NovelToon NovelToon
Cinta Yang Rumit

Cinta Yang Rumit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: deby cahya Karmila

Sepasang kekasih yang bernama Arabella dan barra. sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta dari masa sekolah harus kandas karena restu sang orang tua.
orang tua barra yang tak mau anak nya menjalin hubungan dengan seorang wanita miskin, meminta sang gadis itu pergi meninggalkan putra nya, dengan embel-embel akan memberikan nya uang sebesar 100milyar.

"Pergi,dan tinggal kan putra ku, aku akan memberimu uang 100milyar tapi jangan memanggangu putra ku lagi. kau hanya lah wanita miskin yang tak pantas bersanding dengan putra ku," ucap seorang wanita tua.

yukk mampir jika ingin tau kelanjutannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

rumah sakit.

Malam pun tiba.

Semua orang benar benar panik saat mengetahui bahwa demam Bilal tak kunjung mereda, justru demam nya semakin tinggi.

"Pergilah nak, nanti ibu menyusul, dan sekalian membawa baju untuk Bilal,"ucap nyonya Kinan.

Ara mengangguk, setelah itu mengejar Brian yang sudah ada di dalam mobil.

"Mas, sini biar Bilal bersama ku, nanti kamu tidak fokus menyetir nya,"ucap Ara.

"Tidak apa-apa, aku bisa kok, Bilal kamu peluk yang erat yah nak,"ucap Brian, yang di angguki oleh anak itu.

Walaupun saat ini dia terlihat begitu lemah, tapi dia tetap merespon semua ucap ibu nya dan Brian.

Sekitar 30 menit mereka pun tiba.

Tanpa pikir panjang Brian langsung keluar dari mobil nya dan menggendong tubuh Bilal.

Mobil yang terparkir sembarang langsung di ambil alih oleh penjaga keamanan di rumah sakit itu.

mereka semua tak bisa berkutik jika Brian yang melakukan.

Karena Brian terkenal sebagai pemegang saham terbesar di rumah sakit itu.

"Cepat periksa putra ku,"ucap Brian.

"Tuan letakkan dia di atas brangkar,"ucap perawat.

Brian meletakkan tubuh lemah Bilal dan mengikuti ke mana arah brangkar itu membawa nya.

"Bilal, kamu harus kuat,"ucap Brian.

sedangkan Ara, wanita tak sanggup lagi untuk mengatakan apapun, dia benar benar lemah melihat keadaan putra nya.

Bilal di masukkan ke dalam ruangan UGD, tangan nya pun pasangkan infus dan itu lagi lagi membuat Ara tak berdaya.

Brian yang melihat nya segera mendekati wanita itu dan memeluk tubuh nya.

Ara tak menolak justru wanita itu membalas pelukan Brian.

Seperti nya saat ini dia butuh sandaran untuk meluapkan semua kesedihan nya.

Setelah selesai Bilal pun di pindah kan ke kamar.

Di sana Ara tak pernah meninggalkan putra nya sedikit pun. Begitu pun dengan Brian, pria itu tak pernah meninggalkan kedua orang kesayangan nya itu..

sekitar 2 jam kemudian, nyonya Kinan pun datang bersama Albert dan viola, beserta kedua cucu nya.

"Nak, ini baju ganti Bilal yah, di sini juga sudah ada bajumu, jadi kamu tidak perlu repot-repot lagi untuk pulang,"ucap nyonya Kinan.

"Terima kasih nyonya,"lirih Ara.

"yasudah kalau begitu kalian tidur lah, ini sudah sangat malam, biar ibu yang menjaga nya, kami semua akan menginap di sini juga,"ucap nyonya Kinan.

"Tidak perlu nyonya, biar saya saja, anda istirahat lah terlebih dahulu,"lirih Ara.

"Iya ibu, Lebih baik ibu istirahat, biar aku dan Ara yang menjaga Bilal,"ucap viola.

"Aku juga ingin menjaga Bilal,"ucap key.

"aku pun,"ucap Kiara.

"Boleh sayang, yasudah kamu jaga Bilal yah sama ibu Ara dan ibumu,"ucap nyonya Kinan yang di angguki oleh kedua bocah itu.

Sedangkan Brian, pria itu hanya duduk termenung, pria itu terus menatap Ara.

"ini pertama kali nya Bilal masuk rumah sakit, dia pasti sangat sedih,"batin Brian.

