NovelToon NovelToon
Izinkan Mama Kembali

Izinkan Mama Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Anak Genius / Konflik etika / Selingkuh / Identitas Tersembunyi
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Tidak pernah menyangka pernikahan ketiga Naya Aurelia (32th) mendapatkan ujian yang penuh dramatis.

Ia dihadapkan dengan pilihan yang sulit antara memilih suami atau anak kandungnya.

Berawal dari suaminya Juan Bagaskara (27th) yang tidak mau menerima Shaka sebagai anak sambungnya sehingga Naya dengan terpaksa harus berpisah dengan putri kesayangannya. Ia menitipkan Shaka pada bi Irah asisten rumah tangganya yang diberhentikan dari rumah tersebut.

Bertahun-tahun Naya tersiksa batinnya karena ulah suami yang usianya lebih muda darinya. Apalagi suaminya pun memiliki pekerjaan di luar dugaannya yang membuatnya sangat terpukul. Pekerjaan apa kira-kira?

Disisi lain ia sangat ingin kembali hidup bersama anaknya. "Nak, izinkan mama kembali meraih cintamu..." ucap Naya lirih.

Akankah kebahagiaan berpihak pada hidup Naya selanjutnya?

Ikuti kisahnya!💕

Follow author ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28 Jadi Ketahuan

Arisa merasa gemas sendiri melihat ekspresi Naya yang hanya diam seolah tidak peduli dengan masalahnya. Ia bangkit sambil menghapus air mata yang tadi sempat ia keluarkan sebagai alat untuk menarik simpati Naya. Ternyata nihil. Kakak iparnya itu tetap tidak mau memberikan alamat yang ia minta.

Sementara itu di luar kamar, Bi Uus mendengar suara Arisa yang keras. Seraya langsung masuk ke kamar untuk memastikan kondisi majikannya.

"Maaf Nona. Sebaiknya Nona pergi dari kamar ini. Jangan ganggu Nyonya. Nyonya sedang sakit..."

Bi Uus merasa khawatir dengan kondisi Naya saat ini.

"Hei Bi, kamu berani mengusirku dari kamar kakakku sendiri!" hardik Arisa tidak terima.

"Maaf sekali lagi. Saya hanya menjalankan tugas dari Tuan untuk menjaga Nyonya dengan baik. Nyonya sedang hamil. Jadi Nyonya harus benar-benar bedrest," jelas bi Uus benar adanya.

Arisa menatap Naya dengan serius. Dia melihat kondisi Naya yang masih menekan perut bawah yang terasa nyeri.

"Oooh jadi kak Naya beneran sakit?" akhirnya pertanyaan itu meluncur juga dari bibirnya.

Arisa melihat Naya sedang merintih kesakitan.

Naya hanya diam. Ia hanya menikmati rasa hamil yang luar biasa berbeda dengan kehamilan sebelumnya.

"Kalau gitu tunggu apa lagi, bawa aja ke rumah sakit! Kalau ada apa-apa, aku lagi yang disalahin. Padahal aku engga ngapa-ngapain. Huh...ga tepat amat, datang ke sini malah ngurus orang sakit. Tapi sebelum kakak pergi ke rumah sakit, tolong kasih tahu alamat mas Arya, kak!"

Naya menggeleng-gelengkan kepalanya. Masih tetap mempertahankan diri untuk tidak memberi tahu alamat Arya.

Naya khawatir, Arisa akan melakukan kebodohan di kantor Arya. Ia tidak mau melihat adik iparnya mendapatkan masalah di sana.

"Kakak tidak menyimpannya. Mas Juan yang menyimpan kartu nama tersebut. Ris, kakak mohon kamu jangan pergi ke Jakarta," ujarnya sambil menahan rasa nyeri.

"Kak Naya jangan sok peduli padaku. Aku tidak mau ada orang yang melarangku lagi. Bukankah cinta harus diperjuangkan? Seperti kak Naya memperjuangkan kak Juan? Pasti kakak pun mendapatkan kakakku dengan mengorbankan sesuatu, iya kan? Jadi tolong jangan pernah menghalangiku, paham!" ujar Arisa cukup menohok.

Naya bergeming. Semua yang dikatakan Arisa memang benar adanya. Dia sudah berjuang untuk mendapatkan Juan dengan menyingkirkan Dikara, suami sebelumnya.

"Nona, tolong jangan membuat Nyonya merasa tertekan. Ini sangat berpengaruh pada kesehatan Nyonya...!" bi Uus masih berusaha untuk menyuruh Arisa pergi dari kamar tersebut, seraya mendorong tubuh Arisa untuk keluar.

"Apaan sih Bi. Dengar ya Bi! Aku engga peduli dengan keadaan majikanmu itu.Tujuanku belum tercapai. Aku belum mendapatkan sesuatu yang kuinginkan. Kak tolong berikan kunci ruang kerja kak Juan. Aku yang akan mencari kartu nama di meja kerja kak Juan. Pasti kartu nama itu ada di sana!"

Arisa mencari-cari kunci ruang kerja Juan di beberapa laci meja mau pun di lemari dan mengacak-acak isinya.

Naya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tangan kirinya memegang perut sementara tangan kanannya menggangkat ke udara berharap Arisa tidak melakukannya.

"Nona apa yang Nona lakukan?" tanya bi Uus panik saat melihat Arisa mengacak-acak lemari pakaian majikannya.

Bi Uus berusaha mencegah Arisa melakukan lebih membabi buta lagi. Dia tidak mau pekerjaannya bertambah banyak karena ulah Arisa yang tidak tahu diri itu.

