NovelToon NovelToon
Cinta Juga Luka

Cinta Juga Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:820
Nilai: 5
Nama Author: iren qirenava

seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.

apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.


setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?

rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.

kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.

namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

twenty seven

Nava akan pergi mandi untuk membersihkan diri nya yang sudah lengket sekali dengan keringat.

setelah 20 menit kemudian, Nava sudah selesai ritual mandinya kini dia sedang mengeringkan rambut dengan handuk ditanganya.

tiba tiba, disaat kegiatan nya itu bayangan bersama Dikta membuat Nava menahan senyum lagi, lagi dia baper hanya dengan mengingat kejadian tadi

"ih! Nava udah lah, gausah diinget inget"ucap Nava melihat pantulan dirinya dalam cermin di depan

"lagian juga, emang cowok suka gitu ga sih"

"gausah gampangan Nav inget"dengan melanjutkan kegiatan mengeringkan rambut

disaat dia sedang asik asik nya mengobrol sendiri mengomel sendiri, kini pintu kamar nya terbuka membuat nava mendongak melihat siapa yang membuka pintu melalui kaca di depan.

terlihat Zevan yang membuka pintu dan duduk di pinggir ranjang Nava memerhatikan Nava.

'"ngapain?"tanya Nava melanjutkan kegiatan nya

"pulang sama siapa? "tanya Zevan

"sama temen"tanpa menoleh pada zevan

"cowok, cewek" mendengar Zevan bertanya seperti membuat Nava mendongak melihat pada nya melalui kaca

"mmh bilang ya?"tanya Nava

"iya, dianter cowok?"memastikan Zevan

"cuma temen sumpah" jawab Nava kini menghadap pada Zevan

"siapa namanya?"tanya Zevan

"buat apa?"tanya Nava was was

"mau tau aja"

"tapi, beneran temen kok "

"yaudah, siapa Nava"ucap Zevan dengan nada menahan kesal

"ga, ah gamau "jawab Nava kembali melihat kaca

"yaudah, kakak cari tau aja" ucap Zevan membuat Nava kembali menghadap kepadanya.

"kak, plis ngapain sih?" Nava dengan nada sedikit kesal

"mau tau aja, emang ga boleh?" tanya Zevan

"udah lah, males ngomong sama kakak" ucap Nava menaruh handuk nya dan mengambil ponsel lalu pergi keluar, Zevan melihat itu menghelas nafas pelan.

Nava turun dengan wajah yang menekuk kesal dan dia duduk di sofa ruang tengah dengan peraan kesal.

mmh yang melihat itu menghampiri. Nava "kenapa?"

"mah kakak kenapa sih selalu ingin tau tentang Nava? Nava cuman pengen berteman aja kok ga lebih" ucap Nava

"kakak cuman, hawatir sayang"

"gak gitu juga, ngapain mau tau tentang teman Nava"

"kenapa mau tau aja, ko marah sih" tanya mmh sambil mengelus rambut Nava lembut

"tapi Nava gamau"jawab Nava pelan menunduk

"mmh tau sayang, kakak cuman khawatir sama kamu takut kamu kenapa napa."mmh berhenti sebentar sebelum melanjutkan ucapan nya. "karna kamu pertama kali diantar cowok setelah sekian lama, kamu pikir kakak ga khawatir selama ini sama kamu? jelas dia khawatir banget"

Nava mendengar itu menundukan kepalanya merasa bersalah karna sikap nya tadi, dia merasa bersalah karna melampiaskan badmood nya itu yang datang tiba tiba setelah terbayang kejadian tadi.

karna saat ini Nava sedang haid hari pertamanya membuat mood dia gampang berubah, membuat dia juga selalu merasa tidak enak jika mood nya buruk.

kemudian terdengar langkah kaki dari suara tangga membuat mereka menoleh pada arah sumber suara. Zevan menghampiri Nava dan mmh yang sedang duduk di sofa, kemudian Zevan memberi kode pada mamah nya agar biar Zevan saja yang bicara dan mmh pergi kembali ke dapur.

