NovelToon NovelToon
RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: AUTHORSESAD

RINJANI (Cinta sejati yang menemukannya)

jani seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang berantakan, dirinya berubah menjadi sosok pendiam. berbanding terbalik dari sikap aslinya yang ceria dan penuh tawa.

hingga jani bertemu dengan seorang pria yang merubah hidupnya, jani di perkenalkan dengan dunia yang sama sekali belum pernah jani ketahui,jani juga menjalin sebuah hubungan yang sangat toxic dengan pria itu.

Dapatkah Jani terlepas dari hubungan toxic yang dia jalani? atau Jani akan selamanya terjebak dalam hubungan toxic nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AUTHORSESAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TRAUMA

Tok..... Tok..... Tok.....

Suara pintu kamar Erlan terdengar di ketuk pelan, Erlan yang sedang tidur telungkup sedikit membuka matanya namun Erlan sangat malas untuk membuka pintunya, lagipula siapa sih yang usil mengganggu dia yang sedang istirahat.

"Bang.... ada yang nyariin lo" Ucap Ilham sedikit takut. Ilham salah satu anggota BLACK HUNTER yang sering berada di Basecamp.

Lama Ilham berdiri di depan pintu, namun Tak ada jawaban dari dalam, hingga Ilham dengan sedikit takut-takut memberanikan diri kembali mengetuk pintu kamar Erlan.Tak lama setelah Ilham mengetuk pintu untuk kedua kalinya,nampak Erlan berdiri di ambang pintu dengan tatapan tidak bersahabat.

Tentu itu membuat Ilham langsung kesusahan menelan ludahnya. Erlan masih menatap Ilham secara intens, dan menyilangkan tangannya di dada. Ilham yang tau jika Erlan merasa terganggu olehnya langsung membuka suaranya, takut jika Erlan akan semakin marah padanya.

"I-itu.....Di bawah ada yang nyariin bang Erlan" Ucap Ilham gugup

Erlan masih diam, matanya menyipit seperti sedang memberikan pertanyaan pada Ilham siapa yang mencarinya.

"Mommy sama Daddy bang Erlan, mereka ada di bawah nungguin abang" Ilham seperti sedang bicara dengan seorang eksekutor yang akan membantai dirinya.

"Bilang–lima menit lagi gue turun" Ucap Erlan datar.

Pintu kamar Erlan kembali tertutup, nampak Ilham yang masih berdiri di depan pintu dengan wajahnya yang tegang, hanya mampu melongo.

Ilham mengurut dadanya dan berbalik menuju tangga, hendak memberitahu kedua orang tua Erlan jika Erlan akan segera turun.

"Gila....... Padahal cuma ngasih tau kalau ada yang nyariin, udah kaya ngomong mau minta kasbon bulanan sama bos" Ucap Ilham sambil turun ke lantai satu.

Sesampainya di lantai satu, Ilham kembali menemui Risma dan juga Arnold yang sedang duduk tenang di ruang tamu, Risma dan Arnold menoleh bersama-sama saat melihat Ilham yang kembali turun, namun hanya sendirian.

"Kata bang Erlan lima menit lagi bang Erlan turun" Ilham tersenyum ramah dan sopan.

Arnold hanya mengangguk, sedangkan Risma matanya kembali memperhatikan bangunan yang banyak terdapat Anak-anak muda sedang berkumpul, ada yang main PS, ada yang sedang mencuci motor, ada juga yang sedang pacaran. Risma merasa lingkungan di sini tidak bagus buat Ezra dan Erlan.Entah apa alasannya, namun mungkin itu feeling seorang ibu.

Dan......yang tidak Risma tidak tau jika kedua anaknya adalah pemegang tahta tertinggi di dalam kumpulan mereka.

"Oh iya.... Om sama tante mau minum apa?" Tanya Ilham dengan ramah.

Bahkan senyum selalu terukir di bibirnya yang tebal, menunjukan barisan giginya yang sedikit maju.

"Buatin teh sama kopi saja"

"Baik" Ilham berbalik menuju dapur, namun baru beberapa langkah Ilham kembali berjalan mendekati tempat di mana Risma dan Arnold duduk.

"Maaf Om Tante, kopi sama tehnya pahit atau manis?"

"Tehnya satu sendok gula saja, dan kopinya pahit tanpa gula" Ucap Arnold dengan tatapan datar.

Ilham tersenyum dan berbalik menuju dapur.

