NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Batu Kapur

Tiga hari telah berlalu, Diana kembali ke desa tersebut.

“Yang mulia!” teriak Arel berlari menghampiri Diana.

“Bagaimana kabarmu?” tanya Diana.

“Baik,” ucap Arel dengan senyum lebar.

Diana melihat ke belakang Arel. “Fey… apa kau sudah sembuh?” tanya Diana.

Fey melirik dengan malu-malu. “Terima kasih karena telah menolongku,” ucap Fey dengan suara berbisik.

Diana mengelus kepala mereka berdua dengan lembut. “Ayo kita melihat batu kapur.”

Arel dan Fey mengantar Diana untuk melihat batu kapur yang sudah mereka jemur selama tiga hari.

“Yang mulia.” Semua penduduk desa menyambut Diana.

“Apa semua sudah siap?” tanya Diana sambil berjalan menuju batu kapur.

Diana melihat dan memegang batu kapur. “Bagus… sekarang ayo kita tumbuk,” ucap Diana.

Semua penduduk desa bersemangat dan mengambil alat yang Diana bawa menggunakan kereta kuda. Ada beberapa alat penumbuk untuk menumbuk batu.

“Para pria menumbuk batu kapur,” ucap Diana menggunakan pengeras suara.

Sedangkan untuk para wanita, mereka dapat membantu koki memasak untuk semua orang. Diana membawa bahan untuk dimasak.

Batu kapur yang ditumbuk cukup banyak, jadi membutuhkan waktu beberapa jam dan ditumbuk secara bergantian.

Tanpa terasa matahari semakin tinggi. Pada saat itu makanan sudah siap untuk disajikan.

“Ayo istirahat dulu.” Diana menyuruh penduduk desa untuk istirahat dan makan bersama agar tenaga mereka terisi kembali.

Semua orang sangat lelah, namun tidak ada kesedihan sedikit pun di wajah mereka. Mereka semua menikmati ini dengan senyuman.

Setelah beberapa saat istirahat, mereka semua melanjutkan pekerjaan mereka. Diana mencatat apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan.

Satu jam telah berlalu, batu kapur telah ditumbuk dengan halus.

“Campur batu kapur yang telah ditumbuk ke tanah yang akan dijadikan lahan untuk berkebun,” ucap Diana.

Mereka menggunakan saringan besar seperti keranjang untuk menaburkan batu kapur tersebut di atas permukaan tanah.

Lahan mereka cukup luas, jadi penduduk desa membagi beberapa wilayah agar cepat selesai.

Diana melihat semua telah ditaburi. “Selanjutnya harus mencampurnya dengan menggunakan cangkul.”

Para pria dewasa mulai mencangkul tanah yang telah diberikan bubuk batu kapur hingga merata.

“Apa ini cukup?” gumam Diana sambil melihat kereta membawa bibit.

“Yang mulia… kita sudah mencampur semuanya,” ucap para penduduk.

“Turunkan bibit ini,” ucap Diana kepada prajurit.

Kali ini Diana membawa prajurit dengan jumlah yang lebih banyak karena barang bawaan mereka cukup banyak. Para prajurit segera menurunkan bibit dari kereta kuda atau gerobak.

“Bibit ini tidak boleh ditanam langsung, karena tanah masih tercemar dan belum siap untuk ditanami. Tunggu satu hingga dua minggu untuk menanamnya. Itu adalah waktu terbaik untuk menggunakan tanah,” ucap Diana.

Para penduduk desa mendengarkan Diana dan mulai mengambil bibit yang dibawa olehnya.

“Aku sudah membawakan stok makanan untuk kalian. Sebelum kalian bisa menanam sendiri, kalian bisa menggunakan stok ini terlebih dahulu,” ucap Diana.

Ia juga sudah menyalurkan kekuatannya untuk tanah di desa ini agar lebih subur.

“Mungkin aku tidak akan mampir ke desa ini dalam waktu yang cukup lama. Aku akan memerintahkan seseorang untuk mengelola ini,” lanjut Diana.

Semua orang saling melirik.

“Tidak bisakah yang mulia tetap memimpin kami?” tanya salah seorang penduduk.

Diana tersenyum. “Meskipun aku tidak terlibat secara langsung, tetapi aku akan terus memantau perkembangannya.”

Mendengar ini, penduduk desa sedikit lega karena mereka takut bangsawan yang datang akan memiliki sifat jahat seperti Marques Lerky.

“Baiklah, kalau begitu aku akan pamit pergi,” ucap Diana.

Para penduduk desa memberi hormat kepada Diana.

“Yang mulia… apa kau benar-benar tidak akan datang lagi?” tanya Arel.

Diana melupakan kedua anak ini. “Aku akan datang ke sini tetapi tidak dalam waktu dekat,” jawab Diana.

Arel dan Fey menundukkan kepala dengan wajah sedih.

“Apa kalian ingin ikut denganku?” tanya Diana bercanda.

Saat mendengar ini, mata Arel dan Fey sangat cerah.

“Apa boleh?” tanya Arel.

