NovelToon NovelToon
CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

CINTA YANG TAK TERLUPAKAN.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ramanda

Karena pertempuran antar saudara untuk memperebutkan hak waris di perusahaan milik Ayahnya. Chairil Rafqi Alfarezel terpaksa harus menikahi anak supirnya sendiri yang telah menyelamatkan Dirinya dari maut. Namun sang supir malah tidak terselamatkan dan ia pun meninggal dunia setelah Chairil mengijab qobul putrinya.

Dan yang paling mengejutkan bagi Chairil adalah ketika ia mengetahui usia istrinya yang ternyata baru berusia 17 tahun dan masih berstatuskan siswa SMA. Sementara umur dirinya sudah hampir melewati kepala tiga. Mampukah Ia membimbing istri kecilnya itu?
Yuk ikuti ceritanya, dan jangan lupa untuk memberikan dukungannya ya. Seperti menberi bintang, Vote, Like dan komentar. Karena itu menjadi modal penyemangat bagi Author. Jadi jangan lupa ya guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GARA-GARA MIE INSTAN.

Setelah dari perusahaan orang tuanya, Chairil langsung meminta Rendi, untuk mengantar dirinya berserta istrinya, ke kota BG kampung halaman istrinya. Selama dalam perjalanan Chairil hanya terdiam dengan tatapan kosong yang mengarah ke jendela samping mobilnya. Dari wajahnya Rendi tahu, kalau saat ini sahabat itu, sedang dirundung kesedihan. Sebab ia sangat mengetahui apa yang telah terjadi didalam ruangan rapat tadi. Makanya ia juga memilih diam dan hanya terfokuskan dalam mengemudikan mobilnya saja.

Berbeda dengan Widiya yang tak tahu apa-apa. Sebab ketika rapat berlangsung, ia diminta Chairil untuk menunggu dirinya di ruangan kerjanya. Jadi wajar saja bila Ia tidak mengetahui kalau saat ini Suaminya sedang bersedih. Ditambah lagi, karena sifatnya yang agak dingin dan cuek membuat ia semakin tak ingin mengetahui masalah yang sedang dihadapi suaminya. Makanya ia memilih tertidur ketika suasana mobil begitu hening. Hingga tanpa terasa kepalanya sudah tersandar di lengan bagian bahu Chairil.

Chairil pun langsung tersentak dari lamunannya. Dan langsung menatap wajah istrinya yang sedang tertidur. "Ren, nanti setelah mengantar kami, Lo langsung balik saja. Dan tolong jualkan rumah dan apartemen gua yang dikota. Bila perlu semua saham-saham gua Lo jualkan juga," ujar Chairil dengan suara nada yang terdengar pelan karena ia ingin istri terbangun.

Mendengar perkataan Chairil, mata Rendi pun langsung menatap ke kaca spion diatasnya. Dan tampaklah olehnya Chairil yang masih menatap istrinya dengan tatapan sedihnya. "Hm... Apa Lo udah yakin ingin menjual semuanya, Ril? Bukankah rumah itu, rumah kesayangan Lo yang ingin Lo hadiahkan untuk bini Lo saat dia lulus nanti. Dan lagian kalau Lo ke kota, mau tinggal dimana coba, kalau semuanya dijual?" Tanyanya, tampak penasaran.

"Gua nggak bakalan ke sana lagi. Widiya juga nggak suka tinggal di sana. Makanya lebih baik dijual semuanya, biar gua bisa membangun perusahaan baru disini," balas Chairil, yang kini tatapannya sudah mengarah ke Rendi.

"Hmm... Ya sudah kalau itu keinginan Lo, gue akan membantu Lo," balas Rendi.

"Thanks Bro," ucap Chairil.

"Yoi, oh iya ngomong-ngomong, kalau Lo buka perusahaan di BG. Gue gimana dong? Masa iya gue balik ke perusahaan bokap Lo, sementara Lo nggak ada, bro?" Tanya Rendi tampak dilema.

"Itu sih terserah Lo, aja. Tapi sebenarnya Gua berharapnya Lo ikut Gua ke BG membangun perusahaan baru disana. Ya itu kalau Lo mau sih," kata Chairil tampak sedikit berharap pada Rendi.

