NovelToon NovelToon
Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi / Gadis nakal
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jiao Lizhi, 25 tahun, seorang agen profesional di abad ke-21, tewas tragis saat menjalankan misi rahasia. Yatim piatu sejak kecil, hidupnya dihabiskan untuk bekerja tanpa pernah merasakan kebahagiaan.

Namun tak disangka, ia terbangun di dunia asing Dinasti Lanyue, sebagai putri Perdana Menteri yang kaya raya namun dianggap “tidak waras.” Bersama sebuah sistem gosip aneh yang menjanjikan hadiah. Lizhi justru ingin hidup santai dan bermalas-malasan.

Sayangnya, suara hatinya bersama sistem, dapat didengar semua orang! Dari keluhan kecil hingga komentar polosnya, semua menjadi kebenaran istana. Tanpa sadar, gadis yang hanya ingin makan melon dan tidur siang itu berubah menjadi pejabat istana paling berpengaruh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjodohan

Uap lembut memenuhi ruangan, menciptakan aroma segar yang menenangkan.

Cui menunduk. “Nona, air mandinya sudah siap. Apakah Anda ingin hamba membantu seperti biasa?”

Jiao Lizhi menggeleng pelan, ujung bibirnya terangkat membentuk senyum kecil. “Tidak perlu, Cui. Aku bisa sendiri. Tapi… siapkan saja pakaianku.”

“Baik, nona.” Cui membungkuk lalu bergegas mengambil pakaian yang dimaksud.

Sementara itu, Jiao Lizhi menatap pantulan dirinya di air yang tenang sebelum perlahan masuk ke dalamnya. Rasa hangat air langsung menyelimuti kulitnya yang pucat. “Ahh~ ini baru kehidupan,” gumamnya puas.

Setelah mandi, Jiao Lizhi duduk di depan cermin besar berhias ukiran awan giok, mengenakan jubah sutra biru lembut yang memantulkan cahaya sore. Cui dengan hati-hati menyisir rambut hitam panjang nona mudanya yang lembut dan harum.

Jiao Lizhi menatap pantulan dirinya di cermin, lalu dalam hati berkata, “Gu Gu, bagaimana? Apakah kakakku sudah bertemu dengan wanita bangsawan itu?”

[Belum, Tuan Rumah. Saat ini Nyonya Zhao masih menjamu mereka di aula utama. Gadis itu datang bersama ibunya, dan keduanya sedang berbasa-basi manis dengan ibumu. Tapi...]

Jiao Lizhi memiringkan kepala, matanya menyipit penasaran.

“Tapi apa, Gu Gu?”

[Tapi sebentar lagi mereka akan bertemu. Kakakmu baru saja kembali dari akademi dan sedang berjalan menuju aula. Kalau kau ingin menonton ‘drama melon manis’ ini langsung, sebaiknya cepat bersiap.]

Jiao Lizhi hampir saja melompat dari kursinya, kalau saja Cui tidak sedang memegang rambutnya.

“Au! Cui! Pelan sedikit!”

Cui langsung menunduk dalam-dalam, ketakutan. “Hamba mohon ampun, Nona! Hamba tidak sengaja...”

Jiao Lizhi mengangkat tangan, tersenyum samar. “Tidak apa-apa, aku hanya kaget saja.”

Cui yang memperhatikan dari belakang, bingung melihat ekspresi nona mudanya yang berubah-ubah. Kadang senyum, kadang mengerutkan kening, lalu tiba-tiba tertawa sendiri.

“Nona… apakah Anda merasa tidak enak badan?” tanya Cui ragu, menyisir perlahan.

Jiao Lizhi langsung tersadar dan menahan tawa. “Ah, tidak, Cui. Aku hanya… sedang memikirkan sesuatu yang menyenangkan.”

Cui menatap curiga tapi tidak berani bertanya lebih jauh. Ia melanjutkan menyisir rambut Jiao Lizhi hingga lembut mengalir seperti sutra.

[Waktunya benar-benar mendesak. Lima menit lagi mereka akan bertemu. Kakakmu sudah memasuki halaman depan.]

