NovelToon NovelToon
KAMU : Setitik Rasa

KAMU : Setitik Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Meridian Barat

Milana, si gadis berparas cantik dengan bibir plum itu mampu membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat masa kuliah. Namun, tak cukup berani menyatakan perasaannya karena sebuah alasan. Hanya diam-diam perhatian dan peduli. Hingga suatu hari tersebar kabar bahwa Milana resmi menjadi kekasih dari teman dekat Rayn. Erik.

Setelah hampir dua tahun Rayn tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Milana, tiba-tiba gadis itu muncul. Melamar pekerjaan di restoran miliknya.

Masa lalu yang datang mengetuk kembali, membuat Rayn yang selama ini yakin sudah melupakan sang gadis, kini mulai bimbang. Sisi egois dalam dirinya muncul. Ia masih peduli. Namun, situasi menjadi rumit saat Erik mencoba meraih hati Milana lagi.

Di antara rasa lama yang kembali tumbuh dan pertemanan yang mulai diuji. Bagaimana Rayn akan bersikap? Apakah ia akan mengikuti sisi dirinya yang egois? Atau harus kembali menyerah seperti dulu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meridian Barat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 28 (Kecewa)

.

SELAMAT MEMBACA

.

.

Rintik gerimis sore itu masih belum pergi. Bahkan turun semakin lebat.

Rayn dan Milana masih duduk di kursi teras kos Milana. Pemuda itu masih berusaha agar Milana memikirkan kembali untuk resign dari restoran.

"Milan ... aku tahu kamu pasti masih kesal soal kemarin, tapi mungkin kamu bisa pertimbangkan lagi untuk tetap bekerja di restoran." Rayn bicara dengan nada pelan dan lembut.

Milana menyimpan ponsel yang sedari tadi ia pegang, ke dalam saku celana. “Kesal bukan kata yang tepat, Mas. Aku lebih ke … kecewa.”

Rayn menunduk. “Aku ... minta maaf. Aku tidak memberimu kesempatan menjelaskan semuanya, tapi aku benar-benar tidak menganggapmu sebagai pembuat masalah. Saat itu aku hanya ingin kamu bertanggung jawab dengan pekerjaanmu."

Milana menghela napas. "Tapi harusnya, Mas Rayn memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Lagian ... aku juga pasti minta maaf sebelum disuruh. Ya ... Meski seperti yang, Mas ketahui, itu bukan kesalahanku."

"Aku tahu, Milan. Aku sudah liat cctv dan–"

Rayn belum menyelesaikan ucapannya, Milana menyahut cepat, "Pada dasarnya, Mas Rayn memang tidak mempercayaiku." Milana menyandarkan tubuh pada sandaran kursi yang ia duduki. Sorot matanya menatap Rayn dengan dingin. "Mas, baru percaya setelah lihat rekaman cctv," katanya lagi dengan nada datar. "Bukan setelah dengar aku ... Bahkan memberiku kesempatan menjelaskan saja, tidak."

Rayn tersenyum getir.  Sadar ia sudah membuat gadis itu kecewa. "Sekali lagi ... Aku minta maaf, Milan ... Aku tahu kamu kecewa, tapi ... bisakah kau jangan resign? Tetaplah bekerja di restoran." Matanya menatap Milana dengan penuh harap.

"Aku memang sudah memaafkan, Mas Rayn, tapi aku tidak akan kembali bekerja di sana," katanya dengan tegas, tanpa emosi.

Rayn menghela napas berat. "Atau ... Kau mau pindah ke dapur lagi?"

Milana berdecak. "Aku tidak bisa bekerja di dapur, Mas ... Aku akui saat di dapur, masalah yang timbul memang salahku. Intinya ... Aku tidak bisa bekerja di bagian dapur. Bukannya beres, malah jadi nyusahin orang lain kalau aku di bagian dapur." Gadis itu sadar akan kesalahannya saat bekerja di bagian dapur. Jadi, ia tidak mau mengulang kesalahan yang sama dengan kembali bekerja di bagian dapur. "Dari awal aku memang salah saat memutuskan mengambil posisi asisten koki itu."

"Bagaimana kalau pekerjaan lain? Aku bisa membantu mencarikan di beberapa tempat temanku ... Ada temanku yang punya toko baju, toko bunga juga ada. Aku bisa meminta mereka mencarikan posisi kosong untukmu." Rayn mencoba menawarkan pilihan lain. Sebenarnya ia ingin Milana tetap bekerja di restoran agar gadis itu tetap dalam jangkauannya, tetapi ia tahu bahwa itu tidak mungkin.

Milana menatap datar Rayn dan berkata, "Nggak usah, Mas. Aku nggak mau merepotkan orang lain lagi. Sudah cukup aku merepotkan Mas Adit, Kak Firsha, dan ya ... Mas Rayn juga." Dengan suara lembut, tetapi tegas.

