NovelToon NovelToon
Terikat Hati Suami Green Flag

Terikat Hati Suami Green Flag

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cahaya Tulip

[Kinara, kamu sudah tahu rumor Aldo dengan Asisten barunya? Apa kamu diam saja tak berbuat apa-apa?]

Pesan Sofie, seniornya di Light Tech Kuala membuat Kinara melamun. Ia tak tahu apa-apa soal Asisten baru karena Aldo tak pernah mengungkit soal perusahaan saat pulang bekerja.

Kinara tak menyangka di usia pernikahan yang hendak menginjak 6 tahun, harus mendapat rumor seperti ini. Padahal ia sudah merasakan kehidupan umah tangganya berjalan stabil selama di Kuala.

Akhirnya ia mulai merasakan kehampaan hubungan sejak Aldo di angkat sebagai kepala cabang di PT Glow Star Tech Jayra.

Aldo yang selalu sibuk dengan pekerjaan membuat Kinara merasa sendiri dalam kehidupan rumah tangga itu. Namun, demi anak kembarnya Armand dan Arnold Kinara berusaha bertahan.

Akan kah Aldo dan Kinara mampu mempertahankan pernikahan mereka ditengah kesibukan Aldo dan krisis kehilangan jati diri yang di alami Kinara?

Temukan kelanjutan cerita mereka di Sesi 2 dari "Terjerat cinta teman serumah" disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Tulip, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentram

Kinara mengerjapkan mata, tidurnya cukup lama. Perut lapar yang membangunkannya. Aldo tengah membalas chat yang masuk ke handphone nya. Ia tak sadar kalau Kinara sudah duduk bersandar.

"Kak," panggilnya.

"Eh, aku tidak tahu kamu sudah bangun. Ada apa? Kamu haus?" tanya Aldo menghampiri Kinara.

"Aku lapar," ujar Kinara sambil memegang perutnya.

Aldo bergegas mengambil sebungkus roti, "Mau makan ini?" tanyanya sambil menyerahkan roti dan air mineral.

Kinara mengangguk. Ia melihat jam di dinding. 'Sudah jam 8 malam rupanya, pantas aku kelaparan,' batin Kinara.

"Anak-anak bagaimana?" tanya Kinara sambil menggigit roti yang sudah dibuka Aldo.

"Aman, jam 6 tadi aku sudah ke rumah Bastian antar keperluan mereka. Sama aku ambil barang-barang mu di apartemen." Aldo menyerahkan handphone Kinara yang ia kantongi.

"Terima kasih," ujar Kinara lemah.

"Maaf ya sayang. Aku ikut terbawa emosi. Harusnya aku lebih sabar." Aldo menghela nafas, lalu menyibak rambut Kinara ke belakang.

Kinara hanya mengangguk.

"Oh ya, pak Kenny tadi ke sini menjenguk mu," ujar Aldo.

Kinara mengernyit, "Kakak mengabarinya? Atau dia yang mau minta kakak ke sana lagi?"

"Emm..Memang beliau yang menghubungi lebih dulu, tapi bukan untuk meminta ku sana. Justru mau minta maaf atas kelakuan putrinya. Setelah aku ceritakan kalau kita bertengkar sampai kamu dirawat, dia ternyata ke sini. Aku juga tidak tahu sebelumnya."

Kinara tertegun, 'Orang tuanya memang tidak salah, anaknya yang keterlaluan,' batin Kinara.

"Selain itu, beliau juga minta maaf karena sudah membuat kita bertengkar. Titip salam untuk mu dan mendoakan supaya kamu cepat sembuh," tambah Aldo.

Kinara mengangguk. Kinara menghela nafas.

"Maaf ya Kak. Aku tahu kamu menghindari Sonya tapi kamu tidak bersikap tegas padanya makanya dia masih terus mengejarmu. Bukannya aku tidak percaya."

Aldo menarik nafas dalam. "Sudah, tidak perlu dibahas lagi. Aku tahu, aku sudah menyampaikan langsung padanya di rumah sakit kemarin siang. Aku juga sudah sampaikan pada pak Kenny dan istrinya aku tidak bisa ke sana lagi. Apalagi hanya untuk membujuk Sonya." Aldo mencium kening Kinara lalu memeluknya.

"Jangan tinggalkan aku lagi ya, aku butuh kamu Kak. Aku juga butuh kamu." Air mata Kinara mengalir di pipinya.

"Iya sayang, tenang saja aku akan menjagamu dan anak-anak. Sama yang ada disini." Aldo mengelus perut Kinara.

Kinara bernafas lega. Ada ketenangan dalam hatinya. Perasaan tentram yang menyejukkan. Ia mengelus kepala Aldo yang bersandar dipangkuannya sambil mengelus perutnya.

