Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari gadis itu?
"Dan, bisa bicara sebentar?" Vitt yang baru sampai rumah langsung menemui suaminya yang tengah berada di ruang tengah. Sesekali dia mengedarkan pandangan mencari keberadaan Ibu Isa.
"Ada apa, Sayang? Kau rindu padaku? Atau, kau ingin mengulang yang tadi malam?" Daniel malah menggoda sang istri sambil tersenyum tengil dan menaik turunkan alisnya.
"Ih! Pikiranmu kotor sekali!" omel Vitt sambil menepuk lengan suaminya dengan gemas.
Daniel tertawa terbahak menanggapi oleh istrinya. Dia malah menarik pinggang Vitt, mengikis jarak, lalu mencium bibir istrinya dengan mesra. "Ada apa? Tidak biasanya wajahmu terlihat serius begini?" tanya Daniel, setelah ciuman mereka terlepas.
"Aku tadi bertemu dengan Freya di restoran. Ya ampun! Wanita itu sangat sombong sekali. Aku memintanya datang ke sini untuk menemui Ibu tapi dia tidak mau. Dan yang paling mengejutkan dia ke restoran dengan seorang pria, mereka terlihat mesra seperti sepasang kekasih," cerocos Vitt dengan nada jengkel sambil mengepalkan tangan di depan dada. "Jangan-Jangan selama ini dia sudah berselingkuh dari Doug! Ini tak bisa dibiarkan, wanita itu harus diberikan pelajaran, dan Doug juga harus tahu masalah ini!" kata Vitt pada suaminya.
"Iya, kau tenang dulu ... dan urusan ini biar aku yang mengurus," jawab Daniel seraya meminta istrinya duduk dengan tenang di sofa, lalu meminta pelayan untuk mengambilkan segelas air. "Minum dulu. Kau tidak boleh marah-marah atau banyak pikiran, Sayang." Daniel mengingatkan istrinya. Maklum istrinya memiliki penyakit autoimun yang jadi kesehatannya harus tetap terjaga.
Selesai minum, Vitt kembali menatap suaminya. "Ibu tidak boleh tahu tentang masalah ini." Ia mengingatkan suaminya.
"Sayangnya ibu sudah tahu lebih dulu dari pada kita," jawaban Daniel membuat istrinya syok.
"Apa? Jadi ibu sudah tahu tentang perselingkuhan Freya? Bagaimana bisa?" pekik Vitt sembari memegang kedua lengan suaminya sambil mendelik tak percaya.
Daniel akhirnya menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat.
"Kita sudah sampai, Bu."
Bu Isa mengangguk, tak lupa mengucapkan terima kasih pada sopir taksi yang sudah mengantarkannya tempat tujuan. Wanita berusia senja itu keluar dari taksi, lalu menatap bangunan megah dan mewah yang berdiri kokoh dihadapannya.
Ya, dia berada di depan apartemen mewah milik Doug.
Tanpa sepengetahuan Daniel dan Vitt, dia pergi ke sana untuk menemui Freya.
Bu Isa melangkah tanpa keraguan memasuki area bangunan mewah yang di jaga ketat oleh keamanan.
Jakarta.
"Tuan, Anda tidak jenuh berada di Jakarta?" tanya Sup dengan hati-hati. Siang itu dia menemani Doug kulineran di sekitar hotel.
"Tidak." Doug menjawab singkat sembari makan kue semprong yang baru saja dia beli. "Sup ... aku tidak tahu harus mulai dari mana untuk mencarinya." Ucapan Doug terdengar putus asa.
Sup mengernyit menatap Doug, "siapa yang Anda maksud?"
"Gadis itu!"
Sup menggaruk kepalanya yang mulai ditumbuhi uban, masih mencerna jawaban Doug, tapi beberapa saat kemudian dia melebarkan mata saat baru nyambung dengan pembicaraan tersebut.
"Gadis itu ya ..." Sup juga bingung mau berkomentar apa. Masalahnya Doug baru sekali bertemu dengan gadis itu, dan tidak tahu namanya pula. Ini sama saja seperti mencari jarum ditumpukan jerami. Sangat sulit ditemukan. Saat akan melanjutkan ucapannya, ponsel Sup berdering panjang menandakan ada panggilan masuk.
Doug menoleh sesaat lalu kembali fokus pada makanannya.
"Bintang," gumam Sup, lalu segera mengangkat telepon dari keponakannya.
"Halo, Nduk?"
"Pak De, tolongin aku, aku dapat masalah di Kafe."
*
Sedikit meluruskan ya. Supriyanto ini Abangnya Bapaknya Bintang, di bab sebelumnya ada typo, tapi udah di revisi.
Happy reading. Jangan lupa like, dan komentarnya.
mau bule dah mulai bucin akut bintang tidak sabar ingin segera menikahinya secara pernikahannya sm freya dah berakhir cerai....
akh gregetan aku rasanya sama Mas Bule ini tambah menjadi aja kepedean nya ini tapi aku sukaa🤭🤣
nah betul Mas belajar bahasa indonesia itu penting apalagi calon istrimu itu orang indonesia gak sih🤭😂😂
sekarang menyesal kan setelah tau kebenaran nya 😓
besok besok tolong lebih bijak ya pak RT dan Bu RT 🙄
cepat kursus bhs indo,biar gk selalu resah,kalau diajak bicara...