NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Pagi itu, di meja makan keluarga Sosro - Nimas tidak seperti biasanya. Anak semata wayang Mereka nampak berbeda. Gadis itu memilih makan dalam diam. Jika biasanya Dia akan selalu mengomentari makanan di depannya, maka hari ini tidak.

Semalam, seperti dugaan Ganes, setelah selesai makan malam, Ayah mengetuk pintu kamar Ganes. Dia berniat menyampaikan alasannya mengapa sampai memutuskan menikahkan Ganes. Tetapi, kamar putri nya itu sudah dikunci dari dalam. Dan tanpa mengetuk sekali lagi, Ayah memutuskan untuk tidak jadi menemui putri nya itu.

Sosro menatap putrinya yang sudah diam sejak keluar dari kamar. Dengan wajah memberengut seperti kebiasaannya jika sedang marah akan suatu hal.

"Suatu hari, Kamu akan paham mengapa Ayah mengambil keputusan ini, Ganes.. ". Ucap Ayah tiba - tiba.

Ganes yang masih mengunyah, menghentikan gerakannya. Dia menatap sengit Ayah nya.

"Ganes sudah selesai makan ! ".

Ganes berdiri, dan meraih tas nya yang diletakkan di kursi kosong sebelahnya.

"Ganes, selesaikan dulu sarapanmu ! ". Ibu berdiri dan hendak menyusul anak gadisnya yang sudah pergi begitu saja tanpa bersalaman.

Ayah mencekal tangan sang istri, dan menggelengkan kepala nya. Mengkode sang istri untuk tidak usah menyusul anak Mereka.

"Pak Duuull !!! Ayo cepat antar Aku !! ". Teriakan melengking Ganes memanggil sopir keluarga, memenuhi rongga rumah. Ayah dan Ibu bahkan harus menutup telinga. Padahal jarak nya sudah jauh dari posisi Ganes saat berteriak.

"Bagaimana kalau Ganes tidak mau, Mas? " Tanya Ibu khawatir. Dia sudah duduk kembali.

"Biar Sanjaya yang meyakinkan anak itu ! ". Jawab Ayah.

"Ayah sudah memberikan restu, tinggal bagaimana usaha Sanjaya ". Imbuh Ayah.

Ibu hanya mengangguk. Ada kekhawatiran di dalam hatinya, bagaimana jika anaknya itu menolak? Dan jika pernikahan terjadi bagaimana jika harapan Mereka tidak sesuai?.

***

Di sekolah, Ganes langsung menuju kelasnya. Hari kedua perlombaan antar kelas. Hari ini lomba Menyanyi. Karena tidak ada salah satu dari sahabatnya yang berlomba, Ganes merasa Dia tidak perlu menjadi penonton. Lagi pula, ini hari pertamanya menjadi volunter kegiatan sekolah. Dia sudah memutuskan akan melakukan apa hari ini. Perpustakaan. Yah, Dia akan ke sana sebentar lagi.

Selain itu, Ganes tidak mau jika harus bertemu dengan Sanjaya hari ini atau hari - hari berikutnya. Dia memutuskan untuk menghindar dulu.

Kedatangan Lala sedikit menghibur Ganes. Mereka mengobrol sejenak, sebelum akhirnya Ganes memutuskan untuk ke perpustakaan.

"Mau ku bantuin nggak?". Tawar Lala.

"Nggak usah ! Aku sebenarnya lagi pengin sendiri hari ini, La..". Jawab Ganes sambil menatap Lala.

Lala mengernyit, suara Ganes berbicara tidak pernah sesedih itu. Dirinya malah jadi sangsi untuk membiarkan Ganes ke perpustakaan seorang diri.

"Ada masalah? Biar Aku temani kamu yaa ". Paksa Lala. Dia sudah ikut berdiri.

Ganes menggeleng. Yang itu berarti Lala memang harus tinggal.

"Aku ke perpus dulu ya". Pamit Ganes.

Lala melambaikan tangan nya, dan menatap kepergian Ganes dengan banyak pertanyaan bercokol di kepalanya.

Kenapa Ganes? Apa ada sesuatu yang terjadi di rumah? Apakah Ayah dan Ibu Ganes memarahi Ganes habis - habisan?

Ganes sudah memasuki perpustakaan dan menemui petugas yang biasa menjaga di sana. Ada tiga kardus besar berisi buku yang perlu ditandai, karena baru datang beberapa waktu lalu. Dan ada banyak buku di rak yang harus ditata ulang agar terlihat lebih rapih, dan membuat mata senang.

"Kamu hari ini bisa mencatat buku yang baru di sini, dan setelahnya memberikan nomor seri di buku baru nya. Setelah selesai baru bisa di taruh di rak ".

