NovelToon NovelToon
BENCI BENCI CEMBURU

BENCI BENCI CEMBURU

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:182k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bekerja sebagai tim pengembangan di sekolah SMA swasta membuat Hawa Tanisha bertemu dengan musuh bebuyutannya saat SMA dulu. Yang lebih parah Bimantara Mahesa menjadi pemilik yayasan di sekolah tersebut, apalagi nomor Hawa diblokir Bima sejak SMA semakin memperkeruh hubungan keduanya, sering berdebat dan saling membalas omongan. Bagaimana kelanjutan kisah antara Bima dan Hawa, mungkinkah nomor yang terblokir dibuka karena urusan pekerjaan? ikuti kisah mereka dalam novel ini. Selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERUBAHAN SIKAP

Bima datang ke kantor yayasan hampir tengah hari, wajahnya sangat tak ramah, bahkan hanya menyapa tim sekedar bilang Siang. Saat melewati meja kerja Hawa pun cuma melirik tanpa berkata apa pun, lalu masuk ke ruangan. Hawa ingin menyapa tapi melihat ekspresi Bima yang menyeramkan begitu, ia pun mengurungkan niatnya. Amelia juga ikut menatap Bima, dan horor sekali memang. Bagus deh kalau Hawa tak bertanya apa pun pada Bima. Biarkan dulu, nanti pasti ada rapat bulanan dan bahas masalah ini. Usahakan jangan kepo dengan urusan tingkat pimpinan, sebagai anak buah kerja saja sesuai tupoksi.

"Serem amat," ujar Hawa sembari menoleh pada Amelia, namun gadis itu hanya memberi kode untuk diam saja pada Hawa. Meski kepo, Hawa pun harus kuat menahannya, benar kata Amelia biarkan Pak Bima sendiri yang cerita, jangan kita yang memancing beliau untuk bercerita.

Lain kantor yayasan, lain juga ruang kepala sekolah. Pak Sur ikut memaki tindakan Pak Sur yang gegabah, beliau pun mengutarakan aduan dari beberapa guru yang sudah curiga dengan kedekatan mereka. Bahkan Bu Tera sering disindir akan suami orang, tapi tak peduli. "Apa benar begitu?" tanya Pak Sur. Niatnya konfirmasi jam pertama saja namun bablas hingga menjelang istirahat kedua.

Bu Tera mengaku tak merasa disindir, hanya menganggap omongan guru lain sebagai guyonan saja. Pak Sur menggelengkan kepala, "Ya berarti Bu Tera yang gak sadar diri kalau sudah disindir. Gak mungkin para guru menyindir kalau tidak ada asap bukan?"

"Sudahlah, Pak Sur. Tertarik sama rekan kerja kan wajar," jawab Pak Jayadi santai, terlebih sudah tidak ada Bima. Ia bebas bercengkrama dengan Pak Sur lebih intens. "Pak Sur saja yang gak mau mencoba sedikit nakal. Istri sudah banyak ngomel kalau diajak, gak ada salahnya kan kita mencari hiburan lain, yang penting gak begini," ujar Pak Jay sembari menunjukkan kode orang berhubungan dengan jari. Pak Sur ingin sekali mengumpat beliau, tapi ia tahan setengah mati. Daripada semakin pusing mendengar omongan absurd Pak Jay, beliau pun menyuruh keluar dua anak buahnya itu, plus uang sogokan. Pak Sur juga menolak tegas uang itu.

Bu Tera dan Pak Jayadi keluar dari ruang kepala sekolah, para wakil kepala sekolah tidak melihat mereka, pura-pura fokus dengan pekerjaan. Saat keduanya sudah keluar dari ruang pimpinan, penilaian para waka pada mereka pun bermunculan. Meski ditutupi siapa oknum guru yang terciduk Pak Bima, kini mereka tahu siapa yang dimaksud. "Pecat aja sih. Benalu memang mereka," ujar wakil kepala sekolah bagian kurikulum, jengkel juga dengan tingkah guru senior dan Bu Tera, bisa-bisanya berbuat mesum di area kantor. Kayak gak tahu hotel dan penginapan saja.

