Demi Semua Yang Bernafas

Demi Semua Yang Bernafas

Bab 1

Bab 1. Sebuah pemandangan di lokasi konstruksi di Kota Veluna, terlihat seorang pria kekar sedang bekerja dengan begitu keras.

 

“Rangga! Angkat semennya!” teriak seorang mandor ke arah salah satu bawahannya.

 

Rangga, pria yang diperintahkan itu, terlihat sedikit menyedihkan. Dia mengenakan sebuah rompi yang memperlihatkan kulitnya yang terbakar matahari. Otot kekar terpampang jelas dari lengannya yang terbuka, terlebih lagi ketika dirinya sedang memanggul lima kantong semen sekaligus.

 

Ini adalah tugasnya pagi ini, untuk memindahkan kantong-kantong semen dari truk besar di gerbang lokasi konstruksi ke lokasi yang ditentukan. Untuk pekerjaan semacam itu, dia dihargai 800 ribu. Di sampingnya, seorang wanita berambut pendek dengan tubuh yang begitu menggoda terlihat mengikutinya.

 

Selagi tangannya bergerak-gerak mengisyaratkan emosinya, wanita itu menjelaskan kepada Rangga dengan serius setengah membujuk.

“Pak Rangga, percaya pada saya. Saya bukan pembohong! Anda memang anggota terpenting dari pasukan rahasia kami, Night Watcher.”

 

Wanita itu mengerutkan kening, menyadari Rangga tak meliriknya sedikit pun. Namun, dia terus melanjutkan,

“Anda adalah senjata terkuat dari Penjaga Malam. Hanya saja di tengah sebuah misi tiga tahun lalu, kau menghilang. Sekarang, tampaknya kamu dulu terluka parah karena misi itu dan kehilangan ingatan!”

 

Dengan tumpukan kantong semen yang hampir mencapai 400 kilogram, Rangga tidak terlihat kesulitan sama sekali. Pria itu berjalan dengan mudah, seperti tak membawa apa-apa. Namun, karena halangan wanita itu, dia terpaksa berhenti.

 

Mata Rangga melirik wanita itu dan dia berkata,

“Jangan tunda pekerjaanku, oke?”

 

Di dalam hatinya, Rangga tahu bahwa wanita ini benar. Ingatannya hanya berjangka dari tiga tahun terakhir, dia tidak bisa mengingat apa pun sebelum itu. Namun, entah kenapa dia enggan menghadapi wanita itu.

 

Wanita misterius itu terkejut melihat tatapan yang Rangga berikan padanya. Pria itu melewatinya seraya memindahkan semen, membuatnya sedikit kesal bercampur sedih melihat keadaan Rangga sekarang. Seorang pahlawan yang begitu kuat dan ditakuti di seluruh dunia … sekarang berubah menjadi seorang pekerja konstruksi dengan gaji rendah!

 

“Pak Rangga, selama Anda bersedia kembali dengan saya, tim akan menemukan cara untuk membantu Anda mengingat semuanya,” wanita itu menggelengkan kepala.

“Anda tidak perlu bekerja keras di tempat ini, Anda akan memiliki kekayaan yang tak terhitung jumlahnya!”

 

Rangga tidak repot-repot memperhatikan wanita ini, dia hanya mulai berjalan dan melakukan tugasnya.

 

Wanita cantik itu mengerutkan bibir dan menggertakkan giginya.

“Pak Rangga, pikirkanlah dengan baik, saya akan datang untuk menemui Anda lagi besok!”

 

Rangga mengabaikan wanita cantik itu, ia fokus dengan memindahkan semen ke tempat yang ditentukan. Setelah sampai, pria itu melemparkan semen ke tanah, memercikkan debu yang tak terhitung jumlahnya, membuatnya terlihat semakin kotor.

 

Namun, itu adalah keseharian Rangga, dan dia sudah terbiasa. Pria itu menyeka keringat dari dahinya dan terus berjalan menuju pintu.

 

Pada saat ini, tidak jauh dari tempat Rangga berada, sebuah mobil berhenti. Seorang wanita paruh baya berpakaian cerah keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya.

