seorang wanita yang sering di perlakukan tidak baik oleh ibunya sendiri,harus menjalani kehidupan nya yang sulit,bahkan ibu kandungnya sendiri lebih menyayangi anak angkat nya dan suami baru nya.
wanita itu mengira laki-laki yang bersama dengan ibunya itu adalah ayah kandung nya,tapi setelah kenyataan terungkap dia sangat terkejut,dan sempat putus asa.
disaat dia ingin mengakhiri hidupnya, tiba-tiba seorang pemuda yang berpakaian rapi berbicara padanya.
Penasaran dengan kelanjutan nya,,yuk simak cerita author ini.. 😍❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tertarik
Dimalam harinya,Alana keluar karna dia sedang merencanakan sesuatu,malam ini dia mengenakan pakaian serba hitam dan menggunakan penutup wajah.
dengan tatapan tajam dia melirik kearah sekitarnya melihat tidak ada orang dia menghilang dari sana.
sedangkan di dalam kamar yang terlihat elegan terdapat seorang pemuda tampan yang terlihat sudah matang sedang tidur di atas ranjang.
kamarnya yang gelap membuat suasana disana terasa mencekam, tiba-tiba saja sosok hitam keluar dari dalam lemari yang membuat pemuda itu menyadari ada seseorang yang memasuki kamarnya.
dia mengambil pistolnya yang ada dibawah bantalnya, sedangkan sosok orang yang berpakaian hitam itu melihat kamar yang gelap gulita .
" kenapa kamar ini seperti rumah hantu,entah kenapa aku merasa merinding disini " gumamya,dia berjalan dengan hati-hati dan meraba-raba jalannya.
pemuda yang ada diatas ranjang melirik bayangan sosok berpakaian hitam yang berjalan menuju ranjangnya, dengan kecepatan kilat pemuda itu menendang sosok itu.
bugggg !!!!
aaahhhhkkkkkkk
brakkkkkkkkkkkkkk
ctakkkkkkkk
sosok yang mencurigakan itu terjatuh di lantai,pemuda tampan yang ternyata itu Felix langsung menyalakan lampu kamarnya dia menodongkan senjata api nya pada orang yang sedang meringis kesakitan.
" siapa kamu ?? " suara dingin yang tedengar familiar membuat orang yang berpakaian hitam itu mendongak,dia tertegun melihat ketampanan Felix yang tidak mengenakan baju.
melihat orang yang mencurigakan itu terdiam,Felix menatapnya dengan tajam lagi.
" aku tanya sekali lagi,siapa kamu ?? " tanyanya lagi dengan dingin.
ternyata sosok yang mengenakan baju serba hitam itu adalah Alana,dia membuka penutup wajahnya dan menatap Felix dengan tersenyum manis.
" hey tuan ini aku penjual bunga itu,,aku orang yang menyelamatkan mu " ucap Alana dengan tersenyum.
deg
prangggggggggg
pistol yang ada ditangan Felix langsung terjatuh dia tercengang melihat Alana yang sedang tersenyum manis padanya.
" kamu....kamu kenapa kamu ada disini ? apa yang ingin kamu lakukan ? apa kamu ingin mencuri uang ku ? " tanyanya dengan geram,
Alana berdiri dia memperbaiki rambutnya setelah itu dia melihat wajah tampan Felix.
" tidak ,,!! untuk apa aku mencuri uangmu!! aku saja masih memiliki uang yang banyak"ucap Alana dengan ketus, tiba-tiba dia melihat buah yang ada diatas meja kamar Felix dengan santai dia berjalan dan mengambil buah itu tanpa permisi, dia duduk dan memakan buah dengan santai.
melihat itu Felix menggertakan giginya dia berjalan menghampiri wanita yang selalu menganggu ketenangan.
" apakah kamu tidak punya sopan santun ?? kamu sudah berani menyusup masuk kedalam kamar ku dan sekarang kamu dengan santainya memakan buah-buahan ku ? " ucapnya dengan dingin.
Alana mengangguk dia menghabiskan buah itu setelah selesai dia bersendawa yang membuat Felix memalingkan wajahnya.
" aku tau kamu menyiapakan semua ini karna kamu sudah tau jika aku akan mendatangi mu malam ini,oyah aku ingin membicarakan hal yang penting padamu " ucap Alana dengan serius.
Felix menarik nafasnya dalam-dalam karna Alana memang wanita yang tidak tau diri,dengan malas dia duduk di hadapan wanita itu.
" apa ? apa yang ingin kamu bicarakan dan apa hubungannya denganku ? kita bisa saling mengenal karna aku membeli bunga mu dan sekarang aku tidak ada urusan denganmu lagi!!! " ucap Felix dengan nada menekan,walaupun jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa senang bisa melihat Alana lagi.
mendengar itu Alana merasa tidak senang,dia berdiri dan menatap dingin Felix.
