Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Jackson saat ini tengah fokus dengan kegiatan mengetik nya. Tanpa sengaja tatapan itu berpaling ke arah lain. Senyuman bahagia seketika mengembang di wajah tampan pria itu saat mendapati keberadaan sahabat adik nya.
"Senja--," gumam nya yang langsung bangun dari duduk nya setelah mematikan laptop milik nya, "Bagai mana kabar mu?" tanya Jackson dengan senyuman yang masih mengembang di wajah.
"Baik kak--," sahut Senja tersenyum tipis. Ke dua nya hanya berdiri dan suasana canggung begitu terasa.
UHUUK...
UHUUK....
UHUUK....
Dalia yang baru saja datang tiba-tiba saja berpura-pura batuk sebab dia sangat tahu dengan jelas, kalau saudara laki-laki nya itu, memiliki perasaan pada sahabat nya.
"Bang---, masa teman ku di suruh berdiri di suruh duduk kek, " ujar Dalia dengan nada menggoda dan Jackson segera mempersilahkan Senja untuk duduk.
"Maaf, Abang sampai lupa," ujar Jackson dengan senyuman kikuk nya sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Lelaki dewasa itu benar-benar salah tingkah berada di depan gadis yang dia sukai.
"Minum Sen, aku ganti baju dulu," ujar Dalia dan mengalihkan pandangan nya ke arah sang Kakak, "Bang, temani Senja ya--, aku mau ganti baju dulu," lanjut nya kemudian dan Jackson hanya menyambut nya dengan sebuah anggukkan.
"Lama tidak bertemu. Dan maaf, sebab hari itu Abang harus meninggal kan mu. Sebab, ada sesuatu yang benar-benar penting." ucap Jackson.
"Nggak apa-apa bang!" sahut Senja dengan mengembangkan senyuman di wajah nya.
"Ngomong-ngomong sebentar lagi, kamu sudah selesai kuliah ya. Ada rencana mau melanjut kan S2 atau mau langsung mencari pekerja-an," tanya Jackson dengan berhati-hati.
"Yang jelas, aku mau langsung mencari pekerjaan bang. Kalau mau melanjut kan S2 kayak nya ngga mungkin, sebab--," ujar Senja dengan tak melenjutkan ucapan nya, dan Jackson pun sudah sangat mengetahui apa maksud dari Senja.
"Perusahaan tempat Abang bekerja mereka juga memiliki yang bergerak di bidang fashion. Dan kalau kamu berminat Abang akan membantu mu untuk dapat bekerja di sana. Sebab, Dalia sama sekali tidak berminat."
"Boleh kah aku tahu di perusahaan mana Kakak bekerja?" tanya Senja yang jauh hari penasaran dimana Jackson bekerja.
"Alfadharan Group," sahut Jackson dan apa yang pria itu kata kan cukup membuat Senja kaget.
"Alfadharan Group??" tanya nya memastikan.
"Iya. Dan kenapa ekspresi kamu nampak kaget begitu?" tanya Jackson tersenyum, yang merasa lucu dengan ekspresi Senja yang menurut nya sangat berlebihan.
Senja tersenyum kikuk. Tenggorokan nya terasa tercekat, setelah mengetahui kenyataan ini.
"Kamu, baik-baik saja Senja?" tanya Jackson saat mendapati raut wajah Senja yang nampak tak biasa.
"Aku baik-baik saja," sahut Senja tersenyum kikuk.
\*\*\*\*
Beberapa menit kemudian.
Senja yang merasa kalau selama ini, Dalia tidak pernah berbicara jujur pada nya segera bersuara pada sahabat nya itu, "Lia---," panggil Senja tiba-tiba dengan kini memasang wajah serius nya.
"Ada-apa?" tanya Dalia.
"Kenapa sih kamu ngga pernah bilang, kalau Abang kamu bekerja di salah satu anak perusahaan milik keluarga Galaxy?" ucap Senja.
"Karena menurut aku nggak penting!" ujar Dalia dengan santai.
"Tetap saja itu penting buat aku, tahu!" sahut Senja dengan nada suaranya yang ketus, dan ucapan gadis berkaca mata itu, seketika membuat Dalia menatap nya dengan tatapan bingung.
"Penting buat, kamu? Maksud nya?" tanya Dalia dengan raut wajah nya yang kini berubah penasaran.
"Maksud, nya, ya, karena bang Jackson bekerja di perusahaan, si Brengsek itu!" ucap Senja kikuk.
Senyuman menggoda terukir di wajah Senja mendengar kata-kata yang baru saja terucap dari bibir Senja. "Cie---, jangan kata kan, kalau kamu khawatir sama bang Jackson," ujar Dalia tersenyum dan Senja hanya menyambut nya dengan diam, namun ada keresahan yang terlihat jelas di wajah nya.
\*\*\*
Kediaman Alfadharan.
"Gala--, di mana Senja?" tanya Mama Lani saat mendapati sang putra yang sudah turun ke lantai bawah dan bersiap akan berangkat ke acara amal tersebut.
"Mana aku tahu, Maa---." jawab Galaxy.
