AKU DEPRESI BUKAN BERARTI DIAM

kenapa kamu ngak ngabarin aku kalau mau pergi."tanya Alana

Maaf sayang Arjen bangat sampe lupa ngabarin kamu,"Alaska memegang kedua telapak tangan Alana ia benar benar merasa bersalah.

"Yaudah emang kamu sama siapa?"tanya Alana

"Hmm itu ak aku sama teman." Alaska jawab dengan suara terbata bata entah apa yang dia sembunyikan dari Alana tapi di lihat dari ekspresi wajah dia sedang gelisah.Alana pun melihat tingkah Alaska yang tidak seperti biasanya pun hanya diam.

"Ya udah kita makan dulu soalnya sore nanti saya harus mengunjungi cafe."sekarang Alana sudah menghandle semua aset yang di tinggalkan sang opah dia tidak mau ada orang lain yang mengurusnya ia lebih memilih untuk melihatnya sendri.Mereka pun sudah selesai makan dan kini Alana sudah di perjalanan menuju cafe tadi Alana sempat menawarkan pergi bersama ke cafe untuk menemaninya namun Alaska Masi ada kesibukan lain.

Dalan perjalan Alana Masi memikirkan perubahan perubahan Alaska yang kian hari semakin lain dia takut apa yang ia pikirkan akan terjadi dia sudah sangat menyayangi Alaska bahkan mempercayai Alaska dalam segala hal

"ingat jangan perna percaya dengan orang lain walaupun kamu sudah terikat."Alana tiba tiba mengiat perkataan dari sang ketuanya itu.Alana semakin gelisah apa yang dia tidak tau,bagaimana kalau dia akan kecewa dia tidak mau kepercayaannya akan runtuh kepada Dia mengambil benda pipinya dan mencari nomor sang kekasih ia mengirimkan sebuah pesan"apa kita bisa dinner nanti malam?ada hal yang kita perlu bahas."Setelah itu dia meletakan kembali hpnya di dalam tas yang ia bawa.

"selamat sore Bu."sapa seorang pegawai di cafe itu.

"Kumpulkan semua pegawai di cafe ini ada yang pernah saya bicarakan!"

"Baik Bu." menejer cafe itu langsung memanggil semua pegawai nya

Setalah semuanya berkumpul Alana mengambil napas dan mulai menatap mereka satu satu.Hal itu membuat semua pegawai menundukkan kepala karena tidak berana dengan sang atasan yang begitu mengerikan kalau sedang dalam mode serius.

"Saya ingin melihat kinerja kalian lebih berkompeten lagi jika tidak mampu dengan persyaratan persyaratan yang tadi saya sampaikan silakan angkat kaki dari cafe saya.Apa ada yang ingin mengundurkan diri silakan menuju ke ruangan saya dan jangan lupa bawa surat resign nya.Apa kalian paham?" tegas Alana

Semua pegawai diam tidak ada yang berbicara mereka hanya diam dan membisu mereka semua tidak memiliki keberanian untuk menjawab itu semua.

"Baiklah sebagai bentuk pengenalan saya,kita akan makan bersama di cafe ini tapi jangan senang dulu setelah itu bekerjalah dengan baik."semua pegawai yang tadi menunduk kini sangat senang karena mereka pikir bos baru mereka akan sangat cuek dan sombong ternyata dia orang yang baik namun ya begitu sangat dingin.

Semua pegawai kini mereka duduk di masing masing tempat mereka makan bersama dan ada yang bercerita cerita ada juga yang menikmati hidangan yang di suguhkan oleh sang pemilik cafe"baik mohon perhatiannya sebentar,"Jack pun mulai berdiri di depan agar semua pegawai bisa melihat ke arahnya"ada beberapa hal yang saya ingin sampaikan untuk kalian semua."

jika ada yang mengalami masalah apa pun harus di sampaikan kepada manajer agar bisa di diskusikan bersama.Kami juga akan memberikan jaminan kepada setiap karyawan yang sakit dan akan membiayai semua biaya rumah sakit jadi siapa yang sakit bisa memberitahukan kepada manajer kalian di sini apa kalian semua paham?"

"Wah ternyata bos kita sangat baik."

"Saya pikir dia sangat cuek dengan orang bawahan kaya kita."

"Kini gue semakin berani di sini ."

"Perhatian Alana teralihkan oleh seseorang Gadi cantik yang duduk di pojokan.Dia bukan orang yang peduli dengan keadaan orang lain tapi tiba tiba hatinya sekan di ramah melihat anak itu .dia tidak tau apa yang terjadi dengan gadis itu ia akan menanyakan kepada menejer nanti karena gadis itu merupakan salah satu karyawannya di ini.Setelah selesai dengan acara makan makannya kini Alana dengan kedua orang laki laki yang beda usianya sedang duduk di ruangan kerjanya.

"siapa gadis muda tadi?" tanya Alana

"Dia seorang anak yatim piatu dan baru satu Minggu dia bekerja dan maaf sebelomnya karena saya mengijinkan dia untuk tinggal di cafe ini.Alan mengerutkan keningnya karena dia tau tidak ada kamar di cafe ini kecuali di dalan ruangannya ada satu kamar yang di desain khusus untuk ruang Istirahatnya.