Zayn J. Scott, seorang bos mafia yang berparas tampan dan berkharisma, namun memiliki temperamen yang tinggi. Trauma akan masa lalunya, kedua orang tuanya di bunuh tepat dihadapannya.
Dan kegagalan cinta pertamanya membuat dirinya menutup rapat pintu hatinya. Semakin dingin dan menjadi pria yang keji terhadap wanita. Meskipun ada seorang wanita cantik yang mendampingi dirinya.
"Kau hanya tawananku, jadi jangan berharap dengan pernikahan ini!" - Zayn -
"Menikah denganmu adalah kesialan untukku. Tapi kenapa aku tidak bisa membencimu! Aku pasti akan membuatmu jatuh cinta padaku dan melupakannya." - Angela -
Cerita ini merupakan kelanjutan dari Novel 'Elleana And The King Of Mafia'.. sangat disarankan membaca Novel tersebut terlebih dulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ranty Yoona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berdegup hebat
Satu minggu kemudian.
Kehidupan yang dijalani Angela dan Zayn berjalan normal seperti biasanya, seperti tidak pernah terjadi apapun. Namun sikap Zayn lebih banyak diam, bahkan tak memperdebatkan hal sekecil apapun pada Angela. Ia membebaskan Angela melakukan apapun selama berada di mansion namun belum mengizinkan wanita itu untuk keluar mengurus perusahaan. Zayn pun lebih sering berada diluar, pria itu entah pergi kemana selama dua hari dan belum menampakkan batang hidungnya.
Angela tak mempermasalah itu, karena ia selalu dapat menghubungi Roy kapan pun jika ingin tau keberadaan Zayn. Apakah dirinya sudah berperan menjadi seorang istri? Entahlah, ia hanya menjalani sesuai isi hatinya.
Angela merebahkan tubuhnya di atas ranjang, kaki jenjangnya menggantung karena tidak sepenuhnya berada di atas ranjang. Wanita itu memainkan ponsel miliknya untuk menghilangkan kebosanan. Namun tiba-tiba melemparkan ponsel dengan asal hingga ponsel itu terlempar ke sisi ranjang.
"Ah, aku bosan sekali. Kenapa aku harus terkurung terus disini?" Angela berguling-guling di ranjangnya seperti seekor kucing kecil yang imut. Terkurung terus di mansion besar itu membuatnya sangat bosan, ia yang suka bekerja tiba-tiba harus berdiam diri dan tidak melakukan apapun, selain makan dan tidur.
"Zayn menyebalkan! Sampai kapan kau akan mengurungku dan terus menjadikan ku tawanan mu? Kapan kau akan menjadikan aku istri yang sesungguhnya!" Angela berteriak untuk meluapkan kekesalannya. Karena ia yakin tidak akan ada yang mendengarnya sehingga ia berani berteriak seperti itu.
"Aku bisa mati kebosanan disini. Apa dia menunggu ku untuk menjadi babi gemuk yang hanya makan dan tidur saja!" lanjutnya kembali. Pria itu dapat bebas keluar dari mansion, sedangkan dirinya hanya terkurung di dalam kamar. "Ah sudahlah Angel, tidak baik mengeluh terus menerus. Nasib baik kau dibiarkan hidup olehnya!" gumamnya pada diri sendiri.
Suara pintu kamarnya yang terbuka belum menyadarkan Angela bahwa ada seseorang disana.
"Apa kau selalu mengumpat saat aku tidak ada?" Pintu yang tiba-tiba terbuka itu menampakkan Zyan yang sudah berdiri di ambang pintu, sontak membuat Angela terkejut.
"Astaga, sejak kapan kau datang?" Angela beranjak duduk begitu mendengar suara Zayn. Ia menjadi panik, apakah Zayn mendengar ucapannya. Jika pria itu mendengar, betapa malu dirinya telah berteriak bahwa ingin dijadikan istri yang sesungguhnya. Di dalam hati, Angela meruntuki kebodohannya.
