Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Misteri di Dalam Hutan
Hari itu, semangat Iyan dan teman-temannya tak terbendung setelah berhasil mengumpulkan seluruh makanan yang mereka bawa. Mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian harta karun di dalam hutan. Rina memimpin jalan, sementara Iyan membawa peta yang mereka temukan di kotak misterius.
“Oke, menurut peta ini kita harus berjalan ke arah utara dan mencari tanda-tanda yang ada,” Iyan menjelaskan, melihat sekeliling. “Ayo!Kita adalah pendaki terhebat di Gunung Ceria!”
“Apakah kita benar-benar harus mengikuti peta itu? Enggak ada yang tahu ini peta apa dan siapa yang membuatnya!” Udin berseberangan pemikiran, terlihat skeptis dengan ketidaktahuannya.
“Hey, Udin! Peta misterius itu bisa menjadi pintu ke harta karun! Selain itu, kita semua di sini untuk membuat petualangan, bukan?” Mira menempel pada semangat, menggerakkan langkahnya.
“Dan siapa tahu, mungkin kita bisa menemukan pizza legendaris yang ditinggalkan nenek moyang kita di sini!” Encep melontarkan lelucon tanpa henti. “Ketika kamu merasa lapar, selalu ada solusi!”
Mereka semua tertawa, menikmati atmosfer ceria saat berjalan di tengah hutan. Pemandangan di sekitar mereka sangat indah, dengan pepohonan yang rindang dan kicauan burung yang ceria. Iyan merasakan betapa beruntungnya dia memiliki teman-teman seperti mereka yang bisa mengubah pengalaman biasa menjadi luar biasa.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka menemukan sesuatu yang menarik perhatian. Sebuah gua kecil muncul di depan mereka. “Hmmm, apakah kita harus mengeksplorasi gua itu? Mungkin ada harta karun di dalamnya,” Iyan mengusulkan.
“Gua? Atau tempat di mana pizza bersembunyi?” Udin mengabaikan kekhawatiran dan lebih antusias dengan kemungkinan itu.berkelakar.
“Jangan-jangan, ini gua setan! Kita harus minta izin untuk masu!” Joko menambahkan, berlagak seperti pendeta gua.
“AH, ngeri! Jangan panggil setan! Kita harus lanjut!” Tania berteriak, dan semua orang tertawa.
Mereka memutuskan untuk memasuki gua itu dengan hati-hati. Di dalam, suasana gelap dengan suara tetesan air yang menetes. “Jadi, apa kita akan menemukan setan atau harta karun?” Iyan berkomentar.
Ketika mereka masuk lebih dalam, lampu senter yang dibawa oleh Lisa menyoroti sesuatu. “Lihat ini! Ada sesuatu di dinding!” Lisa berteriak, menunjukkan lukisan yang menggambarkan sosok pendaki dengan pizza raksasa.
“Jangan-jangan, itu kembali ke masa lalu, di mana pizza jadi makanan utama pendaki!” Encep berkomentar sambil menatap berhati-hati.
“Pizza dari zaman prasejarah, di mana setiap potongnya penuh dengan isian rahasia!” Udin menambahkan dengan nada yang dramatis.
Melihat lebih dekat, gambar-gambar itu menggambarkan petunjuk lain untuk menemukan harta karun di dalam gua. “Ini mungkin petunjuk dari nenek moyang kita tentang pizza legendaris!” Iyan bersemangat, membayangkan menjadi raja pizza.
“Kalau iya, kita harus menemukan rempah-rempah kuno yang bisa membuat pizza ini! Siapa tahu, ini bisa jadi restoran pizza bergengsi di gunung!” Joko bercanda, membuat rencana konyol untuk masa depan.
Setelah menyusuri gua lebih dalam, mereka menemukan sebuah kotak kayu tua yang terkunci. “Wah, ini dia! Kotak harta karun!” Rina berteriak gembira.
“Siapa yang tahu bagaimana cara membukanya?” Tania bertanya, menyentuh kotak itu.
“Hmm, mungkin kuncinya ada di salah satu batu ini?” Iyan menyarankan. “Mari kita coba.”
Mereka mulai memeriksa batu-batu di sekitar kotak tersebut. “Kalau kuncinya tidak ada, kita akan memasak pizza di sini!” Udin bercanda, berusaha menghibur suasana.