***

Elia menyuapi buah potong ke mulut Sonya. Sikapnya benar-benar manja seperti anak kecil.

CEKLEK

Kenny masuk ke dalam ruang inap. Ia menghela nafas dan duduk di sofa.

"Bagaimana Pa?" tanya Elia.

"Sudah ku sampaikan. Kasihan istrinya sampai pucat begitu karena pendarahan. Dia masih tertidur tadi saat aku ke sana. Jadi aku titip salam dan maaf ku saja pada Aldo." Kenny berpindah menghampiri Sonya.

"Sonya, Papa ada calon yang lebih besar dari siapapun. Nanti kalau kamu sudah sembuh kita atur kencan buta ya," bujuk Kenny lembut sambil mengelus kepala Sonya lembut.

Sonya mengangguk. "Apa Aldo begitu mencintai istrinya Pa?"

Kenny mengangguk, "Tentu saja. Dia selama ini patuh perkataan Papa hanya karena sungkan menolak bukan karena menyukaimu," terang Kenny.

Melihat putrinya cemberut bersedih, Kenny memeluk putrinya.

"Ada Kami menemanimu, menjagamu. Suatu hari kamu pasti menemukan orang yang pantas untukmu. Jadi jangan berputus asa ya. Sekarang kamu hanya perlu fokus memperbaiki dirimu."

Mendengar nasihat Kenny, Sonya berlinang air mata. 'Kenapa aku melupakan orang yang tulus menyayangiku. Ma..Pa..maafkan aku,' batin Sonya.

KEESOKAN HARINYA

TOKTOKTOK!!

Aldo membukakan pintu, ia mengintip di balik pintu.

"Mama, Papa, pagi sekali sudah sampai," ujar Aldo.

"Ya harus dong, kami penerbangan pertama ke sini." Hilda mendorong pintu supaya Aldo membuka lebih lebar.

"Pa, maaf ya jadi mampir ke sini." Aldo memeluk Feri.

"Untuk apa minta maaf, Papa memang sudah niat akan mampir menengok kalian. Tapi jadinya malah ke rumah sakit dan lebih awal. Mana kembar?" tanya Feri melihat tidak ada sambutan dari 2 cucu kembarnya.

"Mereka menginap di rumah Bastian sementara Aldo menjaga Kinara," jelas Aldo.

Hilda memeluk lama Kinara. Matanya berlinang air mata haru dan sedih. "Maaf ya, pasti Aldo membuatmu kesal sampai begini." Hilda mengelus punggung Kinara lembut.

"Ga kok Ma, Kinara saja yang terlalu sensitif. Mama ga repot ke sini? Tanya Kinara.

Hilda melepas pelukannya, lalu menyeka airmatanya. "Ga kok, malah senang. Memang tunggu jadwal Papa dinas ke sini biar mama ada teman. Bagaimana perasaanmu?"

"Masih pusing, tapi tidak separah kemarin Ma," jawab Kinara.

Hilda mengangguk, "Sudah makan?" tanyanya lagi. Feri menghampiri Kinara.

"Bagaimana Kinara? Oh ya selamat atas kehamilannya ya, masih mabuk seperti biasa?" tanya Feri menggoda.

Kinara tersipu, "Sudah lebih baik Pa, masih sulit makan. Tapi Kakak sudah bawa buah dan roti yang banyak. Lumayan pengganti makanan." Mereka berbincang saling berbagi cerita. Kehangatan sangat terasa diruang itu.

Jam 8, karyawan cabang menjemput Feri untuk rapat di kantor.

"Kalau kamu mau ke kantor pergi saja Aldo, nanti mama yang temani Kinara." Aldo mengangguk.

"Aku ke kantor dulu ya. Nanti aku kesini lagi." Aldo mencium kening Kinara dan mengecup bibirnya.

"Eh, lupa ada Mama," ujar Aldo terkekeh. Kinara tersipu, Hilda menatap Aldo kesal.

"Nanti antar anak-anak ke sini ya istirahat siang biar ketemu Mama dulu," minta Kinara.

Aldo mengangguk dan berlalu pergi.

Setelah ruangan hanya tersisa Kinara dan Hilda. Hilda tak sabar ingin mendengar kejadian awalnya.

Kinara nampak ragu, "Kak Aldo bilang bagaimana ke Mama Kinara ada disini?" tanyanya.

"Katanya ada kesalahpahaman diantara kalian. Jadi kalian sempat bertengkar?" tanya Hilda cemas.

Kinara tertunduk, "Mama doakan saja masalahnya selesai. Kinara sebenarnya yakin ini bukan salah paham. Mama tahu kan bagaimana insting seorang istri?"