" yasudah kalau kamu memang tidak mau membantuku lebih baik aku pergi saja !! dan aku tidak akan pernah mau menemui mu lagi anggap saja kita tidak pernah bertemu!!! " ucap Alana dengan sinis setelah mengatakan itu dia berjalan menuju jendela dan bersiap ingin melompat.
grepppppp
Felix menarik pinggang ramping Alana dia merasa shock mendengar apa yang diucapkan Alana tapi dia semakin shock melihat Alana yang ingin bunuh diri.
Felix membawa Alana kedalam pelukannya,dia memeluk ny dengan erat,entah kenapa dia merasa takut Alana kenapa-napa.
" apa yang ingin kamu lakukan ? kamu ingin bunuh diri hanya karna aku berbicara seperti tadi ? apa kamu gila ? bagaimana jika kamu tadi benar-benar terjatuh dan kamu... " ucapannya terhenti dia semakin memeluk Alana dengan erat.
sedangkan yang dipeluk mematung dia menahan nafas dan tiba-tiba jantungnya berdebar kencang.
" ada apa denganku ? kenapa aku merasa nyaman saat dia memelukku " gumamya dengan keheranan dia juga menyentuh jantungnya yang teruss saja berdebar.
setelah beberapa menit berpelukan Alana mendorong Felix dengan terkejut,dia mundur kebelakang dan membuang mukanya karna merasa grogi melihat tatapan Felix.
" hhmmmm...aku tidak punya banyak waktu disini,besok kamu harus datang ke sekolah ku karna aku membutuhkan bantuanmu,jika kamu tidak datang kamu tidak akan pernah melihat ku lagi " ucapnya dengan serius setelah itu Alana pergi meninggalkan kamar Felix dengan berlari.
brakkkkkkkkkkkkkk
Felix tersadar mendengar suara pintu yang tertutup dia menatap kepergian Alana dengan perasaan kehilangan.
" kenapa aku menjadi orang yang linglung seperti ini ? sialan aku tidak bisa mengendalikan diriku saat melihat nya ingin melompat dari jendela " gumanya sambil mengacak-acak rambutnya,dia berjalan kearah ranjang duduk dengan termenung.
tiba-tiba dia mengingat ucapan Alana tadi,
" dan parahnya lagi dia ternyata masih sekolah ? ini sangat gila bisa-bisa nya aku menyukai anak kecil ,,,sial...siall...!!! haaaaa tapi karna dia sudah menyelamatkan nyawaku aku juga akan membantu nya besok " ucapnya dengan menghela nafas,dia terbaring di atas ranjang dan tertidur dengan gelisah.
*********
ke esokan harinya,Alana sedang sarapan bersama dengan keluarganya, terlihat morgan sang adik badannya yang sudah berisi pak dadang dan bu lasma juga terlihat lebih bersih dan penampilan mereka tidak seperti yang dulu lagi.
" bagaimana disekolah mu nak ? apa masih ada teman mu yang mmebuli mu di sekolah ? " pertanyaan bu lasma membuat pak dadang dan morgan menatap Alana yang terlihat santai.
" tenang saja bu mereka tidak akan berani lagi membuly ku dan aku juga sudah punya seseorang yang akan menjagaku di sekolah " ucapnya dengan tersenyum mengingat kejadian tadi malam.
morgan menatap wajah kakaknya yang terlihat bahagia.
" siapa dia ? apa dia kekasih kakak ? atau teman kakak disekolah ? tapi yang aku tau kakak tidak memiliki teman disekolahnya " gumamnya dengan terdiam.
pak dadang dan bu Salma merasa senang mendengar ucapan putri mereka.
" benarkah sayang ? bapak jadi penasaran siapa orang itu dan bapak juga ingin berterima kasih padanya karna sudah melindungi putri ayah ini " ucap pak dadang sambil mengelus rambut Alana..
" benar nak,lain kali bawalah dia kesini agar kami bisa mengucapkan terima kasih " ucap bu Salma lagi yang di angguki Alana dengan tersenyum lembut.
********
di sekolah cakrawala
terlihat maudy yang sedang duduk di ruangan kepala sekolah dengan tersenyum jahat,dia melirik ayah dan ibunya yang sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah.
" Alana..Alana kali ini aku tidak akan membiarkan mu lolos !! aku akan menyiksamu dulu setelah itu kamu akan dikeluarkan dari sekolah ini !! " gumamnya dengan tangan mengepal.
kedua orang tua maudy menatap kepala sekolah itu dengan kecewa.