"Sejak kau mengatakan kalau aku menunggu mu menjadi babi gemuk," ucap Zayn datar.
Ada kelegaan yang Angela rasakan karena Zayn tidak mendengar perkataannya yang memalukan itu. Ia memamerkan deretan gigi putihnya.
"Jangan memasang wajah polos. Aku tau kau selalu mengumpat di belakang ku! Lain kali jika aku mendengarnya lagi, aku akan memotong lidahmu!" cetus Zayn dengan tatapan sinis.
Mendengar perkataan Zayn, Angela mencebikan bibirnya. "Kenapa aku memiliki suami yang tidak pernah berbicara lembut dan romantis," gerutunya pelan.
"Kau mengatakan apa?" tanya Zayn menyipitkan matanya.
"Aku tidak mengatakan apa-apa. Untuk apa kau datang ke kamarku?" Angela mengalihkan pembicaraan agar Zyan tidak memaksanya untuk menjawab pertanyaannya itu.
"Aku akan keluar. Kau harus ikut dengan ku!" Ucapan Zayn seperti sebuah perintah yang tak ingin dibantah.
"Kemana?" seru Angela. Sebelumnya Zyan tidak pernah mengajak dirinya pergi kemana pun dan hal itu membuatnya curiga.
"Tidak perlu banyak bertanya, atau aku akan menarik ucapan ku dan tidak jadi membawamu keluar!"
Angela harus memiliki ekstra kesabaran lebih untuk menghadapi sikap Zayn. Sikap pria itu benar-benar tidak dapat ditebak. Terkadang baik tetapi terkadang menyeramkan dan menyebalkan.
Angela menghela napas malas. "Baiklah, aku tidak akan banyak bertanya lagi, Tuan Muda Zayn." Dari pada ia harus berada di mansion yang membosankan itu, lebih baik dirinya ikut bersama Zayn.
"Kau terlalu banyak menonton drama."
Untuk apa aku menonton drama. Hidupku saja sudah banyak drama setelah menikah denganmu! Tentu saja Angela hanya berani berucap hal itu di dalam hati.
"Kau mengurung ku dan tidak mengizinkan ku untuk keluar, jadi setiap hari aku hanya menonton film dan drama," sahut Angela. Perkataannya memang sengaja menyindir pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Zayn terdiam sejenak, tak lama kemudian menatap Angela dengan tatapan dingin. Kenapa wanita itu selalu menyahuti perkataannya. "Terserah kau saja!" Zayn menutup pintu kamar Angela dengan kesal.
Angela memijit keningnya. "Baru saja beberapa hari yang lalu dia sangat baik tapi kenapa dia seperti itu lagi. Aku mengatakan yang sebenarnya, kenapa dia marah," cebiknya kesal. Meskipun kesal ia tidak akan bisa berbuat apapun dan hanya dapat menuruti perkataan Zayn.
***
Angela berada di dalam mobil bersama Zayn yang mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang. Zayn tidak memberitahukan tujuan mereka, hal itu membuat Angela kesal dan terdiam di sepanjang perjalanan. Angela memalingkan wajahnya menatap keluar jendela, mobil-mobil yang berlalu lalang saling mendahului itu menjadi pusat perhatian saat ini.
"Apa kau tau, peliharaan ku yang biasanya tidak bisa diam, tapi saat itu menjadi diam selama beberapa jam. Dan setelah aku mengeceknya ternyata dia sudah mati."
Kening Angela berkerut bersamaan dengan alisnya, dan menoleh pada Zayn yang membelah keheningan selama beberapa menit. "Apa kau menyindirku?"
"Tidak!" jawab Zayn acuh. Pandangannya tetap lurus ke depan, fokus pada kemudinya. "Aku membicarakan hewan peliharaan kesayangan ku," sambungnya kemudian tanpa ingin menolah ke arah Angela.
"Memangnya hewan apa yang kau pelihara?" Angela menjadi penasaran, hewan apa yang tiba-tiba menjadi diam lalu tiba-tiba mati.
