NovelToon NovelToon
PENANTIAN CINTA HALAL

PENANTIAN CINTA HALAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: ZIZIPEDI

Aila Rusli tumbuh dalam keluarga pesantren yang penuh kasih dan ilmu agama. Diam-diam, ia menyimpan cinta kepada Abian Respati, putra bungsu Abah Hasan, ayah angkatnya sendiri. Namun cinta mereka tak berjalan mudah. Ketika batas dilanggar, Abah Hasan mengambil keputusan besar, mengirim Abian ke Kairo, demi menjaga kehormatan dan masa depan mereka.

Bertahun-tahun kemudian, Abian kembali untuk menunaikan janji suci, menikahi Aila. Tapi di balik rencana pernikahan itu, ada rahasia yang mengintai, mengancam ketenangan cinta yang selama ini dibangun dalam doa dan ketulusan.

Apakah cinta yang tumbuh dalam kesucian mampu bertahan saat rahasia masa lalu terungkap?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZIZIPEDI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PENANTIAN CINTA HALAL

Bayu masih diam di tempatnya.

Tatapannya tak lepas dari punggung Aila, yang berjalan tergesa, seolah tak sabar ingin menjauh darinya. Begitu kaku. Begitu canggung. Begitu asing. Dan Bayu tak menyalahkannya.

Ia tahu, Aila belum bisa menerimanya. Ia sadar betul bahwa pernikahan mereka terlalu mendadak, terlalu tak terduga. Bahkan mungkin... terlalu memaksa bagi seorang gadis yang belum selesai dengan luka masa lalunya.

Tapi Bayu... diam-diam, dalam sunyi yang tak pernah diucap, ia mencintai Aila.

Dengan caranya yang kaku. Dengan tatapan yang tak pernah lembut. Dengan sikap dingin yang sering disalahpahami.

Ia mencintai Aila dalam doa, dalam zikir-zikir larut malamnya, di antara jeda, namanya ia sebut dengan hati-hati.

Bayu menarik napas dalam-dalam, lalu menunduk lagi, membuka kembali buku tafsirnya.

Tangannya kembali menyusuri halaman kitab, tapi pandangannya sesekali masih melayang ke lorong tempat Aila menghilang.

Biar waktu yang menjawab, apakah jarak ini akan memudar, atau tetap menjadi dinding bisu di antara dua hati yang terikat akad.

Suasana pagi itu, di ndalem kiai tampak hangat. Aroma nasi uduk dan sambal goreng kentang buatan Umi Fatimah memenuhi udara. Di meja makan, semua sudah duduk rapi. Abian dan istrinya, Nadra, duduk bersebelahan sambil bercengkerama kecil. Kiai Hasan sesekali menyendok bubur.

Bayu duduk di ujung meja, tenang seperti biasa, dengan wajah datar yang sulit dibaca. Buku tafsirnya sudah tertutup dan tertinggal di kamar. Kini ia hanya memandangi gelas kosong di depannya.

Aila datang membawa teh manis hangat dan sepiring lauk. Tangannya sedikit gemetar saat ia meletakkan gelas di depan Bayu. Ia tidak berani menatap, hanya menunduk dalam-dalam.

“Ini tehnya,Mas” ucap Aila pelan.

Bayu mengangguk.

"Matursuwun..."

ucap Bayu pelan.

Namun di ujung meja, Abian memperhatikan dengan tatapan tajam. Ia tahu betul Aila bukan gadis sembarangan. Dan pagi ini, ia bisa melihat dengan jelas kegugupan di setiap gerak Aila.

Aila lalu kembali ke dapur hendak mengambil sendok, tapi belum sempat ia melangkah jauh, suara berat Bayu terdengar.

“Duduk Dek. Sarapan bareng.”

Langkah Aila terhenti. Nadra dan Abian refleks saling pandang.

Aila menoleh pelan, jantungnya memukul keras. “Eh…Ila mau ambilin sendok dulu, untuk Mas Bayu.”

Sahut Aila cepat.

“Enggak usah,” ujar Bayu datar tapi tegas. “Mas makan pakai tangan saja.”

Umi Fatimah tersenyum tipis, diam-diam senang. Ia menepuk-nepuk punggung tangan suaminya pelan. Kiai Hasan hanya berdeham kecil, tak ikut campur, namun senyumnya mengembang perlahan.

Aila ragu, tapi demi menjaga adab, ia mengangguk lalu duduk di sisi Bayu. Jarak mereka masih menyisakan ruang, tapi cukup dekat untuk membuat pipi Aila hangat dan napasnya terasa sesak.

Bayu tetap tak banyak bicara. Tapi dari caranya menyendokkan lauk ke piring Aila, tanpa kata-kata, tanpa tatapan, terlihat jelas satu hal.

Ia menjaga, wanitanya dengan baik.

Pagi itu, Aila makan dengan canggung.

Namun pandangan Abian terus saja mencuri pandang pada Aila. Seperti ada yang ingin Abian Katakan, namun ragu.

