NovelToon NovelToon
Thieves And The Night

Thieves And The Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Mengubah Takdir / Penyelamat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Noval

Mengisahkan Roberto, mantan seorang agen rahasia dengan kemampuan pencuri ulung, bergerak dengan diam-diam di dalam rumah besar yang megah dan terbengkalai untuk mencari beberapa barang berharga. Dengan mata yang tajam dan refleks yang cepat, ia dapat menghindari setiap perangkap dan jebakan dengan sangat mudah. Senjata andalannya, sebuah pisau lipat yang tajam, tersembunyi di dalam sakunya, siap digunakan kapan saja. Namun, misi kali ini tidak seperti biasanya. Ketika ia memasuki sebuah ruangan yang gelap, ia menemukan seorang anak perempuan berusia 6 tahun yang diikat dengan rantai di kakinya, mata yang besar dan takut memandang ke arahnya.

Apa yang akan dilakukan Roberto? Apakah ia akan menjalankan misi nya atau membantu anak itu? Dalam dunia yang penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, Roberto harus membuat keputusan yang tepat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Noval, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Penyerangan Tim Alpha Bagian 4 (Selesai)

Ketika Night Strom ingin membunuh Julian dan Sonia Tiba-tiba, Lucy muncul di belakang Light Storm, dengan pedang ganda di tangannya. Lucy menerjang Light Storm dengan gerakan kilat, menghantamnya dengan serangan pedang yang cepat dan mematikan.

Light Storm terkejut dan berusaha menghindar, namun Lucy sangat cepat dan gesit, membuat Light Storm mundur beberapa langkah dengan wajah yang penuh keterkejutan. "Mengapa kau bisa ada di sini? Lucy!" kata Light Storm, sambil memandang Lucy dengan mata yang penuh amarah.

Lucy tidak peduli dengan perkataan Light Strom, ia memilih untuk melihat kondisi Sonia yang terluka parah. "Kau... Apa kau yang melakukan hal ini?" kata Lucy, sambil memandang Light Storm dengan mata yang penuh kebencian.

Light Storm tersenyum dan tertawa dengan keras, suaranya membuat gema seisi ruangan, "Hahaha... Memang nya kenapa? Mereka hanyalah sampah tidak berguna, tidak memiliki kekuatan atau kemampuan yang berarti mereka berdua jauh lebih lemah dibandingkan diriku, jadi tidak ada salahnya kalau aku ingin membunuh mereka, bukan?" katanya dengan nada yang penuh kesombongan dan kebencian.

Lucy memandang Light Storm dengan mata yang penuh kemarahan, "Kau... Kau tidak berhak menentukan mati atau tidaknya seseorang!" kata Lucy, sambil mengangkat pedangnya ke atas. "Mereka berdua adalah bawahanku, dan aku tidak akan membiarkanmu menyakiti mereka!"

Lucy mengambil langkah maju, pedangnya mulai bersinar dengan cahaya yang tajam akibat pantulan sinar lampu. "Mereka mungkin lemah di matamu, tapi mereka memiliki hati dan jiwa yang kuat dibandingkan dirimu," kata Lucy, suaranya penuh dengan kebencian dan kemarahan. "Mereka rela menahan rasa sakit dan kesulitan hanya untuk hidup, dan aku tidak akan membiarkanmu mengambil hak mereka untuk hidup!"

Light Storm memandang Lucy dengan mata yang penuh kesombongan, "Hahaha... Kau terlalu lembut pada mereka, Lucy," katanya dengan nada yang penuh ejekan, suaranya terdengar seperti ejekan yang menyakitkan. "Bukankah membiarkan mereka mati akan membuat mereka bahagia? Setidaknya mereka tidak akan merasakan sakit atau kesedihan di dunia ini lagi, mereka akan bebas dari segala penderitaan."

Light Storm tersenyum licik, "Tapi aku rasa kau tidak akan mengerti, karena kau terlalu lemah untuk memahami kebahagiaan sejati," katanya dengan nada yang penuh kebencian. "Kematian adalah pembebasan, dan aku hanya membantu mereka untuk mencapai kebebasan itu."