" bagaimana mungkin sebanyak orang di sekolah ini tidak ada satupun yang membantu putriku saat dia di buly !!! " ucap ayah maudy dengan marah mendengar ucapan kepala sekolah yang tidak mengetahui apapun.
kepala sekolah itu menunduk dia mencengram pulpen yang ada ditangannya.
" maafkan kelalaian kami tuan, saat itu kejadian nya berada di halaman sekolah dan kami para guru sedang mengadakan rapat dadakan " jelasnya dengan sabar dia mendongak dan menatap kedua paruh baya dan wanita paruh baya yang terlihat angkuh itu.
" bilang saja kalian semua ingin membela diri !! putri ku dibuly kalian malah mengatakan ada rapat mendadak,jangan lupa jika saya dan suami saya yang telah menyalurkan donasi di sekolah ini !! bahkan orang tua murid yang ada disini tidak bisa memberikan donasi sebanyak kami memberikan donasi pada kalian !! " ucap ibu maudy dengan mata melotot..
kepala sekolah itu menghela nafas nya dia menatap maudy dengan tersenyum lembut.
" nak apakah teman mu Alana sudah datang ? jika dia sudah datang suruh dia kesini agar masalah ini cepat selesai" ucapnya dengan lembut.
maudy menatap kepala sekolah dengan geram.
" maksudnya aku yang harus memanggil anak miskin itu ? apa bapak tidak salah bicara ? seorang maudy harus memanggil anak orang miskin yang tidak layak berdiri disampingku ? " ucapnya dengan dingin.
kedua orang tua maudy mengangguk setuju dengan ucapan putrinya,saat sang ayah ingin menegur kepala sekolah mereka mendengar pintu ruangan yang di ketuk.
tok tok tok
ceklek
pintu ruangan terbuka setelah seseorang itu mengetuk pintu,dia melihat semua orang yang ada didalam ruangan itu sedang menatapnya dengan tajam.
tapi seseorang yang baru saja masuk itu tidak merasa takut,dia malah berjalan dengan santai dan duduk di dekat kepala sekolah.
" selamat pagi pak,apakah bapak tadi sudah sarapan pagi " tanya seseorang itu yang ternyata adalah Alana dia malah tidak menganggap kehadiran maudy dan kedua orang tuanya .
kepala sekolah itu tersenyum dia mengangguk.
" sudah, Alana karna kamu sudah ada disini bapak ingin bertanya apa benar kemaren kamu membuly nak maudy ? " tanya kepala sekolah itu dengan serius..
Alana menatap kedua orang tua maudy yang sedang menatapnya dengan jijik,lalu dia menatap maudy yang sedang tersenyum menyeringai kearahnya..
"maksudnya apa ya pak ? dan kamu maudy kenapa kamu mengatakan omong kosong ? aku tidak mungkin membulymu jika pun aku membuly mu dimana yang luka atau tergores atau berdarah ? dan selama ini bukannya kamu yang membuly ku bersama dengan kedua sahabatmu " ucap Alana dengan sedih,dia menunduk dan menghapus air matanya.
brakkkkkkkkkkkkkk
ayah maudy langsung memukul meja dengan keras,dia menatap Alana dengan nafas memburu.
" tidak mungkin putriku membuly mu !! jelas..jelas kamu yang sudah membulynya !! kenapa kamu malah memutar balikkan fakta? kamu itu seharusnya berkata jujur jangan karna membela dirimu sendiri kamu malah memfitnah putriku !! " kecam ayah maudy dengan marah.
maudy mengangguk dia berdiri dan menatap tajam Alana..
" aku tidak mau tau dia harus dikeluarkan dari sekolah ini !! jika dia tidak dikeluarkan aku tidak akan mengizinkan ayahku memberikan donasi pada sekolah ini,silahkan bapak pilih Alana tetap bersekolah disini atau ayahku berhenti memberikan donasi pada sekolah ini !! " ancam maudy dengan angkuh dia mengangkat dagunya tinggi-tinggi..
" benar apa yang dikatakan oleh putriku aku sebagai ayahnya akan menuruti semua keinginannya, dan aku ingin mendengar keputusan kamu sebagai kepala sekolah hari ini juga !! " ucap ayah maudy dengan lantang.
deg
kepala sekolah itu tertegun mendengar ucapan mereka dia menatap Alana dengan sedih,lalu matanya menatap maudy dengan kecewa.. .
" baiklah pak saya memutuskan untuk meminta tolong pada anda jangan putuskan donasi sekolah ini,dan untuk Alana maafkan saya karna mulai hari ini kamu akan di keluarkan dari sek...."
brakkkkkk
" siapa yang berani mengeluarkan calon istriku dari sekolah milikku??? " mendengar suara dobrakan pintu yang lumayan keras membuat mereka tersentak,tapi mendengar suara dingin seorang pemuda membuat mereka melihat kearah pintu dengan terkejut'.