Petugas jaga yang diketahui bernama Rini, menjelaskan pada Ganes. Dia juga menunjukkan buku besar tempat mencatat buku baru secara manual, sebelum diketik di komputer. Ganes mengangguk paham.

Sebelumnya, Ganes sudah memberitahukan bahwa Dia sedang menjadi volunter, dan yang dipilihnya adalah kegiatan di perpustakaan. Ganes tidak menjelaskan alasannya menjadi volunter, toh Petugas itu tidak butuh alasan nya.

Ganes mulai melakukan pekerjaannya. Dia mengambil satu buku kemudian membuka bungkus plastiknya. Kemudian mencatat di buku manual. Begitu terus Ganes lakukan. Beberapa buku dengan judul menarik, langsung dilihat Daftar isi nya. Jika sesuai dengan minatnya, Ganes menandai dalam hati, besok - besok Dia harus membaca buku itu.

"Pekerjaan ini menyenangkan menurutku, karena kita bisa lebih dulu ngintip isi nya dibanding orang lain hehe".

Rini yang juga sedang melakukan hal yang sama seperti Ganes, terkekeh. Petugas itu melihat Ganes beberapa kali membaca daftar isi buku.

"Iya Kak.. Aku juga udah nandain beberapa buku yang pengin ku baca. Hehee, Kalo Aku pinjem setelah ini apa bisa?". Ganes juga terkekeh.

"Sebenarnya nggak boleh sih kalo belum diinput di komputer, karena rawan hilang. Tapii, spesial buat Kamu, nggak papa, asalkan dikembalikan ya nanti.. ".

"Sippp Kak.. ! Makasih yaaa". Ganes tersenyum senang. Dan Rini pun ikut tersenyum.

Kurang lebih satu jam Ganes berada di perpustakaan, sahabat Ganes yang berjumlah empat orang itu, datang.

"Loh kok pada ke sini? Nggak nonton yang lagi pada nyanyi?". Tanya Ganes, heran. Gadis itu melirik Lala yang nyengir. Ini pasti ide Lala. Begitu pikir Ganes.

"Suaranya nggak bagus ! Mending kita di sini ya kan Gaes?". Kata Sasi, yang diangguki oleh lainnya.

"Terserah lah.. Itu banyak buku yang harus di buka segel nya ! ". Tunjuk Ganes ke arah dua kardus besar. Mereka mengangguk dan dengan senang hati membantu Ganes. Rini yang mendapatkan tambahan bantuan tanpa diminta, merasa senang.

Tadi, setelah kepergian Ganes dari ruang kelas, Lala langsung mencari sahabatnya di kelas IPS. Dia yakin ketiga sahabatnya sudah ada di sekolah. Melihat kedatangan Lala yang hanya sendiri, Mereka bertanya dimana Ganes, dan Lala menjawab dengan apa adanya.

"Sedih?".

"Iyaa, Dia bilang lagi pengin sendiri. Aku jadi kepikiran apa mungkin Ganes dimarahin habis - habisan sama Ayah Ibu nya ya? ". Tebak Lala. Gadis itu duduk di bangku entah milik siapa. Karena di ruang kelas IPS kosong, hanya ada tiga sahabatnya.

"Kalo dimarahin Ayah dan Ibu sepertinya enggak deh, tau kan? Kalo Ganes anak satu - satunya. Ditambah lagi bukan salah Ganes. Kalo Aku jadi Ayahnya Ganes, itu mulut April udah ku tampol ! Ngatain anak orang seenak jidat ! Kesel nggak sih?! ". Komentar Sasi yang ada benarnya juga. Gadis itu kesal sekali, jika kemarin Dia mendengar secara langsung mulut April berbicara, sudah bisa dipastikan, April hari itu melawan dua orang. Bukan hanya Ganes, namun juga dirinya.

"Kemaren tu Ganes kasian nggak sih? Dia kan nggak salah apa - apa ya? Kak Sam loh yang bikin keributan di lapangan basket. Kenapa Ganes ikut dipanggil coba?! ". Ujar Kila.

"Iyaa.. habis itu malah Kak April cari gara - gara ! ".

Sasi menggeleng. Akhir - akhir ini, rasanya masalah Ganes datang dari siswa lainnya. Kak Sam dan Kak April.

Setelah itu, Mereka memutuskan untuk menyusul Ganes di perpustakaan. Mereka bertekad, jika Ganes memaksa Mereka untuk pergi, Mereka akan bertahan, dan tetap menemani Ganes. Titik. Dan disinilah Mereka sekarang....

.

.

.

Bersambung☺️

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!