Ini bukan cerita seorang CEO yang kejam, dingin, dan pemaksa. Giovani adalah seorang CEO yang baik hati, ramah, dan tampan. Namun selalu memiliki nasib buruk dalam kehidupan asmara. Berkali-kali dia gagal dalam menjalin hubungan percintaan dengan perempuan.
Hingga akhirnya dia jatuh cinta kepada sosok Sofia, seorang model cantik yang angkuh namun baik hati, yang berhasil mencuri hati seorang Gio. Bahkan Gio rela menyamar menjadi seorang bodyguard agar bisa mendekati Sofia. Mampukah Gio mendapatkan cinta Sofia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nolasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Tepat pukul sepuluh pagi, tim MUA yang disewa Sofia sudah datang ke rumah. Tidak hanya tim MUA tapi juga ada orang dari salon langganan Sofia yang akan melakukan perawatan tubuh terlebih dahulu kepada Sofia.
Setelah selesai melakukan berbagai perawatan tubuh, Sofia siap untuk di make upi. Saat proses make up berlangsung, karyawan dari butik Sebastian Gunawan datang dan membawakan gaun yang sudah dipilih Sofia kemarin.
Saat sesi make up selesai dan dibarengi dengan proses hair do rambut Sofia, datanglah Alin.
"Sofia Aletrino, twenty four, Indonesia!!!!" teriak Alin seperti sedang opening number Miss Universe sambil masuk ke dalam kamar Sofia.
"Apaan sih, Lin? Berisik tahu" gerutu Sofia memutar bola matanya jengah dan belum menoleh ke arah Alin.
Para tim MUA terkekeh melihat sikap kekanakan manager Sofia yang biasanya terlihat begitu dewasa dan bijak di depan media. Tapi dia akan menjadi perempuan yang berisik jika di belakang media.
"Lo cantik banget!" puji Alin dengan mata tak berkedip.
Sofia akhirnya menoleh ke arah Alin. Dia menatap Alin dari ujung kaki hingga ujung kepala dan itu membuat Sofia mendengus kesal.
"Lo belum dandan?" seru Sofia.
"Kan gue mau sekalian numpang dandan di sini, Fi. Kan lumayan menghemat uang, numpang dandan sama lo" ujar Alin cengengesan.
"Ya itu kan kebiasaan lo" balas Sofia geleng-geleng kepala.
Sofia menoleh ke belakang lalu berkata, "Tolong kalian make up-i managerku juga. Make upnya yang natural dan flawless," perintah Sofia.
"Baik" sahut mereka.
*****
Malam ini, untuk pertama kalinya setelah satu tahun tidak berada di Indonesia. Sofia akhirnya hadir di acara pesta besar setelah gosip tentang dia dan Diego mencuat ke media. Yang pasti acara ini dihadiri oleh semua awak media. Mengingat ini adalah anniversary DC Models yang merupakan agensi model ternama.
Malam ini Sofia meminta Pak Jaja untuk mengantarnya menuju Hotel Mulia. Tempat diadakannya acara itu. Bersama Alin, dia pergi seperti biasa. Tapi, sepanjang perjalanan yang ada dipikiran Sofia adalah Danar, bodyguardnya yang seharian tidak datang ke rumah atau mengirim pesan kepadanya untuk menanyakan jadwal kegiatannya hari ini.
Seharusnya dia tahu, kalau malam ini Sofia akan pergi ke party anniversary DC Models, dan seharusnya laki-laki itu ada bersamanya, bukannya Pak Jaja. Alin mengamati wajah cemberut sahabatnya. Tidak biasanya Sofia terlihat tidak bersemangat untuk datang ke sebuah pesta.
"Fi, lo kenapa sih? Dari tadi merenung kayak orang kebanyakan utang?" tegur Alin.
Terdengar suara kekehan Pak Jaja yang merasa lucu dengan perkataan Alin.
"Kampret lo. Kalau ngomong agak difilter dikit kenapa. Nggak ada akhlak emang lo" balas Sofia kesal.
"Lah dari tadi lo diem kayak keong kena gempa. Diem aja di dalem cangkang" kata Alin ngawur.
"Gue baik-baik aja. Puas?" tegas Sofia dengan mata melotot.
Walaupun suasana gelap di dalam mobil dan penerangan hanya berasa dari lampu kendaraan lain, tapi Alin bisa melihat jelas pelototan mata coklat milik Sofia.
"Jangan-jangan tebakan gue bener. Kalau lo lagi mikirin Danar. Soalnya seharian ini bodyguard lo nggak kelihatan batang hidungnya sih" celetuk Alin.
Tiba-tiba Sofia menjitak kepala Alin cukup keras. Antara sebal karena Alin berbicara seenaknya atau karena Sofia takut Alin mengetahui bahwa yang dia katakan adalah benar.
"Diem atau gue turunin lo dibawah JPO" ancam Sofia dengan nada bicara menyeramkan.
Alin tidak merasa takut. Dia justru menahan tawanya. Karena semarah-marahnya Sofia kepadanya. Wanita itu tidak akan tega meninggalkan Alin di pinggir jalan. Sofia langsung mengalihkan pandangannya dari Alin dan menolak menatapnya lagi.
*****
Pak Jaja mengedrop Sofia di lobi hotel. Terlihat di depan lobi hotel sudah terbentang red carpet. Dengan para wartawan yang berdiri di pinggir red carpet dan memegang kamera. Agar mereka siap memotret tamu-tamu yang berdatangan.
Pak Jaja menghentikan mobil Alphard milik Sofia tepat di depan red carpet itu. Sebagai manager Alin keluar terlebih dahulu. Saat Alin menurunkan kakinya dari mobil, wartawan langsung memotretnya.