 

Wanita itu mengenakan masker sambil berjalan dengan hati-hati di setiap langkah. Sepertinya, wanita itu sangat takut sepatu hak hitamnya akan kotor.

 

Melihat wanita itu, Rangga menunjukkan sedikit ketegangan di wajahnya. Dia memanggil dengan cepat,

“Bu!”

 

Orang itu adalah ibu mertuanya — Miriam Hale!

 

“Jangan panggil aku ‘Ibu’!” Miriam memandang Rangga yang kotor dengan jijik. Dia lalu mengeluarkan dokumen dari tasnya dan berkata,

“Ini adalah perjanjian perceraianmu dengan Liana, tanda tangani secepatnya!”

 

Wajah Rangga berubah pahit. Dengan kening berkerut, pria itu bertanya,

“Ini… kenapa?”

 

Semua bermula dari Rangga yang kehilangan ingatan. Saat itu, dia diselamatkan oleh ayah Liana dan suami Miriam, Eldric Hale. Di bawah restu Eldric, dia dan Liana menikah. Namun, sungguh tragis bagaimana Eldric meninggal tiga bulan setelah pernikahan mereka.

 

Dalam tiga tahun terakhir, Miriam dan Liana tidak pernah menganggap Rangga sedikit pun. Meski keduanya tak bekerja, tapi mereka mengandalkan Rangga yang bekerja di lokasi konstruksi untuk menafkahi keperluan mereka. Bahkan setelah semua yang Rangga lakukan, keduanya masih begitu tak tahu diri terhadap Rangga. Mereka merasa bahwa Rangga hanyalah seorang yang tak berguna.

 

“Kenapa? Bukan kenapa-kenapa. Hanya saja, kamu tidak bisa berikan kami berdua kehidupan yang kita inginkan. Apa yang kamu miliki kecuali tenaga, hah?”

Miriam menatap Rangga dengan alis meninggi.

“Pacar baru Liana adalah anak orang kaya. Kamu lihat tas ini? Harganya 60 juta dari menantu baruku. Tidak hanya itu, dia juga akan kasih Liana sebuah BMW hari ini,” katanya menyombong.

“Bagaimana denganmu? Sudah berkotor-kotor setiap hari, tapi hasilnya apa? Beli tas saja tidak bisa.”

 

Ada emosi yang menggebu-gebu di hati Rangga. Selama tiga tahun terakhir, dia telah bekerja keras dan memberikan setiap lembaran yang dia peroleh kepada ibu mertua dan istrinya itu. Namun, tak hanya tak dianggap, dirinya masih direndahkan begitu rupa! Bahkan sang istri tak pernah memperlakukannya seperti seorang suami!

 

“Sudah, deh. Jangan banyak tanya. Tanda tangani cepat!”

Miriam mencibir.

“Setelah menandatangani perjanjian ini, kamu dan kami berdua tidak ada hubungannya lagi. Aku sudah mengemasi barang-barangmu dan mengirimnya ke pos keamanan depan gerbang lokasi konstruksi. Ambil sendiri!”

 

“Seluruh uangku telah diberikan kepada kalian. Satu sen pun tidak kumiliki sekarang, dan kau mau mengusirku?” ekspresi Rangga menjadi semakin jelek.

 

“Rumah itu milik kami, jadi sudah sewajarnya kamu tidak boleh tinggal setelah perceraian,” Miriam berkata dengan jijik.

 

“Aku yang membeli rumah itu!” Rangga mengertakkan gigi.

 

Miriam tersenyum menghina.

“Nama di sertifikat adalah nama Liana, tidak ada hubungannya denganmu. Oleh karena itu, cepatlah tanda tangani perjanjian perceraian ini! Terlalu lama berdiam di tempat ini akan membuatku kotor!”

 

Rangga mencoba untuk menahan amarahnya. Dia mengepalkan tangannya sekuat tenaga untuk melakukan hal tersebut.

 

Demi janjinya pada ayah Liana, Eldric, Rangga telah bekerja keras selama tiga tahun. Pria itu berjuang untuk memenangkan hati ibu mertua dan istrinya. Tak hanya itu, dia juga berjuang untuk menafkahi keduanya setelah kepergian penyelamatnya itu.