“Lima menit?!” Jiao Lizhi segera berdiri, membuat Cui hampir menjatuhkan sisir dari tangannya.

“Nona?! Ada apa?!”

Jiao Lizhi menatap cermin, matanya bersinar penuh semangat. “Cui, cepat bantu aku pasang jepit rambut giok biru muda itu. Aku akan keluar.”

Cui terkejut, hampir tak percaya. “Nona ingin keluar sore ini? Tapi… Anda baru saja bangun dari sakit..”

Jiao Lizhi berbalik dan tersenyum misterius. “Ah.. Aku sudah sembuh Cui, ayo cepat.”

Setelah semua selesai, Jiao Lizhi segera melangkah anggun ke arah pintu. “Cui, mari kita ke taman bunga ceri.”

Cui menunduk dan segera mengikuti. “Baik, Nona!”

Langit sore tampak memerah lembut, sinarnya menembus sela-sela dedaunan di taman bunga keluarga Jiao. Angin membawa aroma mawar dan melati yang tumbuh rimbun di sepanjang jalan setapak batu putih.

Jiao Lizhi baru saja melangkah keluar dari kediamannya bersama Cui ketika pandangannya menangkap sosok tinggi berbalut jubah biru tua.

Sosok itu adalah kakaknya, Jiao Fei, yang berjalan dengan langkah tenang dan wibawa khas seorang putra bangsawan terdidik. Dari arah berlawanan, terlihat seorang gadis muda dengan pakaian hijau giok, Xue Yuning, putri Kepala Akademi Xuan De. Ia berjalan bersama pelayan nya.

Mata Jiao Lizhi langsung menyipit. “Oh-ho… melon manis yang dimaksud Gu Gu ternyata sudah datang,” gumam nya.

“Cui! Cepat! Sini!” bisik Jiao Lizhi sambil menarik tangan Cui dan menyeret pelayannya itu ke balik semak rimbun di dekat rumpun bunga.

“Eh? No–Nona?!” Cui hampir terjatuh saat Jiao Lizhi menyeretnya, ia tidak mengerti, kenapa mereka harus bersembunyi di sini?.

Jiao Lizhi menempelkan jari di bibirnya. “Diamlah, Cui. Kita lihat dulu... Kakakku sedang bertemu dengan gadis bangsawan itu.”

Cui menurut, meski dalam hati bingung setengah mati. Sejak nona mudanya sembuh, tingkahnya benar-benar berubah. Biasanya, jika ada tamu datang, ia akan langsung menghampiri dengan penuh semangat, kadang sampai membuat suasana menjadi berantakan.

Semenjak itu, jika ada tamu datang, para pelayan malah bermain di kediamannya, tidak pernah keluar. Tapi sekarang, nona muda itu justru sembunyi-sembunyi seperti pencuri bunga. Namun ia tidak berani banyak bicara. Mungkin ini juga pertanda baik.

Akhirnya keduanya berjongkok di balik semak, mengintip dari celah-celah dedaunan.

Di taman, Jiao Fei berjalan santai dengan tangan di belakang punggung. Langkahnya berhenti ketika melihat sosok gadis muda yang datang dari arah seberang.

“Selamat sore, Nona Xue,” ucapnya sopan, membungkuk sedikit. Suaranya dalam dan lembut, cukup untuk membuat hati siapa pun bergetar.

Xue Yuning tersenyum lembut, wajahnya tampak bersinar di bawah cahaya senja. “Salam, Tuan Muda. Aku tidak menyangka akan berjumpa di taman ini. Pemandangannya indah sekali, bukan?”

Jiao Fei mengangguk pelan. “Benar. Bunga-bunga di taman ini memang selalu dirawat oleh tangan terbaik. Ibu saya sangat menyukai bunga musim semi. Apakah Nona juga menyukai bunga?”

Xue Yuning menundukkan wajah sedikit, pura-pura tersipu. “Bagaimana mungkin tidak, Tuan Muda Jiao? Aku bahkan berpikir, bila bunga-bunga ini bisa berbicara, mereka pasti merasa bersyukur di rawat sedemikian cantik.”

