NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga Sakura Di Jepang

Setelah mengudara berjam-jam di atas awan, pesawat yang di tumpangi Anna dan Deril juga beserta asisten mereka sampai juga di bandara.

Dengan cekatan Juna dan Bima memasukkan koper dan barang bawaaan majikannya ini. Anna merentangkan kedua tangannya sebelum turun ke tangga pesawat.

"Segarnya..."

Deril menautkan jarinya ke istrinya dan menuntunnya perlahan melalui tangga pesawat itu. Mereka masuk ke dalam mobil yang sudah menjemputnya.

Mobil mereka menuju hotel mewah di sana. Baik Bima maupun Juna, para asisten ini diberikan kamar yang sama seperti boss-nya.

Anna dan suaminya menempati kamar di sebelah mereka. Ketika masuk ke dalam kamar, Anna memeriksa sekeliling kamarnya. Ia sangat kagum dengan interior di dalam sini.

"Mas, uang kamu banyak juga yah hahaha. Bisa booking kamar hotel sebagus ini." Celetuk Anna dengan nada bercanda.

Pria berparas belasteran ini menarik tubuh istrinya ke dalam dekapannya. Anna belum tahu saja, jika suaminya ini sudah kaya sejak dalam kandungan ibunya. Di tambah warisan perusahaan dari almarhum papahnya dan beberapa aset property lainnya yang ia miliki.

"Bisa donk, demi kamu. Aku pesan makanan dulu ya sayang."

"Tapi jangan shusi atau semacamnya ya mas. Aku enggak suka. Kalau ada, daging aja mas atau salad juga boleh." Rengek Anna.

Meskipun Anna terlahir dari keluarga konglomerat, tetap saja ia lebih menyukai makanan khas tanah air. Dibanding dengan makanan western. Apalagi martabak telor buatan kakak iparnya, yaitu Zena. Yang membuat ia ketagihan.

Deril dengan teliti memilihkan makanan untuk istrinya. Dagu Anna bersandar di belakang pundak suaminya. Tangannya memeluk perut sixspack itu. "Yang mana mas?" Tanya Anna.

Yap! Pilihan jatuh pada salad buah dan beef teriyaki beserta dessert-nya. Anna mengangguk pelan, suaminya memang mengerti apa maunya. "Makasih ya mas sayang."

Anna mengecup bibir suaminya sekilas. "Iya sayang, kamu istirahat dulu." Ucap Deril lembut.

Sambil menunggu makanan yang di pesan datang, Anna dan suaminya membersihkan diri dulu. Selesai dengan itu, keduanya menunggu di sofa. Deril ingin mengajak istrinya berjalan-jalan keluar atau belanja.

Namun Anna masih ingin istirahat di kamar. "Mas, besok aku mau lihat bunga sakura. Boleh kan?"

"Boleh sayang. Anything for you."

Tak lama makanan yang di pesan datang, keduanya makan bersama dengan mengobrol santai. Sesekali tangan Deril mengelus perut istrinya dan menciumnya. Di matanya, Anna sangat s*ksi sekali dengan perut buncit yang semakin membesar.

-

-

-

Keesokan harinya sesuai keinginan Anna, ia sudah bersiap dengan mantel panjangnya menuju lokasi dimana bunga sakura berada.

"Cantik banget mamah Anna ini. Tuh adek, lihat mamah kamu makin gemas aja." Deril mencium lembut bibir istrinya dan mengecup daun telinga istrinya.

Tangan Anna memeluk pinggang suaminya. "Ayo mas nanti enggak jadi lagi." Ucap Anna.

"Iya mamah cantik."

Pasangan ini pergi menuju tempat bunga sakura berada. Tak lupa Bima dan Juna mengekor kedua boss-nya ini. Setelah di tempat tujuan, senyum Anna merekah. Ia berputar putar di bawah bunga sakura yang tengah bermekaran.

Senyum Deril begitu teduh melihat istrinya yang bahagia. Ia memotret keindahan di depan matanya. Anna meminta Juna memotret dirinya dan suaminya di bawah bunga sakura itu.

Begitu banyak pose yang di tunjukkan Anna juga suaminya. Mereka bergantian memotret Bima dan Juna juga.

"Jadwal kita pas banget sama tumbuhnya bunga sakura." Kata Deril.

"Iya mas, suami aku memang hebat." Anna mengecup pipi suaminya berkali kali hingga basah.

"Cckk gombal tuh." Celetuk Juna namun masih terdengar oleh Anna dan yang lainnya.

Anna menjewer telinga asisten papihnya itu. "Argh...non ampun argh..." Teriak Juna.

Deril dan Bima tertawa cekikikan melihat keisengan Anna pada Juna. Mereka berempat bermain main di bawah pepohonan itu.

Tak lama Deril mengajak istrinya berkuliner di sana. Anna benar benar di manjakan oleh suaminya. Ia memakan banyak sekali makanan dan cemilan ringan. Jika tak habis, Anna akan memberikannya pada Juna.

