NovelToon NovelToon
Takdir Cinta CEO Dingin

Takdir Cinta CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Joelisha

Azzam Syauqi Atharis pria yang dulunya memilik sifat ceria dan jahil berubah menjadi sosok pria dingin setelah tragedi na'as yang terjadi di dalam keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joelisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

  "Tuan, orang yang waktu itu nyerang anda meninggal."

Mata Azzam mendelik,Bajingan memang!

  "Kenapa dia bisa mati?"

  "OD, Tuan."

Mata Azzam terpejam, sudah beberapa kali ia memerintahkan anak buahnya menginterogasi, tapi pria itu tetap tidak ingin mengaku.

  "Saya yakin, Dia dapat ancaman. Tuan."

Azzam menghembuskan nafas kasar, tak ada jejak dari bos yang membayar mereka.

   Benar-benar licik!

  "Apa tidak ada jalan lagi?"

   "Satu temannya yang belum tertangkap statusnya masih buron."

Azzam mengangguk, meski ia tahu kalau Bastian tidak bisa melihatnya." Baiklah. Kerahkan semua anak buahmu untuk mencarinya"

   "Siap,Tuan."

Azzam menutup telpon. Meski sekarang ini tidak ada ancaman yang serius, tetap saja membuatnya tidak tenang.Bisa jadi hal buruk akan terjadi, ia harus tetap waspada.

   "Tunggu, ada yang aneh dengan semua ini?" Pikir Azzam.

Setahunya setelah kejadian itu Ayahnya dan pria itu sudah membuat perjanjian dan setelahnya keluarga Athariz tidak pernah berurusan lagi dengan mereka. Lima tahun yang lalu Azzam mendengar kabar Damian tertangkap oleh polisi karena kasus penggelapan barang terlarang. Dan sekarang kabar Damian keluar dari penjara bertepatan dengan penyerangan yang dia dapatkan. Tidak mungkin ini suatu kebetulan.

Azzam mengusap wajahnya dengan kasar.

   "Tenang, Zam, yang namanya Damian bukan cuma satu orang, bisa jadi itu orang lain, tapi jika Damian yang dimaksud adalah Damian Athala berarti lo harus siap menghadapi perang."desis Azzam dalam hati, sembari mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Ponsel Azzam kembali berdering dan nama Bastian kembali muncul di layar pipih itu.

   "Bagaimana? Apa sudah ada informasi?"

   "Kami sudah berhasil mendapatkan informasi, Tuan. Dan sepertinya, Damian yang dimaksud memang Damian Athala, tapi dia bukanlah dalang yang sebenarnya, sebab Damian hanya menjual senjata saja. Pria itu sengaja menyebut nama Damian untuk menjebak kita, dia nyaris mengadu domba kita dengan Damian.

  Degh!

Jantung Azzam terpacu dengan cepat sekarang.

  "Lalu,siapa dalang yang sebenarnya?"

  "Dari percakapan yang kami temukan di ponselnya, dia adalah orang suruhan dari pria yang kontaknya ia beri nama Tuan Arvin."

   "Arvin?"

Setelah kami telusuri,kami mencari jejak perjalanan pria ini. Melalui GPS, yang aktif di ponselnya, dia sempat mendatangi rumah yang beralamat di Jalan Ginanjar, Dan rumah itu adalah milik Arvin Ravindra Pemilik MHD-CO."

*

*

*

   "Maaf, Tuan, kami tidak berhasil menemukan keberadaan Rian dimana-mana,bahkan saat kami lacak keberadaan ponselnya. Kami tidak bisa menemukan apapun, seolah-olah ponsel Rian sudah dalam peretasan."

   "Jadi, maksud kalian Rian benar-benar sudah diringkus oleh mereka?"

  "Kami pikir begitu, Tuan. Sebab terakhir kali kami bertemu di tempat biasa, setelah itu kami kehilangan kontak dengan Rian."

   "Haish. Sialan!!!"

   Brak!

Arvin menghantam meja dihadapannya dengan kepalan tangannya,menciptakan suara yang menggema, memekik sampai ke telinga dua bawahannya yang bersamanya di ruangan itu.

   "Kenapa Rian bisa begitu ceroboh sampai-sampai berhasil di ringkus oleh mereka?!"

   "Maaf, Tuan, tapi sepertinya tugas ini tidaklah mudah. Orang-orang di belakangnya cukup kuat."

   "Bukannya kalian sendiri yang mengaku profesional, sialan!!!"

Kalimat sang Tuan membuat keduanya spontan tertunduk penuh sesal."Maaf, Tuan."

   "Aaargh! Jika sudah begini semuanya pasti akan terbongkar! Sia-sia aku menyusun rencana sedemikian rupa, sampai harus mengeluarkan banyak uang demi ini tapi hasilnya nihil!"

