NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Dokter Cantik Milik Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Mafia / Enemy to Lovers
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lili Syakura

Dokter Cantik milik tuan mafia...
Di tengah malam yang sunyi dan hujan yang tak henti mengguyur kota, Flo seorang dokter muda yang baru saja di pindah tugaskan dari rumah sakit besar ke klinik kecil pinggiran kota, tanpa sengaja menemukan seorang pria tergeletak di tepi jalan bersimbah darah namun masih bernapas.
Pria itu misterius tanpa identitas jelas, hanya mengenakan jaket kulit hitam yang robek di bagian bahu, dan luka tembak di sisi tubuhnya, masih berdarah. Dengan naluri seorang dokternya meronta, dan tak bisa tinggal diam.
Flo membawanya ke rumahnya karena saat itu klinik tempat ia bekerja sudah tutup.Flo pun menolongnya.
sepanjang malam, ia hanya bisa menahan napas di antara rasa takut dan tanggung jawab.
Namun, siapa sangka, pria itu bukan orang biasa. Namanya Gilhan Alfaro seorang mantan agen intel yang kini diburu oleh orang-orang dari masa lalunya.
Luka yang ia bawa bukan hanya di tubuhnya, tapi juga di hatinya yang penuh rahasia, dendam, dan kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 7 Jangan pernah lepas...

Dengan gerakan hati-hati, ia melepaskan jaketnya yang masih lembap dan memakaikannya ke pundak Flo.

"Setidaknya biarkan aku memastikan kau tetap hangat," ucapnya singkat.

Flo terdiam, membiarkan Gilhan duduk lebih dekat.

Jarak mereka kini nyaris tak ada.

Ia bisa merasakan hangat napas pria itu di sisi wajahnya, bisa mencium aroma samar dari tubuh Gilhan yang bercampur antara hujan dan debu jalanan.

Entah bagaimana, di tengah rasa takut yang menyesakkan dada, ada kelegaan yang tak bisa dijelaskan dengan kata- kata.

Malam yang seharusnya penuh ancaman berubah menjadi ruang sunyi tempat dua hati yang lama terpisah akhirnya bertemu kembali dalam ketegangan, dalam keheningan, dalam kejujuran yang tak terucap.

Gilhan menatap Flo sekali lagi. "Aku tidak tahu sampai kapan kita bisa aman… tapi selama aku bernapas, aku pastikan mereka tidak akan menyentuh mu."ucapnya sambil merebahkan kepala Flo di pundaknya.

Flo menunduk, air mata kembali mengalir, namun kali ini bukan karena takut  melainkan karena bahagia.

Ia berbisik pelan, hampir tak terdengar di antara suara hujan.

"Kalau bersamamu, aku tidak peduli seberapa berbahayanya dunia ini."

Dan malam itu, di balik dinding tua yang menjadi saksi, dua rasa yang berbeda akhirnya menyatu  takut dan bahagia, gelisah dan rindu, bahaya dan cinta.

Keduanya terlelap saling berpelukan memberikan kehangatan, satu dengan yang lainnya.....

Namun beberapa jam kemudian....

Fajar belum sepenuhnya menyingsing ketika Gilhan tersentak dari tidurnya. Suara ranting patah terdengar jelas di luar gudang.

Nalurinya langsung bekerja ia meraih senjata dari pinggang dan memberi isyarat diam kepada Flo yang masih terlelap di sisinya.

"Sssttt...!! diam, Flo…"bisiknya nyaris tak terdengar.

Flo membuka matanya, menatap Gilhan dengan kebingungan.

 Namun satu tatapan dari pria itu cukup membuatnya sadar, "bahaya sudah dekat."

Tak lama kemudian, suara langkah berat terdengar semakin jelas.

Ada beberapa orang di luar. Gilhan menempelkan telinganya ke dinding, mendengarkan.

"Ada dua… tidak, tiga," gumamnya pelan. "Mereka sudah menemukan kita."

"Gleekkk..!!"

Flo menelan ludah, tubuhnya mulai bergetar. Ia memegang kalung hitam itu erat-erat, benda yang kini menjadi kunci dari semua kekacauan itu...