Hening menyusup di antara mereka. Rayn menatap lantai. Menyesal karena dia sudah membuat gadis itu kecewa. Ada sesak yang tak bisa dijelaskan.

Matanya beralih menatap tangan Milana yang masih sedikit tampak bekas merah akibat tersiram kuah kari kemarin.

"Tanganmu tidak diobati?"

Milana melirik tangannya sendiri. Refleks menarik lengan bajunya menutupi bekas luka. Ia tersenyum sekilas. "Ini tidak terlalu sakit, kok. Kemarin sudah aku kompres dengan air dingin."

"Tetap saja harus diobati. Itu merah karena tersiram kuah panas. Aku akan ambil salep untuk luka bakar di mobil."

Rayn baru saja berdiri dan akan melangkah menuju mobilnya, tetapi urung saat Milana berujar, "Nggak usah ... Kuahnya tidak terlalu panas. Aku nggak apa-apa ... Dan sudah aku obati sendiri kemarin." Ia menolak secara halus.

Jawaban itu membuat Rayn diam. Tangannya mengepal samar.

Setelah hening untuk beberapa detik. Milana melirik Rayn. "Mas Rayn, nggak mau pulang? Ini sudah hampir malam, ngomong-ngomong," celetuknya.

Rayn mendongak cepat. Matanya mencoba mengamati ekspresi wajah Milana. "Kau mengusirku?"

Milana menatapnya sebentar, lalu tersenyum kecil. Senyum yang menunjukkan ia lelah sebagai respon. "Bukan begitu maksudku," katanya pelan.

'Ya ... memang itu sih sebenarnya maksudku,' katanya dalam hati. Dia Memang ingin pemuda itu segera pulang, bukan karena benci. Hanya saja, ia masih kecewa.

Rayn menghela napas pelan, seolah menahan sesuatu yang ingin diucapkan. Wajahnya datar, tetapi sorot matanya jelas terlihat ada kekecewaan.

Rayn melirik gadis itu sebentar. 'Mungkin sebaiknya aku pulang saja, daripada Milana semakin sebal padaku.' Kemudian perlahan melangkah pergi dari teras kos Milana.

Baru beberapa langkah, Rayn menoleh kembali ke arah Milana seraya berujar, "Kalau suatu saat kamu berubah pikiran dan ingin kembali … Restoran itu tetap terbuka untukmu." Kemudian melangkah pergi menuju mobilnya ditengah rintik gerimis dan langit kelabu ketika hari merayap malam.

Setelah mobil Rayn pergi, Milana berdiri. Melirik salep yang ditinggalkan Rayn untuk beberapa detik. Membawa pandangan ke arah jalanan depan kos yang tampak basah. Memantulkan cahaya redup dari lampu-lampu jalan yang mulai menyala satu per satu. Aroma tanah basah dan daun yang terkena hujan.

Milana memejamkan mata sebentar. Merasa ada sesuatu yang hilang. Bukan barang. Seperti perasaan yang menggantung dan mengganjal. Namun, ia juga tidak tahu apa alasannya.

'Kenapa rasanya aku seperti baru kehilangan sesuatu?'

...****************...

Gerimis belum juga reda saat mobil Rayn melaju pelan di jalanan kota yang mulai lengang. Seolah ikut menyelaraskan pikirannya yang kusut. Lampu jalan memantul di aspal yang basah karena hujan.

Rayn menepikan mobil ke sisi jalan. Mematikan mesin, lalu menyandarkan kepalanya pada kemudi mobil.

"Kenapa aku sebodoh itu ... Harusnya aku beri kesempatan Milana untuk menjelaskan dan mendengarnya lebih dulu ...." Rayn Mengusap wajahnya dengan kasar. Menahan perasaan yang sejak tadi menekan dadanya.

"Bagaimana bisa aku bersikap begitu padanya ... pada orang yang selalu aku perhatikan diam-diam sejak dulu ... Di saat dia sudah sering berada di sekitarku ... aku malah membuatnya menjauh lagi." Rayn tersenyum getir.

Rayn kembali menatap ke depan. Gerimis masih setia turun. Rintiknya lembut, tetapi terasa membawa nyeri yang tajam. Pemuda itu belum juga bisa menggerakkan mobilnya. Bukan karena jalanan macet, tetapi karena hatinya masih diselimuti oleh rasa bersalah yang belum tahu arah pulang.

'Kau pasti marah, Milan ... tapi lebih dari itu, kau kecewa padaku.'

.

.

.

.

Bersambung....