Jiao Fei menatapnya, lalu menganggukkan kepalanya sopan. “Kalau bukan karena Ibu ku, taman ini mungkin hanya berisi batu dan rumput liar.”

Xue Yuning mengiyakan ucapan Jiao Fei dengan tersenyum. Tapi dalam hati Xue Yuning mencibir. “Ah dia sangat tampan. Begitu kau menikah denganku, posisi keluargaku akan naik lebih tinggi dari siapa pun di akademi itu. Pasti akan membuat wanita bangsawan lainnya iri padaku. Aku sungguh tak sabar.”

Ia menatap wajah Jiao Fei penuh harapan, lalu menambahkan dengan suara lembut, “Tuan Muda, saya dengar Anda pandai dalam strategi dan sastra. Aku sangat ingin belajar lebih banyak, jika Anda berkenan menjadi guru kecil bagi saya.”

“Ah, saya tak layak disebut guru,” jawab Jiao Fei dengan senyum sopan. “Saya pun masih banyak belajar.”

Dari balik semak, Jiao Lizhi menghela napas panjang. “Gu Gu, lihat itu. Senyum lembut nona bangsawan itu, suara nya terdengar manis sekali, bahasa penuh sopan santun. Kalau orang lain yang melihat, pasti mengira dia malaikat.”

[Tuan Rumah, aku punya melon manis besar. Mau dengar?]

Jiao Lizhi langsung membungkuk lebih rendah. “Cepat katakan!”

[Jadi begini, Ibu dari Nona Xue sedang berdiskusi dengan ibumu di aula. Mereka berdua sedang menjodohkan Tuan Muda Jiao dengan Nona Xue. Ibumu tampak sangat senang, katanya gadis ini lembut dan sopan, cocok jadi menantu.]

“Mwooo?!” Jiao Lizhi hampir berteriak, tapi menutup mulutnya cepat-cepat.

Cui terkejut. “No–Nona? Ada apa? Apakah ada serangga?”

“Tidak, tidak,” Jiao Lizhi berbisik. “Lanjut, Gu Gu.”

[Sayangnya, ibumu tidak tahu… bahwa Nona Xue sedang menjalin cinta rahasia dengan pengawal di rumahnya sendiri.]

Jiao Lizhi membelalak. “APA?!”

Dan tentu saja, suara hatinya itu langsung terdengar oleh sang kakak.

1
Anonymous
kok cuma satu thoorr😭
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
di tunggu up nya kak
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada tingkah absurd nya, menggemparkan dunia kerajaan 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Nah loh, ketenangan mu ambyar sudah Lizhi 🤣
Fitri R
semangat thor upnya
Sribundanya Gifran
lanjut thor
yachan
jangan sampai menyinggu jiao lizhi deh, sekali jiao lizhi buka mulut rahasia 1 orang bisa diumbar kemana2 kan repot tuh.
Lisda Diawan
makasih ya Thor ceritanya bagus,
Ary Deny
seru dan lucu
Denismaesya
cerita yg satu nya buat penasaran aja tp kok gk di lanjutin thor
Baby Bear
ceritanya bagus semangat ka 💪💪💪💪
Baby Bear
lanjut ka💪💪💪
Fransiska Husun
keren banget thor
Fransiska Husun
/Sob//Sob//Sob/ up up lagiiii
rara1304
thor pleaseee jan lama lama up nya yaaaa,,,,,😍😍 gak sabar banget nungguin nya🤭🤭
Tiara Bella
Thor cerita yg satunya lg gk dilanjutin apa....
Maria Hedwig Roning
sangat bagus
Sribundanya Gifran
kereeeeennnn seruuuuu thorrrrr
lanjut up tiap hari thor 1 bab aja jika bisa ya lebih💪💪💪💪💪💪
Jeffie Firmansyah
putri Asli yg di buang update dong... plisss Thor🙏
Anonymous
akhirnyaaa up juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!