Zevan duduk di dekat Nava yang sedang menundukan kepala "ehem" zevan berdehem sebelum mengucapkan obrolan

"kakak tau kakak bikin kamu ga nyaman soal tadi, bukanya apa apa kakak cuman gamau kejadian kemarin saat kamu SMP terulang kembali sayang"ucap Zevan mengusap rambut Nava

"Nava janji, ga akan kebawa pergaulan ga jelas lagi kak" balas Nava menghadap pada Zevan

Zevan yang melihat bahwa kini mata Nava mulai berkaca kaca."jangan nangis dong, kakak ga marah, kakak ga kesel.Kakak cuman pengen memastikan aja" jelas nya

"maafin Nava karna, Nava buat kalian khawatir lagi"

"kakak maafin, tapi..." sebelum melanjutkan Zevan menyelipkan anak rambut pada telinga Nava "kalo mau dianterin sama temen apalagi cowok biarin kakak temuin dia okei"

"Nava janji, nanti kakak bakal ketemu sama dia biar kakak liat"

"bagus, ini baru adik kakak" Zevan memeluk Nava

"maaf kak, Nava pernah jadi adik yang bandel"ucap Nava dalam pelukan Zevan

Zevan melepaskan pelukan "gapapa harus belajar dari kesalahan ya"

Nava mengangguk pelan "Nava janji kak" Zevan mengusap rambut Nava"maafin juga kakak bikin kamu badmood dengan pertanyaan kakak tadi"

"gapapa Nava ngerti kak"jawab nya kembali masuk dalam pelukan Zevan, Nava cukup manja dengan kakak nya itu selain pada ayah.

......................

20.15

Nava sudah makan malam dan kini sedang menonton netflik kesukaan nya itu, kemudian dia ketiduran

kini sudah pukul 6.30 membuat alarm Nava terus berbunyi, Nava bangun untuk mematikan alarm setelah itu dia akan bersiap siap untuk pergi sekolah.

15 menit dia sudah menyelesaikan ritual mandi dan kini dia sudah siap dengan seragam juga tas di bahu kiri nya, turun kebawah untuk sarapan.

ayah berniat untuk memanggil Nava yang belum turun untuk sarapan, namun ucapan nya terpotong saat Nava kini sudah berada di tangga paling bawah.

"nav--" menengok pada Nava. "kirain belum turun sayang" nyengir ayah yang di balas senyum oleh Nava .

"mau sarapan pake slai rasa apa sayang?"ucap mmh mengambil roti untuk Nava.Nava duduk di samping Zevan"mau rasa coklat mah"

mamah langsung membuka tutup slai rasa coklat"okei, sayang"

"jangan, terbawa arus sama pergaulan yang ga baik ya sayang" ayah tiba tiba membuat Nava menoleh dan menunduk

"maaf, ayah " ucap nya pelan

ayah yang melihat itu, langsung memeluk putri nya yang memang berada di tengah tengah antara dia dan Zevan

"no, no sayang, ayah cuman ngingetin gausah di pikirin ya" ayah mencoba menenangkan putrinya takut dia teringat kejadian satu tahun yang lalu

Zevan juga mengelus punggung Nava mencoba untuk menenangkan "udah dek jangan di pikirin lagi, nanti kamu sedih"

Nava melepaskan pelukan ayah " kalian pasti kecewa waktu itu" ucap nya pelan dan lirih

"udah sayang kita gapapa, kita ga kecewa kita paham ko" saut mamah menaruh roti di depan Nava

Zevan yang melihat bahwa adik nya sangat menyesali semua itu memeluk kembali "kakak ga suka, kamu sedih gini sumpah"

"ayah juga, ya kan mah" saut ayah melihat pada mamah

mamah mengusap pelan rambut Nava

"ayo jangan diulangi lagi aja sayang okei"

Nava mengangguk dalam pelukan Zevan

memang, mereka sangat khawatir tentang Nava karna dulu masa puber nya, Nava sangat bandel dia terbawa pergaulan yang buruk, dari pulang malam dan pernah akan pergi ke club dengan umur yang belum cukup.Hampir saja Nava di culik saat dia pulang larut malam sekali membuat keluarga panik, memang Nava belum pernah pacaran namun dia malah terjerumus pada pergaulan yang bebas.

itu alasan kakak dan ayah nya menjaga dia dengan ketat, parah nya yang membuat mereka takut bahwa Nava akan diantar oleh teman cowok itu adalah saat Nava akan dibawa kabur oleh teman cowok nya, yang pada saat itu bilang bahwa hanya akan menemani untuk membeli peralatan kelas saat ingin mengadakan acara perpisahan, sangat panik membuat mereka tidak ingin terulang kembali, dengan Nava yang pada saat itu penasaran dengan arti cinta.