"Han..… apa yang harus kita lakukan?"

Gilhan menatapnya sekilas.

"Kita keluar lewat pintu belakang. Aku akan buka jalan." ujar Gilhan, yang baru saja bergerak.

Namun belum sempat mereka melangkah, pintu depan tiba-tiba dihantam benda keras.

"Bruaakk..!!!"

Suara kayu pecah menggema.

 Beberapa pria bersenjata masuk, wajah mereka tertutup masker hitam.

"Cari mereka! Jangan biarkan lolos!" suara lantang penuh dengan perintah.

Gilhan mendorong Flo ke belakang tumpukan peti kayu dan berbisik cepat,"Apa pun yang terjadi, jangan keluar sampai aku meminta mu keluar...!" bisik Gilhan.

Lalu semuanya terjadi begitu cepat.

Suara tembakan memecah udara pagi yang dingin. Percikan peluru mengenai dinding, serpihan kayu berterbangan.

Gilhan bergerak cepat menghindari, membalas tembakan dengan presisi luar biasa.

 Setiap gerakannya menunjukkan bahwa ia bukan pria biasa.

Flo menutup mulutnya, menahan teriakan yang akan keluar...

Dadanya berdegup keras, matanya tak sanggup berpaling melihat Gilhan bertarung sendirian melawan tiga orang bersenjata.

Ia baru menyadari, pria yang selama ini ia kenal lembut dan tenang ternyata menyimpan sisi lain, sisi yang berbahaya namun memikat.

Salah satu lawan berusaha mendekat dari sisi kanan. Gilhan menembak cepat, tepat di bahunya dan terjatuh.

Tapi dua lainnya semakin mendekat.

Gilhan menendang peti kayu sebagai tameng, lalu menarik Flo dengan paksa.

"Kita harus keluar sekarang.!"

Seketika itu juga mereka pun berlari melewati celah sempit di belakang gudang,menembus lorong berpasir dan menuju ke arah hutan kecil di belakang bangunan..

Hujan kembali turun, menambah licin tanah yang mereka pijak.

Peluru masih menghujani, beberapa hampir menyentuh mereka.

Flo tersandung, tapi Gilhan langsung menahan tubuhnya, dan mendekapnya agar tidak jatuh.

"Pegang aku erat, Flo. Jangan lepaskan..!"pinta Gilhan agar Flo tetap memegang tangannya.

Flo hanya mengangguk ,tanpa pikir panjang. menuruti apa yang menjadi keinginan pria itu.

Tangannya mencengkeram kuat pakaian Gilhan. Ia bisa merasakan detak jantung sang pria, yang berdetak sangat cepat, tapi penuh keyakinan.

Gilhan berlari dengan napas berat, tapi setiap langkahnya mantap, seolah hidupnya hanya punya satu tujuan, yaitu menyelamatkan wanita yang ada di genggamnya.

Begitu mereka mencapai tepi sungai kecil di pinggir hutan, Gilhan menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Flo dengan serius.

"Mulai sekarang, kau tak boleh jauh dariku. Sekali pun. Mengerti?"

Flo menatap matanya, dan untuk pertama kalinya ia benar-benar memahami hidupnya kini bukan lagi miliknya sendiri.

Ia menggigil, tapi bukan hanya karena hujan.

Rasa takut dan rasa tidak percaya kini bercampur jadi satu.

"Ya," jawabnya pelan tapi pasti. "Aku mengerti, Han..."

Pria itu mengangguk, menatap ke arah jauh tempat musuh mungkin masih memburu mereka.

"Selama aku masih bernapas," katanya, dengan nada yang dalam, "tak ada satu pun dari mereka yang akan menyentuh mu.!"ucap Gilhan terdengar seperti sebuah janji.

1
Putri Buana
lanjut... 👍👍👍
Lili Syakura: yooo ii,😍😍😍😍
total 1 replies
Putri Buana
tolong jelaskan maksudnya apa ini thor? 😆🤣🙏
Lili Syakura: sorry typo, maksudnya waktu kakak cantik...,😍😍
total 1 replies
Putri Buana
banyak banget tagar nya thor, takut lepas ya😆
Lili Syakura: hehe...🤭😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!