termasuk gue." Kekehnya membuat Senja mendengus mencibir.
"Mencerna Arlan, dia masih meraba...." ralat Senja lebih menurunkan kupluk sampai menutupi seluruh telinga bawahnya.
"Iya. Dia masih buta. Terus aja begitu si an jing. Giliran sadar, ceweknya udah diembat lagi orang..." Jawab Arlan. Senja menghela nafasnya berat nan panas, "lo bisa senyap ngga? Pusing gue, berisik tau."
.
.
Mbak Yanti adalah yang paling heboh menyambut Senja.
"Loh, neng Nja kenapa? Kenapa mas?" tanya nya pada Arlan, membuat Senja meledakan tawanya diantara rasa pusing dan demam yang mendera, "mas Arlan, ditanya mbak Yanti tuh!"
Arlan merotasi bola matanya, "neng Nja demam mbak, langsung dikasih obat ibuprofen atau paracetamol aja terus suruh dia istirahat."
"Lan, duduk dulu gue pesenin ojol sekarang?" tanya Senja mencari ponselnya digelengi Arlan, "ntar Zaltan jemput gue katanya abis nganterin Lula."
"Oh oke deh." Angguk Senja yang hendak duduk di sofa tengah.
"Eh ngapain? Lo tidur di kamar aja Nja, gue disini ngga apa-apa..."
Senja menimbang-nimbang disusul mbak Yanti yang membawa segelas air mineral dan secangkir kopi, serta obat.
"Neng, minum obat langsung bobo. Yang ini buat masnya..." mbak Yanti menurunkan cangkir kopi di meja untuk Arlan.
Arlan mendengus terkekeh, "bobo neng." Cibirnya.
"Mbak, jangan bilang mami dulu kalo aku demam ya...suka heboh nanti, aku cuma kecapean doang kok." Pesannya kini sudah membuka bungkus obat dan bersiap menelannya.
"Tapi nanti kalo sampe mami liat terus tau, emoh lah..." tolaknya disuruh berbohong.
"Ck. Itu jadi urusan aku..." decak Senja.
"Iya deh...mbak Yanti bikinin smoothies sama salad buah ya neng, terus masuk kulkas? Jadi nanti pas neng Nja bangun udah agak dingin, seger."
Arlan dapat menilai darimana Senja dapatkan hati luasnya, memang benar...jika Senja mode reog itu karena ajarannya dan anak kkn 21, sebab aslinya...Senja itu terlahir dari kesempurnaan, entah sikap, tutur bahasa dan lingkungan penuh kasih sayang. Maka saat hatinya mengalami kekosongan, gadis itu tak akan kehilangan kasih sayang.
"Sayang mbak banyak-banyak. Aku istirahat dulu, temenin mas Arlan ya mbak.." cibirnya meledakan tawa kecil sebelum Senja memeluk sang asisten rumah tangganya itu singkat.
"Lan, sorry gue tinggal ya...ngga kuat pusing banget gue."
"Yaa. Santai aja..." ucapnya.
"Mas, pacarnya neng Nja?!" tembak mbak Yanti digelengi Arlan, "temennya mbak."
***
Mbak Yanti berseru, "mii...ada paket buat neng Nja, ini." pekiknya setelah berhasil membawa satu paper bag toko kue ternama bersama sekeranjang parsel buah.
Wanita yang tengah berada di belakang ini langsung keluar via pintu garasi yang langsung tersambung dengan dapur, "dari siapa?" ia langsung melongokan wajah ke dalam paper bag berisi dessert red velvet chesee.
...Get well soon...
"Ngga tau, namanya get well soon ini," polos mbak Yanti.
Mami Bila berdecak, "get well soon tuh semoga lekas membaik. Emang Senja kenapa? Sakit?"
"Eh anu, mi..." mbak Yanti gelagapan.
Mami Bila langsung memicing dan melengos ke dalam sambil memboyong kedua benda kiriman orang tak dikenal itu, "Senja!"
"Aluna Senja?!" panggilnya lagi lembut.
.
.
.
.
ikut bahagia dan mendoakan aja demi kebahagiaan Maru sama teh Nja, jangan kasih celah untuk menghindar atau lari lagi Ru, kamu jangan lempeng aja, mulai aksi atuh lah ah.
mksh teh Sin updatenya, sehat selalu teteh syantik yang suka berbagi kebahagiaan 🤲🤲😇
udahlaaahh jngn lama..langsung tembak..tak sabar aq tunggu ke uwuan hubungan pacaran kalian..mksh teh up nya..sehat berkah y teh..🙏🙏
anakmu ini sukses dunianya , mapan jabatan nya , matang usianya, tinggal cari konco turu ...
biasanya siang update, terus malam update
pokoknya update novel teh sin kayak lagi minum obat🤣 ini tumben jadwal siang update sore munculnya
beuuhhhh bahasan nya bikin pala pening🤕
sehat² ya teh sin, terimakasih update nya
tinggal main cantik untuk meluluhkan hati maminya Jojo