NovelToon NovelToon
Legenda Petarung (2)

Legenda Petarung (2)

Status: tamat
Genre:Petualangan / Contest / Fantasi Timur / Kultivasi / Dan budidaya abadi / Keluarga / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Tamat
Popularitas:14.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sayap perak

Istrinya dalam keadaan mati suri setelah melahirkan. Untuk membangunkannya, Zhou Fan harus mencari sepuluh kristal beast. Namun tidak semua kristal beast dapat ia gunakan, minimal harus tingkat ke delapan, dan itu semua berbasis es.

Selain itu, Zhou Fan akan mencari gurunya yang tiba tiba hilang tanpa kabar.

Dari sini petualang Zhou Fan di negeri seberang dimulai. Akankah dia berhasil menuntaskan tujuannya?

Cover by Google

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter... 26 : Di Sebuah Kedai

"Kau yakin? Kekuatan mereka memang yang paling lemah, tapi mereka tidak lemah."

Menurut data, pemimpin mereka berada pada tingkat kaisar bintang empat. Dan masih banyak lagi anggota lain yang kemungkinan petarung raja bahkan juga ada yang setingkat petarung kaisar.

Tentu hal ini membuat Shao Mingrui khawatir, bahkan dia tidak yakin dapat mengalahkan mereka semua dengan hanya seorang diri. Namun Zhou Fan berniat bertarung dengan mereka sendirian.

"Kau tenang saja, selain itu aku memiliki beberapa masalah terhadap mereka."

Zhou Fan mengingat di saat dia memasuki Kota Bei Xian, setelah bermasalah dengan orang Suku Mantis, dia dihadapkan dengan sekelompok bandit yang mengaku bernama 'Bandit Bukit Terjal'.

Saat itu karena terlalu terburu buru dia tidak menangkap atau menghabisi mereka, dan itu membuat Zhou Fan sedikit menyesal. Namun siapa yang mengira keberuntungan mereka sangat buruk, sekarang mereka telah menjadi musuhnya.

Shao Mingrui belum memberi persetujuan, tapi Zhou Fan telah melesat meninggalkan ruangan sambil membawa gulungan yang berisikan peta tempat markas Bandit Bukit Terjal.

Meski telah membawa peta, tidak mudah menemukan markas Bandit Bukit Terjal. Akan tetapi semangat Zhou Fan tidak akan pernah padam, dia dengan gigih menelusuri wilayah sekitar daerah yang telah ditandai.

"Apakah peta ini palsu, tapi ini didapatkan dari wanita itu, apakah dia begitu berani sampai menipu seorang pangeran?" Zhou Fan mengedarkan pandangannya, ketika melihat kedai yang nampak ramai, dia masuk ke dalam.

"Arak yang enak." Zhou Fan memangku dagunya di meja.

Beberapa saat kemudian arak yang dia pesan datang. Akan tetapi baru saja dia hendak meraih gelasnya, itu sudah tidak ada di sana.

Spontan Zhou Fan menengadahkan kepala, melihat seorang pria gemuk dengan wajah bulat seperti gentong meminum arak miliknya, membuat ekspresi Zhou Fan sedikit kusut.

"Itu arakku." Tanpa berdiri Zhou Fan menatap tajam pria bertubuh gendut.

Pria gendut tidak menghiraukan, dia malah semakin gencar meneguk gelas arak dan menaruh kembali ketika arak di dalamnya habis.

Zhou Fan menyipitkan mata, pandangannya tak pernah lepas dari pria bertubuh gendut. "Kau yang minum kau yang bayar."

Pria gendut itu menghentikan langkahnya yang semula beranjak pergi, sambil menatap Zhou Fan dia berkata. "Aku tidak terlalu dengar, apa yang kau katakan?"

"Kau yang minum kau yang bayar." Zhou Fan tetap bergeming di tempatnya, membuat pria gendut merasa geram.

"Jika aku tidak mau, apa yang akan kau lakukan." Senyum di wajah pria gendut terlihat meremehkan.

Zhou Fan meraih gelas yang sudah kosong. "Tak mau bayar?"

"Kau tak bisa memaksaku." Kau hanya semut, mungkin itu yang dikatakan pria gendut kepada Zhou Fan.

Namun pemuda itu bukan seorang yang mentoleransi segala bentuk tindakan yang diberikan kepadanya.

Pyar!

Dengan cepat Zhou Fan mendorong telapak tangan yang sudah menggenggam gelas kosong. Gelas itu menghantam tepat bagain wajah, membuat keningnya berdarah.

"Maka anggap saja aku yang traktir!"

Zhou Fan tidak berminat lagi untuk tetap di sana, dia pergi meninggalkan pria gendut yang masih terjatuh dengan kepala terluka.

"Kau tak bisa pergi setelah mencari masalah denganku, bahkan kau telah berhasil membuat wajahku terluka." Pria gendut bangkit sambil meraih dia kapak yang menyilang di punggungnya.

Zhou Fan tidak berhenti, dia terus melajukan kakinya keluar dari kedai.

Bajingan!

Pria gendut melempar salah satu kapaknya.

Senyum puas tercipta ketika melihat kapak akan membelah tubuh pemuda yang telah mempermalukannya. Namun senyuman itu pudar ketika melihat kapak berhenti setelah mengenai pedang di punggung pemuda itu.