"Dimakan, Jun." Celetuk Anna.

"Iya non... Nih di makan. Lagian non Anna makannya banyak banget." Jawab Juna.

"Enggak apa-apa yang penting Anna bahagia." Ucap Deril dengan tersenyum simpul.

"Betul boss, makan yang banyak non demi adek bayi." Sahut Bima.

Mereka berempat berkuliner dan berbelanja hingga malam. Lama kelamaan kaki Anna pegal. Deril segera membawanya pulang ke hotel.

-

-

-

Di dalam kamar, Deril memijat kaki istrinya. "Besok kita istirahat dulu ya sayang."

"Iya mas aku mau berenang aja."

"Boleh sayang.

Di rasa sudah terlalu letih, Anna terlelap duluan. Namun Deril masih belum bisa memejamkan matanya. Ia berjalan keluar balkon kamarnya dan menghirup udah malam.

Namun di tengah lamunannya, ada suara wanita dari jauh menggodanya. Jelas saja, ia hanya memakai celana panjang tanpa busana. Deril pun bergidik ngeri dan masuk ke dalam tidak memperdulikan wanita itu.

Saat kaki Deril menaiki kasur, mata Anna terbuka. "Dari mana mas? Selingkuh yah?" Gerutu Anna, sedari tadi ia terbangun namun badannya malas sekali untuk beranjak.

"Enggak lah sayang. Aku lagi di depan, terus tiba tiba ada cewek godain aku. Kunti kali." Deril segera memeluk istrinya dan menyelimuti dirinya juga istrinya.

"Masa? Di Jepang ada kunti? Ngaco deh mas, memang bisa kunti ke luar negeri." Justru Anna tertawa cekikikkan mendengar ucapan suaminya.

"Yaa kali aja sayang ada. Ayo tidur atau mau_"

Tanpa di minta, Anna memulai duluan pagutan itu. Tangan Deril membetulkan posisi istrinya yang sudah tidak bisa lagi terlentang. Anna memiringkan badannya.

"I love you, Ariana."

"Love you too, mas Deril."

Sudah bisa dipastikan mereka melakukan kegiatan panasnya hingga tengah malam. Selesai dengan itu, keduanya benar benar tidur dalam keadaan tanpa busana.

-

-

Pagi menjelang, matahari sudah naik ke permukaan menyoroti kamar pasangan ini. Seperti biasa Deril selalu bangun duluan dan kali ini memesan makanan untuk istrinya. Ia tidak ingin istrinya sampai telat makan.

Perlahan mata Anna terbuka lebar melihat keindahan wajah suaminya yang seperti pahatan patung. Jemarinya membelai pipi sang suami dengan lembut di sertai senyuman teduh.

"Pagi mamah cantik. Aku udah pesankan sarapan pagi, kita makan di kamar aja yah." Ucap Deril.

Deril membantu istrinya bangun dan bersandar di kasur. "Pagi papah. Iya aku juga mau dikamar aja, tapi aku mau berenang yah." Kata Anna dengan suara seraknya.

Morning kiss mendarat di bibir keriting Anna. "Boleh sayang, tapi_" Belum selesai Deril bicara, rupanya Anna sudah tahu apa yang akan di bicarakan suaminya ini.

"Makan dulu, obat dan vitaminnya harus di minum? Iya kan dokter Deril? Hihi." Celetuk Anna.

"Iya sayang pintar."

Di tengah obrolan pagi mereka, tiba tiba ada telepon masuk dari Bima. "Kenapa, Bim?"

"Boss, gawat! Mantan pacar si boss ada di sini, dia memaksa untuk bertemu! Juna sedang menahannya!" Jawab Bima, yang terdengar oleh Anna.

Anna merebut ponsel suaminya. Ia menyuruh Bima untuk menahan mantan kekasih suaminya dulu. Anna akan bicara empat mata dengan wanita itu. Lalu ia menutup ponselnya.

"Untuk apa sayang? Biarkan saja!"

"Dia akan selalu mengganggu kita, mas. Apalagi aku sedang hamil, itu akan menjadi kesempatan untuk dia mendekati kamu lagi. Jadi lebih baik aku yang bicara sama dia." Ucap Anna.

Deril tidak mengijinkannya. Ia takut jika Elina menyakiti istri yang sangat ia cintai ini. Lagipula, ia heran kenapa Elina bisa tahu jika dirinya dan istrinya ada di Jepang.

"Mungkin dia sewa orang buat mematai kita mas." Celetuk Anna.

"Kamu ada benarnya! Tunggu sebentar!"

Tanpa ragu, Deril menghubungi Bima di depan istrinya. "Mengerti maksud ku kan? Lakukan seperti biasa. Hubungi Mashiro sekarang." Ucap Deril dengan suara beratnya.

Anna menelan salivanya. Ia tahu jika saat ini suaminya sangat marah pada Elina. Sepertinya suaminya merencanakan sesuatu untuk Elina.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!