Dua bawahan Arvin itu hanya diam, bungkam seraya menundukkan wajahnya.

   "Sekarang semuanya sudah terlanjur,kan? Jadi aku perintahkan kalian untuk langsung saja membunuh anak itu, malam ini juga!" titah Arvin, dengan netra membulat dan merah kedua tangannya mengepal kuat, menggenggam dendamnya yang membakar sampai ke tiap-tiap sel tubuhnya,sedang rahangnya mengetat menahan geram.

Tapi bukannya mengatakan ya atau siap kedua bawahan Arvin itu saling melempar pandang, menunjukkan ketakutan di wajah mereka. Bahkan jelas pria-pria itu sudah gemetaran.

  "Kenapa kalian hanya diam?!" bentak Arvin.

  " Maaf, Tuan, tapi...kali ini mereka pasti sudah mengendus semua pergerakan kita. Bahkan Rian mungkin sudah tewas sekarang."

   Brak!

  " Pengecut kalian berdua! Lalu apa kalian pikir kalian bisa lolos setelah ini? Sekarang laksanakan perintahku atau aku yang akan menghabisi kalian."ancam Arvin.

   "Tapi, Tuan, kami___"

   Brak!

  Aaaakhhh!!

Teriakan istrinya di luar membuat fokus Arvin terpecah, ia pun langsung meninggalkan ruangan itu untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi.

   "Ada apa ini?"

Tanya Arvin saat melihat para maid sudah berkumpul di halaman rumahnya,dan istrinya sedang menangis di pelukan salah satu maid.

   "I-itu Tuan, ada Mayat." ucap salah satu maid sambil menunjuk ke arah halaman.

Arvin melangkah mendekat untuk melihat.

  Sialan!!

Arvin mengeram marah saat melihat yang terkapar di halaman rumahnya adalah Rian, anak buahnya yang menghilang beberapa hari yang lalu.

Kedua bawahan Arvin semakin gemetar ketakutan, apalagi kondisi Rian tidak bisa di katakan baik-baik saja, tubuh teman mereka itu di penuhi luka dan lebam-lebam bahkan nyaris tak di kenali, sepertinya sebelum mati Rian di siksa habis-habisan.

  "Bereskan semua kekacauan ini." titah Arvin, lalu melangkah memasuki rumah, membiarkan anak buahnya yang mengurus mayat Rian.

Sedangkan di tempat lain, seorang pria baru saja selesai menyantap makan malamnya, tiba-tiba salah satu bawahannya datang menghampiri dan membisikkan sesuatu di telinganya.

Raut wajahnya yang semula biasa saja,berubah tegang seketika."Sepertinya aku sudah membuat kesalahan."ucapnya.

  "Atur pertemuanku dengannya." titahnya

  "Baik, Tuan."

  "Ada apa Ayah?" tanya pria yang umurnya lebih muda.

  "Tidak apa-apa, besok, kalau ada yang ingin bepergian pastikan kalian membawa satu bodyguard. Ini perintah tidak ada yang boleh membantah."

Semua yang berada di meja makan itu terdiam,tidak ada yang berani membantah ucapan pria itu. Sudah pasti hal yang buruk akan terjadi jika mereka tidak menurutinya.

*

*

*

Azzam keluar dari kamar mandi, bau wangi sampo dan sabun menyeruak memenuhi ruangan, Letta yang semula fokus dengan ponselnya, mendongak menatap suaminya yang bertelanjang dada dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Pemandangan ini sudah beberapa kali ia lihat, tapi tetap saja membuatnya terpukau karena di suguhi pemandangan yang begitu memanjakan mata, bagaimana tidak tubuh kekak dengan roti sobek milik suaminya itu bahkan mengalahkan tubuh artis k-pop yang berseliweran di instagram miliknya.

  Oh tuhan! benar-benar pemandangan yang menyilaukan mata.

Dosa nggak sih kalo tiba-tiba aku terpancing birahi sama suamiku sendiri? Padahal kan nggak ya? Tapi ahh, sialan suamiku, kek sengaja banget pengen ngegoda aku.

Letta kebingungan masih menatap Azzam yang berjalan menuju walk in closed sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

   "Huhhh, kok tiba-tiba rasanya panas ya?"

Letta mengibaskan kedua tangannya, kerongkongannya terasa kering, dahinya agak berkeringat. Letta akui ia merasa ada yang hangat di dalam dirinya.

"Kamu kenapa?"

Pertanyaan Azzam membuyarkan lamunan Letta, Azzam sudah keluar dari walk in closed dengan setelan baju tidurnya, ia merasa heran melihat kening istrinya yang penuh dengan keringat.