"Dengan senjatamu itu kau menyerangku dari belakang? Jangan bercanda." Zhou Fan bergumam dalam hati, itu hanya senjata rank epic, bagaimana mungkin dapat dibandingkan dengan pedang darah malam.

Pria gendut mendesis kesal, dia pun menarik rantai yang mengikat setiap ujung kapak miliknya.

Zhou Fan mengerutkan kening, dia sebelumnya tidak memperhatikan. Ternyata rantai itu merupakan senjata rank legend, lebih tangguh dari pada kapak itu sendiri.

Pria gendut memutar kedua kepak, dia kemudian melempar kapak di tangan kanannya.

Zhou Fan melompat menghindar, dia merasa sudah berhasil menghindari serangan pria gendut, tapi siapa sangka jika kapak itu kembali dengan kecepatan dua kali lipat.

Sekali lagi Zhou Fan harus melompat, kapak melintas di bawah tubuhnya. Tapi rantai masih menyambar dari belakang, membuat pemuda itu harus membentangkan pedang darah malam.

Trang...

Zhou Fan terpental dan bergerak ke pria gendut, sementara pria gendut melempar kapak di tangan lainnya.

Ck...

Zhou Fan berdecak kesal, dia kemudian menempatkan pedangnya di depan dada, dia bersiap menerima kapak yang bergerak ke arahnya.

Siapa sangka jika kapak itu akan berputar dan bergerak tak beraturan. Zhou Fan dengan cepat merubah pedangnya, mengharuskan tubuhnya melenting ke kanan.

"Bersiaplah." Zhou Fan mulai serius, dia yang merupakan petarung kaisar bintang lima apakah akan kalah dengan petarung kaisar bintang tiga, tidak mungkin.

Zhou Fan menggerakkan pedang darah malam, menyerang pria gendut dengan serangan ringan. Meski begitu itu sudah cukup untuk mengalahkan seorang petarung kaisar bintang tiga.

Tak butuh waktu lama, pria gendut itu sudah berdiri dengan kaki gemetar, bahkan wajahnya penuh dengan butiran keringat.

"Kau jangan lari, temanku sudah memanggil saudaraku, dia adalah wakil pemimpin Bandit Bukit Terjal." Pria gendut berkata dengan suara angkuh, dia tidak percaya akan ada yang berani dengannya setelah mengungkapkan identitas saudaranya.

Bandit Bukit Terjal merupakan kekuatan utama di desa ini, tidak ada yang berani macam macam terhadap mereka.

Namun tidak bagi Zhou Fan, pemuda itu malah tersenyum kecut. Dia mencari Bandit Bukit Terjal ke segala penjuru, tapi seseorang yang berhubungan dengan mereka datang mencari masalah dengannya.

Ingin mengadu? Silakan saja, bahkan dengan senang hati dia akan menunggu.

Namun ekspresi di wajah Zhou Fan dianggap sebagai bentuk penyesalan, merubah wajah pria gendut menjadi percaya diri.

"Berlututlah, aku akan melupakan masalah ini. Cepat, sebelum saudaraku datang atau kau tidak akan berakhir baik." Pria gendut berkata dengan wajah angkuh.

"Siapa yang berani menindas adikku?!" Seorang pria kurus kerempeng datang dengan golok di tangannya. Dia menghampiri adiknya yang terlihat berdiri berhadapan dengan seorang pemuda.

"Kau yang menindas adikku?" Pria kurus kerempeng yang terlihat hanya tulang terbalut kulit itu menatap Zhou Fan dengan tajam.

Apakah dia kakaknya? Zhou Fan melirik bergantian dia saudara di hadapannya. Mereka terlihat sangat berbeda, selain itu sang adik lebih subur dibandingkan dengan sang kakak. Itu terlihat sedikit konyol.

"Apa kau tahu bahwa aku adalah wakil pemimpin Bandit Bukit Terjal?" Pria kurus bertanya dengan nada arogan.

Zhou Fan mendengus. "Kebetulan aku tengah mencari kalian-Bandit Bukit Terjal."

Pria kurus mengerutkan kening, dia bertanya dengan nada heran. "Kenapa kau mencari kami, apa kau sudah bosan hidup dan berniat menyerahkan nyawa?"

Hem...

Zhou Fan malah tersenyum membuat kedua kakak beradik semakin tidak habis mengerti.

"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Pria kurus kembali bertanya.

"Menghapus Bandit Bukit Terjal."

1
Wahyudhi Hidayat
hebat
Ryan Fernandez
serigalanya mana...?? 🤔🤔
teguh andriyanto
kocak
teguh andriyanto
keliatan tololnya
4wied
wah di sate aja
Azril Parmen
Luar biasa
kamir
josss thour tanks
budi setiawan
Luar biasa
budi setiawan
Lumayan
Andri Iswanto
jos karya nya Thor 👍🏽
madara
Luar biasa
Franklin Sipayung
Lumayan
Restu Apih
bintangnya telat muncul
Restu Apih
klo MC udah berkembang biak pasti alurnya bakal jelek
Restu Apih
jenius yg mengecewakan
wong agung
dag-dig-dug
Anto Dwi Caem
ma teng
klo sebelum nya men tah
Anto Dwi Caem
jangan panggil aku anak kecil paman...
Anwar Mbadasia
lanjut
Anto Dwi Caem
lah yg bener tingkat kaisar apa senior kultivasi nya zhou fan..?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!