NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Fantasi Wanita
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gejolak Api Cemburu

Ling Yi tersenyum lega menyaksikan senyuman senyuman Yan Cheng. Akhirnya, ia telah sukses mengembalikan senyuman di wajah Yan Cheng setelah sebelumnya pria itu murung tanpa bercerita apapun padanya.

Merasa tak sanggup menutupi rasa penasarannya, Ling Yi pun mencoba perlahan untuk mengutarakan persoalan yang belum terjawab di kepalanya.

"Yan Cheng, aku lihat-lihat, sejak tadi kamu murung terus. Ada apa? Apa kamu sedang memiliki masalah?"

Bukannya menjawab, Yan Cheng malah terdiam memandangi meja baca di hadapannya. Bukan tak mau, hanya saja ia begitu bingung harus menjawab apa.

"Bahkan mereka sampai mengkhawatirkanku begini. Apa terlalu kejam jika aku menyembunyikan masalahku dari mereka? Tapi, darimana aku harus memulainya?"

"Yan Cheng? Ada apa?" sambung Ling Yi heran. "Tidak apa kok, jangan khawatir. Aku pasti bersedia mendengarkan, dan akan turut membantu menyelesaikan masalahmu,"

Haru, tertegun, mata Yan Cheng nyaris berkaca-kaca mendengarnya. Tak pernah sebelumnya ia mendapat perhatian dari seseorang yang di sebut sebagai sahabat, apalagi seorang wanita.

Ketulusan hati Ling Yi pun menjalar merasuki hati Yan Cheng dan membuatnya terbuka merekah, merayu lembut mendambakan bisa berbagi segala keluh kesahnya pada sang pujaan hati.

Usai mengumpulkan keberanian, Yan Cheng lalu memulai dialognya sembari mengepalkan kedua tangannya erat untuk mengusir kegugupan.

"Aku..." ucap Yan Cheng memulai, namun sempat terputus.

Ling Yi pun mengangguk lembut meresponnya.

"Ayo, katakanlah," sahutnya.

"Pria yang kemarin mendatangi kita, adalah, kakakku,"

"A-apa? Kamu serius?" sahut Ling Yi dengan mata terbelalak.

"Hm," sahut Yan Cheng sembari mengagguk.

"Sebenarnya, aku adalah anak yatim piatu. Aku dan kakakku tinggal bersama di panti asuhan sejak masih kecil. Dulu, dia pernah berjanji tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi. Tapi dia mengingkarinya,"

"Saat kami beranjak dewasa, dia mendadak kabur dari panti asuhan tanpa memberitahuku. Bertahun-tahun kemudian, aku pun berpamitan pergi dari panti asuhan itu untuk mencari kakakku, berharap bahwa ia masih hidup,"

"Aku lalu mendengar desas-desus bahwa kakakku telah menjadi bagian dari organisasi Malam Hitam,"

"Aku senang kakakku masih hidup, tapi aku juga sedih di saat menyaksikan sendiri fakta bahwa dia benar-benar berakhir seperti itu, persis seperti yang di rumorkan,"

"Saat bertemu dengannya, aku sama sekali tidak merasakan bahwa dia memiliki niat jahat, tapi aku juga tidak tau apa alasannya bergabung dengan organisasi brengsek itu,

"Jadi begitu, ya? Dugaanku ternyata benar. Memikul masalah yang cukup berat sendirian, dia pasti sangat terpukul sekarang,"

"Aku merasa, aku tidak bisa memahami apa-apa tentang kakakku sendiri. Payah! Aku benar-benar payah!" sambung Yan Cheng, meluapkan rasa kesalnya dengan menyalahkan diri sendiri.

Pada akhirnya air matanya tak lagi dapat terbendung, itu lolos begitu saja dan tumpah mengalir di kedua pipinya. Yan Cheng yang saat ini pun hanya bisa tertunduk diam menahan isak tangisnya, menahan rasa sesak yang begitu mengepul di rongga dadanya.

Rasa iba yang menggebu pun membuat Ling Yi beranjak bangun dan beralih duduk di sebelah Yan Cheng. Di raihnya pelan kepala pria itu hingga bersandar di pundaknya. Di peluknya pria itu dengan lembut, dengan telapak tangannya yang juga bergerak mengusap di punggungnya.

Yan Cheng pun tertegun, merasa tak percaya dengan apa yang Ling Yi lakukan untuknya. Namun ia sadar bahwa kesempatan seperti ini pasti akan sulit terulang. Ia pun memilih untuk menerima, membalas erat pelukan Ling Yi, dan menumpahkan tangisnya tanpa lagi berpikir panjang.