"Baik Om tante,di tunggu ya minumannya" Ilham kembali melangkah ke dapur "Nggak anak nggak bapaknya sama-sama suka ngasih tatapan maut" Imbuh Ilham lirih, takut ada yang dengar.

Tak lama dari Ilham yang pergi ke dapur, Erlan turun mata setenang samudera milik Erlan melihat Risma dan Arnold yang sedang duduk tenang di ruang tamu. Erlan memakai kaos oversize berwarna putih dengan gambar ANIME kesukaannya, di tambah rambutnya yang di biarkan berantakan dengan celana cargo pendek se lutut berwarna hitam.

Erlan mendekati Risma dan juga Arnold, Erlan duduk berhadapan dengan kedua orang yang menjadi orang tua asuhnya selama ini. Erlan menyandarkan punggungnya dan menatap kedua orang di depannya dengan tenang.

"Kenapa kamu nggak pulang?" Suara Risma bergetar

Risma merasa sedih saat melihat Erlan kembali, sudah hampir lima bulan sejak Erlan marah pada dirinya dan juga Arnold, dan sejak saat itu dirinya lebih sering menghabiskan waktu di apartemen dan juga Basecamp BLACK HUNTER.

"Pulang? kemana?" Suara Erlan begitu dingin menusuk.

"Erlan.... " Risma bangkit dan beralih duduk di sisi Erlan.

Tangannya meraih tangan Erlan dan membawa ke pangkuan nya,Risma mengusap lembut punggung tangan Erlan, mata Risma sudah panas sejak pertama kali melihat Erlan yang kini sangat sulit dia temui. Bahkan sekedar membalas chat darinya saja Erlan tak pernah melakukannya.

"Kenapa kamu bersikap seperti ini?" Risma tak kuat menahan lagi air matanya.

"Sudah marahnya, pulang ya nak" Ucap Risma dengan air mata yang mulai menetes tangannya mengusap bahu kekar Erlan.

Sedangkan Arnold dia masih diam memperhatikan Erlan, Arnold tau jika Erlan masih membutuhkan banyak waktu untuk bisa menerima kenyataan, namun..... karena Daddy kandungnya yang akan pulang ke Indonesia, membuat Arnold dan Risma harus menemui Erlan, selain untuk melepas kangen dan melihat keadaan Erlan, mereka juga harus memberitahu pada Erlan jika Daddy Ethan akan pulang ke Indonesia.

"Erlan" Arnold sedikit memajukan duduknya "Selama ini Daddy sama Mommy tidak masalah kamu tidak pernah pulang" Arnold menarik nafasnya dalam.

"Tapi..... kamu juga harus tau, jika semua yang terjadi di dalam hidupmu itu ada sebabnya"

"Apa?! Apa sebabnya?!" Suara Erlan sedikit tertahan, Erlan tidak ingin sampai emosi pada Arnold.

"Apa karena Erlan terlahir sebagai anak pembawa sial? " Erlan tersenyum miring.

"Bahkan...... selama ini kalian menutupi jika Erlan adalah anak yang sudah membuat Mommy pergi, Dan karena itu—Erlan langsung di asingkan oleh Daddy Erlan sendiri" Wajah Erlan tertunduk, tangannya mengepal di genggaman Risma.

Matanya mulai memerah menahan tangis dan emosi yang selama ini di tahan olehnya. Arnold menatap Erlan dengan hati yang seakan tersayat sembilu,Arnold sangat tau bagaimana selama ini Erlan hidup dengan rasa trauma nya, bahkan sampai saat ini Erlan sama sekali tidak bisa naik mobil karena trauma di masa lalunya.

"Erlan...... " Arnold menjeda ucapannya sejenak "Ada banyak hal yang belum kamu tau"

"Tidak seharusnya kamu membenci Daddy Ethan, dia menitipkan kamu sama Daddy karena saat itu kamu dalam bahaya" Ucap Arnold dengan suara yang lirih.

"Bahaya...........Baiklah......" Erlan mengangguk dengan senyum tipisnya "kayaknya sudah nggak ada lagi yang perlu di omongin" Erlan berdiri dan melepaskan genggaman tangan Risma.

Risma tersentak dengan sikap dingin Erlan, Risma melipat bibirnya agar tangisnya tak meledak di sini.

"Terima kasih sudah menghawatirkan Erlan" Erlan melangkah hendak naik kembali ke lantai dua. Namun.... langkahnya terhenti saat Arnold kembali berucap.

