Laluna adalah seorang dokter muda yang memiliki keistimewaan tersendiri yaitu dia seorang indigo.
Laluna selalu mengungkapkan setiap kasus kematian yang janggal dengan cara masuk ke masa lalu sang arwah dengan lintas waktu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melody Cahaya Cinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28 misteri arwah cewek penasaran part 2
Tak berapa lama Raihan dan Bima kembali bergabung bersama Luna serta Tasya.
"Kalian kenapa???" tanya Raihan.
"Tidak ada apa-apa kok" jawab Luna.
"Ya sudah yuk, sebentar lagi filmnya akan dimulai" sahit Bima.
"Yuk" jawab semuanya.
Luna kembali melihat kearah dimana sosok arwah wanita tadi berdiri tapi disana arwah tadi sudah menghilang.
Karena sudah tidak menemukan sosok arwah tadi lagi maka mereka pun berjalan masuk ke dalam bioskop itu.
Sesampainya di dalam gedung, mereka duduk di bangku yang sudah dipesan masing-masing tadi.
Film yang mereka tonton adalah film romansa romantis tapi suasananya sangat berbeda bagi Luna dan Tasya.
Film pun akhirnya di putar dan semua orang melihat film itu. Bahkan Bima dan Tasya juga sangat menikmati film tersebut.
Luna yang tadi masih asik nonton tiba-tiba dia kembali melihat sosok tadi, sosok itu sekarang sedang berdiri di depan seorang laki-laki. Sosok itu hanya diam sambil melihat laki-laki itu.
Namun belum juga semua pertanyaan yang ada di benak Luna terjawab tiba-tiba Luna mendengar suara lengkingan yang sangat kencang sehingga membuat telinganya terasa sakit.
Spontan saat itu Luna langsung menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangan.
"Auuuu" pekik Luna sambil menutup telinganya.
Raihan yang duduk disebelah Luna langsung memegang tangan Luna sambil bertanya.
"Kamu kenapa sayang??" tanya Raihan.
Raihan kini sudah berani memanggil Luna dengan panggilan sayang apalagi ditambah sudah mendapatkan restu dari kedua orang tua masing-masing.
"Tolong aku, aku tidak kuat" ucap Luna.
"Kita keluar saja ya" usul Raihan dan Luna menganggukkan kepala.
"Guys aku sama Luna keluar dulu ya, kalian nikmati saja filmnya" ucap Raihan berpamitan pada Bima dan Tasya.
"Kalian mau kemana??" tanya Bima.
"Keluar saja, ayo sayang" jawab Raihan.
Karena Raihan sudah tidak tega melihat Luna kesakitan memegangi telinganya pun langsung mengajak Luna pergi.
Sedangkan Bima dan juga Tasya melanjutkan menonton.
Tasya tidak sadar kalau Luna saat itu sangat kesakitan pada telinganya.
Setelah beberapa langkah kaki akhirnya Luna dan Raihan keluar juga dari dalam gedung bioskop, sekarang mereka duduk di bangku yang ada di lorong bioskop.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
DI LORONG BIOSKOP....
"Ayo duduk disini dulu sayang" ucap Raihan pada Luna.
Mereka berdua kemudian duduk di bangku itu.
Luna yang sudah duduk langsung membuka telinganya dan betapa terkejutnya Raihan ketika melihat d*rah keluar dari telinga Luna.
"Astagfirullah sayang, itu telinga kamu kenapa??" tanya Raihan panik.
"Telingaku sakit" jawab Luna.
Raihan langsung berlari ke salah satu toko untuk membeli tisu.
Setelah membeli tisu, Raihan langsung kembali menghampiri Luna dan membersihkan d*rah yang keluar dari telinga Luna.
"Ya Allah sayang, kamu kenapa bisa sampai seperti ini??" tanya Raihan lagi.
"Maaf ya aku sudah bikin kamu khawatir tapi tadi pas di dalam aku melihat ada sosok wanita tadi yang hampir tertabrak kita, sosok arwah itu teriak melengking sampai telingaku terasa sangat sakit" jelas Luna.
"Tapi aku tidak mendengar apapun didalam kecuali suara film, apa kamu tidak salah dengar??" ujar Raihan.
"Tidak, aku tidak salah. Sosok itu sepertinya sangat kesakitan bahkan sampai lengkingan nya itu sangat menyayat hati" kata Luna.
"Tapi kamu sekarang tidak apa-apa kan??" tanya Raihan.
"Iya aku sudah enakan" jawab Luna.
"Alhamdulillah, syukurlah kalau begitu. Terus kita mau pulang atau gimana?? Aku tidak mau kamu sakit seperti ini" tanya Raihan.
"Jangan!!! Kasihan Bima dan Tasya, aku tidak mau merusak kebahagiaan kita semua hanya gara-gara sosok itu tapi aku akan berusaha bertanya pada sosok itu kenapa dia ada disini" jawab Luna.
"Tapi kamu yakin kuat??" tanya Raihan memastikan.
"Iya aku kuat kok" jawab Luna.
"Baiklah tapi nanti kalau kamu tidak kuat kita pulang ya, jangan dipaksa" kata Raihan.
"Iya" jawab Luna.
Mereka berdua akhirnya setelah membersihkan telinga Luna, mereka langsung kembali berjalan masuk ke dalam gedung lagi dan bergabung bersama yang lainnya.
Sesampainya di tempat duduk mereka, Luna sudah tidak melihat lagi adanya sosok itu.