Masuk ruang guru, rekan lain pun tak ada yang menggubris Pak Jayadi dan Bu Tera, sudah bikin malu, jadi tak perlu berdekatan juga. Apalagi bapak-bapak yang masih muda dan baru menjadi seorang ayah akan menjauhi Bu Tera. Gelagatnya memang menggoda sekali, khawatir mereka lemah iman malah terciduk dengan Pak Bima atau yang lain, bisa hancur kebahagiaan yang baru mereka bangun.

Sedangkan di kantor yayasan. Hawa dibuat jengkel dengan Bima. Tak sekalipun keluar dari ruangannya, bahkan chat lewat ponsel yayasan pun gak dibalas. Hawa sudah terlalu kepo, apa iya dia merendahkan diri dan mengetuk ruangan Bima kemudian bertanya, aduh Hawa tak punya keberanian untuk itu. Dia pun membesarkan hatinya, semoga besok Bima bisa lebih friendly dan menjelaskan kelanjutan kasus itu.

Namun nyatanya enggak, kasus itu dikeep oleh Bima dan Pak Surya, meski beberapa orang tahu siapa yang dipanggil pagi itu. Hanya saja kronologi dan detailnya tidak ada yang tahu. Hawa menunggu penjelasan kasus itu sampai seminggu tak ada kemajuan sama sekali. Lama-lama Hawa lupa juga, lebih tepatnya tak peduli lagi. Toh sikap Bima setelah hari itu berubah, semakin dingin dan terlihat semakin angkuh, plus sudah tidak pernah mengajak lembur lagi. Bahasan kerja pun via ponsel yayasan saja, kadang mampir ke meja Hawa membawa laptop bahas kerjaan bentar, tapi tak mungkin juga Hawa memancing masalah itu ditempat umum. Ya sudahlah, sepertinya Hawa dilarang kepo urusan orang.

Hawa dan Amelia sengaja jalan setelah pulang kerja saat hari jumat, mampir ke cafe milik Rifka. Makan puding dan es kuwut kesukaan Amelia. Kalau Hawa paling suka kwetiau goreng pedas seafood.

"Pak Bima kayaknya marah banget sama kejadian itu, mode diamnya lama!" ucap Amelia sembari memakan tahu bakso topping jamur pedas.

Hawa yang sedang menikmati kwetiau pedas hanya mengangguk, "Sebal gue sama dia. Kalau saja gue gak malu mungkin kantornya udah gue bom sekalian."

"Kayak berani aja." Hawa meringis.

"Cuma kata Bu Firsa sih, mereka udah jaga jarak."

"Semoga, Mbak Mel. Setidaknya kalau mau melanjutkan hubungan terlarang itu tidak di sekolah atau bahkan berhenti saja deh. Kasihan istri Pak Jayadi," ucap Hawa prihatin, sembari menikmati pedasnya kwetiau.

"Kata Bu Dyah kemarin, kasihan istri Pak Jayadi sudah pernah stroke, jadi ya soal biologis kayaknya gak sanggup buat melayani gitu lah."

"Emang Pak Jay gak prihatin akan kondisi sang istri, tega gitu minta hak sedangkan keadaan sang istri sakit atau bahkan masih tahap pemulihan?"

"Namanya laki, Wa. Urusan begituan pasti number one numero uno!" Hawa tertawa, ingat sekali ucapan Uki dulu, bahwa dia akan berhenti dan menjauhi Diana. Ah bohong banget, Hawa memang polos belum pernah merasakan adegan intim, tapi dia tahu lah after se* itu pasti mengulang lagi. Ketagihan juga. Beruntung dia tegas, dan tak mau bekas orang juga.

"Makanya gue penasaran dengan Pak Bima setelah melihat live adegan itu, yakin gak pengen?"

Hawa cemberut kenapa mengarah pada Bima sih, sejak sikapnya berubah, Hawa semakin meyakinkan diri, bahwa Bima adalah cowok angkuh yang tak patut dijadikan teman atau pasangan. "Aku juga lihat live tapi gak pengen coba. Malah pengen muntah. Duh, mau muntah beneran. Sayang kwetiauku," ujar Hawa sembari mewek.

"Lo belum tahu rasanya sih, Wa!"

"Emang Mbak Amel tahu?" Amelia hanya tersenyum, tapi dari gelagat itu Hawa menyimpulkan kalau sudah pernah.

"Sama pacar yang ini?"

"Sama mantan juga pernah, emang godaan banget dan harus kuat nahan sih, Wa. Apalagi keluar berdua begitu, rasanya langsung kesetrum aja. Emang lo enggak gitu sama Uki dulu?"