 

Namun, sekarang sudah tak diperlukan lagi!

 

Rangga mengambil perjanjian itu dan segera menandatanganinya. Dia memberikan surat itu kepada Miriam dengan ekspresi gelap.

 

“Bagus! Ternyata, kamu masih sadar diri!”

Miriam melirik ke arah Rangga dengan jijik.

“Anggap saja Liana sial karena pernah menyandang status sebagai istrimu. Untungnya, sekarang sudah berakhir, dan dia bisa terus mengejar kebahagiaannya sendiri.”

 

Rangga mencibir dalam hatinya.

Kebahagiaan? Lebih tepatnya, kalian mengejar uang!

 

Sebelum pergi, Miriam tidak bisa menahan diri untuk tidak menghina Rangga.

“Sudah, ya. Mulai sekarang, kami tidak akan ada hubungan denganmu. Jangan repot-repot mengganggu kehidupan kami. Melihatmu membuat mataku kotor!”

 

Melihat Miriam pergi, Rangga merasakan darah di dalam tubuhnya mendidih! Dunia ini hanyalah dunia kotor yang mengakui uang!

 

Ketika memikirkan hal tersebut, Rangga teringat oleh tawaran wanita cantik yang belum lama menemui dirinya. Pria itu mengertakkan gigi dan berlari menuju gerbang lokasi konstruksi dengan cepat!

 

Di pintu gerbang, terlihat wanita cantik itu masih berdiri di pinggir jalan. Sepertinya, dia sedang menelepon seseorang.

“Oke, Bos, saya akan segera ke sana!”

 

Wanita itu mematikan panggilannya dan memasukkan ponselnya ke dalam saku. Karena sudut matanya menangkap pergerakan, dia melirik dan mendapati sosok Rangga sedang menghampiri dirinya.

 

Melihat Rangga datang, wanita itu terbelalak.

“Pak Rangga!”

 

Rangga menghela napas dan berkata,

“Apakah ucapanmu tadi sungguhan?”

 

Mata wanita itu membesar, seakan merasa keberuntungannya telah mencapai puncak.

“Saya tidak mungkin berbohong kepada Anda!” katanya dengan gembira.

“Apakah Anda bersedia untuk ikut dengan saya?”

 

“Tidak,” Rangga menggelengkan kepalanya. “Sebelum aku ikut denganmu, kamu harus buktikan padaku bahwa ucapanmu adalah kebenaran.”

Mata pria itu memancarkan kecurigaan. “Kamu bilang, selama aku bersedia untuk ikut bersamamu, aku akan mendapatkan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya,” dia teringat janji si wanita. “Tolong buktikan kepadaku. Mungkin, kau bisa mengirim ratusan juta ke kartu bankku sekarang juga.”

 

Wanita cantik itu mengerutkan kening mendengar permintaan Rangga, sepertinya dia tak menyangka akan mendapatkan persyaratan semacam itu dari pria tersebut. Akhirnya, setelah beberapa saat terdiam, wanita itu mengeluarkan sebuah kartu dari tasnya.

 

Jari-jari lentik wanita itu menjepit sebuah kartu dan menyodorkannya ke arah Rangga.

“Saya masih memiliki tugas, dan saya harus segera melaksanakannya,” tutur wanita itu dengan penuh penyesalan.

“Begini saja,” matanya berbinar. “Seharusnya, Bapak memiliki sebuah kartu berlian dari Astra Bank. Kata sandi kartu itu adalah ulang tahun Anda,” wanita itu memberi tahu Rangga sandinya.

“Aset yang Bapak miliki tidak pernah disentuh oleh pihak kami. Dengan begitu, Bapak bisa pergi ke bank kapan saja untuk memeriksanya!”

 

Ekspresi Rangga berubah. Dia memang memiliki kartu seperti itu. Namun, kalau bukan karena penjelasan wanita itu, Rangga sepertinya tak akan tahu bahwa kartu tersebut merupakan kartu bank! Lagi pula, wujudnya sungguh tidak terlihat seperti kartu bank!