Malam itu akhirnya Luna dan yang lain lalui dengan tenang setelah sosok arwah tadi tidak lagi menampakkan diri.
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
DI HARI BERIKUTNYA....
Tidak terasa beberapa jam telah berlalu, pagi pun akhirnya menggantikan malam.
Luna saat ini sedang duduk di teras rumah kontrakannya sambil memikirkan tentang sosok yang semalam.
*kenapa sejak semalam sosok wanita itu tidak terlihat lagi dan apa yang sebenarnya telah terjadi pada sosok itu?? Aku malah penasaran dengan kasus ini*,,,, gumam Luna dalam hati.
Jelas saja saat itu Luna sangat penasaran karena jika melihat dari fisik sosok itu, Luna menangkap kalau dia adalah arwah penasaran.
TING... tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponsel Luna.
Suara notifikasi itu langsung membuyarkan lamunan Luna dan langsung melihat ponselnya.
Ternyata itu adalah notifikasi dari grup teman kuliahnya.
Disana ada satu berita tentang hilangnya seorang teman Luna semasa kuliah.
Berita penting!!!!
Dicari teman kita/saudara kita yang bernama Anggi.
Anggi sudah meninggalkan rumah sejak seminggu yang lalu dan bagi teman-teman yang mengetahui keberadaan Anggi, kami harap bisa memberitahukan kepada keluarganya karena saat ini pihak keluarga sangat mencemaskan Anggi.
Terima kasih..
Nb: Anggi terlihat terakhir kali memakai baju berwarna kuning dengan rok panjang berwarna putih.
Begitulah isi dari berita yang ada di grup teman kuliah Luna.
"Astagfirullah, Anggi hilang??" ucap Luna kaget.
Luna kemudian menatap foto wajah Anggi dalam-dalam karena dia ingin mengetahui apakah ada petunjuk tapi di tidak ingat apapun dan tidak melihat apapun.
Namun saat Luna menatap foto itu lagi, Luna seperti teringat akan sesuatu.
"Kenapa aku seperti teringat sesuatu tapi apa??? Astagfirullah aku ini kenapa sih?? Kenapa ingatanku malah lemah gini, astaghfirullahalazim" gumam Luna.
Disaat Luna sedang berusaha mengingat sesuatu, tiba-tiba Satria datang menghampirinya sambil membawa parsel buah.
"Assalamu'alaikum dokter Luna" sapa Satria.
"Wa'alaikum salam Sat" jawab Luna ramah.
"Kamu tidak berangkat kerja kah?? Kok masih santai begini??" tanya Satria.
"Berangkat tapi nanti jam 9 , kamu sendiri tidak berangkat??" tanya Luna balik.
"Ini juga mau berangkat tapi aku kesini dulu karena ingin memberikan ini, ini untuk kamu" ucap Satria.
"Emmm dalam rangka apa ini??? Tumben kasih buah??" tanya Luna lagi.
"Tidak ada dalam rangka apa-apa, ini dari Mama kok" jawab Satria.
"Ohh, oke makasih ya" jawab Luna.
"Iya sama-sama" jawab Satria.
Disaat mereka sedang asik mengobrol ternyata bu Rendi mengawasinya dari balik pintu gerbangnya.
*sepertinya dokter Luna dan Satria semakin dekat, semoga saja mereka bisa berjodoh. Kapan lagi coba bisa dapat calon menantu seorang dokter yang cantik dan baik lagi*,,,, gumam bu Rendi dalam hati sambil tersenyum.
"Oh iya Lun, nanti kamu ada waktu kosong tidak??" tanya Satria.
"Belum tau sih, memangnya ada apa??" tanya Luna penasaran.
"Itu Mama ingin mengundangmu untuk makan malam di rumah, sekalian ingin ngobrol saja" jawab Satria.
"Gimana ya, aku tidak bisa janji tapi coba nanti aku usahakan" jawab Luna.
"Oke, aku tunggu ya. Kalau begitu aku berangkat dulu Assalamu'alaikum" ucap Satria dengan senyuman yang manis.
"Wa'alaikum salam" jawab Luna.
Satria kemudian pergi meninggalkan rumah Luna dan dia kembali ke rumahnya sendiri untuk mengambil sepeda motor, setelahnya barulah Satria pergi berangkat bekerja.
Sementara Luna masih duduk di teras rumah dan beberapa saat kemudian Luna masik ke dalam rumah guna bersiap berangkat ke rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, Luna yang sudah bersiap pun akhirnya berangkat ke rumah sakit.
Saat berangkat dia melewati segerombolan ibu-ibu komplek yang tengah berbelanja, seperti biasanya Luna selalu menyapa mereka sebelum pergi dan setelah Luna pergi ibu-ibu itu kembali fokus pada belanjaannya.
"Pagi ibu-ibu" sapa bu Rendi.
"Pagi juga bu Rendi, kayaknya pagi ini ada yang sedang senang ini" ucap bu Mega.
"Ah bu Mega bisa saja" jawab bu Rendi malu.
"Ngomong-ngomong aca apa ini?? Kasih tau kami dong" tanya bu Sari.
"Gimana ya, hehe" ujar bu Rendi sambil tersenyum.
Apakah Luna akan memenuhi undangan dari Satria???
Lalu bagaimana dengan kasus wanita yang lehernya hampir p*tus itu???
Penasaran dengan kelanjutannya??
Yuk tunggu selalu update bab terbarunya besok ya..
Selamat membaca semuanya...