Hawa menggeleng, "Gak pernah di tempat sepi terus kita berdua doang, enggak ada. Kita jalan di alun-alun, tempat kopi, makan mie ayam begitu saja."

"Uki tahan juga berarti ya," Hawa mengedikkan pundak, yang jelas Hawa ciuman bibir dan keperawanannya masih terjaga. Mereka pun melanjutkan makan, namun saat Hawa mendongak, ia langsung tersedak.

"Mbak, itu bukannya Mas Fajar ya?" tunjuk Hawa pada seseorang yang baru saja masuk ke cafe dan sedang mencari tempat duduk.

"Wa, dia tadi bilang lagi meeting," ucap Amelia yang hendak beranjak dan mau menghampiri sang kekasih, namun ditahan Hawa.

"Mbak, kita lihat saja jangan gegabah!"

"Tapi, Wa."

"Tenang, lihat, ekskusi."

Amelia menurut saran Hawa, meski ia sudah tak sabar ingin melihat siapa perempuan yang bersama Fajar. Hawa pun ikut mengamati, dan keduanya shock setengah mati siapa perempuan yang diajak makan oleh kekasih Amelia.

"TERA!" ucap keduanya kompak.

1
bunda DF 💞
ceritanya bagus,, definisi jgn benci kebangetan sm seseorang,, bisa balik secinta ituu looh. lagian bahasanya enak,, santai kyk temen tp musuh juga sm suami. marriage is scary ga ada disini,, love it
Lel: terimakasih
total 1 replies
Humaira izzatunisa
luar biasa
Lel: terimkaasih 😍
total 1 replies
mbu ne
eh...neng hawa sama Abang bima udah "end"...

okelah...ditunggu karya2 berikut kak...🫶
Lel: terimakasih kak😍😍
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
s'pa yg wafat yaa...?
Lel: coba tebak
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
wich asyiiik...
Lel: asyik banget🤣
total 1 replies
Elen Gunarti
uki
Lel: sepertinya
total 1 replies
mbu ne
uki kah? 🤭
Lel: sepertinya....
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
weeeh..uki jelly drink punya nyali apa punya nyawa cadangan berani nyamperin ke rumah hawa...🙃🙃
Lel: hwkwkkwk lucu juga pakai jelly
total 1 replies
partini
hemmmm bima yg sabar
Lel: sabar banget
total 1 replies
PuputMega Shelviana SuJanii
taraaa mantan hawa 😅 uji pastinya yg datang 🤣
Lel: siapa lagi
total 1 replies
desember
🤣🤣🤣🤣
desember
ya Allah ngakak 🤣🤣🤣
aku betah bgt lgi nongkrong dimari🤭
Lel: terimakasih
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
tdk ada penyesalan dtg di dpn , penyesalan sllu dtg blkg an Uki...
Lel: nakal sih ....coba2 lagi
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
alhamdulillah siap on going normal
Lel: yup normal
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
nah laki mah enak..cm bikin adonan g ngrasain proses hamil selama itu🤭 p lg g d apa2 nya sakite tuh dbndg d sunat gur pisan seumur urip..lah lairan rasane y ngono kui tp nk hamil n lahiran lg dkatain kapok sambel🤭
Lel: bener abis
total 1 replies
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
sabar ya wa, g mdh mnjlni mmng ya p lg tmbh down krn maaf khmlan yg tdk drencanakan mlh debay nya sungsang, mkn byk ketakutan hawa
Lel: iya betul banyak gak siapnya
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
wa ternyata cerita anak ke 2 kita sama..
sama² kebobolan..sempat g terima persis seperti hawa..samaaa protes ke mas suami dan sama juga saran dokter u di sc..lagi² sama si dedek malah lahiran sblm tanggal nya dan alhamdulillah sehat tak kurang 1 apa pun.🥰🥰
Lel: looohhhh sama lagi🤣🤣🤣
total 3 replies
partini
good tinggal nifas 40 hari gasken lagi tekdung lagi 😂😂😂😂
Lel: aampuuunnn
total 1 replies
Tina Astina
itulah kan semua yg berencana Cesar tp si dedek mau brojol tanpa drama
Lel: hanya butuh mamanya tenang aja
total 1 replies
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
tiada tara utk Hawa & Bima
Lel: sweet
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!