 

Selama sesaat, Rangga membeku di tempatnya. Dia kemudian memandang wanita cantik itu, terkejut mengenai pengetahuan wanita itu mengenai dirinya.

 

Detik berikutnya, Rangga dengan cepat berbalik dan berlari menuju pos keamanan.

Jangan sampai kartu itu hilang! batinnya dalam hati.

 

Ketika dirinya sudah mulai dekat dengan pos keamanan, seorang pria paruh baya yang merupakan penjaga keamanan tempat tersebut keluar.

“Rangga, seorang wanita baru saja mengirimimu paket! Dia bilang itu punyamu!” cetus pria itu dengan sebuah senyuman ramah.

 

Walau penjaga keamanan itu berkata kalau Rangga menerima paket, tapi sebenarnya wujud paket itu lebih mirip dengan sampah yang dibuang. Dengan kantong sampah hitam, Miriam membungkus barang-barang Rangga. Dus saja tidak rela wanita itu berikan ketika dia mengusir menantu yang telah berjuang menafkahinya selama ini!

 

Rangga tersenyum masam, lalu mengobrak-abrik kantong sampah di hadapannya. Hanya ada beberapa potong pakaian di dalam kantong sampah, dia tak melihat benda lain.

 

Tak lama, Rangga pun melihat saku salah satu pakaiannya terselip sebuah benda pipih. Dia menjulurkan tangannya dan menarik keluar benda tersebut. Sesuai dugaannya, benda pipih itu adalah sebuah kartu.

 

Kartu di tangan Rangga itu memiliki warna biru yang sudah mulai luntur. Ada hiasan berlian di beberapa sisi permukaan kartu tersebut.

 

Ini kartu berlian yang wanita itu maksud, ‘kan? batin Rangga dengan mata berbinar.

“Pak, aku titip barang-barangku di sini dulu! Aku akan segera kembali!” serunya selagi berlari pergi.

 

“Tidak masalah, tapi jangan lama-lama. Ada satu truk semen besar yang jadi tugasmu. Kalau kamu lama, nanti mandor memarahimu lagi!” penjaga keamanan itu berniat baik untuk mengingatkan.

 

Rangga tidak membalas ucapan penjaga keamanan itu, otaknya masih terlalu sibuk memikirkan ucapan wanita itu. Mana ada waktu bagi dirinya untuk memikirkan soal semen yang harus diangkut?!

 

Saat ini juga, Rangga harus pergi ke Astra Bank untuk memastikan kebenaran kartu tersebut!

 

Bersambung.

 

Terpopuler

Comments

kuda_liar

kuda_liar

Aneh juga setiap cerita sejenis pasti angka ketemu tahun sialnya adalah 3 Tahun menikah 😄🤣🤭

2025-10-24

0

・゚・ Mitchi ・゚・

・゚・ Mitchi ・゚・

mampir thor..