"Lusa Daddy Ethan pulang, Daddy harap kamu mau pulang ke rumah dan mau menemuinya"

Erlan terdiam sejenak,tanpa berniat menjawab pertanyaan Arnold, Erlan langsung saja naik ke lantai dua. Entahlah..... hatinya masih sangat keras untuk bisa kembali bertemu dengan Daddy nya. Bagi Erlan..... kepergian Mommy nya adalah kesalahan Daddy nya, bukan dirinya.

         ━━━━━━♡♥♡━━━━━━

"Thank's..... Lo udah bantu gue, nanti gue ganti pas gue udah punya duit" Ucap Rinjani yang kini sedang duduk di bangku taman.

Tangannya memegang sebungkus cilok yang di belikan oleh Nidal.Niat hati hendak ke kampus, namun.... kini dirinya malah nyangkut di taman bareng Nidal.

"Iya.... Gue Nidal, Lo?" Nidal mengulurkan tangannya.

"Jani–Rinjani" Jani menyambut tangan Nidal dengan senyum manisnya.

Nidal mengangguk dengan mulut yang mengunyah cilok, jika bisa di katakan saat ini Nidal merasa sangat bahagia. Karena bisa tau nama cewek yang beberapa hari ini terus membuat hati dan pikirannya tidak tenang.

"Lo mau kemana?" Ucap Nidal dengan tangannya yang mengelap ujung bibir yang terkena saos.

"Tadinya gue mau ngampus, tapi.... bensin gue habis" Rinjani sedikit malu.

"Kenapa nggak langsung ngampus? kan udah ada bensin" Ucap Nidal sok cuek.

Padahal dalam hatinya merasa senang karena Jani yang tidak jadi ngampus dan malah ikut dirinya duduk di taman.

"Jam kuliah gue kayaknya udah selesai" Ucap Rinjani sedikit kecewa "percuma juga kayaknya ngampus, udah males"

"Lo semester berapa? ambil jurusan apa?"

"Semester akhir, gue ambil Sastra"

Wajah Nidal sedikit memerah melihat senyum Jani yang begitu manis, rasanya seperti menang lotre berlipat-lipat bisa duduk di samping Cewek Token listrik ini.

"Owh.... " Nidal berusaha se cool mungkin di hadapan Jani.

"Jani..... "

Jani menoleh saat namanya di panggil, namun seketika wajah Jani berubah pucat dengan keringat yang mulai bercucuran di wajahnya, tangan nya mulai bergetar dengan nafas yang berubah sedikit memburu, bahkan Nidal bisa melihat perubahan yang terjadi pada Jani.

Nidal melihat sosok yang membuat Rinjani, langsung bisa merasa ketakutan. Dia menyipitkan matanya dan sedikit terkejut saat sadar siapa pria yang ada di hadapannya.

1
Citra Mandalika
next chapter thor.... sehat selalu ya... dan sring² update
Citra Mandalika
erlan banyak menyimpan rahasia nich
Citra Mandalika
penisirin
Citra Mandalika
ezra bukan bodoh tapi Fuckboi
Citra Mandalika
mantapu
Citra Mandalika
erlan selalu tiba-tiba
Citra Mandalika
mencuri kesempatan 😁
Citra Mandalika
breng*****🖕🖕🖕🖕
Citra Mandalika
beban apa yg km pendam erlan
Citra Mandalika
aku nggak dnger 🙈🙈🙈
Citra Mandalika
kak jgn lama up next chapter, q baper sma sikap erlan 😖😖😖😖
Citra Mandalika
aakkkhh.... air mna air....
Citra Mandalika
nggak usah gengsi jani nanti nyesel loh, kalau erlan di bawa cewek-cewek
Citra Mandalika
lucu... knp smpai ke oyo sih jani
Citra Mandalika
gilak.....
Citra Mandalika
ngeselin deh ezra .... maunya gimana sih, nggak bisa nentuin sikap
Citra Mandalika
blm tau aja klo kakaknya Lisa itu cewek yg km suka Nidal
Citra Mandalika
amalan apa yg km pakai rinjani hingga, para ketua geng mtr jtuh hati sma km😖😖😖
Citra Mandalika
hilangin aja karakter ayahnya rinjani bisa kaki thor, sebel q sama orang tua kayak dia
Citra Mandalika
semangat author ku, jaga kesehatan dan jgn lupa sering upload ya..... semangat 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!