"Bukan nya, kalian satu kampus?!" tanya Mama Lani dengan nada suara nya yang terdengar tidak suka.
"Maa---, Senja itu bukan anak kecil. Nggak mungkin kan, aku terus mengekori nya," sahut Galaxy dengan nada suara nya yang terdengar malas.
"Tapi dia itu istri mu, Gala! Jelas kamu harus tahu di mana dia?!" ucap Mama Lani.
"Gala sudah menghubungi nya, tapi nomor ponsel nya nggak aktif!" ucap Galaxy.
"Ini bukan perbuatan kamu-kan, hingga sampai jam begini Senja belum juga pulang," tanya Mama Lani dengan tatapan penuh selidik nya.
Wajah Galaxy menjadi pias seketika, sebab apa yang sang Mana kira memang sangat lah benar. Dan tak mau sang mama curiga, Galaxy memilih untuk segera pergi.
"Sudah dulu ya Maa, Gala pergi dulu. Bye," pamit nya, dengan mengecup singkat pipi sang mama dan segera berlalu dari ruangan itu.
\*\*\*
Jackson akan menghadiri acara amal di mana perusahaan nya tempat bekerja, menjadi sponsor acara tersebut dan diri nya di minta untuk ikut hadir oleh sang pimpinan.
"Bukan kah-ini, bukan jalan pulang ke rumah mu?" tanya Jackson. Menurunkan Senja di sebuah area yang bukan menuju lokasi rumah nya, membuat Jackson penuh tanda tanya.
"Aku, masih mau ke toko di sekitar sini." alasan Senja.
"Ohh, begitu." ucap Jackson.
"Ya sudah bang, kalau begitu aku turun dan terima kasih sudah mengantar," pamit Senja yang akan menurun kan ke dua kaki nya, namun gagal di saat tiba-tiba saja Jackson mencekal tangan Senja, "Maaf--," ujar nya.
"Ada apa bang?" tanya Senja sebab dalam diri nya meyakini, kalau Jackson ingin mengatakan sesuatu pada nya.
"Boleh-nggak, kalau kapan-kapan kita jalan-jalan." tanya Jackson penuh harap.
"Jalan-jalan?" tanya Senja dengan tatapan lekat nya pada Jackson.
"Iya. Mungkin pergi nonton atau makan gitu." ucap Jackson.
"Meemmm---," gumam Senja yang nampak berpikir dengan meng-iyah kan atau tidak permintaan Jackson.
"Nggak sekarang kok. Kapan kamu ada waktu." ucap Jackson.
"I--iya," sahut Senja terbata, sebab sangat tidak mungkin dia memenuhi ajakan Jackson mengingat diri nya yang sudah bersuami, "Kalau begitu aku turun," lanjut Senja kemudian, dan segera menurun kan ke dua kaki nya.
Menghembuskan napas nya kasar, dengan pandangan yang terus Senja bawa pada mobil milik Jackson yang kini telah kembali melaju, "Se-andai nya saja, kalau mereka tahu aku sudah menikah?" gumam Senja lirih. Membawa pandangan nya pada jam tangan yang melingkar pada pergelangan tangan nya, dan mendapati waktu yang telah menunjuk kan pukul 19.30 malam.
"Galaxy pasti sudah pergi ke acara itu," gumam Senja yang meyakini dengan apa yang dia kira, dan segera menahan taksi yang melintas di depan nya.
\*\*\*
Gedung tempat acara amal dilangsungkan.
Senyuman mengembang di wajah Galaxy dalam perjalanan menuju gedung di mana berlangsung nya acara amal. Bukan tanpa alasan pria itu terlihat sangat begitu bahagia hari ini, sebab saat ini diri nya tengah bersama Selena sang ke kasih.
"Lo kenapa senyum-senyum terus?" tanya Elena yang heran dengan Galaxy yang tampak senyum-senyum sendiri.
"Karena gue-bahagia," sahut Galaxy dengan mengecup singkat punggung tangan Elena dan wanita itu hanya menyimpul kan senyuman tipis di wajah nya.
Beberapa menit menempuh perjalanan dengan kendaraan roda empat nya, kini Galaxy dan juga Selena telah tiba di lokasi yang mereka tuju. Dan kehadiran ke dua nya di sambut antusias oleh orang-orang yang sudah hadir di sana.
Bergandengan dengan mesrah, Galaxy dan juga Selena mengayun kan langkah kaki mereka ke dalam. Mengedarkan pandangan nya hingga Galaxy didatangi oleh seorang lelaki paruh baya. Berbincang begitu akrab, sebab banyak orang mengetahui kalau Galaxy adalah putra dari Marvin Alfadharan.
"Selamat malam, Tuan---," sapa Jackson dengan sopan.
Galaxy memalingkan pandangan nya ke sumber suara, dengan raut wajah yang kaget membentuk sempurna di wajah pria tampan itu, setelah mendapati sosok lelaki yang sangat tidak asing bagi nya.
\*
Bersambung...........................
ceritanya bagus ,bikin pnasaran trus😊