"Devan, ini aku bawain makanan loh buat kamu...sengaja aku masakkin buat kamu tadi pagi."
Pyarr!!!
Dengan tak merasa kasihan sedikitpun, cowok tampan membuang begitu saja kotak bekal yang ada diatas mejanya. Hal itu membuat beberapa teman sekelasnya menoleh dan menatapnya termasuk cewek yang memberikan bekal itu.
"Devan kok dibuang sihh? Aku sengaja bikinin ini buat kamu loh, kamu ngga suka nasi goreng ya? Atau mau aku bikinin yang lainnya aja besok pagi??"
"Stop ganggu gue dan ngga usah nampakin wajah lo didepan gue! Gue muak sama lo! Dan lo perlu inget kalau gue ngga peduli sama perasaan sampah lo sialan!"
Gadis cantik yang dijuluki primadona sekolah ini seharusnya gampang mencari pacar. Fisiknya yang cantik dengan tubuh yang ideal, nyatanya tak membuat Devan tertarik dengan Kalaluna sampai ada anak baru yang tiba-tiba dekat dengan Devan dan Kalaluna kesal. Tapi, ternyata ada seorang cowok yang tertarik dengan Kalaluna dan membuat hidup Kalaluna berubah saat mengenalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Dilangit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Berita tentang Kalaluna yang membawa obat terlarang ke sekolah pun langsung menyebar. Bahkan sampai kelas IPS dan Kaivan bersama teman-temanya pun sudah mendegar ini. Kenzo sangat hafal dengan kembarannya, meskipun tak akur tapi Kenzo tau jika Kalaluna tak mungkin membawa obat-obatan seperti itu.
"Lo ngga percaya kan Bos kalo cewek lo bawa barang gituan?"tanya Galen, cowok yang biasanya sering diam sekarang sudah mulai membuka suara.
"Kayaknya ngga mungkin, Luna cewek sedikit bandel emang tapi bukan tipe yang suka bawa barang gituan,"sahut Rasya.
"Gue juga ngga percaya, kalaupun pake kenapa harus dibawa ke sekolah sih,"timpal Cakra.
"Dia dijebak." hanya itu yang keluar dari mulut Kaivan tapi mampu membuat ketiga temannya termasuk Kenzo langsung menoleh kearahnya.
Ekspresi wajah Kaivan terlihat sangat santai malah terkesan datar, seolah tak cemas sedikitpun tentang kekasihnya. Tapi bukan berarti Kaivan tak perduli, justru karena Kaivan yakin kalau kekasihnya tak perduli.
"Yakin banget Bos?"tanya Rasya.
Kaivan mengangguk, "Hem, gue bakal cari tau nanti siapa yang ngelakuin ini. Lo pasti ngga percaya kan Ken?"tanya Kaivan kepada Kenzo.
Kenzo menganggukkan kepalanya, "Iya. Kembaran gue ngga mungkin bawa benda-benda itu apalagi pemakai."
"Oke, kita liat aja nanti karena ngga sulit buat gue tau siapa pelaku semua ini, "tentu saja teman Kaivan selalu mengandalkannya dan percaya dengan Kaivan.
Sedangkan disisi lain, Kalaluna masih berada didalam kelas, meskipun sudah memasuki istirahat ke 2 tapi Kalaluna memilih berada didalam kelas saja bersama kedua sahabatnya. Apalagi dengan masalah yang baru saja dirinya dapatkan, sungguh membuat Kalaluna murka.
"Sial. Siapa yang ngelakuin ini ke gue."
Tiffany dan Maurin pun bingung dibuatnya, tak menyangka kalau ada yang melakukan ini dengan Kalaluna. Sampai Kalaluna besok harus membawa kedua orang tuanya ke sekolah dan diancam akan di keluarkan dari sekolah.
"Kita perlu cari tau Lun, gue yakin kalo pelakunya pasti orang yang ngga suka sama lo,"ucap Tiffany yang diangguki oleh Maurin.
"Bener, Kita ngga bisa diem aja,"sahut Maurin.
Saat ketiga cewek cantik itu sedang pusing didalan kelas, tiba-tiba saja masuk seorang cewek cantik yang terlihat sangat tinggi dan sedikit tomboy dari gayanya berjalan. Kalaluna dan kedua sahabatnya heran melihat cewek itu sudah berdiri didepannya.
"Gue tau siapa pelakunya,"ucap cewek bername tag Viona.
Kening Kalaluna mengerut bingung, "Maksudnya?"
Maurin dan Tiffany juga ikut bingung.
"Gue ada Videonya dan gue tau siapa yang ngelakuin ini ke lo,"lanjut Viona.
Kalaluna masih tak tau maksud Viona, tak lama Viona mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah video disana kepada Kalaluna dan kedua sahabatnya. Saat video diputar, Kalaluna dan kedua sahabatnya tak menyangka dengan apa yang dilihatnya.
"What the fak! Ngapain dia berani-beraninya lakuin ini?!" kaget Maurin.
"Gatau juga sih motifnya apa, padahal kan selama ini kayak ngga ada masalah sama Luna,"sahut Tiffany.
Viona memasukkan kembali ponselnya kedalam saku seragamnya.
"kirim ke gue, gue bakal kasih pelajaran orang sialan itu!" pinta Kalaluna.
Viona tersenyum tipis, "Gue bakal kasih ke lo tapi ini ngga gratis."
"Gue bayar sebanyak yang lo mau sekarang juga,"balas Kalaluna.
"Bukan uang yang gue mau, ada hal lain,"ucap Viona lagi.
Terimakasih.
Cuman ini bau² nya Keivan mungkin bkln dibikin jadi punya sifat manja gitu kan? Misal kayak pas disekolah terkenal brandal, eh pas dirumah taunya manja bgt sama ortunya! Sumpah yg kayak gini tuh udh sering bet loh gw nemuin, dan semoga aja ini beda...