seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.
Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.
Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kosong Tapi Berisi
Di sebuah ruangan khusus dengan Pintu otomatis yang telah tersistem dan terhubung oleh Abella. Abella mulai memasuki ruangan berjalan santai membuka hijabnya serta baju panjangnya sambil meletakkan di rak sudut dinding dengan mengubah gaya penampilannya ke ruang ganti kemudian menuju ke meja kerjanya.
“Show the World Agenda Ucap Abella seraya ruangan telah memonitor suara Abella hingga video dinding LCD menyala otomatis menampilkan data-data yang Abella perintahkan.
“Hallo, saya Lynar. Saya pintu gerbang Anda memasuki AI dan fitur di dalamnya, era informasi yang akan datang manusia membangun jalan raya super teknologi baru untuk menavigasi jalan barunya, membantu mengubah menjadi fondasi peradaban. Suar kemajuan inovasi sains dan badan seluruh badan pemerintah di seluruh dunia. Dekade sebagai zaman Al sebagai percepatan menuju tonggak sejarah baru. Kecerdasan super buatan. menciptakan manusia buatan sebagai peluang baru untuk berdampingan. Berikut data informasi yang telah terkumpulkan sesuai perintah anda. Seru suara yang menampilkan informasi berserta video yang Abella inginkan, Abella yang hanya duduk mengamati dan menyimak suara itu sambil menyentuh touch table yang terhubung dengan layar video dinding untuk mengambil hal terpentingnya dalam penyajian informasi.
“Nonsurgical Neural Technology, Mengembangkan teknology saraf non-bedah generasi berikutnya. Teknologi yang di rancang untuk berinteraksi antar otak manusia langsung dengan mesin, dengan memiliki sensor yang mungkin ada di permukaan kepala yang akan di tanamkan di suatu tempat tubuh yang memungkinkan untuk langsung berinteraksi dengan peralatan komunikasi, peralatan pemprosesan, sistem senjata dan sebagainya. Suara dalam video dinding LCD 3x3 46" mempertunjukkannya.
“Mengendalikan robot dari jarak jauh pada akhirnya mengendalikan otak manusia. Ucap Abella memberhentikan informasi yang di suarakan dalam video.
“Bagaimana dengan proyek penggunaan radiasi gelombang mikro? Tanya Abella yang ingin mengganti Agenda informasi lainnya.
“CIA dan para peneliti telah menghabiskan dekade untuk meneliti bagaimana pikiran manusia bisa di ubah sebagai bentuk pengendalian pikiran, proyek ini untuk mengendalikan perilaku manusia yang melibatkan modifikasi otak manusia dengan mengubah DNA tubuh manusia. Seru Suara dalam video menjawab pertanyaan Abella dengan informasi yang telah terkumpul.
“Generasi program otak, really, crazy world! Mereka mengontrol semua jenis tombol dan mekanisme di peralatan hingga dapat berinteraksi antarmuka dengan mesin pikiran. Ucap Abella dengan terkejut sambil mematikan video di dindingnya dengan menyentuh off di touch table dengan kesal.
"Berapa banyak korban eksperimen yang dilakukan nya? senyum tipis Abella
“Hah! Serangkaian yang mengerikan dan aku menyadarinya tetapi tetap melakukannya. Ucap Abella memegang kepalanya dengan stress dalam kegilaan dunia, ia memutar-mutarkan kursinya, selalu memperbaiki posisi duduknya dalam kegelisahan hingga ia berusaha menenangkan diri sambil merenggangkan tubuh dengan menengadahkan kepalanya ke atas, berdiam sejenak sambil merenungi mencari solusi.
“Ahh maafkan aku Dadvar! melihatku seperti ini, kau pasti sangat membenciku tetapi mengapa kau harus cepat meninggalkanku hingga tanpamu aku tersesat dengan diriku sendiri. Ucap Abella menghela nafas merilekskan pikiran melihat langit-langit dinding kemudian memejamkan matanya hingga beberapa kemudian Abella meneteskan air matanya merindukan kehangatan Dadvar yang wajahnya menenangkan jiwanya.
Suara Alarm berbunyi akan kedatangan seseorang di ruangan. Mendengar alarm itu Abella beranjak menghapus air matanya, dan memperbaiki posisi duduknya dengan tegap seakan semuanya baik-baik saja, Abella mulai dengan mode dingin melihat keadaan di luar pintu melalui touch table yang menunjukkan objek pada layar yang di tampilkan dalam hologram.
