NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Mafia

Istri Kedua Tuan Mafia

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:16.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Qinan

Mengisahkan Mafia yang jatuh cinta pada seorang gadis meski ia telah menikah dengan wanita lain, berbagai upaya ia tempuh agar gadis itu menjadi miliknya meski harus memaksanya menjadi istri keduanya sekalipun.

Luka dan air mata tentu akan mengiringi perjalanan kisah mereka yang tak biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part~27

"Nyonya." teriak Dalle dan Dallas bersamaan saat melihat nyonyanya itu berpenampilan glamor layaknya akan pergi ke sebuah pesta.

Merry nampak mengenakan dress hitam bertali spaghetti sebatas lutut serta heels yang lumayan tinggi, lalu polesan make up di wajahnya sedikit tebal dengan lipstick merah menyala.

"Nyonya, anda di larang keluar dari kamar oleh tuan." cegah Dallas saat Merry hendak keluar, namun kedua bodyguardnya itu langsung menghalanginya di depan pintu.

"Aku tidak mau tahu, aku bosan di kurung dan aku ingin jalan-jalan sekarang juga." terang Merry lalu mendorong bodyguardnya itu dengan sekuat tenaga.

"Tapi ini sudah malam Nyonya." bujuk Dalle yang masih bergeming di tempatnya.

"Apa bedanya siang atau malam, tuanmu saja bisa jalan-jalan masa aku tidak ?" sinis Merry.

"Tapi tuan sedang bekerja, nyonya." bujuk Dalle lagi.

"Aku tidak peduli." sahut Merry dan bersamaan itu ia langsung menendang keperkasaan pengawalnya tersebut hingga mereka berdua nampak meringis kesakitan.

"Ops maaf, tidak sengaja." teriak Merry setelah berhasil keluar dari hadangan mereka, kemudian gadis itu langsung berlari menyusuri lorong hotel tersebut sembari terkekeh mengingat perbuatannya tadi.

"Anda hampir merusak masa depan kami, nyonya." seru Dalle dan Dallas seraya mengejar nyonyanya itu dengan tertatih-tatih.

Merry yang melihat pengawalnya dari kejauhan tiba-tiba merasa kasihan, lalu gadis itu menghentikan langkahnya.

"Baiklah, aku tidak akan kabur tapi biarkan aku keliling hotel ini. Aku sangat bosan di kamar terus." Merry mengajukan penawaran pada mereka.

"Nyonya tolong jangan persulit kami, jika tuan tahu beliau bisa menghabisi kami." Mohon Dalle.

"Ku mohon sekali ini saja." Merry nampak memasang wajah memelas menatap kedua pengawalnya itu dan tentu saja membuat mereka jadi serba salah.

"Baiklah nyonya, tapi berjanjilah hanya sekitar hotel ini saja." mohon Dalle yang langsung membuat Merry mengulas senyumnya.

Gadis itu mengangkat kedua jempolnya lalu mengajak kedua bodyguardnya untuk segera memasuki lift.

Dalle dan Dallas nampak saling berpandangan. "Tunggu dulu nyonya, bagaimana kalau makan di Cafe saja. Di sini ada beberapa Cafe yang mungkin anda akan menyukainya." Dalle menghentikan nyonyanya itu dan membiarkan pintu lift tertutup begitu saja sebelum mereka masuk.

"Kau mau membuatku gendut? aku seharian sudah makan sangat banyak dan saat ini aku hanya butuh hiburan." tolak Merry dengan kesal.

"Bagaimana kalau nyonya ke gym saja, saya dengar di hotel sini ada ruangan gym yang menjadi salah satu favorit tamu hotel." tawar Dallas, sepertinya pria itu berniat membuat nyonyanya lelah agar segera kembali ke kamarnya.

"Tidak mau, aku maunya ke Bar saja." terang Merry yang langsung membuat Dalle dan Dallas melotot.

"Tidak bisa nyonya." tolak mereka bersamaan.

"Ini baru jam 8, aku janji sebelum jam 11 akan kembali ke kamar lagipula tuannmu itu juga pasti tidak pulang malam ini." bujuk Merry.