"Apa AC-nya mati?"

"I-iya, Mas, tadi aku matiin AC-nya sebentar. Kan nggak baik stand by AC terus menerus. Duh, remotenya dimana ya?" Letta kelupaan meletakkan remotenya dimana.

Azzam membantu istrinya mencari remote AC dan ia menemukannya tergeletak di bawah tempat tidur, sepertinya Letta tidak sadar menjatuhkan benda itu tadi.

pria itu langsung menghidupkan kembali AC-nya, lalu setelahnya naik ke atas ranjang,sebelum berbaring sempat-sempatnya ia mencuri satu kecupan di pipi istrinya.

Astaga,pria ini. Gampang sekali membuat pertahanannya runtuh. Satu kalimat, satu godaan,satu sentuhan__dan Letta bisa kehilangan kendali atas apa yang ia rasakan.

Tubuhnya menegang ia bisa merasakan hangatnya sentuhan bibir Azzam di pipinya.

Dug Dug Dug.

Jantung Letta berdegup kencang__lebih kencang dari yang ia harapkan. Hangat, Lembut, masih terasa di pipinya.

Nggak bisa!

Letta menatap nyalang ke arah Azzam, Azzam yang di tatap seperti itu mengernyitkan keningnya merasa bingung dengan sikap istrinya malam ini.

"Kenapa?"

"Mas harus tanggung jawab!"

"Tanggung jawab?"

Letta memalingkan muka menyembunyikan rona di pipi." Menurut Mas?" cicitnya pelan. Sumpah, Letta mau nyebur aja kemana gitu."Masa gitu aja di tanya padahal sudah jelas." gerutuan samar tapi masih terdengar oleh Azzam.

Dan Azzam hanya mengulum bibirnya," Jelas kok, makanya aku tanya,lalu? Maunya gimana?"Azzam mulai menjahili istrinya kembali.

"Tauk ahh." dengus Letta sebal.

Azzam melirik sekilas dan mendesah seperti sedang menimbang dan hendak mengatakan sesuatu." Kamu beneran udah siap?!"

Letta menundukkan kepalanya,ia tidak berani menoleh jujur ia sangat gugup saat ini, tapi sesuatu di dalam dirinya seakan menginginkan apa yang di maksud Azzam. Letta tidak munafik selama ini ia berusaha menahan diri, dia terlalu malu untuk maju lebih dulu.dia takut jika dirinya terlalu berinisiatif Azzam akan merasa risih dengannya dan Letta tak ingin itu terjadi.

Sama halnya dengan Azzam ia tak ingin terburu-buru lalu membuat istrinya itu tidak nyaman,itu sebabnya ia bertanya lebih dulu akan kesiapan Letta.

Wanita itu meremat kedua tangannya,dan perlahan ia menganggukkan kepalanya,tanda bahwa dirinya sudah benar-benar siap.

1
Lisa
Ternyata seperti itu kisah hidupnya Azzam
Lisa
Slmt menempuh hidup yg baru Keysa..bahagia y bersama Leo meskipun kamu belum mencintai Leo..tp ini adalah langkah yg terbaik drpd kmu nikah dgn pilihan budemu
Lisa
Sepertinya Keysa nih yg diajak Leo utk bertemu dgn ke 2 ortunya
Lisa
Bahagia selalu y Letta & Azzam
Reni Anjarwani
doubel up thor
Lisa
Happy wedding untuk Azzam & Letta..happy selalu ya..rukun & langgeng 😊🙏
Lisa
Bagus nih Letta udh mulai menyukai Azzam..moga semuanya aman y sampe hari pernikahan kalian.
Lisa
Rukun selalu y Letta & Azzam
Lisa
Leo bakal nyusul Azzam jg nih 😊
Lisa
Bagus ceritanya Kak..salut sama Letta yg meskipun putri pengusaha kaya tp mau bekerja di perush laen..rukun selalu deh sama Azzam sampe hari H nya 😊
Lisa
Ceritanya bagus bgt..sipp klo Letta yg jdi sekretarisnya Azzam..
Lisa
😊😊 good job Letta..tunjukkan ke Hana bahwa kmu mendptkan yg lebih baik drpd Bima..pdhl sebnrnya Gio itu kakaknya Letta..😊
Lisa
Azzam akan dijodohkan sama Letta nih asyikk kan Azzam emg udh tertarik sama Letta 😊
Lisa
Dunia sempit nih ternyt Bella yg dulu kekasihnya Razzan adl sahabatnya Letta
Lisa
Aq mampir Kak
Otra Mas Aqui
cerita ini bikin saya ingin terus membacanya sampai selesai! Keren banget, thor!
🔥ana_omi🦊🍃
Jalan cerita hebat.
Arabelle Arinne
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!