“Bersama Ling-ling? Liyin! Ucap kesal Abella melihat Ling-ling bersama Fattan di luar pintu. Abella menekan tombol khusus satu orang yang hanya dapat memasuki ruangannya.
“Sepertinya dia tak membutuhkanku,! Lirih Ling-ling dengan senyuman tipis melihat tombol hijau yang berkedip.
“Kau masuklah! Seru Ling-ling dengan pura-pura tersenyum ketika pintu tersebut telah terbuka.
“Ayo, kau ikutlah bersamaku! Ucap Fattan merangkul bahu Ling-ling dengan tersenyum lebar.
“Tidak! Pintu itu hanya untukmu! Seru Ling-ling melepaskan lengan Fattan di bahunya.
“Cepat masuklah,! Seru Ling-ling sambil berjalan mundur meninggalkannya sembari membawa senyuman palsunya.
Fattan pun perlahan-lahan memasuki pintu itu, sambil menengok ke belakang melihat sahabatnya yang telah pergi menjauh dengan sesuatu amarah di dalam benaknya. Fattan yang mengetahui senyuman palsu yang di Pancarkannya membuat dirinya keheranan apa yang membuat Ling-ling seperti itu. Fattan yang melihat-lihat sekitar dengan keadaan cahaya yang redup, sunyi dan tidak sesuatu yang istimewa ataupun menarik di pandang, hanya ruangan kosong yang membuat Fattan bingung dan keheranan atas cerita Ling-ling mengenai ruangan khusus ini. Fattan mulai menyentuh dinding-dinding karena penasarannya apakah ada sesuatu yang tersembunyi di ruangan kosong yang ia datangi.
“Ini hanya ruang kosong, kau tak perlu seserius itu untuk melihat-lihat ruanganku! Seru Abella melihat di layar mejanya akan Fattan yang penasaran dengan ruangannya.
Fattan terkejut dengan kedatangan suara tiba-tiba itu, ia mencari sumber suara tersebut sambil berjalan cepat mengikuti arah suara. Ia mulai memperlambat langkahnya ketika melihat seseorang wanita berambut panjang duduk di kursi dengan santai menikmati kedatangannya sambil terdiam menatapnya, Fattan yang ikut memandang wanita itu membuat ia merasa tampak mengenalinya hingga ia berusaha keras untuk mengingat wanita yang di depannya sambil berjalan perlahan.
“Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Ucap Fattan sambil berpikir dengan wajah yang familiar itu.
“Iya kita pernah bertemu sebelum ini, ini pertemuan ke-2 kita. Timpal Abella dengan duduk santai memandangnya
“Di mana? Seru Fattan yang berdiri dengan terkejut.
“Menurutmu? Ucap Abella sambil memajukan wajahnya dan sedikit menggeser kan arah kursinya.
“Kau wanita berhijab tadi.! Ucap Fattan yang tercengang saat Abella menggeserkan kursinya melihat di sudut dinding ada pakaian dan hijab membayangkan wanita di foto kakaknya yang seperti adik iparnya sendiri.
“Kau melihat ku? Ucap santai Abella dengan kedua jari-jari tangannya menopang dagu.
“Apa Kau sedang mempermainkan Agamaku dan mengolok-oloknya dengan tindakanmu seperti itu! Seru Fattan dengan kesal, mendengar jawaban santai Abella yang membuatnya emosi.
“Mengapa kau melakukan penilaian seperti itu! Keyakinanku kau tak hak untuk menilai dan mengomentari ku! hanya Tuhanlah yang berhak atas itu! Jelas Abella dengan mengubah posisi duduknya yang semakin santai menyandarkan tubuhnya ke kursi.
“Mengapa kau mengundangku kemari! Seru Fattan tanpa basa basi lagi dan muak dengan Abella.
“Tunggu! Apa kau sudah menikah? Seru Fattan yang tiba-tiba terlintas dalam pikirannya penasaran akan teka-teki wajah Abella yang mirip dengan Adik Iparnya.
“Kau ingin menikah denganku? Ucap Abella dengan menanyakan kembali sambil menggodanya.
“Kau ingin mencobanya? Timpal pertanyaan Fattan kembali akan godaan Abella yang menyebalkan dengan senyum sinis Fattan.
