Hidup terkadang membawa kita ke persimpangan yang penuh duka dan kesulitan yang tak terduga. Keluarga yang dulu harmonis dan penuh tawa bisa saja terhempas oleh badai kesialan dan kehancuran. Dalam novel ringan ini kisah ralfa,seorang pemuda yang mendapatkan kesempatan luar biasa untuk memperbaiki masa lalu dan menyelamatkan keluarganya dari jurang kehancuran.
Berenkarnasi ke masa lalu bukanlah perkara mudah. Dengan segudang ingatan dari kehidupan sebelumnya, Arka bertekad mengubah jalannya takdir, menghadapi berbagai tantangan, dan membuka jalan baru demi keluarga yang dicintainya. Kisah ini menyentuh hati, penuh dengan perjuangan, pengorbanan, keberanian, dan harapan yang tak pernah padam.
Mari kita mulai perjalanan yang penuh inspirasi ini – sebuah cerita tentang kesempatan kedua, keajaiban keluarga, dan kekuatan untuk bangkit dari kehancuran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Michon 95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 : kecurigaan
Jadi, apa yang kamu bicarakan, Dan? Maksudmu, salah satu dari anggota keluargaku adalah Ular Kekacauan?" tanya Ralfa dengan suara bingung.
"Betapa nggak pastinya informasi itu?" jawab Danny, mengerutkan kening sambil berpikir.
"Yah, jika kita menganggap hal ini begitu saja, keakuratan informasi ini mungkin akan dipertanyakan. Mata-mata keluargaku lah yang dikirim ke keluarga Ande untuk menggali ini."
"Apa ada cara lain untuk memastikannya?" tanya Adelia, penasaran.
Danny mengangguk. "Selalu ada banyak aspek dalam hal-hal seperti itu. Kita selalu bisa melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, dan kebetulan aku menemukan perspektif yang kurang jelas."
"Aku mengerti maksudmu. Bagaimanapun juga, Ular Kekacauan memang menyusup ke mata-mata keluargamu."
"Sepertinya sangat mencurigakan," Ralfa menyetujui. "Aku pikir kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang hal ini."
Jika mereka benar, maka itu akan menjadi masalah besar. Tersangka yang dimaksud adalah anggota keluarga Ande. Mereka dan keluarganya memiliki hubungan darah dan punya hak untuk mewarisi perusahaan Ande Anugerah... atau begitulah yang dipikirkan Ralfa. Lalu dia teringat di timeline sebelumnya.
Ralfa teringat saat keluarganya pergi ke mereka untuk meminta bantuan, namun ditolak. Seperti saat dia meminta salah satu dari mereka untuk membantu mereka yang sedang berjuang melawan kebangkrutan, tapi ditolak. Dan saat dia meminta salah satu dari mereka untuk meminjami uang untuk mempertahankan perusahaan, tapi diabaikan. Yang lebih buruk lagi adalah kenyataan bahwa Ralfa sendirian yang mengajukan permohonan dan mengalami pengalaman yang sama, yaitu mengetuk pintu dan disuruh enyahlah. Setiap kejadian seperti itu meninggalkan bekas luka yang dalam di hatinya.
Kalau mempertimbangkan semuanya, seharusnya memang ada pengkhianat di antara mereka. Sebenarnya, aku harus menganggap diriku beruntung. Ini adalah sebuah kesempatan; aku punya peluang satu dari tiga untuk menyingkirkan salah satu ular.
"Sayangnya, sudah terlalu banyak waktu berlalu. Mencari tahu lebih banyak akan menjadi hal yang sulit."
"Itu tidak mengherankan, menurutku," kata Danny.
"Juga, kami kehilangan kontak dengan orang yang memberikan informasi tersebut."
"Menurutku, sepertinya mereka dibungkam. Mungkin dibunuh. Itu asumsi yang paling masuk akal," ucap Cindy.
Danny mengangguk menyetujui. "Bagaimanapun, kami tidak tahu pasti. Seperti yang kukatakan di awal, keakuratan informasi itu masih dipertanyakan."
Pikiran Ralfa mengaitkan penemuan Danny dengan apa yang Yuris katakan padanya. Keluarga tiga adik ayahku saling bermusuhan saat mereka bersaing menguasai perusahaan keluarga. Yuris bilang mereka terpecah menjadi dua faksi. Jika salah satu anggota keluarga Ande menyembunyikan Ular Kekacauan, taktik mereka akan menjadi penjelasan yang jauh lebih meyakinkan atas fragmentasi keluarga yang tiba-tiba daripada perebutan kekuasaan sederhana.
Tiga anggota keluargaku beserta keluarganya... sebaiknya aku mengawasi mereka.
"Baiklah kalau begitu, kita akhiri pembahasan kita kali ini."
"Sebaiknya kita fokus untuk mengikuti ujian seleksi OSIS," kata Ralfa sambil mengedipkan mata, dan ketiga temannya langsung paham.
"Yuris, kamu beberapa malam ini tidur sekamar dengan Viona ya!"
"Baik."
"Viona, beberapa hari ini mungkin aku akan pulang larut malam, tapi jangan khawatir."
"Saya mengerti, Tuan."
"jadi,kamu juga dapat undangannya,adelia?" tanya ralfa saat mereka berjalan menuju parkiran
"ya,begitulah,aku juga terkejut."
"baiklah,kalo begitu sampai jumpa ntar malam" kata cindy sambil menaiki motornya lalu menyalakan motornya dan membonceng adelia,lalu mereka pergi
"oke"
"kita juga harus segera pergi kerumahku untuk siap-siap juga" kata Danny
Setelah itu, Ralfa pergi ke rumah Danny untuk persiapan mengikuti ujian seleksi anggota The Judges, begitu juga Adelia pergi ke rumah Cindy. Namun, mereka tidak tahu apa yang akan mereka hadapi.