2025-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Bab 178
179 Bab 179
180 Bab 180
181 Bab 181
182 Bab 182
183 Bab 183
184 Bab 184
185 Bab 185
186 Bab 186
187 Bab 187
188 Bab 188
189 Bab 189
190 Bab 190
191 Bab 191
192 Bab 192
193 Bab 193
194 Bab 194
195 Bab 195
196 Bab 196
197 Bab 197
198 Bab 198
199 Bab 199
200 Bab 200
201 Bab 201
202 Bab 202
203 Bab 203
204 Bab 204
205 Bab 205
206 Bab 206
207 Bab 207
208 Bab 208
209 Bab 209
210 Bab 210
211 Bab 211
212 Bab 212
213 Bab 213
214 Bab 214
215 Bab 215
216 Bab 216
217 Bab 217
218 Bab 218
219 Bab 219
220 Bab 220
221 Bab 221
222 Bab 222
223 Bab 223
224 Bab 224
225 Bab 225
226 Bab 226
227 Bab 227
228 Bab 228
229 Bab 229
230 Bab 230
231 Bab 231
232 Bab 232
233 Bab 233
234 Bab 234
235 Bab 235
236 Bab 236
237 Bab 237
238 Bab 238
239 Bab 239
240 Bab 240
241 Bab 241
242 Bab 242
243 Bab 243
244 Bab 244
245 Bab 245
246 Bab 246
247 Bab 247
248 Bab 248
249 Bab 249
250 Bab 250
251 Bab 251
252 Bab 252
253 Bab 253
254 Bab 254
255 Bab 255
256 Bab 256
257 Bab 257
258 Bab 258
259 Bab 259
260 Bab 260
261 Bab 261
262 Bab 262
263 Bab 263
264 Bab 264
265 Bab 265
266 Bab 266
267 Bab 267
268 Bab 268
269 Bab 269
270 Bab 270
271 Bab 271
272 Bab 272
273 Bab 273
274 Bab 274
275 Bab 275
276 Bab 276
277 Bab 277
278 Bab 278
279 Bab 279
280 Bab 280
281 Bab 281
282 Bab 282
283 Bab 283
284 Bab 284
285 Bab 285
286 Bab 286
287 Bab 287
288 Bab 288
289 Bab 289
290 Bab 290
291 Bab 291
292 Bab 292
293 Bab 293
294 Bab 294
295 Bab 295
296 Bab 296
297 Bab 297
298 Bab 298
299 Bab 299
300 Bab 300
301 Bab 301
302 Bab 302
303 Bab 303
304 Bab 304
305 Bab 305
306 Bab 306
307 Bab 307
308 Bab 308
309 Bab 309
310 Bab 310
311 Bab 311
312 Bab 312
313 Bab 313
314 Bab 314
315 Bab 315
316 Bab 316
317 Bab 317
318 Bab 318
319 Bab 319
320 Bab 320 Barbar City 1
321 Bab 321 Barbar City 2
322 Bab 322 Barbar City 3
323 Bab 323 Barbar City 4
324 Bab 324 Barbar City 5
325 Bab 325 Barbar City 6
326 Bab 326 Barbar city 7
327 Bab 327 Barbar City 8
328 Bab 328 Barbar City 9
329 Bab 329 Barbar City 10
330 Bab 330 Barbar City 11
331 Bab 331 Barbar City 12
332 Bab 332 Barbar city 13
333 Bab 333 Barbar city 14
334 Bab 334 Barbar city 15
335 Bab 335 Barbar city 16
336 Bab 336 Barbar city 17
337 Bab 337 Barbar City 18
338 Bab 338 Barbar City 19
339 Bab 339 Barbar City 20
340 Bab 340 Barbar City 21
341 Bab 341 Barbar City 22
342 Bab 342 Barbar City 23
343 Bab 343 Barbar City 24
344 Bab 344 Barbar City 25
345 Bab 345 Barbar City 26
346 Bab 346 Barbar city 27
347 Bab 347 Barbar city 28
348 Bab 348 Barbar city 29
349 Bab 349 Barbar city 30
350 Bab 350 Barbar city 31
351 Bab 351 Barbar city 32
352 Bab 352 Barbar city 33
353 Bab 353 Barbar city 34
354 Bab 354 Barbar city 35
355 Bab 355 Barbar city 36
356 Bab 356 Barbar City 37
357 Bab 357 Barbar City 38
358 Bab 358 Barbar City 39
359 Bab 359 Barbar City 40
360 Bab 360 Barbar City 41
361 Bab 361 Barbar City 42
362 Bab 362 Barbar city 43
363 Bab 363 Barbar city 44
364 Bab 364 Barbar City 45
365 Bab 365 Barbar city 46
366 Bab 366 Barbar city 47
367 Bab 367 Barbar city 48
Episodes