"Oke, siapa takut. Ayo kita bangun perusahaan kita sendiri. Dan gue yakin banget, Kalau perusahaan Lo bakalan maju pesat. Contohnya perusahaan bokap Lo. Kalau bukan karena kerja keras Lo, perusahaan itu tidak akan sebesar sekara..." Ujar Rendi, namun perkataannya langsung di potong oleh Chairil.

"Sudahlah, jangan pernah mengungkit-ungkit itu lagi! Gua ingin melupakan semuanya!" Balas Chairil terdengar tegas.

"Oooh... Sorry Bro." Ucap Rendi.

"Hem." Balas Chairil singkat. Dan ia pun memejamkan matanya, membuat suasana mobil kembali hening. Tampak sekali Chairil seperti sedang menghindari percakapan tentang sesuatu yang bersangkutan pada keluarganya.

Karena Chairil ikut tertidur, akhirnya Rendi pun kembali fokus pada mengemudinya. Dan itu juga kesempatan baginya untuk mempercepat laju mobilnya. Sehingga tak sampai dua jam mereka pun sampai dirumah Widiya yang berada di kota BG. Sesampainya di sana, Rendi langsung membangunkan Chairil.

"Ril, bangun Ril. Kita sudah sampai nih," katanya seraya ia menyentuh lutut Chairil. Dan tak lama kemudian Chairil pun membuka matanya.

"Aah... Cepat banget? Lo ngebut-ngebut ya?" Tanyanya dengan ciri khas orang bangun tidur.

"Iya sih hehe... Tapi yang pentingkan, tidak menggangu tidur kaliankan? Buktinya aja, kalian nyenyak-nyenyak aja tuh tidurnya." Balas Rendi sambil cengengesan.

"Aah, sudahlah cepat ambilkan kursi roda Gua!" Titah Chairil.

"Iye-iye, ini juga mau diambilkan," balas Rendi, lalu ia pun turun dari mobilnya. Sedangkan Chairil langsung membangunkan istri kecilnya.

"Sayang, sayang, bangun, kita sudah sampai," katanya, sambil mengelus-elus pipi Widiya.

"Umm..." Balas Widiya, dan akhirnya ia pun membuka matanya. Lalu ia langsung turun dari mobilnya Chairil.

Setelah melihat istrinya turun, Chairil pun ikut turun dengan dibantu oleh Rendi. Setelah ia sudah duduk di kursi rodanya, Rendi pun langsung mendorong Chairil memasuki rumahnya Widiya.

"Sudah, sampai sini saja. Sekarang sebaiknya Lo langsung pulang saja. Dan langsung kerjakan apa yang gue minta tadi," kata Chairil setelah mereka berada di ruang tamu.

"Eh, Lo kejam banget sih Ril, main Langsung ngusir aja. Gue kan butuh istirahat juga bro, capek tau, nyupir hampir dua jaman gini," balas Rendi, seraya ia bermaksud ingin duduk disalah satu sofa, yang ada diruangan tamu tersebut.

"Aah... Kebanyakan protes lagi Lo! Udah sana pergi dan cepat kabarin gua kalau semua yang yang gua pinta tadi berhasil!" Ujar Chairil, terdengar tegas. Sehingga Rendi tak bisa membantahnya lagi.

"Haiiis... Dasar Bos pelit!" Gumam Rendi. Namun Chairil masih bisa mendengarnya.

"Apa Lo bilang, hah?!" Tanya Chairil dengan nada kerasnya.

"Eh, Gua nggak ngomong apa-apa kok. Ya udah gue pamit, Bro." Rendi pun langsung lari keluar dari rumahnya Widiya. Dan langsung memasuki mobilnya Chairil. Tak lama kemudian mobil pun meninggalkan perkarangan rumah Widya.

Setelah melihat sahabatnya pergi, Chairil pun langsung menutup pintu rumahnya. Setelah itu ia pun langsung menggerakkan kursi rodanya mengarahkannya menuju ke kamarnya. Namun baru saja ia sampai di depan pintu kamarnya, tiba-tiba terdengar Widiya memanggil namanya.

"Kak Airil, Diya masak mie instan, Kakak mau?" Tanya Widiya, yang terlihat sedang memegang panci kecil dengan kain lap. Tampaknya panci tersebut masih panas.