Setelah beberapa menit mencari, akhirnya Sara menemukan batu yang cocok. “Hah! Ini dia! Kuncinya!” Serunya. Dengan hati-hati, dia menggunakan kunci itu untuk membuka kotak.
Ketika kotak dibuka, ternyata di dalamnya ada selembar kertas yang bertuliskan: “Selamat! Kalian telah menemukan rahasia.
Rahasia!,semua kompak bersuara.
Coba dibaca apa isi kertas itu celoteh Mira.
Oke,Jawab Iyan,semua menunggu Iyan membaca kertas rahasia yang ditemukan.
Baca yang keras Iyan agar semua dengar,kata Udin.Oke jawab Iyan.
Iyan pun membaca kertas rahasia itu dengan suara sedikit keras agar yang lain mendengarnya.
Semua terdiam setelah Iyan membaca isi kertas itu.tapi tidak dengan Udin,dia kesal karena telah dibohongi oleh isi kertas itu.Apa apaan itu,rahasia dari mana?Teman-teman sepertinya kita dikerjain deh,kata Joko.
Semua kesal karena dibohongi oleh isi kertas yang katanya rahasia ternyata hanya kertas yang berisi cara membuat Indomie rebus.
Akhirnya semua kembali ke tenda dengan perasaan dongkol,
"Iyan berkata" salah kita juga mau mengikuti peta itu,Joko pun menyahut iya juga sih,kenapa juga kita mau mengikuti peta itu.
Sedangkan Lisa, Sara Rina, dan Tania memasak untuk makan sore dibantu oleh Mira.
Mira berkata,sudahlah anggap saja kita sial ,lebih baik kalian makan,makanan sudah siap,Mira menyajikan makanan Sayur SOP dan Daging Ayam.
Iyan menjawab ayo guys makan dulu isi perut hari sudah sore soalnya,mereka pun makan dengan lahap bersama.deru angin pegunungan.
Waktu menunjukan jam 6 sore,hari mulai beranjak gelap,lampu tenda mulai dinyalakan.
Iyan,Ncep,Joko,Udin keluar tenda untuk membuat api unggun,sedangkan para cewek beristirahat di tenda.
Api unggun sudah menyala dan Iyan dan Ncep,Joko dan Udin mengelilingi api unggun,
Iyan bertanya kepada semua setalah lulus apakah kalian ingin Kuliah,tanya Iyan.
Udin menyahut,boro-boro kuliah Yan,lu kan tau sendiri keluarga gw,keluarga miskin udah bisa sekolah sampai SMA aja sudah bersyukur,jawab Udin.
Klo lu Ncep gimana,tanya Iyan.
Ncep pun menerawang jauh kedepan,sambil berkata,gw sih pengen kuliah Yan,tapi Lo tau sendiri keluarga gw 11 12 sama
Udin orang tak mampu.
Sedangkan Joko terdiam dan mendengarkan apa yang diobrolkan,Joko juga pengen kuliah tapi dua adiknya masih sekolah membutuhkan biaya besar,jadi dia mengalah untuk tidak kuliah dan ingin mencari kerja saja.
Tiba-tiba Nuxee berbicara dipikirin Iyan,bantu teman-teman mu untuk kuliah dan bantu juga keluarganya,Iyan terdiam beberapa detik Iyan berkata,pasti Nuxee gw pasti bantu temen-temen gw agar bisa kuliah.
Waktu berdetak menunjukan pukul 8 malam para cewek pun keluar tenda untuk menikmati api unggun
Mira melihat para cowok terlihat pembicaraan serius,ia berjalan ketempat Iyan dan duduk disebelahnya,dan berkata, serius amat kalian lagi ngomongin apaa sih,sambil tangannya diulurkan dekat api unggun agar terasa hangat.
Joko menjawab,cuma ngomong biasa aja, membahasa setelah lulus mau kuliah apa engga,sambil tangannya menggali lubang hidung.
Lisa yang melihat Joko menggali lubang hidung alias ngupil,menimpuk Joko dengan batang kayu kecil dan berkata,Joko jorok ikhh ,sedangkan yang ditimpuk cuek bebek,sambil terus menggali sampai dalam.
Bersambung...