Menangis dalam pelukan Ling Yi, Yan Cheng merasa, sepertinya hanya hal itulah yang cukup ampuh baginya untuk bisa mengurangi beratnya beban yang tengah di pikul. Terlebih lagi saat wanita itu terus memeluknya tanpa banyak berkata, hanya berdiam diri sembari terus mengusap lembut punggungnya.

Dengan cara ini pula, Yan Cheng mampu mengobati rasa cemburu yang ia pendam selama ini setiap kali melihat Ling Yi berada dekat dengan Xiao Feng.

"Aku beruntung karena masih memiliki seorang ayah. Sedangkan Yan Cheng, tak ada seorang pun yang bisa ia jadikan tempat untuk berbagi. Pasti sangat sulit jika ada di posisinya," batin Ling Yi, yang terenyuh hatinya saat mendengar isak tangis Yan Cheng.

Sembari menahan air matanya, Ling Yi pun berupaya menguatkan diri untuk tetap tersenyum dan menenangkan Yan Cheng perlahan.

"Sudahlah, tidak perlu melulu menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan salahmu," ucap Ling Yi lembut, yang sukses menghentikan isak tangis pria dalam pelukannya itu.

"Takdirlah yang telah membawa kita mengalami semua ini. Mengubah takdir memang tak mudah. Tapi percayalah. Untuk setiap duka, pasti akan ada suka yang menanti di baliknya. Dan aku yakin, jalan keluar pasti ada suatu saat nanti," sambungnya.

Lagi dan lagi, Yan Cheng sukses dibuat tertegun. Sedih, haru, keduanya seolah bergejolak seirama dalam hatinya, di iringi rasa bahagia yang tak lagi dapat di deskripsikan.

"Terima kasih... terima kasih, Ling Yi," lirihnya halus sembari mengeratkan pelukan.

Di kala suasanya mulai terkondisi, tenang dan mereda, tiba-tiba saja terdengar suara mengejutkan yang sukses membuyarkan fokus mereka.

Ceklek!

"Ling Yi?" celetuk Xiao Feng dari pintu, yang baru saja datang dan langsung di buat terbelalak dengan pemandangan yang di lihatnya.

"Sial!" umpat Yan Cheng, yang kebetulan sedang dalam posisi membelakangi pintu dan masih enggan menatap pria itu.

Sama terkejutnya dengan Xiao Feng, Ningning yang mengikuti di belakangnya pun diam-diam melangkah pergi usai mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"Xiao Feng, kamu sudah kembali?" tanya Ling Yi menatapnya, dengan posisi yang masih sama.

Bukannya menjawab, Xiao Feng malah memilih bungkam dan menyelonong masuk dengan wajah mendatar.

"Apa-apaan itu? Seenaknya saja dia berpelukan dengan Ling Yi di sini. Tidak! Tidak akan ku biarkan kau berduaan saja dengan Ling Yi!" batin Xiao Feng bergumam kesal sembari melangkah dan melirik Yan Cheng dengan sudut matanya.

Di tariknya kursi yang berada tepat di hadapan Ling Yi, dan mendudukkan dirinya di sana. Sepasang matanya menatap dingin ke hadapan sembari menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Ekhemm..." dehemnya dengan sengaja, yang sukses membuat Ling Yi keheranan.

"Ada apa?" tanya Ling Yi dengan wajah polosnya.

"Ck! Bisa-bisanya dia tidak peka juga," kesal Xiao Feng dengan api cemburu yang semakin bergejolak.

Xiao Feng pun hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. Di liriknya tangan Ling Yi yang tengah memeluk Yan Cheng dengan tatapan datar sebagai penunjuk, lalu kembali menatap gadis itu.

"Oh... dia? Jadi tadi itu, dia-" ucap Ling Yi spontan terputus, di saat pria yang tengah di peluknya itu tiba-tiba melepaskan pelukannya dan beranjak bangkit.

Dengan sepasang mata yang lumayan sembab itu, Yan Cheng lalu menatap Ling Yi sembari berusaha menunjukkan senyumannya.

"Maaf, sepertinya aku agak kelelahan. Aku ingin istirahat. Permisi. Dan, terima kasih," ucapnya perlahan, lalu langsung berbalik badan meninggalkan ruangan itu.

"A-apa? Yan Cheng! Tunggu-"

1
Putri Wulandini
nanti aku balik lagi yakkk 😊😊😊
Roxanne MA
baguss ka
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!