"Tapi nyonya...."

"Jadi kalian lebih memilih saya pergi sendiri? baiklah kalau begitu." Merry langsung menekan tombol lift lalu melangkah masuk ke dalam sana.

"Baiklah nyonya, tapi saya mohon sebelum jam sebelas malam anda sudah harus berada di kamar anda." mohon Dalle dan sontak membuat Merry mengulas senyumnya.

"Kalian memang bisa di andalkan." ucapnya memuji.

Sesampainya di lobby, Merry segera menuju sebuah lorong yang menghubungkan letak bar berada.

"Ini sangat seru." teriak Merry saat baru masuk, terdengar suara musik yang memekikkan telinga dan membuat wanita itu sedikit bergoyang.

Merry terus melangkah mencari meja kosong, sepertinya sedikit minum akan lebih baik sebelum dirinya turun ke lantai dansa.

Setelah seorang bartender memberikan segelas minuman non alkohol pesanannya, Merry langsung meneguknya untuk membasahi tenggorokannya yang sedari tadi terasa kering akibat berdebat dengan para pengawalnya itu.

"Sepertinya turun ke lantai dansa sana sangat menyenangkan." ucap Merry seraya melihat beberapa orang nampak asyik bergoyang di sana.

"Nyonya, saya mohon jangan lakukan itu. Bagaimana kalau tuan William tahu ?" bujuk Dalle.

Namun Merry sepertinya tak peduli, wanita itu nampak beranjak dari duduknya sembari bergoyang menuju lantai dansa tersebut.

Sedangkan Dalle dan Dallas hanya bisa mengelus dadanya melihat tingkah nyonya mudanya yang terlihat lincah menari di atas lantai dansa tersebut

"Ini sangat asyik." teriak Merry seraya mengajak kedua bodyguardnya untuk ikut bergoyang bersamanya.

Ternyata kedatangan Merry menjadi pusat perhatian beberapa pengunjung di sana.

Termasuk dua orang pria yang sedang duduk di ujung ruangan tersebut.

"Bukannya itu gadis yang mirip dengan gadis yang kita cari selama ini ?" seorang pria berkulit hitam nampak menunjuk ke arah Merry yang berada di lantai dansa.

"Apa kamu yakin ?" sahut temannya yang lain.

"Lihatlah sangat mirip bukan ?" pria tersebut menunjukkan sebuah foto di ponselnya.

"Kita akan mendapatkan banyak imbalan dari tuan Arthur." sahut temannya sembari terkekeh.

"Baiklah sesuai perintah kita akan menangkapnya dalam keadaan hidup atau mati, tuan Arthur pasti akan sangat senang." ucap sang pria lalu beranjak dari duduknya.

"Kamu alihkan kedua teman prianya itu lalu aku yang akan menangkap gadis itu." imbuh sang pria.

"Baiklah, kalau gadis itu macam-macam kamu langsung tembak saja." sahut temannya yang lain.

Sementara itu Merry yang asyik bergoyang nampak tak mempedulikan kedua bodyguardnya yang berusaha membujuknya agar segera meninggalkan tempat tersebut.

"Nyonya, tempat ini semakin ramai bagaimana kalau nyonya kembali ke kamar saja." bujuk Dallas.

"Astaga, justru makin rame itu makin seru." tolak Merry dengan sedikit berteriak.

Beberapa pria mulai mendekati Merry, wajah Merry yang khas Asia membuat para pria di sana nampak tertarik.

"Hei kamu mau cari gara-gara ?" tegur Dalle saat seorang pria menabrak bahunya dengan keras.

"Menurutmu ?" pria tersebut nampak tersenyum mengejek.

"Hei bung, kami tidak ada urusan denganmu menjauhlah." timpal Dallas saat Dalle bersiap menghajar pria tersebut.

"Coba saja kalau punya nyali." tantang pria tersebut yang memang sengaja ingin mengalihkan perhatian kedua pria di depannya tersebut.

