Di Talak Setelah Ijab Kabul

Dea terjaga dari tidur nyenyak nya saat cahaya matahari mengenal tepat di matanya. wanita ini menggeliat, tapi rasanya sulit sekali mau bergerak. Dea terkejut saat akan bangun dadanya terasa berat sekali. Saat membuka mata terlihat tangan kekar menempel di dada nya. Nafas Dea naik turun karena kesal, Dea mengelus tangan kekar itu. Lalu menariknya hingga ke wajahnya. Dan....

“Aghhhhkkkkk!!!! Vampir!!!’’ teriak Biyu lantang.

Dea langsung tergelak melihat reaksi Biyu. Dirinya sengaja menggigit punggung tangan Biyu. Berani sekali pria ini mengambil kesempatan dalam tidurnya. Yang membuat Dea terbahak, Biyu malah berteriak vampir.

.

Tok.. Tok.. Tok..

“Biyu! Dea! Ada apa nak?’’ suara mama Dian terdengar khawatir dari luar.

“Bukan apa-apa ma. Nama nya juga pengantin baru pasti salah satunya akan menjadi vampir’’ jawab Dea sambil turun dari ranjang. Dirinya menuju kamar mandi mengacuhkan tatapan sengit Biyu.

Dalam kamar mandi Dea terbahak. Rasanya puas sekali bisa mengerjai Biyu, karena pria itu tak akan membalas. Sebagai wanita yang baru pertama kali berdekatan dengan pria, tentu Dirinya merasa asing dengan sentuhan yang di luar nalar sekali menurutnya.

Beda istri beda pula suami. Biyu bukan main kesalnya, saat ini dirinya sedang mengoleskan salep ke tangan yang tadi digigit oleh Dea. mulutnya tak berhenti menggerutu.

“Baru di dekati saja sudah di tendang seperti bola dan di peluk langsung mendapat gigitan. Untung aja nggak rabies.’’ gumam Biyu.

“Maksud?’’ celetuk Dea. Saat sedang mencari dress yang cocok.

“Eh, nggak ada apa-apa kok queen. Hem, kamu mau kita jalan-jalan kemana?’’ Biyu mengalihkan pembicaraan sambil beranjak untuk duduk di sofa bed.

“Nggak perlu. Cepat mandi! Pasti Ibuk dan mama sudah menunggu untuk sarapan’’ Dea duduk di hadapan meja rias, memoles sedikit wajahnya yang pucat karena kurang tidur.

Dengan malas, Biyu masuk kamar mandi. 10 menit kemudian pria itu sudah berpakaian santai. Karena hotel sendiri jadi bebas, lagipula pakaiannya juga banyak disini. Setelah kedua nya siap, mereka turun ke bawah. Biyu dengan beraninya menggandeng tangan Dea dan menggenggam erat. Dea yang di perlakukan begitu menatap sengit sang suami, tapi di balas Biyu dengan senyum manis membuat Dea memalingkan wajah.

“Wah, pengantin baru sudah bangun rupanya. Sini sayang duduk di tengah mama dan Ibukmu.’’ ucap mama Dian antusias sekali apalagi melihat rambut Dea yang basah.

“Lama-lama aku di anak tirikan!’’ gumam Biyu pelan.

"Kamu mau sarapan apa sayang?’’ tanya mama Dian.

.

“Hai Biy’’ ucap Monica tiba-tiba.

Wanita ini tiba-tiba saja datang dengan gaya gemulainya. Buk Ratmi tentu terkejut melihatnya, takut anak nya akan di khianati lagi. Dia menoleh ke arah mama Dian, melihat wanita itu hanya mengangguk Dia jadi bernafas lega.

“Loh, siapa mereka Biy? Eh kamu? Kamu karyawan Boutique NS kan? Kenapa kamu ada di Hotel mewah ini?’’ tunjuk Monica ke Dea dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.

“Kenapa jika karyawan Boutique? Emang nggak boleh main-main ke Hotel mewah, Hotel milik suami sendiri?’’ Dea beranjak mendekati Biyu, memeluknya dari leher belakang membuat Monica melotot tak percaya.

“Apa maksudmu suami?!’’ Monica kaget sekali mendengarnya. Hatinya panas melihat Dea merangkul Biyu begitu mesra.

