NovelToon NovelToon
Percayalah...Aku Masih Perawan

Percayalah...Aku Masih Perawan

Status: tamat
Genre:Romantis / Chicklit / Tamat
Popularitas:28.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: santy puji

Lanjutan dari novel Aku Janda Tapi perawan...!!!

Keperawanan atau Dara adalah konsep dan norma sosial, bukan kondisi medis. Oleh karena itu, makna keperawanan tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak ada definisi yang secara spesifik bisa menggambarkan apa itu keperawanan. Namun, secara umum seorang perawan adalah perempuan yang belum pernah berhubungan seksual dengan orang lain.

Di Indonesia ini keperawanan adalah hal tabu berbeda dengan di negara barat sana, Di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keperawanan, masyarakat berpendapat bahwa gadis baik-baik akan menjaga keperawanan nya dengan baik.

Percayalah...aku masih Perawan, mengisahkan seorang gadis cantik yang bernama Andara Sasmita yang biasa di Panggil Dara, gadis cantik korban perceraian kedua orang tua nya yang kerap bertengkar di depan nya.
Hingga Dara dan sahabatnya terjerat salah pergaulan, Dara biasa di kelilingi lingkungan buruk seperti hamil di luar nikah, narkoba, minuman keras dan sex bebas.

Namun pemuda bernama Raka mengubah hidupnya dengan perlahan.
Mereka jatuh cinta, namun cinta mereka di penuhi konflik yang menjadikan mereka tak kunjung bersatu, Apakah takdir akan berpihak pada keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santy puji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terkejut

Sesampainya di restauran XXX yang lumayan cukup besar, Dara menelfon Raka terlebih dahulu menanyakan dimana letak mejanya.

Dara menghampiri Raka dengan wajah lelah, Raka tersenyum melihat Dara yang mau menemaninya makan siang.

"Lihat makanannya sudah tersaji sejak tadi, makanlah" Ucap Raka.

"Gue udah Makan Ka"

Raka mengerutkan keningnya.

"Tadi pas Lo telfon gue lagi makan tau"

"Sendiri?"

Dara menggeleng.

" Dengan siapa?"

Dara menceritakan jika ada dosen baru di kampusnya yang ternyata adalah Rizki, Rizki sudah Dara anggap seperti abangnya sendiri waktu di Jakarta.

Terlihat wajah Dara yang begitu senang menceritakan tentang Rizki.

Raka tampak tidak suka dengan Dara yang terus menceritakan Rizki di depannya, Raka jadi tidak nafsu makan, ia meletakan sendoknya lalu mengusap mulutnya dengan tisyu.

"Ka...ko udahan"

"Kenyang" Jawab Raka singkat.

"Kenyang apaan Lo baru makan satu sendok"

"Kenyang mendengarkan ceritamu dengan si Rizki itu"

"Yee situ kan tadi yang nanya"

"Lagian juga kamu tidak makan, kan aku mengajakmu kesini ingin mengajakmu makan siang bersama"

"Ih ka....sayang banget, mubadzir, makanan sebanyak ini" Dara melihat ke arah makanan yang terhidang di meja.

Dara mengambil piring di depan Raka, ia menyendok makanannya lalu memberikannya pada Raka.

"Buku mulutnya,...cepat"

Raka tersenyum lalu membuka mulutnya

" Lo emang ga bisa liat apa, tuh makanan di piring Lo pada nangis"

Raka tertawa " Memang makanan bisa nangis"

"Lo kira hati gue doang yang bisa nangis" Sindir Dara sambil menyendokan makanannya lagi lalu memberikannya pada Raka.

Dara juga ikut makan akhirnya karena tidak mau membuang-buang makanan.

"Kalau makan sepiring berdua seperti ini, aku jadi teringat mbak Rengganis dengan suaminya, selalu romantis seperti ini"

"Ntar Lo juga bisa praktekin sama istri Lo ka"

Raka memasang wajah sedihnya karena kembali teringat akan perjodohannya.

Raka jadi teringat jika malam ini Pakdenya akan mempertemukannya dengan wanita pilihan Pakdenya.

"Ra...malam ini ngajinya libur dulu yah"

"Memangnya kenapa?"