Lucy memandang Light Storm dengan mata yang penuh kemarahan, wajahnya merah padam karena kesabaran yang sudah habis. "Sudah cukup!" kata Lucy, suaranya keras dan tegas, seperti petir yang menggelegar di tengah badai. "Mendengar ocehan mu yang tidak berguna hanya akan membuatku tambah kesal, lebih baik kau mati di sini daripada aku harus terus-menerus mendengarkan mu!"

Dengan gerakan yang cepat dan gesit, Lucy langsung menerjang Light Storm dengan kecepatan yang luar biasa. Ia langsung menebas Light Storm dengan kekuatan yang mematikan. Namun, Light Storm berhasil menghindarinya dengan gerakan yang gesit, meskipun wajahnya terlihat sedikit terkejut dengan kecepatan Lucy.

Light Storm mundur beberapa langkah, mata pedang Lucy hanya beberapa sentimeter dari wajahnya. "hahaha.... Apa kau kesal?" kata Light Storm, sambil memandang Lucy dengan tatapan tajam. "Tapi sepertinya akan menarik kalau aku membunuh mu dulu dibanding mereka." Light Storm langsung membalas serangan Lucy dengan tombaknya.

Lucy langsung melompat ke belakang, menghindari tombak Light Storm dengan gerakan yang gesit. Ia langsung membalas serangan Light Storm dengan pedangnya, membuat Light Storm harus siap untuk bertahan. Pertarungan antara Lucy dan Light Storm sangat sengit, keduanya saling menyerang dan bertahan dengan kekuatan yang luar biasa.

Light Storm menyerang Lucy dengan kekuatan tombaknya, tapi Lucy berhasil menghindarinya dengan gerakan yang cepat. Lucy membalas serangan Light Storm dengan pedangnya, membuat Light Storm harus melompat ke samping untuk menghindarinya.

Pertarungan terus berlanjut, dengan keduanya saling menyerang dan bertahan. Lucy dan Light Storm bertarung dengan kekuatan yang luar biasa, membuat ruangan menjadi berantakan dan rusak. Pedang Lucy dan tombak Light Storm bertabrakan dengan keras, membuat suara dentingan yang keras dan memekakkan telinga.

Lucy tidak memberinya kesempatan untuk bernapas, ia langsung menyerang Light Storm dengan sarangan ganda, membuat Light Storm harus menghindar terus-menerus.

Light Storm mulai kehabisan tenaga, ia tidak bisa mengimbangi serangan Lucy. "Sial... Tenaga ku hampir mencapai batas!" kata Light Storm dalan hati, sambil mundur beberapa langkah.

Light Storm mencoba untuk mengumpulkan tenaganya, tapi Lucy tidak memberinya kesempatan. Ia terus menyerang Light Storm dengan pedangnya, membuat Light Storm harus menghindar dengan gerakan yang cepat.

"Kau... Bagaimana bisa kau memiliki kekuatan seperti ini!" kata Light Storm dengan nada marah, sambil memandang Lucy dengan mata yang penuh kebencian.

Light Storm mencoba untuk mundur dan melarikan diri, tapi Lucy tidak membiarkan hal itu, ia langsung menerjang nya dan menempelkan pedangnya di leher Light Storm. "Jangan bergerak," kata Lucy, sambil memandang Light Storm dengan mata yang tajam. "Katakan padaku apa tujuan kalian? Dan beritahu aku dimana Carla!"

Light Storm memandang Lucy dengan mata yang penuh kebencian, "Kau... Kira aku akan memberitahukannya padamu?" kata Light Storm dengan nada marah dan mengejek.

Saat Lucy sedang lengah, tiba-tiba Light Storm mengeluarkan sebuah perangkat kecil dari sakunya dan menekan tombolnya. Seketika ruangan mulai dipenuhi dengan asap tebal, membuat Lucy tidak bisa melihat apa-apa. "PERINGATAN! GEDUNG AKAN RUNTUH DALAM 15 menit!" suara peringatan dari gedung terdengar keras dan jelas.