“Oh iya Monica, maaf aku telat memberimu kabar dan lupa mengundang mu. Dia Dea, istriku.’’ timpal Biyu mengelus punggung tangan Dea. Yang di elus rasanya mau muntah karena merasa Biyu modus.

“Apa?! Biy, apa kamu lupa. Almarhum suami ku, mempercayakan aku padamu. Kenapa kamu tega sekali?’’ suara Monica bergetar antara sedih dan marah.

“Mempercayakan nya pada ku, bukan berarti aku nggak boleh menikahi wanita yang aku cintai! Kamu aneh!’’ Biyu tertawa sumbang.

“Tapi aku mencintaimu Biy!’’ ucap Monica lemah.

“Cukup Monik! Selama ini aku selalu ngikutin permainan gila mu. Dan yang perlu kamu ingat! Aku baik dengan mu karna aku peduli pada Tiara, Dia anak sahabatku. Tapi bukan berati kau bisa seenaknya. Sekarang pergi dari sini sebelum ku seret!’’ Biyu kelihatan dingin sekali.

Dea saja sampai merinding, menelan ludah kasar. Seperti yang di ketahui Dea memberi gelar pada Biyu adalah vampir, karena kaku. Tapi hari ini Dirinya baru melihat dingin dan kaku Biyu yang sebenarnya. Awal ketemu memang Biyu terlihat kaku, tapi tengil juga. Tapi sekarang bahkan Dea baru melihat sisi lain dari Biyu.

Monica ketar-ketir juga mendengar ucapan Biyu. Pria ini jarang marah, sekalinya marah pasti akan nekad sekali. Dan Monica tau itu. Wanita ini akhirnya meninggalkan restoran, tapi sebelum melangkah Dia menatap tajam ke arah Dea, tangannya mengepal erat karena amarah di dada. Langkahnya terhenti mendengar panggilan Dea.

“Tunggu! Kau, Dek Tia Monika. Nih tas anda ketinggalan.’’ tunjuk Dea ke kursi.

Dengan langkah angkuhnya, Monica menyambar tas dengan kasar dan langsung berlalu pergi.

Dea buru-buru melepaskan pelukannya. Melihat orang tua sibuk ngobrol, Dea langsung mengelap tangannya yang tadi menempel di tubuh Biyu. Pria itu melongo tak percaya melihat tindakan Dea.

“Kamu segitunya!’’ sentak Biyu kesal.

“Najis!’’ balas Dea santai.

.

Setelah sarapan keluarga itu langsung meninggalkan hotel dengan kendaraan masing-masing. Bu Ratmi dan mama Dian akan satu kendaraan, mereka akan langsung pulang ke kediaman Mahendra. Sedangkan Biyu membawa Dea ke Bandara.

Dea melongo melihat sekarang mereka berada di parkiran sekitaran Bandara. Kedatangan Orang suruhan Biyu membawa koper menambah keterkejutan Dea. Mau bertanya gengsi sekali, pasti pria ini akan melunjak. Sedikit banyak Dea sudah hafal sekali sifat Biyu ini.

Saat ini kedua nya menunggu diboarding lounge. Mereka tidak perlu check-in dan mengurus lainnya, karena sudah di urus oleh Dimas. Tak lama kemudian, pesawat Meraka akan berangkat. Keduanya langsung menuju Garbarata dan masuk ke pesawat. Keduanya menempati kursi First Class. Bagian sini hanya beberapa orang saja yang menempati. Karena butuh biaya yang lumayan mehong. Hanya orang kelas atas yang sering menggunakannya.

.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya kedua pasangan ini tiba di Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai Bali. Dea tentu saja speechless, ini kali pertama nya menginjak ke kota yang mayoritasnya beragama Hindu. Kota yang tempat wisatanya biasa di penuhi turis asing. Wanita ini senang sekali rasanya.

Mobil yang di booking membawa pasangan ini di Villa terbaik milik pengacara kondang. Biyu sengaja memilih villa yang pemandangannya langsung ke laut. Sebelum itu keduanya makan siang di restoran. Tiba-tiba seorang perempuan menyapa.

“Waw! Ada pengantin baru.’’ ucap wanita itu angkuh.

Jangan lupa like nya🙏🫰