Malam ini Alin memakai maxi dress berwarna kuning pastel dengan potongan bahu off shoulders. Ada sedikit belahan di kakinya yang mencapai bawah lutut. Alin cukup mempesona mengingat statusnya hanya seorang manager. Tapi Sofia selalu memperhatikan penampilan Alin jika dia ikut bersamanya ke acara publik.
Inilah yang membuat publik kagum dengan sosok Sofia. Yang tidak pernah lupa memijak tanah. Dengan memperlakukan manager sekaligus sahabatnya dengan baik. Walaupun dia sudah menjadi selebritis papan atas.
Setelah Alin memposisikan diri di samping red carpet, pertama-tama Sofia menurunkan ekor gaunnya yang berwarna emas dengan taburan kristal. Lampu blitz kamera langsung menyorot Sofia saat wanita itu mulai menurunkan kaki jenjangnya yang memakai high heels berwarna emas transparan seperti sepatu kaca.
Tapi tiba-tiba ada sebuah tangan seorang pria yang terulur tepat di depan pintu mobil Sofia saat dia hendak turun dari mobil. Sofia terkejut setengah mati saat melihat sosok Gio berdiri di depannya mengenakan pakaian formal tersenyum ramah kepadanya.
"Danar" lirih Sofia dengan wajah yang masih terpaku tak percaya.
Antara dia terkejut dengan kemunculan Danar yang tiba-tiba atau karena ketampanan bodyguardnya yang dengan tidak tahu dirinya membuat Sofia hampir pingsan karena saking terpesonanya.
"Sofia!!" Para wartawan menyebut nama Sofia yang membuat dia tersadar dari lamunannya sendiri.
Sofia sudah memposisikan dirinya di atas red carpet dengan masih menggandeng tangan Gio yang sudah membantunya turun dari mobil. Sofia berpose terlebih dahulu memamerkan gaun yang dia pakai. Dengan menegakkan body seksinya, dan tangan kanannya ditekuk di pinggangnya.
Gaun berwarna emas dengan model off shoulders with two sleeves, dan potongan punggung backless yang memperlihatkan seluruh punggung mulusnya begitu pas di tubuh Sofia. Memperlihatkan setiap detail tubuh Sofia yang sempurna seperti barbie. Taburan kristal di gaun itu semakin berkilau kala para wartawan memotret Sofia.
Sofia berjalan perlahan di atas red carpet itu dengan Gio dan Alin mengikutinya dari belakang. Sofia kembali berpose di depan backdrop yang bertuliskan nama dan logo DC Models.
"Sofia apa kabar?" tanya salah satu wartawan pria.
"Kabar baik" balasnya begitu ramah.
"Kamu terlihat sangat mengagumkan. Seperti seorang ratu" puji salah satu wartawan wanita.
"Terima kasih atas pujiannya" kata Sofia.
"Sofia sedang sibuk apa akhir-akhir ini?" tanya seorang wartawan dari sebuah acara gosip.
"Aku baru saja terpilih menjadi brand ambassador Herm's Group. Kami sudah membicarakan kontrak eksklusif itu. Semoga saja semua bisa berjalan dengan lancar" jelas Sofia.
Sementara Sofia menjawab pertanyaan yang dilontarkan para wartawan dengan sedikit guyonan, Gio memandangi Sofia dengan tatapan cinta dan kagum. Melihat betapa cantik dan anggunnya wanita yang dia cinta. Alin memandangi Gio dan mengikuti arah tatapan laki-laki itu.
"Berhenti memandangi Sofia seperti itu!" tegur Alin dengan nada galak.
"Kenapa?" tanya Gio bingung.
"Nanti kamu jatuh cinta. Atau jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta dengan dia ya?" seru Alin dengan tatapan curiga.
Gio tersentak mendengar pertanyaan dari Alin. Dia melonggarkan sedikit dasi yang melingkar di lehernya dan berusaha mengatur napasnya.
"Tidak!" tegas Gio setenang mungkin.
"Ya baiklah. Kali ini aku percaya. Awas saja kalau sampai nanti kamu jatuh cinta dengan Sofia. Kamu akan repot sendiri" ledek Alin.
Gio hanya menarik napas panjang tanpa memberi komentar terhadap pertanyaan Alin.
"Seharian kamu ke mana? Bodyguard macam apa kamu?" kata Alin.
"Saya ada urusan di perusahaan Herm's Group" jawab Gio.
"Apa kamu bertemu dengan Okka?" tanya Alin.
"Kenapa anda tiba-tiba menanyakan Pak Okka?" balas Gio dengan tatapan curiga yang ****** menembus kepala Alin.
"Tidak. Aku hanya bertanya saja" elak Alin memalingkan wajahnya dari tatapan Gio.
"Apa kalian berdua ada hubungan khusus? Atau anda menyukai Pak Okka?" lanjut Gio mengintrupsi Alin.
Alin merasa semakin dipojokkan oleh Gio, "Aku tidak menyukai dia. Mengerti?" tegas Alin.
"Ya aku mengerti. Tapi anda akan repot sendiri kalau memang anda benar-benar menyukai Pak Okka" balas Gio dengan nada dingin mengikuti perkataan Alin tadi.
Alin merasa jengkel saat Gio membalikkan perkataan itu kepadanya. Alin pun menaiki tangga lobi hotel dan menghampiri Sofia yang masih berdiri di depan backdrop. Alin meraih tangan Sofia dan mengajaknya masuk ke dalam hotel meninggalkan para wartawan.