20 menit, Nava kini sudah berada di sekolah dengan wajah yang sedikit muram akibat sakit perut karna haid dan juga dia merasa sedih dengan kelakuan nya saat Smp.

Adiana baru saja mamasuki kelas melihat Nava yang sangat muram itu mengernyit tumben sekali."kenapa nav" dengan menaruh tas di sisi meja.

Nava menoleh lalu kembali melihat pada ponsel nya"gapapa"

"tumben cemberut, ada masalah? "

"ga ada" tanpa melihat Adiana

"cerita dong" Nava yang mendengar itu langsung melihat pada Adiana apa dia bisa cerita, namun dia masih takut nanti akan di jauhi seperti saat SMP waktu itu, yang sempat membuat Nava di jauhi karna mereka mengira Nava itu anak manja yang selalu di awasi oleh orang tuanya.

no, no Nav belum saat nya mereka tau ~ batin Nava

dia kembali melihat pada ponsel nya

"lain kali aja"

"kok, gitu sih" ga terima Adiana, dia meresa Nava masih ragu untuk terbuka pada nya

"kenapa nih" seseorang membuat Nava dan Adiana mendongak

"ada masalah?" lanjut Messa yang membuat mereka menoleh

"gapapa" jawab Nava

"Nava kayanya lagi ada masalah" saut Adiana

Messa yang mendengar itu melihat pada adiana lalu pada nava"loh Nav, kalo gitu cerita dong"

"itu dia, Nava gamau " jawab Adiana dengan wajah sedih

"kenapa nav?" tanya Messa

"gapapa kos santai"

"boong banget"

"Adiana... aku gapapa" Nava meyakinkan teman nya agar tidak usah khawatir

"mungkin, belum siap" saut Putri yang tidak sengaja mendengar apa yang mereka ucapkan.

mereka menoleh lalu mengangguk pelan dan memerhatikan Nava yang sedang terlihat lemas kini.

tringgg

bel masuk pun berbunyi semua duduk pada kursi masing masing, menunggu guru datang

selama pembelajaran Nava sangat tidak bersemangat dan hanya diam saja, membuat teman teman nya merasa aneh dengan Nava

tringgg

bel istirahat, mereka pergi ke kantin untuk jajan dan mereka akan makan disana yang biasa nya akan di bawa ke kelas

"mau pesen apa?"tanya Karina yang akan memesan kan makanan

"samain aja "saut Bintang

"minum nya?"

"gue jus mangga" saut Mesaa

"aku juga" Bintang

"aku......mau" Putri

"oke, mangga tiga nih?"ucap Karina

"yang lain?" lanjutnya

"gue, teh manis dingin" saut Adiana

"Nav, lo mau apa?"tanya Karina membuat lamunan Nav buyar

'jus alpukat"jawab nya lemas

"lo sakit "tanya Bintang cemas dan hanya di bala gelengan saja

"kalo, sakit kita ke uks aja mau" ajak Bintang

"gausah, aku gapapa" membuat yang lain menghela nafas pelan

"kalo gitu, gue pesen dulu" ucap Karina yang diangguki oleh teman teman nya

sementara Karin memesan makanan kini Afkar, Gio, Azkeano, juga Dikta menghampiri mereka berniat untuk gabung.

"wei, kawan kawan"heboh Gio

"diem, lu brisik"sewot Messa

"kalem napa, ngegas mulu" ucap nya duduk di samping Afkar

Dikta yang melihat Nava muram menunduk gitu bertanya lewat tatapan pada yang ada di sana, dan di jawab dengan gelengan

"loh, tumben neng Nava diem bae" ucap Azkeano yang hanya dilirik oleh Nava

"kenapa, si Nava" tanya Gio pada mereka

"kayanya....... lagi badmood" jawab Putri

1
anggita
ceritanya agak datar, tapi oke lah. like👍, iklan👆. moga novelnya lancar.
iren qirenava: trimakasih
total 1 replies
anggita
Maaf🙏, saran saja klo awal paragraf/ alinea pakai huruf besar.
iren qirenava: oke, makasi atas saran nya
total 1 replies
Xavia
Wah, keren!
iren qirenava: makasi,baca bab brikutnya ya
total 1 replies
Nia Achelashvili
Jauh melebihi harapanku.
iren qirenava: seperti apa harapan nya kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!