Selesai sarapan, Aila bergegas kedapur, mengemas piring kotor dibantu istri Abian. Namun tak ada percakapan diantara meteka berdua, hati Aila masih kecewa dengan kehadiran wanita beranak satu itu.

Sinar matahari mulai menghangatkan pekarangan pondok. Aila menggantung satu per satu pakaian basah di tali jemuran belakang rumah, berusaha menenangkan hatinya setelah sarapan yang cukup membuatnya gugup. Namun langkah kaki yang mendekat membuat tubuhnya menegang.

"Dek...," suara itu terdengar lirih, tapi cukup membuat jantung Aila berdegup lebih cepat.

Aila menoleh sekilas. Abian berdiri di sana, dengan wajah yang tak setegas dulu. Ada raut bersalah dan ada sorot kehilangan di wajahnya.

Tak lama, terdengar suara Abian berbicara.

"Aku tahu aku salah, Dek..." ucap Abian pelan, menunduk. "Aku... aku minta maaf karena menyakitimu. Karena menyembunyikan semua itu."

Aila tak menjawab. Tangannya masih sibuk memeras kain terakhir dan menggantungnya, namun bahunya sedikit bergetar.

"Aku menikah di Kairo, empat bulan setelah Aku di sana. Tapi bukan karena aku ingin meninggalkanmu, dek. Semuanya terjadi...dan begitu rumit. Tapi aku salah, karena tak jujur dari awal." Abian mencoba mendekat satu langkah. "Aku pengecut, karena takut kehilanganmu."

Aila akhirnya menoleh. Matanya merah. Nafasnya berat. Tapi suaranya tajam.

"Kamu tahu rasanya menunggu seseorang dengan harapan besar... hanya untuk dihancurkan di hari paling sakral dalam hidupnya?" lirih Aila, tapi mengiris.

Abian terdiam.

"Aku menunggu kamu, Mas Abi. Aku menjaga perasaanku, menolak lamaran orang, menulis nama kamu di setiap doa malamku. Aku bahkan menyiapkan diri menjadi istrimu, bahkan aku selalu belajar masak makanan kesukaanmu." Aila menarik napas dalam. Matanya mulai basah. "Tapi yang datang... justru seorang wanita dengan bayi digendongannya, mengatakan bahwa dia istrimu. Dan anak itu... anakmu."

Tubuh Aila gemetar. Emosinya tak bisa lagi ditahan.

"Kamu pikir itu hal sepele, mas...? Kamu pikir aku bisa menerimanya begitu saja?!" bentaknya lirih, tangannya mengepal.

Abian mencoba menyela, "Dek...tolong dengar Mas...! Sekali ini aja. Kamu harus tahu...Aku masih mencintaimu Aila..."

Aila membalik tanpa aba-aba.

Plak!

Tangan Aila melayang tanpa bisa dicegah. Mendarat tepat di pipi Abian. Suara tamparan itu menggema di antara suara angin dan kain yang berkibar di tali jemuran.

"Jangan pernah datang padaku lagi dengan kata Cinta dan maafmu ,Mas Abi..." Aila menatap tajam, air matanya mengalir deras. "Karena kata cintamu, tidak akan pernah mengembalikan hatiku yang sudah kamu hancurkan."

Aila pun berbalik, berjalan cepat meninggalkan Abian yang terdiam di tempat. Hati Aila remuk. Tapi ia tahu, luka itu perlu dikeluarkan. Karena terlalu lama disimpan, hanya akan membusuk di dalam dada.

Dan, tanpa mereka sadari, di sudut halaman belakang, mereka tak menyadari ada sepasang mata yang menyaksikan pertengkaran sepasang manusia yang saling mencintai tapi saling menyakiti.

1
Wulan Susanto
di tunggu update nya
Wulan Susanto
bagus
Ita Putri
wes Ndang omong azela ....kasihan mas Bayu sama aila nya
Aliya Awina
kalau mau jadi suami yg baik iya itu ikhlaskan aila dan jadilah suami yg bertanggung jawab jangan kau abaikan istri dan anakmu demi perempuan lain
Ita Putri
warbiasah....semangat thor
Zizi Pedi: Insya Allah Kk, semangat🥰
total 1 replies
Ita Putri
haduuh....karya sebagus ini tp sepi like....mengsyedih lah🤔
Zizi Pedi: Iya Kk, makasih Kk, udah dukung katyaku🥰
total 1 replies
Aliya Awina
sebenar aila nikah sama bayu atau abian sama aja jadi istri ke 2 juga cuman klau aila sama abian gak akan dicintai sepenuh hati karna cinta abian untk istri pertamanya tpi klau nikah sama baya sdh pasti dicintai sepenuh hati karna cinta bayu memang untk aila seorang
Zizi Pedi: iya Bener kk, Mending sama Bayu, yg tulus baik lahi🥰
total 1 replies
Ita Putri
poor bayu
Ita Putri
jangan" hamil anak almarhum dr.kenzi
R I R I F A
lanjut aku suka cerita yg islami...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!