Diana bingung menjawabnya. Apa mereka benar-benar ingin mengikutinya?

“Em… tetapi aku tidak bisa membawa kalian begitu saja,” ucap Diana.

“A-aku bisa menjadi pelayan,” ucap Fey.

Arel melihat Fey yang begitu bersemangat, ia tidak mau kalah dengan adiknya.

“A-aku bisa menjadi pengawal pribadi,” ucap Arel meskipun ia belum pernah berlatih pedang.

“Hahaha… kalian sangat lucu.” Diana mengelus kepala mereka berdua. Apa sebaiknya aku bawa saja? pikir Diana.

“Oh… apa kalian ingin menjadi teman pangeran?” tanya Diana.

Arel dan Fey bisa menjadi teman Teo.

“Pangeran?” tanya Fey.

“Ya… dia adalah sepupu dari putra mahkota. Dia sangat kesepian karena tidak ada anak yang seumuran dengannya.”

Teo memang kesepian karena Rowan tidak ingin Teo memasuki akademi kerajaan. Oleh karena itu Teo tidak memiliki teman.

Teo awalnya bukan pangeran, namun diangkat oleh Raja dan diberikan gelar. Aku harus mengusahakan Teo untuk memasuki akademi kerajaan.

“Apa kalian mau?” tanya Diana lagi.

Arel dan Fey saling melirik dan tersenyum. “Ya… kami mau,” ucap Arel dan Fey.

Diana menggandeng kedua tangan Arel dan Fey. Diana yakin ia tidak salah pilih.

Arel dan Fey berpamitan dengan penduduk desa. Meskipun sedih, mereka tetap ingin pergi.

Diana membawa Arel dan Fey berbelanja terlebih dahulu karena pakaian mereka sudah banyak bekas jahitan. Setelah itu, mereka berjalan kembali menuju istana.

“Yang mulia… apakah tidak apa-apa kami mengikutimu?” tanya Arel.

“Apa kalian mulai ragu dan ingin kembali?” tanya Diana.

“T-tidak… tentu saja tidak,” ucap Arel.

Diana tersenyum.

Sepanjang perjalanan menuju istana penuh dengan tawa dan candaan.

Beberapa saat kemudian mereka telah tiba di istana.

“Waah… ini sangat besar,” ucap Fey kagum.

“Kalian sementara menginaplah di gedung istanaku sebelum ruangan kalian siap,” ucap Diana.

Arel dan Fey menganggukkan kepala dan mengikuti Diana.

Setelah Diana mengantar Arel dan Fey ke kamar sementara mereka, ia segera menemui Raja untuk meminta persetujuan mensponsori Arel dan Fey.

Arel adalah bakat yang tidak bisa disia-siakan.

Di ruangan Raja.

“Jadi kau ingin aku mensponsori anak desa itu?” tanya Raja.

“Ya, yang mulia,” ucap Diana.

Apa Raja keberatan?

“Bagaimana kau bisa menjamin kalau mereka menguntungkan bagiku?” tanya Raja.

“Jika kedua anak itu tidak menguntungkan di masa depan, maka yang mulia boleh menghukumku,” ucap Diana lagi.

Raja terkejut. “Apa kau tahu apa yang sedang kau bicarakan?” tanya Raja.

“Ya, yang mulia,” jawab Diana.

“Haah.” Raja menarik napas. “Aku percaya padamu,” ucap Raja.

Mendengar ini, Diana tersenyum cerah.

“Terima kasih banyak, yang mulia. Aku yakin mereka berdua adalah bakat yang tidak akan membuat yang mulia Raja kecewa,” ucap Diana.

“Baiklah… kau boleh keluar.”

Diana keluar dari ruangan Raja. Bagus sekali, ini berjalan dengan lancar.

Selanjutnya dia harus menyingkirkan keluarga Lerky terlebih dahulu. Diana berjalan di lorong istana sambil memikirkan rencana yang akan ia lakukan selanjutnya.

1
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
👍🏻😊
Tuxepos Jasmine
yahhh....blm up lagi..padahal pagi2 buka NT lsng cek nib novel🥲🥲🥲
Biyan Narendra
Semangat Diana
jangan lengah jangan lelah
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Tuxepos Jasmine
crazy up lagi thor🤭🤭🤭🤭🤭🤭 seru bgt soalnya
Ayudya
Diana kamu harus hati hati dan tetap waspada
Lydia
Bagus
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Ayudya
seru dan ga ngebosenin.lanjut kaka
Ayudya
lanjut kak
Sri wanti
bagus
Sri wanti
good
Mineaa
GWS Thorr....🤲💪
Sri wanti
oke
Sri wanti
ok thor cepat sembuh biar cepet update nya😍
Puspa Wati
semoga cepat sehat ya
FHR
Yeey...Akhirnya muncul juga 😍
Osie
perjalanan Diana msh sangat jauh dan aku msh hrs byk sabar nunggu up lanjutannya🤭
Biyan Narendra
Lerky..
menuju kehancuran
FHR
Semoga cepat sembuh Thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!