Updated 367 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Bab 178
179
Bab 179
180
Bab 180
181
Bab 181
182
Bab 182
183
Bab 183
184
Bab 184
185
Bab 185
186
Bab 186
187
Bab 187
188
Bab 188
189
Bab 189
190
Bab 190
191
Bab 191
192
Bab 192
193
Bab 193
194
Bab 194
195
Bab 195
196
Bab 196
197
Bab 197
198
Bab 198
199
Bab 199
200
Bab 200
201
Bab 201
202
Bab 202
203
Bab 203
204
Bab 204
205
Bab 205
206
Bab 206
207
Bab 207
208
Bab 208
209
Bab 209
210
Bab 210
211
Bab 211
212
Bab 212
213
Bab 213
214
Bab 214
215
Bab 215
216
Bab 216
217
Bab 217
218
Bab 218
219
Bab 219
220
Bab 220
221
Bab 221
222
Bab 222
223
Bab 223
224
Bab 224
225
Bab 225
226
Bab 226
227
Bab 227
228
Bab 228
229
Bab 229
230
Bab 230
231
Bab 231
232
Bab 232
233
Bab 233
234
Bab 234
235
Bab 235
236
Bab 236
237
Bab 237
238
Bab 238
239
Bab 239
240
Bab 240
241
Bab 241
242
Bab 242
243
Bab 243
244
Bab 244
245
Bab 245
246
Bab 246
247
Bab 247
248
Bab 248
249
Bab 249
250
Bab 250
251
Bab 251
252
Bab 252
253
Bab 253
254
Bab 254
255
Bab 255
256
Bab 256
257
Bab 257
258
Bab 258
259
Bab 259
260
Bab 260
261
Bab 261
262
Bab 262
263
Bab 263
264
Bab 264
265
Bab 265
266
Bab 266
267
Bab 267
268
Bab 268
269
Bab 269
270
Bab 270
271
Bab 271
272
Bab 272
273
Bab 273
274
Bab 274
275
Bab 275
276
Bab 276
277
Bab 277
278
Bab 278
279
Bab 279
280
Bab 280
281
Bab 281
282
Bab 282
283
Bab 283
284
Bab 284
285
Bab 285
286
Bab 286
287
Bab 287
288
Bab 288
289
Bab 289
290
Bab 290
291
Bab 291
292
Bab 292
293
Bab 293
294
Bab 294
295
Bab 295
296
Bab 296
297
Bab 297
298
Bab 298
299
Bab 299
300
Bab 300
301
Bab 301
302
Bab 302
303
Bab 303
304
Bab 304
305
Bab 305
306
Bab 306
307
Bab 307
308
Bab 308
309
Bab 309
310
Bab 310
311
Bab 311
312
Bab 312
313
Bab 313
314
Bab 314
315
Bab 315
316
Bab 316
317
Bab 317
318
Bab 318
319
Bab 319
320
Bab 320 Barbar City 1
321
Bab 321 Barbar City 2
322
Bab 322 Barbar City 3
323
Bab 323 Barbar City 4
324
Bab 324 Barbar City 5
325
Bab 325 Barbar City 6
326
Bab 326 Barbar city 7
327
Bab 327 Barbar City 8
328
Bab 328 Barbar City 9
329
Bab 329 Barbar City 10
330
Bab 330 Barbar City 11
331
Bab 331 Barbar City 12
332
Bab 332 Barbar city 13
333
Bab 333 Barbar city 14
334
Bab 334 Barbar city 15
335
Bab 335 Barbar city 16
336
Bab 336 Barbar city 17
337
Bab 337 Barbar City 18
338
Bab 338 Barbar City 19
339
Bab 339 Barbar City 20
340
Bab 340 Barbar City 21
341
Bab 341 Barbar City 22
342
Bab 342 Barbar City 23
343
Bab 343 Barbar City 24
344
Bab 344 Barbar City 25
345
Bab 345 Barbar City 26
346
Bab 346 Barbar city 27
347
Bab 347 Barbar city 28
348
Bab 348 Barbar city 29
349
Bab 349 Barbar city 30
350
Bab 350 Barbar city 31
351
Bab 351 Barbar city 32
352
Bab 352 Barbar city 33
353
Bab 353 Barbar city 34
354
Bab 354 Barbar city 35
355
Bab 355 Barbar city 36
356
Bab 356 Barbar City 37
357
Bab 357 Barbar City 38
358
Bab 358 Barbar City 39
359
Bab 359 Barbar City 40
360
Bab 360 Barbar City 41
361
Bab 361 Barbar City 42
362
Bab 362 Barbar city 43
363
Bab 363 Barbar city 44
364
Bab 364 Barbar City 45
365
Bab 365 Barbar city 46
366
Bab 366 Barbar city 47
367
Bab 367 Barbar city 48

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!