"Aku lembur sampai malam"

"Kan bisa sama Budhe"

Raka terdiam.

"Kenapa sih Lo"

"Ra sebenarnya malam ini keluarga wanita itu akan datang ke rumah untuk makan malam"

Deg... Rasanya hati dara begitu perih mendengarnya.

"Terus...bukannya Lo seneng sebentar lagi Lo ketemu calon istri Lo itu"

"Ra..." Raka menatap Dara.

"Udah lah, gue ga apa-apa"

"Ra asal kamu tahu, aku akan selalu menjagamu sampai kapanpun"

Dara mengangguk " Iya Thanks"

"Ra..."

"Lo cukup doain gue aja Ka, semoga perjalanan hijrah gue selalu di ridhoi Allah, selalu Allah kasih petunjuk"

"Aku akan selalu mendoakan mu Ra"

*Ra sekali saja kamu bilang padaku agar aku menolak perjodohan itu, pasti aku akan menolaknya, Batin Raka.

Andaikan sekali saja kamu bilang aku mencintaimu Ra, mungkin aku akan mencoba mencegah perjodohan itu, Batin Dara*.

Mereka berdua saling menatap, mereka terkejut ketika bunyi ponsel Raka berdering, ternyata Dari Asisten pribadi Raka yang memberi kabar bahwa sebentar lagi akan ada meeting.

" Ya udah gue pulang duluan ya Ka"

"Aku antar ya Ra"

"Gue bawa mobil Ka"

"Hah...kamu membawa mobil Ra, kenapa membawa mobil, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana, aku tidak mau kamu kenapa-kenapa" Raka begitu mengkhawatirkan Dara.

"Eh...Aa Raka, ga usah panik gitu deh, gue udah berani kok"

"Tapi..."

"Udah gue mau pulang dulu yah, Assalamualaikum"

"Waalaikumsallam"

Raka berlari ke parkiran juga untuk melihat Dara, Raka ingin memastikan Dara mengemudi dengan baik.

Setelah mobil Dara sudah tak terlihat lagi,Raka pun menaiki mobilnya, ia bergegas kembali ke kantor.

Saat meeting Raka terlihat tidak fokus, ia lebih banyak melamun, Doni menghampiri Raka, "Bos kalau sedang banyak masalah kita tunda saja meetingnya dari pada tidak fokus"

Raka menyadari hal itu, ia pun langsung mengakhiri meetingnya, Doni dan Rina yang merupakan sahabat Raka langsung bertanya pada Raka karena tidak seperti biasanya Raka sepertinya ini.

"Raka kamu kenapa?"

Raka memijat kepalanya, Doni menempelkan telapak tangannya di Dahi Raka.

"Ah tidak panas, Kamu kenapa sih Ka?"

"Pusing"

"Pusing kenapa?" Tanya Rina.

Raka menceritakan permasalahannya dengan Doni dan Rina.

Rina tertawa " Ternyata masalah perasaan, pantas saja sampai pusing"

"Aku harus bagaimana"

"Harus mengatakan semuanya lah, eh Ka wanita itu gengsi lah harus berkata jujur dan mengungkapkan semuanya" Rina sedikit memberikan masukan.

"Tapi sepertinya dia tidak akan percaya dengan perkataan ku jika aku menyatakan perasaanku"

"Yah lagian kamu sih, lelet, kenapa soal wanita kamu mendadak jadi bodoh Ka" Rina ikut gemas juga dengan Raka yang tidak berani mengungkapkan perasaanya itu.

"Ah sudah lah, nanti akan aku fikirkan lagi" Raka langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu keluar dari ruang rapat dan kembali ke ruang kerjanya.

Kedua sahabatnya menepuk kening melihat sikap Raka.

☘️☘️☘️

Seperti biasa setelah magrib Dara datang ke rumah budhe, kali ini Dara belajar mengaji dengan Rengganis karena Budhe sedang menyiapkan makan malam.

Asyifa dan Ayyubi sedang bermain bersama mas Birru di depan TV, Raka membantu budhe menghidangkan makanan di meja.

Raka sudah rapi dan gagah menggunakan kemeja berwarna navy.