Light Storm memanfaatkan kesempatan ini untuk memblokir pedangnya dan menendang Lucy dengan keras, hingga membuat Lucy mundur beberapa langkah. "Hahaha... mungkin aku kalah hari ini, namun suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi." kata Light Storm dengan nada kemenangan, sambil melarikan diri ke dalam asap tebal.

Lucy berusaha untuk mengejar Light Storm, tapi asap tebal membuatnya tidak bisa melihat apa-apa. Ia hanya bisa mendengar suara langkah kaki Light Storm yang semakin menjauh. "Sial... Beraninya dia melarikan diri!" kata Lucy dalam hati, "Aku harus segera keluar dari sini!" Lucy berusaha untuk menemukan jalan keluar dari kabut asap tersebut.

ketika Lucy ingin pergi tiba-tiba, ia ingat tentang Julian dan Sonia yang terluka. Lucy langsung berlari menuju Julian dan Sonia.

Dan sesampainya disana ia melihat bahwa Julian sedang berusaha untuk menggendong Sonia yang terluka. "Julian, Sonia, syukurlah kalian baik-baik saja," kata Lucy, sambil memandang mereka dengan mata yang penuh kekhawatiran.

Tiba-tiba, suara peringatan dari gedung terdengar keras dan jelas. "Peringatan! Gedung akan hancur dalam 12 menit, harap segera mengungsi!" kata suara keamanan.

Lucy yang mendengar hal itu menjadi panik. "Julian, kita harus pergi dari sini sekarang! Ikuti aku!" kata Lucy, sambil memandang Julian dan Sonia dengan mata yang penuh semangat. "Aku akan membawa kalian keluar dari sini, jangan khawatir!"

Julian mengangguk dan menggendong Sonia yang terluka lebih erat. "Baiklah, tolong pimpin jalannya Lucy." kata Julian, sambil memandang Lucy dengan mata yang penuh kepercayaan.

Lucy memimpin jalan, sambil berusaha untuk menemukan jalan keluar yang paling cepat. "Ayo cepat, kita harus berlari!" kata Lucy, sambil memandang Julian dan Sonia dengan mata yang penuh semangat.

Mereka berlari secepat mungkin, sambil berusaha untuk menghindari puing-puing yang berjatuhan. Suara peringatan dari gedung semakin keras dan jelas, membuat mereka semakin bersemangat untuk keluar dari gedung. "Sial!.... Tinggal 10 menit lagi, kita harus bergegas pergi dari sini!" kata Lucy, sambil memandang jam yang ada ditangannya.

Setelah beberapa menit berlari, akhirnya mereka melihat jalan keluar. "Kita sudah dekat! Ayo, kita harus berlari lebih cepat!" kata Lucy.

Mereka berlari secepat mungkin, dan akhirnya mereka berhasil keluar dari gedung yang hampir runtuh. Mereka berhenti sejenak untuk menarik napas dalam-dalam, sambil memandang gedung yang sudah runtuh. "Akhirnya kita berhasil!" kata Lucy, sambil memandang Julian dan Sonia dengan mata yang penuh kebahagiaan.

"Ayo, kita kembali ke markas untuk mengecek kondisi Sonia," kata Lucy kepada Julian, sambil memandang Sonia yang masih terluka dengan mata yang penuh kekhawatiran. "Aku akan melaporkan nya hasilnya nanti kepada ketua."

Julian mengangguk setuju, sambil memandang Sonia dengan mata yang penuh kasih sayang. "Ya, aku khawatir dengan kondisi nya." kata Julian, sambil menggendong Sonia lebih erat.

Lucy mengangguk dan memimpin jalan, sambil membawa Julian dan Sonia menuju markas. Mereka akhirnya berhasil untuk menjalankan misi mereka dan kembali dengan selamat.

1
N_/al
Hai gais, maaf ya saya belum bisa update karena saya masih sekolah jadi keterbatasan waktu cukup sulit untuk mengupdate novel ini, tapi saya akan update kisaran hari Sabtu dan Minggu ya, untuk chapter nya kemungkinan akan saya update langsung 2 chapter nanti.
veragarden ✷
Ceritanya bikin penasaran thor, lanjutkan!
Esmeralda Gonzalez
Sumpah baper! 😭
Grecia Amiel
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!