Alana yang melihat kedatangan pahlawannya merasa bahagia dengan tersenyum senang dia berjalan sembari merentangkan kedua tangannya pada pemuda yang ternyata adalah Felix.
" sayang ,baby,my heart,cintaku, akhirnya kamu datang juga, kamu tau tidak mereka semua sangat jahat padaku,, hikkksssss mereka berani membuly ku ,sayang..?? pokoknya aku tidak mau tau kamu harus memberikan pelajaran pada orang-orang sombong itu " ucap Alana didalam pelukan Felix dia terisak dengan lirih.
duarrrrrrrrr
Felix mematung saat Alana memeluknya,dia semakin kesulitan bernafas saat Alana memanggil nya dengan nama panggilan sayang.
sedangkan maudy menutup mulut melihat Felix yang sangat dia kenali,siapa yang tidak mengenal nya pengusaha sukses yang terkenal di kota ini.
" dia..bukannya dia ayah regan ?? dan Alana wanita jalang itu tenyata kekasih ayahnya regan ? yang berarti Alana akan menjadi ibu tiri regan ? dan jika aku menikah dengan regan nanti Alana wanita sialan ini akan menjadi mertuaku ?? " gumam maudy dengan nafas tersengal-sengal dia merasa ingin pingsan saat mengetahui hubungan Alana dengan ayah pemuda yang sangat dia cintai.
sedangkan kedua orang tua maudy sangat shock melihat kedatangan seseorang yang sangat dihormati di kota ini, terlihat keringat dingin membasahi wajah kedua pasangan itu..
" tuan Felix...dia...dia calon istri anda ?? " tanya ayah maudy dengan gagap ,jika memang benar maka habislah sudah dalam hatinya.
kepala sekolah memegang jantungnya karna merasa tidak percaya murid yang dia kira polos dan lugu ternyata akan menjadi istri seseorang yang berkuasa di kota ini.
" kenapa anak itu tidak mengatakan jika calon suaminya adalah pemilik sekolah ini " gumam kepala sekolah itu dengan nafas tercekat.
Felix yang tersadar mendengar pertanyaan ayah maudy sontak membalas pelukan Alana dengan lembut dan menatap mereka dengan dingin..
" ya dia adalah calon istriku!! dan kalian berani mengeluarkan dia dari sekolah milikku ? apakah kalian sudah bosan dengan pekerjaan kalian semua?? bawa mereka kekantor polisi dan laporkan tindakan mereka dengan tindak kejahatan mengancam calon istri orang yang berpengaruh di kota ini !! " perintah nya pada asistennya dengan nada menekan..
asisten nya mengangguk dia berjalan dan memegang tangan ayah maudy dan ibu maudy..
" kalian sudah mendengar nya bukan ? jika kalian ingin menjelaskan tentang masalah ini sebaiknya jelaskan semuanya dikantor polisi !! dan ingat jangan berteriak atau membuat kerusuhan disekolah ini kalau tidak hukuman kalian akan semakin bertambah!! " ancam asistennya dengan dingin.
kedua orang tua maudy mengangguk mereka hanya bisa menangis dengan diam,sedangkan maudy yang melihat kedua orang tuanya dibawa pergi ,langsung mengejarnya dengan air mata yang mengalir deras.
kepala sekolah itu hanya terdiam dan menunduk dia berusaha menarik nafasnya dalam-dalam agar dia merasa tenang..
Alana yang berada didalam pelukan Felix tersenyum licik dia menguraikan pelukannya dan menatap Felix dengan tersenyum lembut.
" terimakasih karna sudah membantuku dan akting mu tadi sangat luar biasa sebagai hadiahnya aku akan memberikanmu ini " setelah mengatakan itu dia mencium pipi Felix dan berjalan meninggalkan ruangan kepala sekolah dengan tersenyum bahagia.
felix melotot dia memegang bekas ciuman Alana dengan jantung berdebar kencang,dia berusaha mengendalikan perasaan nya yang sedang berbunga-bunga.
" bereskan semua masalah ini ! dan ingat jangan pernah ada yang berani menganggu calon istriku!! jika tidak ?? mereka akan berurusan langsung denganku ! " ancamnya dengan serius, melihat kepala sekolah yang mengangguk kaku ,Felix akhirnya meninggalkan ruangan itu dengan tersenyum senyum sepanjang jalan.
kepala sekolah yang ditinggalkan langsung terjatuh di sofa,dia memegang jantungnya dengan wajah pucat Pasih..
" ternyata wajah seseorang yang terlihat lugu belum tentu seperti yang terlihat,dan anak itu beraninya dia mempermainkan tuan Felix yang terkenal dengan kekejaman nya " gumammya dengan geleng-geleng dia memijit pelipisnya dengan wajah lelahnya.