1
HNP
Bagus kak ceritanya ❤️ perkuat kemistrinya lagi 💪.
MeridianBarat🐣🌼: eii ... terimakasih 💫
total 1 replies
𝓐𝓩𝓡𝓐
Sama sablengnya wkwkwk
MeridianBarat🐣🌼: 😭😭 Mas Rayn Ini sweet lho mom 🤧
total 1 replies
𝓐𝓩𝓡𝓐
Bener" gak idaman bgt si Milana ini Thor 😜🤣
MeridianBarat🐣🌼: 🤧 buang aja gak seh cewek kayak gitu 🥱🤣🤣
total 1 replies
Rosalina
akhirnya up Lg, nexttt kk
Hatus
Serba salah memang, niat baik tapi belum tentu orang akan beranggapan sama🥹
MeridianBarat🐣🌼: 😮‍💨 begitulah ... terkadang sampai jadi bingung harus responnya gimana 😑
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt, semangat nulisnya 🌸🌸🌸
Ningsih,💐♥️
deskripsi nya bagus, aku jadi bisa membayangkan keadaannya
Ningsih,💐♥️: menurut saya ini sudah bagus kok, semangat terus ya.
saya juga belajar
MeridianBarat🐣🌼: terimakasih banyak, Kak ♥️ Maaf kalau mungkin deskripsinya terkadang agak ambigu dan kurang jelas ya, Kak ... terimakasih sudah mampir dan baca ♥️
total 2 replies
Ningsih,💐♥️
haii.....
Milana. ,gadis SPG seperti diriku/Hey/
MeridianBarat🐣🌼: oh, halo ... terimakasih sudah mampir baca ceritaku, Kak ♥️ semoga tertarik baca selanjutnya ya 🤩💫
total 1 replies
Tyra A.S
oke kak mantap 👍, jangan lupa mampir di cerita ku makasih
iqbal nasution
oke
MeridianBarat🐣🌼: aww 🤩 tengkiu , Abang 💨
total 1 replies
Proposal
🔥BAGUS KAKA🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya 🙂‍↔️🥰
Rosalina
Ko pendek part kali ini KK lagi seru-serunya pdhl
MeridianBarat🐣🌼: hihihi ... iya, Kak ... nanti up lagi part berikutnya ya. Terimakasih sudah mampir baca. ♥️
total 1 replies
Prita
KK knp skrg up nya cm 1 part ?
MeridianBarat🐣🌼: hehe iya, Kak. Aku up 1/1 ya hehe ... terimakasih banyak sudah berkenan baca ♥️
total 1 replies
iqbal nasution
masa lalu..
iqbal nasution
judul babnya resep masakan ala chef autor
MeridianBarat🐣🌼: 🤣🤣 itu resep beneran, tau, Kak ... coba bikin deh. 🤧
total 1 replies
Rosalina
Parah ni milanaaaaa
MeridianBarat🐣🌼: 😭 kebangetan dia mah
total 1 replies
Rosalina
Jenis cerita ini alurnya ringan banget ya KK. buat ak yg suka cerita ringan ini bagus dan rekomen tapi mungkin untuk orang yg terbiasa baca cerita yg part awal udah dar der dor naik turunkan emosi ini mungkin sedikit membosankan tapi untuk ak penyuka bacaan ringan ini rekom KK.
HNP: Kamu suka cerita romansa ringan kan, aku rekomen sebuah cerita yang pas untuk kamu, yuk mampir dolom karya ku.

Judulnya : Professor & Student: Love Through Time.

selain dari ini masih ada beberapa cerita lain. Seperti : Ruang Hati Opi Yang Diminta mereka. & Beautiful, Previously Injured (Berlian di Pelukan CEO MAFIA).

penasaran yuk baca dan mampir.
total 1 replies
Rosalina
Cerita ini jenis cerita yang ringan. Untuk yang suka cerita gak terlalu berat konfliknya, ini cocok. tapi kalau yang biasa baca cerita dar der dor di awal, kayaknya mungkin menurut mereka membosankan.tapi buat aku yg suka cerita ringan dan alur santai, ini rekomen
iqbal nasution
alur ceritanya terlalu datar...gampang bosan kalau bacanya, yg lain udah bagus
MeridianBarat🐣🌼: ah, bener kak ... cerita ini emang alurnya lumayan lambat 🤧 emang ini cerita ringan hihihi. Terimakasih banyak, Kak 🫰
Rosalina: nah kan. Kk ini kyknya terbiasa baca cerita yg di part awal udah dar der dor Ama konflik, JD psti menganggapnya bosan. tp ttp smngat up y kk.
total 3 replies
The first child
Milana kalo di kamar mandi menghayal gak ya??🥲
MeridianBarat🐣🌼: 😂 kayaknya nmenghayal sambil nyaynyi, Kak 🤣

Btw, tengkiu udah mampir dan berkenan baca, Kak. 🤩🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!