Makanan sudah terhidang rapi, Bel pintu rumah berbunyi, tamu mereka rupanya sudah datang.

Budhe yang sudah rapi bergegas ke depan, begitu juga dengan Raka. Pakde membuka pintunya lalu mempersilahkan tamunya masuk.

Raka begitu terkejut melihat seseorang yang ia kenal. Lebih terkejut lagi ketika melihat wanita itu sudah berjilbab.

Mereka di persilahkan masuk dan duduk di ruang tamu, Mereka saling bersalaman satu sama lain.

Dara dan Rengganis baru saja selesai mengaji, Dara segera merapikan iqra dan buku fiqih wanitanya.

"Ra...sepertinya tamu nya sudah datang, nanti bantu Mbak yah membawakan minuman ke depan"

Dara mengangguk, Dara mengikuti Rengganis ke dapur, mereka berdua membawa minuman juga cemilan untuk di bawa ke ruang tamu.

Saat melihat siapa yang berada di ruang tamu Dara begitu terkejut. Dara dengan cepat meletakan minumannya, ia lalu kembali lagi ke dapur.

Dara memegangi Dadanya, "kenapa harus seperti ini, kenapa harus dia, kenapa harus Rosa ya Allah"

Dara berjongkok di lantai dapur " Hiks hiks 😭😭 ini tidak adil, kenapa harus Rosa, ini tidak adil untuk Raka ya Allah"

Setelah Rengganis berkenalan dengan semua anggota keluarga Rosa, Rengganis kembali ke dapur meletakan nampannya.

Rengganis terkejut melihat Dara sedang menangis sesenggukan sambil terduduk di lantai dapur.

"Dara"

Dara segera mengusap air matanya " Maaf mbak"

Rengganis memegang bahu Dara lalu membantu Dara berdiri, Rengganis lalu memeluk Dara.

"Mbak tahu perasaanmu, Allah akan menyiapkan jodoh yang terbaik untukmu kelak"

"Hiks...hiks " Dara mengira dirinya akan kuat dan baik-baik saja, tapi ternyata hatinya tidak bisa di bohongi, ia sedih melihat perjodohan ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

[ aw...aw...aw mamak siap di lempar ember bareng-bareng ini sama readers 😁😁😁]

[Please jangan mendadak jadi readers type produser 😁😁 novel ini sudah terkonsep sampai tamat, jadi ide nya sudah di dapat saat itu juga waktu author pertama nulis episode 1, semua ide sudah author tulis di buku catatan akan bagaimana nantinya, jadi maafkan kalau saat ini tidak bisa memenuhi reuqestan kalian, kalau ngikutin nanti malah jadi acakadul ✌️ pokoknya ikuti saja alurnya, okeh cintah]

[ Hari ini bisa up double juga kan, mana like nya, votenya juga🤭🤭]

Salam sayang,

@Santypuji

1
anisa febrianti
Luar biasa
Eda
thor,aku suka yg ini
galaxi
astaga...yangyang....😍😍😍
Nusa thotz
bagus..cm apa bener skripsi u syarat kelulusan jur.Arsitektur, perasaan istilahnya tugas akhir, n biasanya adalah desain bangunan, jd GK perlu banyak text book penunjang
Uti Enzo
Lumayan
Uti Enzo
bingung mau komen apa
Uti Enzo
raka ma dara aja thor
Uti Enzo
nyimak
Cut Dini
Kecewa
Cut Dini
Buruk
Cut Dini
bodoo bgt si Raka iisss sebel
Cut Dini
keguguran deh si Ros Ros biar bikin gempar dan batal tuh perjodohannya
Cut Dini
pergi mondok aja Ra,perbaiki diri. biar si Kunti Ros Ros itu dapat batu nya juga biar Raka sadar
Rinaldi Sain Gondrong
mantap
Ariyani Tokan
Kecewa
Ariyani Tokan
Buruk
bhunshin
aku yg kudet dong2024🤣
Dewi Sabriani
Luar biasa
Fitri Juhaeriah
suka bingit perjalanan kasih nya
Ning Gedeona
Badai pasti berlalu...Rencana Tuhan akan indah pada waktunya 🫰🫰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!