“Sayangnya aku tidak tertarik dengan tantanganmu! Timpal Abella melihat reaksi Fattan yang membuat Abella di kalahkan dengan ucapannya.
“Itu pun tidak akan pernah terjadi untukku! Timpal Fattan kembali yang tak ingin kalah dalam pembicaraannya.
“Kau pandai juga bermain lidah! katakanlah apa tujuanmu bergabung kemari! Ucap Abella mulai pembicaranya.
“Aku tak tertarik bergabung di sini, hanya saja Ling-ling memaksaku kemari! Jelas singkat Fattan.
“Ling-ling memohon padamu? Tanya Abella memastikannya.
“Ah! Saya heran mengapa sahabatku menjadi gila seperti ini, mengorbankan harga dirinya demi perusahaan ini! Apa hubunganmu dengannya? Apa kau telah mengancamnya? Senyum sinis Fattan yang dingin menatap tajam Abella dengan wajah mengerikannya.
“Mengapa kau bertanya denganku? Apa aku punya alasan untuk menjawab pertanyaan bodohmu? Jawab Abella melihat reaksi seram yang terpasang di wajahnya
“Heh! Kalau bukan karena Ling-ling aku sudah meninggalkan tempat ini! Cetus Ling-ling dengan memalingkan wajahnya
“Baguslah, jangan memaksakan dirimu karena seorang! Kau tidak cocok bergabung dengan kami, jangan membebani dirimu karena persahabatan palsu mu. Jelas tegas Abella sambil menatap tajam Fattan.
“Wanita apa yang aku temui ini! Seru Fattan dengan tertawa palsunya melihat tatap tajam Abella mengarahkan padanya.
“Pergilah jangan pernah kembali! Ucap Abella dengan membuang wajahnya.
“Aku menyesal membantu kalian!. Seru Fattan dengan Amarahnya sambil membalikkan badannya untuk melangkah keluar.
“Seandainya usahamu membalas jasa kebaikanku meminjamkan motorku kepadamu! Ucap Abella mendengar Jawaban Fattan yang menyinggung perasaan Abella.
“Motor! Hah...! Ucap Lirih Fattan dengan refleks berhenti dari langkahnya sambil terdiam, berpikir sejenak mengingat sesuatu yang di temuinya hingga akhirnya ia mengingat dirinya saat balapan motor dengan gadis liar yang pernah menolongnya beberapa bulan yang telah berlalu.
“Apa motorku telah kembali dengan aman! Tanya Abella yang belum mengetahui kondisi motornya.
“Wah! ternyata kau gadis liar itu! kau belum tahu nasib motormu? Seru kaget Fattan yang tidak menyangka bahwa gadis liar itu adalah wanita berbisa di hadapannya.
"Jangan bilang kau merusak motorku! Tanya Abella melihat reaksi yang tak menyenangkan itu.
“Tenang saja! Motormu kembali dengan selamat di tim mu, dia tampak kacau melihat kedatanganku membawa motormu! Jelasnya sambil mengingat dirinya membawa motor Abella untuk balapan sirkuit dan membalikkannya.
“Benarkah? Tanya Abella dengan keheranan.
“Aku tak menyangka kita dapat bertemu kembali! Ucap Senyum Fattan mengingat reaksi timnya yang cemburu dengannya.
“Hah! Apa sekarang kau menyukaiku, hingga kau terasa nyaman berbicara denganku tanpa ingin meninggalkan tempatku.” Seru Abella melihat Fattan yang tiba-tiba senyum-senyum tak jelas.
“Mungkin kita bisa berteman! Cetus Fattan yang merasa menyenangkan jika dapat bergabung dengan Timnya untuk membalas dendamnya.
“Aku telah membuka pintu keluar dengan lebar! Jawab tegas Abella sambil mengisyaratkan tangannya untuk segera keluar.
“Baiklah Aku akan pergi! Ucap fattan membalikkan badan kembali sambil meninggalkannya pergi.
“Aku harap kau tak kembali dan semoga tak melihatmu lagi selamanya! Ucap lirih Abella melihat Fattan yang pergi.
“Dadvar! adikmu hampir mirip sekali denganmu? sungguh aku tak sanggup untuk melihatnya,... Ucap Lirih Abella sambil menyandarkan tubuhnya dan menggoyang-goyangkan kursi dengan pelan.
"Sepertinya dia tidak mengenal ku dengan baik! Ucap Abella dengan senyum tipis.