"Hanya seekor ular," sahut Zayn santai.
Angela tercengang saat mengetahui hewan yang Zayn pelihara. Ia pikir hanya seekor hewan biasa.
"Apa kau belum pernah melihatnya? Aku akan membawakan satu untukmu!"
"Tidak perlu!" Angela menolak tegas. "Aku tidak menyukai ular jadi tidak perlu membawanya untuk ku. Lagipula kenapa harus memelihara ular?"
Ekor mata Zayn diam-diam memperhatikan Angela yang menggerutu kesal hanya karena seekor ular. "Kenapa? Diluar sana banyak yang memeliharanya."
Angela merasa malas menyahuti perkataan Zayn. "Aku hanya tidak terlalu menyukai hewan apapun, jadi jangan memaksa ku!"
Zayn menepikan mobilnya, dan berangsur mendekat pada Angela. "Apa aku terlihat sedang memaksa? Telingamu yang mana yang mendengar jika aku memaksa mu?" Zayn mendekatkan wajahnya hingga jarak mereka menjadi begitu dekat.
Angela mengerjapkan mata saat wajah Zyan begitu dekat dengannya. Sehingga ia dapat melihat manik mata pria itu yang menatapnya seolah ingin melahap dirinya. Jantungnya berdegup hebat bersamaan dengan pandangannya yang berpusat pada bagian wajah Zayn yang begitu tampan. Benar-benar tampan. Ia harus dapat menahan dirinya untuk tidak tergiur dengan wajah tampan suaminya itu. Dengan sekuat tenaga, Angela mendorong tubuh Zyan berangsur menjauh dari wajahnya
"A-aku mungkin salah mendengar. Kau memang tidak memaksa ku!" Angela membuang pandangannya, menutupi rona merah yang menyembul di sekitar wajahnya. Ia berharap Zayn tidak akan mendengar detak jantungnya yang berdegup hebat.
Zayn masih tak melepaskan pandangannya dari Angela yang tertunduk. Sejujurnya jantungnya berdegup kencang, jika saja Angela tidak mendorongnya, mungkin ia sudah menerkam wanita yang menjadi istrinya itu.
Membenarkan posisi duduknya, Zayn melajukan mobilnya kembali saat sempat menepi beberapa saat. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk mereka tiba di tujuan mereka.
Angela menoleh ke arah Zayn yang juga menoleh ke arahnya. "Cepat turun!"
Meskipun bingung, Angela tetap menuruti Zayn. Ia turun dari mobil dan melihat sekitarnya yang terasa asing. Tempat itu belum pernah ia kunjungi sebelumnya, ternyata tempat itu memiliki pemandangan yang membuat pengunjung berdecak kagum. Sebuah bangunan yang menjulang tinggi, menyediakan beberapa lantai untuk apartemen, sedangkan lantai satu dan dua tersedia restauran yang cukup luas, sehingga seringkali digunakan para pengunjung untuk berkumpul bersama teman atau keluarga.
Angela mempercepat langkahnya saat Zayn semakin jauh berjalan. Mengikuti Zayn dengan diam. Ingin sekali melontarkan pertanyaan, untuk apa membawanya ke tempat itu.
"Angel?" Seorang wanita memanggil dirinya dan tengah melambaikan tangan ke arahnya. Ah, ia menjadi paham, untuk apa Zayn meminta dirinya untuk ikut bersamanya.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
Author cuma bisa nulis segini dulu. Hari ini benar-benar lagi sibuk, dan menyempatkan buat nulis demi bang Zayn hehe..
Jangan lupa dukungan kalian. Like, komentar, follow dan vote kalau berkenan 🤗 terima kasih ❤️
terlalu menang sendiri.
/Sob//Sob/
Samuel ternyata kerennn ya... berkuasa tanpa harus lelah hahaha
keliatan dr visual nya jg.
tapi klo dr ceritanya hebat an Xavier dan Elle ya.....
lagian Elle trus ,, berasa paling cakep.
hehhe
masa kalah sih pesona Angel