"Bedebah." Dalle dan Dallas langsung menghajar pria itu dan sejenak melupakan sang nyonya yang kini sudah tak berada di tempatnya.

"Lepaskan !!" teriak Merry saat seorang pria membawanya paksa melalui pintu belakang.

"Diam !!" bentak pria tersebut yang langsung membuat Merry melotot.

"Beraninya kau membentakku pria kurang ajar." Merry langsung menendang paha pria tersebut hingga cekalan di lengannya terlepas.

"Rupanya kamu ingin bermain-main denganku nona kecil." pria tersebut nampak tersenyum mengejek kemudian melesatkan pukulannya namun Merry yang sudah siaga langsung menangkisnya dan bersamaan itu Merry menendang perutnya hingga membuat pria itu jatuh ke lantai.

Merry tersenyum sinis, namun senyumnya langsung menyurut saat pria tersebut mengarahkan senjata api padanya.

"Kamu boleh saja mengalahkanku nona, tapi peluru ini ku pastikan akan menembus kepalamu." ucap pria itu seraya menarik pelatuk senjatanya dan siap melepaskannya ke arah Merry.

"Tidak." lirih Merry ketakutan dan.....

Dorrr

Dorrr

"Arrrghhhh." Merry berteriak saat mengira dirinya akan tertembak, namun suara tembakan itu justru mengarah ke pria tersebut yang kini nampak tewas mengenaskan.

"Wi-William." lirih Merry saat melihat William berada tak jauh darinya dengan senjata api berada di tangannya.

1
Wirda Wati
sebel lihat Merry...
Wirda Wati
hati hati mery
Wirda Wati
bisa jadi menghukum diri sendiri dg cambuk
Wirda Wati
pasti marry minum pil kb
Wirda Wati
Baru tau klu Mery babenya mafia juga 🤣🤣🤣🤣🤣
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wirda Wati
Merry lebay
Wirda Wati
Berarti Merry yg disukai William selain mantan istrinya
Rika Anggraini
kesempatan tuk kabur merry
Lenni Marlina
luar biasa
black pearl
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ollyooliver🍌🥒🍆
dan kau juga mau saja demi selangkangan😏

ada harga ada barang😌
ollyooliver🍌🥒🍆
butuh kaca pak?😏
ollyooliver🍌🥒🍆
mantan istri lagi🙂 jangan sampai vivian yg dibilang istri🙃
ollyooliver🍌🥒🍆
haruskah diriku bilang wowww...kau laki" paling setia sabad novel ini..... preetttt🤪menjaga tubuhnya setelah merry pergi, dulu mana mau menjaga...tdk dilayani walaupun mengatakan suka pd merry ataupun dia suami orng, tapi ttp saja doyan m3m3k natalie😌
ollyooliver🍌🥒🍆
bener" kalimat tdk konsisten, kemarin mengatakan mantan istri sekatang bilang ndk pernah menceraikannya.


hal" sekecil ini bisa.menjadi paling jelek, untuk dibaa..jadi tolong buat penulisnya lebih kosnsisten untuk setiap hubungan yg dibentuk disini seperti sebelumnya pd natalie..yg jelas" tdk ada hubunga dengan willia. tapi selaku menuliskan kata kekasih..haduhh.
ollyooliver🍌🥒🍆
sayang sekali gak ada, drama william tau merry mengosumsi pil kb
ollyooliver🍌🥒🍆
gangguan jiwa akut tapi masih bisa berpikir waras...hellooooooo

gak masuk akal
ollyooliver🍌🥒🍆
harusnya yg disiksa itu nathalie, kan dia sumbernya kalau william gak menyiksa nathalo, brrti william masih waras gak gila karna dia masih mau melindungi natali
ollyooliver🍌🥒🍆
gak masuk akal banget sih, mana ada orng yg punya gangguan jiwa.. akut lagi tapi masih bisa bersikap biasa saja..malah bisa bersikap lembut pd wanita dan menjalankan bisnisnya sekalipun dia minum obat yg namanya sudah akut ya gak akan berpikir waras😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!