Hilda mengangguk, "Kamu banyak bersabar dan harus bertahan ya. Kalau memang masih bisa di maklumi, kamu harus bisa memaklumi. Ketenaran Aldo ini memang bagaimana 2 mata sisi. Kita hanya bisa menerimanya selama bisa berpikir logis. Kalau kamu goyah dan menyerah, bagaimana dengan Aldo? Dia lebih goyah lagi."

Kinara menghela nafas, 'Aku sendiri butuh sandaran, bagaimana bisa menjadi tempat untuk bersandar?' batinnya.

"Kinara sudah berusaha Ma, tapi kejadiannya memang fakta. Makanya Kinara juga jadi goyah. Kinara lelah harus terus mengalah. Kak Aldo selalu mengabaikan perasaan Kinara," keluh Kinara tertunduk.

"Apa ini soal perempuan lagi?" tanya Hilda.

Kinara tertegun, lalu mengangguk. "Bahkan lebih parah dari kasus sebelumnya, Ma. Memang Kak Aldo bilang itu bukan dia yang memulai, tapi kak Aldo seperti punya perasaan dengan perempuan itu."

"Mereka sudah 2 kali berciuman Ma, dan salah satu kejadiannya ada karyawan yang melihat. Karyawan itu yang menyampaikan pada Kinara," tambah Kinara.

Hilda terhenyak, ia menutup mulut dengan kedua tangannya menahan jeritan tak menyangka.

1
Nadin Alina
Perempuan diam ataupun kesal pasti ada yang salah, coba intropeksi diri lagi deh Aldo😑
PrettyDuck
awas aja kalo sonya sama aldo ada apa2.
pusing weh jadi kinara banyak bener cewek sekitar aldo 😭
Risa dan Yayang
Ternyata yang menampar pipinya Tiara itu Meli adiknya Aldo kirain malah Kinara
Risa Istri Cantik
Kinara memang kamu sikapnya ngga tegas sama Aldo makanya adik ipar kamu sama teman teman kamu gregetan, gara gara ngga tegas membuat kelakuan Aldo yang semakin ngelunjak tuh
d_midah
Aldo ni anak mu pengen main bareng, jangan main sama ulet Keket kamu
d_midah
Aldo pasti bakal menyesal suatu hari nanti
d_midah
eh bang Aldo kok malah menghindar, jawab aja kan bisa
ᄂ⃟ᙚRisa Virgo Always Beau
Tiara kamu pasti akan akting sedih di depan Aldo supaya Aldo kasihan ke kamu
☠ ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAthena
lah katanya ayahnya bangkir, knp mlh minjem orang, lagian yg minjem jg nggk tau diri, udh di pinjemi hrusnya ya segera di byar wlwpun nggk di tagih huh dasar parasit mereka itu/Smug/
LyaAnila
kasihan juga kalau sampai kehilangan peran ortu juga.
LyaAnila
bagus lho dia ada niat untuk tanggung jawab.
LyaAnila
emang berapa hutangnya sampai kamu rela mengikhlaskan utang itu?
Cahaya Tulip: puluhan juta say.. makanya kinara marah besar.. bagi aldo msh biasa.. kinara di sesi 1 org sederhana yg hidup hemat jd melihat angka segitu besar baginya.. 😁
total 1 replies
TokoFebri
aldo, jadilah ayah yang baik untuk anakmu dan suami yang baik untuk Kinara
Nadin Alina
Mampus lu Aldo Kinara akan lebih bersinar kedepannya, jadi jangan main-main lagi yaa🤣
Risa dan Yayang
Pasti Aldo yang menggendong Kinara supaya tidur di ranjang bersama dirinya, padahal awalnya Kinara tidur di sofa bukan di ranjang
Risa dan Yayang
Kinara mending tinggalkan Aldo dan minta cerai ke Aldo karena kalau orang sudah sekali berbohong berturut turut bakal berbohong
Risa Istri Cantik
Kasihan Arnold sampai menggambar dua anak laki laki dan satu anak dewasa pasti karena Arnold ingin bermain kembali bersama Aldo, namun karena Aldo sibuk jadi jarang bermain bersama Arnold
@dadan_kusuma89
Kau kaget ya, Aldo?😁 kalau itu sesuatu yang positif, ku harap kau tidak keberatan kalau Kirana menjadi modelnya Valena.
@dadan_kusuma89
Semoga kata-katamu bisa di pegang, Aldo! Kinara sangat mencintaimu dan anak-anak. Sekarang yang harus kau pikirkan, sebaiknya kau sisihkan waktu untuk bermain bersama anakmu.
Risa Istri Cantik
Kinara kamu harus tegas sama Aldo bahkan kalau perlu kamu tanyakan langsung ke dia dan ancam dia dengan cara kamu meminta cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!