Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
"Sudahlah, jangan bertengkar lagi!" ucap Penguasa kota Chu Tian Ge, melerai. Suasana seketika hening. Tidak ada siapapun yang berani menentang ucapan Penguasa kota, bahkan Wu Zhi dan juga Hei Ling yang tengah terbakar api amarah, seolah-olah perasaan itu padam, menyisakan bara dendam yang membakar dada.
Xiao Chen pun menurunkan tangannya, melepaskan cengkraman tangannya terhadap leher Hei Ling. Di sisi lain, Wu Hao menatap Xiao Chen dengan sangat tajam, jelas menggambarkan suatu kebencian yang mendalam. Namun, ia mencoba untuk tetap tenang dan kembali duduk di kursinya, di ikuti oleh Hei Ling, begitu juga dengan Xiao Chen yang kembali duduk di samping Chu Yun.
"Kamu baik-baik saja, Xiao Chen?" tanya Chu Yun, nampak khawatir.
Xiao Chen pun tersenyum tenang, "Tenang saja, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa terhadapku!" jawab Xiao Chen.
"Baiklah, karna kalian telah mengetahui hadiah khusus dariku, maka aku tidak akan banyak berkata-kata lagi. Siapapun yang mendapatkan peringkat lebih tinggi, dan memasuki peringkat sepuluh besar, maka pedang ini akan menjadi milik kalian yang beruntung!" jelas Chu Tian Ge.
"Baik tuan Penguasa kota, kami mengerti!" jawab serentak Hei Ling dan juga Wu Hao. Sedangkan Xiao Chen dan Chu Yun hanya mengangguk tersenyum.
Chu Tian Ge berkata, "Baiklah kalau begitu, kalian sudah boleh pergi, dan tiga hari kemudian, kita akan kembali berkumpul di tempat ini untuk berangkat menuju kota kekaisaran." katanya, ramah.
Wu Zhi bersama Hei Ling pun kembali membungkukkan badannya, kemudian mereka pun pergi, berjalan di atas karpet merah di tengah aula menuju pintu. Tidak ada sedikitpun sikap tidak sopan terhadap Chu Tian Ge. Reputasinya sebagai Penguasa kota benar-benar disegani di kota api ini, dan merupakan sosok terkuat di kota api, sebagai pelindung utama kota Api.
"Kalian— kembalilah, dan berlatihlah. Kompetisi generasi muda kali ini, menentukan masa depan kalian nanti!" kata Chu Tian Ge kepada Xiao Chen dan juga Chu Yun.
Mereka pun membungkuk, menunjukan rasa hormatnya kepada Chu Tian Ge. Lalu Chu Yun pun berkata, "Kakek, aku pamit!" katanya, sopan. Lalu mereka pun pergi meninggalkan aula pertemuan di kediaman Penguasa kota.
Xiao Chen bersama Chu Yun pun kembali menuju rumah kecil di halaman belakang kediaman Penguasa kota.
"Kamu harus berhati-hati terhadap dua orang itu, Xiao Chen!" kata Chu Yun, memperingati Xiao Chen.
Sikap Chu Yun terhadap Xiao Chen nampak sudah semakin membaik. Bahkan arogan, sombong, dan sikap keras kepalanya seolah-olah ia menekannya hingga titik paling dalam. Semenjak kebersamaan mereka, terlebih lagi Xiao Chen pun bersikap baik terhadapnya. Membuat Chu Yun mempunyai kesan lebih terhadap Xiao Chen.
"Ahaaa— sepertinya ... sikapmu semakin baik padaku, Gadis Gemuk! Jangan-jangan ...." ucap Xiao Chen, menggoda.
"Dasar bocah bau! Apa yang kau pikirkan?" bentak Chu Yun, satu tangannya hendak memukul, namun Xiao Chen tertawa cukup keras, "Ha haa! Ayo kejar aku kalau bisa!" ejek Xiao Chen sembari menungging memukul-mukul tubuh bagian belakangnya.
Membuat Chu Yun merasa kesal, lalu ia berkata, "Dasar bajingan! Ku bunuh kau,...!" teriaknya sangat kesal. Chu Yun pun berlari mengejar Xiao Chen. Tetapi Xiao Chen berlari sangat cepat, hingga ia pun masuk kedalam rumah.
Brak!
Xiao Chen menerjang masuk, membuat pintu terbuka keras. Tetapi ia tidak peduli, di belakangnya, Chu Yun terus mengejar dengan raut wajah yang kesal. Xiao Chen pun masuk kedalam kamarnya, dan segera mengunci pintu.
Buk! Buk! Buk!
Di luar, Chu Yun terus menerus memukul pintu kamar yang terkunci, ia juga terus berteriak, "Xiao Chen, buka pintunya!" suaranya kencang, tetapi Xiao Chen hanya tersenyum puas ketika melihat raut wajah Chu Yun yang sangat marah. Dan ia tidak ingin untuk membuka pintu.
Xiao Chen pun menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, ia terbaring nyaman, melepas rasa lelahnya.
"Tiga hari lagi! Kompetisi generasi muda Kekaisaran Bintang Biru, aku tidak percaya bahwa akan ada hari seperti ini dalam kehidupanku!" gumam Xiao Chen sembari menggambar senyum di wajahnya. Lalu ia pun berbalik badan, dan tertidur di tempat tidurnya.
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
nanti aku mampir lagi...
pagi2 riweh....🤣🤣🤣