Brakkkkk

Semua orang yang ada di dalam ruangan itu terkejut, termaksud Ara.

Mereka semua menoleh ke arah pintu, yang di mana sudah ada seorang pria yang akhir akhir ini selalu berbuat ulah.

"Bilal,"ucap pria itu, mendekati Bilal

"Jika kau tidak bisa menjaga Bilal dengan baik, Lebih baik serahkan saja Bilal padaku,"ucap pria itu, yang tak lain adalah barra.

"Biar aku saja yang menjaga nya, akan ku pindah kan dia dari rumah sakit ini,"ucap barra lagi.

Ara yang melihat nya segera mendorong tubuh barra.

"jangan sentuh putra ku," ucap Ara

"Apa kau belum puas mengganggu kehidupan ku dengan Bilal hah?? Apa kau belum puas menuduhku bahkan menghina ku di depan banyak orang,"ucap Ara.

"Jauhkan tangan kotor mu itu dari putra ku, aku tidak Sudi menyerah kan nya padamu,"ucap Ara.

"Serahkan Bilal padaku, kau adalah ibu yang tidak becus, apalagi pernikahan mu dan Brian sudah dekat, dan kau melupakan Bilal,"ucap barra.

"Kau bisa memiliki anak bersama Brian, jadi lebih baik serahkan Bilal padaku,"ucap barra lagi.

Plakkkk

Satu tamparan mendarat di pipi barra.

Ara sudah muak dengan tingkah pria yang ada di hadapan nya ini.

"Bahkan jika aku memiliki anak bersama tuan Brian, aku tidak akan pernah melupakan putra ku,"ucap Ara penuh penekanan.

"Lebih baik kau pergi tinggal kan kami. Jangan usik kehidupan kami lagi,"ucap Ara

"Itu tidak mungkin terjadi, selama aku hidup, aku akan terus mengganggu mu, jika perlu aku akan membawa mu pergi bersama Bilal,"ucap barra lagi.

plakkkk.

Ara lagi lagi menampar pipi barra.

Pria di hadapan nya ini benar-benar gila.

Baru saja dia menghina nya, mengatakan dia bukan ibu yang baik, sekarang dia mau membawa nya pergi bersama Bilal.

benar benar konyol.

"Aku benar-benar menyesal karena telah di pertemukan dengan pria seperti mu itu, kau benar-benar sudah gila barra,"ucap Ara.

"Yah, aku memang gila, aku gila, aku gila karena mu Ara,"ucap barra, berusaha ingin memeluk tubuh Ara, tapi dengan cepat Brian menghalangi nya.

Pria itu diam bukan karena tak mampu melawan barra, hanya saja dia sudah benar benar bosan berhadapan dengan pria seperti barra.

Dia ingin biar ara saja yang menghadapi nya, biar Ara sendiri yang menantang nya, sehingga pria itu akan berfikir untuk tidak menggangu Ara lagi.

"Hahaha, pria pahlawan sudah ada,"ucap barra.

"Tidak usah sok menjadi pahlawan untuk Ara deh kak Brian,"ucap barra.

"lebih baik kau lepaskan saja Ara, dan berikan padaku dia itu adalah pacar ku, kenapa kau ingin mengambil nya dariku,"ucap barra.

"Itu dulu, dan sekarang, dia adalah calon istri ku,"ucap Brian.

"hahaha, itu tidak mungkin terjadi kak Brian, kau tidak akan bisa menikah dengan Ara, karena aku akan merebut nya dari mu lagi,"ucap barra.

"seperti nya dia mabuk ibu,"lirih viola.

"Kau benar, bau nya saja sudah sangat menyengat."ucap nyonya Kinan.

"Penjaga,"teriak Brian.

beberapa penjaga pun masuk.

"Apa kau lupa dengan perintah ku?"ucap Brian.

"Ah maaf kan kami tuan, kami tadi sedang istirahat dan tidak melihat nya masuk,"lirih penjaga itu.

"seret dia keluar,"ucap Brian.

Penjaga itu mengangguk dan menyeret tubuh barra keluar.

"Liat saja Ara, aku akan membawa mu pergi, aku akan menculik mu dari pria sok pahlawan itu,"teriak barra .

...----------------...

"Ara, lebih baik kamu istirahat saja, biar aku yang jaga Bilal dan anak anak,"ucap viola.

"Benar Nak, kau juga sudah terlihat begitu pucat,"ucap nyonya Kinan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!