"Boleh," balas Chairil dengan singkat, lalu ia pun kembali menggerakkan kursi rodanya mengarah ke meja makan. "Untuk hari ini nggak papa, Kamu makan mie instan. Tapi mulai besok, kamu tidak makan mie instan lagi, oke?" Katanya lagi.

"Eh, emangnya kenapa nggak boleh? Mie instan kan enak banget tau. Asal Kakak tahu aja mie instan ini tuh makanan favorit Diya. Soalnya rasanya... Umm, yummy..." Balas Widiya, ia melahap mie instannya.

"Pokoknya tidak boleh, ya tidak boleh. Dan tidak ada bantahan lagi! Kamu paham?" Tegas Chairil.

"Eh, siapakah kakak, melarang-larang aku? Sedangkan almarhum Ayahku saja tak pernah melarang tuh," balas Widia dengan entengnya.

Karena suasana hati Chairil saat ini memang sedang tidak baik. Jadi tak heran kalau saat ini ia semakin kesal setelah mendengar perkataan istrinya tadi. Dan akhirnya, kata-kata keras pun keluar dari mulutnya.

"Apa kamu bilang tadi hah?! Siapa Aku? Dengar baik-baik ya? Aku ini suami kamu! Jadi Aku berhak melarang kamu! Kamu paham, hah?!" Bentak Chairil, dengan wajah terlihat begitu marah, membuat Widiya, menjadi ketakutan. Dan ia pun langsung bangkit dari duduknya dan langsung berlari ke kamarnya tanpa mengatakan apapun. Dan tak berapa lama terdengar suara bantingan pintu kamarnya. Membuat Chairil langsung memijat pelipisnya.

"Aah... Kenapa Gua jadi marah-marah Dia sih? Dia pasti sangat ketakutan. Aah, ini semua gara-gara mie instan!" Gumam Chairil dengan rasa penyesalannya.

┈┈••✾•◆❀◆•✾••┈┈

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya guys. Kasih bintang, Like, Vote, dan komentarnya oke? Syukro

1
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor ..... semangat ya
Puspa Dewi kusumaningrum
haaaah Kpn nich Thor unboksingny🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
ga da yg slh sma mie instan ril, drmu ny ja yg ga bsa kontroll emosi
Ayu Septiani
ibu bpknya chairil ini tidak bisa melihat dari kedua sisi, membiarkan otak pembunuh tetap berdiri kokoh. bakalan menyesal tuh orang tua chairil setelah hartanya di habiskan sama barra
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
Mak sma bpakny ga jls dahhh, ga pnya sikappp
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
Ayu Septiani
sabar Chairil..... Diya masih polos otaknya dan keras kepala 😆😆😆😆😆😆
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trkdang org mls utk mninggalkn tmpat trnyman nya, ibrat kata tarzan msuk kota ga akn betahhh dgn khidupan hirukk pikukk yg da di kotaa
Ayu Septiani
barra memang kakak laknat, serakah dan kejam, mata hatinya dh Buta tuh
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
pndai bela diri nih widi, kren/Determined/


thor prasaan dkit bngt dah up ny, ga terasa/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
slgi pakaian ny sopann ga mslh, nmny jga ank muda dn ktrbatasan ekonomi psti mmikirkn mna yg lbih diutmakn
Mujahadah
Bagus Aku sukaa ♥️♥️♥️♥️
Mujahadah
Cayooo Airil 💪🏻💪🏻💪🏻 Kamu pasti bisa menaklukkan istri kecilmu.🥰
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
smngt airil, hrs bnyk bersbar krna istrimu msh muda dn labilll/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
segakny widi da rasa mau membantu airil istirahat


double up kk/Grin/
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
trhbur dgn rendi, widi hrs brsikp lbih mnis dikitttt aja ya/Proud/
Wandi Fajar Ekoprasetyo
ada² aja deh airil....mungkin dgn musibah ini Yunda jd LBH perhatian sama airil
🍒⃞⃟🦅🥑⃟gaibfarm🦉𝐕⃝⃟🏴‍☠️
nmany jga suami wjar aja klu cmburu, aplgi istriny msih kenyesss/Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!