NovelToon NovelToon
Blood Of Moon

Blood Of Moon

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Epik Petualangan / Kontras Takdir / Penyelamat / Mafia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Apin Zen

Jati memutuskan berhenti bekerja sebagai Mafia misterius bernama Blood Moon. Organisasi bayangan dan terkenal kejahatannya dalam hal hal kekayaan di kota A.
Namun Jati justru dikejar dan dianggap pengkhianat Blood Moon. Meski Jati hanya menginginkan hidup lebih tenang tanpa bekerja dengan kelompok itu lagi justru menjadikannya sebagai buronan Blood Moon didunia bawah tanah.
Sekarang Jati menjalani hidup seperti orang normal seperti pada umumnya agar tidak berada dibayang bayang kelompok tempatnya mengabdi dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Apin Zen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Cegat Banyak Musuh

Disekolah itu suasana menjadi hening, banyak siswa maupun guru guru sudah pulang. Tinggal Cila seorang yang masih berdiri didepan gerbang sambil memeluk erat tasnya.

Teman temannya sudah pulang... tak lupa mencari alasan agar tidak ikut dengan mereka yang hobi keluyuran tidak jelas.

Gadis itu hanya berdiri sambil menunggu papanya menjemputnya.

"Kebiasaan banget sih papa kalau menjemput lama banget? Apa nongkrong dulu ya baru jemput Cila?".

Sejak tadi Cila berbicara sendiri sambil menggerutu sebal.

Tidak lama terdengar suara klakson mobil hitam berhenti tepat didepannya.

Lalu pintu mobil iti terbuka-- menampilkan Jati yang mengenakan kacamata hitamnya sambil menatap kearah luar.

"Om, eh kak Wira?"

Jati mengangguk lalu memintanya segera memasuki mobil.

"Ayo masuk kalau tidak aku culik kamu, mau?"

Ancam Jati sambil mencoba membenarkan kaca spion.

Cila menyahut dengan cepat.

"Cila mau kok diculik sama pacar Cila sendiri"

Cila menggoyangkan sedikit tubuhnya sambil menundukkan kepalanya karena wajahnya memerah malu.

Jati kaget mendengarnya.

"Udah cepat masuk"

Buru buru Cila bergegas membuka pintu mobil, lalu duduk disamping kemudi tempat dimana Jati duduk.

"BRUM!

Jati segera tancap gas, lalu Jati membuka pembicaraan.

"Mau pulang atau jalan sebentar, pulang aja ya biar gak lelah?"

Cila menjawab dengan semangatnya.

"Ayo kita ke Mall, Cila ingin keliling disana"

"Tinggal keliling diarea parkir terus pulang? Mudah saja itu."

Sahut Jati mengangguk paham.

"Aduh"

Jati meringis lengannya dicubit oleh Cila.

"Ih, maksudnya kita kedalam Mall bukan keliling parkir."

Cila membuang mukanya kearah lain dengan cemberut.

Jati melirik sebentar kearahnya, dimana gadis itu menggembungkan pipinya seperti benar benar marah padanya.

Jati memijit pelipisnya dengan pusing.

"Ini pasti ulah David yang kebiasaan memanjakan Cila jadi kalau salah dikit ngambek tidak jelas?"

Lalu Jati mencoba mengajaknya berdamai.

"Boleh, tapi jangan buat masalah disana"

Cila kembali menatap kearahnya dengan mata berbinar.

"Wah, terima kasih pacar Cila memang yang terbaik"

Cila mengambil satu tangan Jati lalu mengenggamnya dengan erat karena terharu.

Jati panik setelah satu tangan tersisa menyetir mobil dengan ugal ugalan.

"BRUM!

Setelah menginjak pedal rem, Jati menghela nafasnya.

"Untung aja tidak nabrok pohon?"

Cila hanya tersenyum malu malu saja karena membuat mobil yang dikemudi pacarnya itu hilang kendali.

Lalu Cila berucap lembut.

"Maaf kak, udah ya kak jangan ngomel ngomel terus nanti cepat tua loh?"

"Hmm!

Jati mengusap dadanya dengan sabar.

Ternyata begini rasanya pacaran sama cewek yang lebih muda darinya. Kalau tante tante sih gampang karena tidak perlu menghadapi dengan yang namanya ribet.

Jati tidak habis fikir bagaimana bisa gadis itu menyukainya-- Jati mencoba tetap tenang.

"Oh ya kak, kemana papa kok dia gak jemput Cila hari ini?"

Cila bertanya dengan bingung.

Biasanya papanya menjemputnya saat Jati sibuk. Kadang pakai mobil mewah kadang juga naik motor Supra tua juga butut.

Meski malu juga tapi sebagai anak yang baik, Cila harus menanggung malu karena papanya mengendarai motor Supra butut, jelek pula.

"Biasalah itu orang tua kerjaannya tidur dan makan di Mansionmu itu"

Sahut Jati asal ceplos saja.

Cila terkekeh lucu mendengarnya.

"Jangan gitu kak, nanti kalau papa tidak memberi restu sama kita bagaimana?"

Jati mengerutkan keningnya.

"Ya, baiklah papa sedang sibuk baca koran jadi dia minta aku jemput kamu karena aku pulang lebih cepat dari biasanya."

Ucap Jati dengan panjang lebar.

Cila terkekeh gemas mendengarnya, lalu Cila berucap.

"Nah gitu baru pacar Cila, baik orangnya, Hihi."

Jati mengusap wajahnya dengan gusar.

"Baru pacar saja sudah ribet gimana kalau nikah? Bisa bisa tidur diteras jika salah dikit?"

Geram Jati yang mencoba tetap tenang dihadapan Cila.

Namun tidak lama kemudian.

"Woi keluar kalian"

"Menyerahlah karena kalian sudah terkepung"

Puluhan motor yang sama mengelilingi mobil mewah itu. Tampaknya para penjahat beraksi untuk menangkap Cila, dan mengalahkan Jati.

Mereka berjumlah sangat banyak... siap memulai misi pertama mereka dengan baik mengingat tak ada pasukan yang bisa menghalangi mereka semua.

1
MARDONI
dari namanya saja Blood Moon, pasti pemimpin nya berkharisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!