"Bi minggir sana, jangan menghalangiku! Aku harus menemukan kunci tersebut!" Arisa terus mencarinya, sesekali ia mengibaskan tangannya saat bi Uus menahannya.

"Nah pasti ini kuncinya..." Arisa merasa lega, ia menggenggam kunci tersebut dengan perasaan lega.

Arisa menarik sudut bibirnya setelah mendapatkan kunci ruangan kerja yang sebenarnya bersifat rahasia, karena Naya pun dilarang untuk masuk ruangan tersebut. Arisa langsung keluar tanpa peduli dengan teriakan bi Uus yang berusaha memapah Naya.

"Jangan pedulikan saya Bi...Cegah Risa...Jangan biarkan dia masuk ruang kerja tuan Juan!" ujar Naya lirih.

Tubuh Naya merasa tidak kuat untuk berjalan, badannya limbung. Dia hanya tidak ingin, adiknya memasuki ruangan kerja Juan yang penuh rahasia tersebut. Dia khawatir, Juan akan memarahinya seperti yang Juan lakukan padanya saat tidak sengaja masuk ruangan tersebut.

Dengan berat hati bi Uus mengikuti titah majikannya. Dia menyusul Arisa yang sudah menginjak tangga menuju lantai 3. Ruang kerja Juan memang berada di lantai tersebut.

Dengan langkah cepat Arisa menuju ruangan tersebut. Ia hanya ingin mendapatkan sebuah kartu nama yang sangat berarti untuk kelangsungan hidupnya.

Arisa langsung membuka pintu ruangan tersebut, namun ia sangat terkejut saat melihat Juan ada di sana.

Bi Uus tidak kalah terkejutnya. Dia mengucek-kucek matanya untuk memastikan bahwa yang ada di dalam benar-benar majikannya.

"Bukankah tadi Tuan Juan memberitahukan kalau mau pergi ke lapangan golf, tapi kenapa orangnya ada di sini?" ia membatin merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

Begitu pun dengan Arisa. Seakan aliran darah Arisa terhenti saat melihat kakaknya sedang sibuk dengan laptopnya.

"Ngapain kalian di sini?" tanya Juan dengan suara lantang. Matanya menatap tajam keduanya.

Risa hanya bergeming. Ia tidak berani kalau kakaknya sudah marah seperti itu.

Mata Juan langsung menuju bi Uus. Dia minta penjelasan dari asisten rumah tangganya itu.

"Maaf Tuan. Sebenarnya saya sudah mencegah agar Nona Arisa tidak membuka ruangan ini. Tadi Nyonya pun sudah melarangnya," ujar bi Uus sambil menunduk. Ia takut dipersalahkan.

Juan beranjak dari tempat duduknya. Ia meminta bi Uus untuk pergi. Sekarang ia hanya berdua bersama adik kesayangannya. Ia langsung mengajak adiknya keluar dari ruangan tersebut lantas menguncinya.

"Ngapain kamu ke sini?" tanyanya pelan.

"Anu kak..." jawabnya dengan jantung berdebar.

"Anu apa? Kamu tahu, siapa pun tidak boleh masuk ruang kerja kakak, termasuk istri kakak sendiri, paham!"

Jelas Juan dengan serius.

"Iya maaf kak. Tadi aku hanya ingin mendapatkan kartu nama mas Arya yang kemungkinan ada di ruang kerja kakak. Lagian kakak katanya tadi pergi ke lapangan golf, kenapa jadi tiba-tiba berada di dalam ruangan itu?" tanya Arisa mulai i gin mencari tahu.

"Iya memang benar. Tapi kakak batalkan karena ada pekerjaan mendadak. Kalau saja kakak tidak balik lagi, kakak tidak tahu kelakuan kamu Ris. Kamu tuh kenapa sih selalu bikin ulah? Kamu kalau mau kartu nama si Arya, tinggal ngomong baik-baik. Tidak seperti ini, sudah dilarang sama kakak iparmu malah ngeyel. Mau kamu tuh sebenarnya apa sih Dek?"

"Kakak mau tahu keinginanku apa?"

"Iya. Yang penting kamu bisa berubah. Jangan begini terus. Kasihan papa mama yang sering kasih kamu pelajaran tapi kamu belum juga berubah,"

Arisa tersenyum penuh arti. Seraya menatap kakaknya dengan lekat.

"Aku hanya ingin mas Arya kembali padaku! Apa kakak bisa menyatukan kami kembali?"

Deg

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Elana ya yg dateng 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayo terima Amara 🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rezeki nih 🤗
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah betul tuh 🤣🤣🤣
Wanita Aries
Wah wah kira2 dikara ttp milih amara apa berpaling ke kknya
Ñůŕšý: Lihat saja nanti kak🙂
total 1 replies
SULTONHABIBI HABIBISULTON
bagusan critanya dikara si santan kara.
Ñůŕšý: Terima kasih kk.🙏
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
wah sembarangan,belum tau nih siapa Dikara 😏
Ñůŕšý: kasih tahu kak!
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Semoga lancar dalam mencari jodohnya 🤲🤭
Ñůŕšý: mohon doanya kk🤭
total 1 replies
Wanita Aries
Wahh kok gtu si satpam,, blm tau aj yg diajak ngbrol pemilik rs.
Up lg thor
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Buang" duit deh tuh 🤭🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dasar tak tau malu,suruh aja tidur di jalan 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul 👍🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
rasain 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
pinter nih mang Tono 👍🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Makanya ga dipilih sama Arya 🤫
Wanita Aries
Arisa gemblung🤣 emang enak di kerjain

Up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!