NovelToon NovelToon
Dinikahi Pembunuh Bayaran

Dinikahi Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: ririn dewi88

Laki laki itu begitu menyebalkan, CEO yang sombong dan selalu galak padamu yang seorang asisten pengantin saja.

"Awas saja ya, lihat aku akan membuatmu jatuh cinta dan aku akan menyiksamu setiap hari"

Jdor, tiba-tiba suara guntur terdengar, ini tak ada tanda-tanda hujan, tapi kenapa ada suara guntur sungguh menakutkan, segera aku masuk kedalam mobil taksi. Aku mulai merinding padahal kan hanya main-main saja mengatakan itu.

Aku juga tak mau kalau sampai benar-benar menjadi istrinya bisa-bisa aku mati berdiri kalau ada disampingnya sampai tua. Menyeramkan sekali sungguh.

Apakah semua kata-kata itu bisa di cabut ?

Disini aku pake sudut pandang pemeran perempuan ya. Semoga kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn dewi88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi selanjutnya

"Huff aku harus meminta tandatangannya, semoga saja aku tak membuat kesalahan lagi"

Dengan perlahan ku ketuk pintu itu dan terdengar suara yang menyuruhku masuk. Dengan langkah yang anggun aku masuk dan tak langsung berhadapan dengan atasanku itu, pasti aku selalu dibelakangi.

"Maaf Tuan menganggu waktunya ada beberapa berkas yang harus ditandatangi dan juga ada meeting dengan Perusaan Persada jam 10 pagi diluar kantor, lalu ada lagi pertemuan dengan Tuan Januar di jam satu siang"

"Batalkan semuanya"

"Apa" gumamku dengan kaget.

"Tapi Tuan ini begitu penting"

"Sudah saya bilang batalkan ya batalkan jangan jadi karyawan yang bebal. Saya tak suka dibantah"

"Baik Tuan" jawabku dengan terbata-bata "Saya undur diri" dengan langkah yang tergesa-gesa aku keluar.

Huff, detak jantungku sudah tak beraturan sangat takut dengan sikapnya yang pemarah itu. Ternyata tak lama aku duduk dia keluar dari ruangannya.

Melempar berkas yang tadi aku bawa, bahkan aku tak mau menatap matanya. Biar saja aku tidak tahu wajah atasanku sendiri.

"Jika ada yang mencari saya katakan saya tak ada, jangan menelfon saya sebelum saya yang menelfon mu Karina. Jika pekerjaan sudah selesai maka pulang tidak usah menunggu saya datang kemari lagi" ucapnya panjang lebar.

Baru saja aku akan menjawab, dia sudah pergi melewati ku begitu saja. Bahkan bau tubuhnya masih tertinggal, sedangkan orangnya sudah mulai masuk kedalam lift. Lagi-lagi aku hanya bisa melihat punggungnya.

Kubuka sebuah berkas yang tadi dan aku baca juga siapa namanya agar aku tahu saja siapa nama atasannya, agar saat ada yang bertanya aku tahu.

"Farhan Bagaskara Wijaya" gumamku "Panjang juga namanya, hemm baiklah aku akan mengingatnya"

...----------------...

Farhan memarkiran sepeda motornya sembarangan, masuk kedalam sebuah gedung dengan langkah yang angkuh. Bahkan tak ada senyum sedikitpun dari bibir Farhan, saat yang lain menyambutnya tak ada kata balasan sedikitpun.

"Akhirnya datang juga kamu Farhan"

Tatapannya langsung beralih pada orang yang menyebut namanya "Ada apa, apa pekerjaannya akan membuatku untung"

"Tentu saja masuklah"

Kembali tanpa ada jawaban, Farhan masuk dan berdiri saja tanpa mau duduk berhadapan dengan orang yang memangilnya.

"Aku ingin kamu mengejar seseorang yang telah mengambil data perusahan ku, semuanya ada di sana. Aku tak mau perusahaan ini hancur begitu saja Farhan, kamu tahu sendiri bukan aku membangunnya dari nol"

"Dimana Juan sekarang, kenapa saya tak melihatnya"

"Mau bagaimana kamu melihatnya dia pergi dengan semua data perusahan, dia sudah mengambil semuanya. Bahkan uang perusahan juga dia ambil Farhan, makannya aku memanggilmu. Aku ingin kamu menghabisinya setelah mendapatkan berkas penting ku itu, akan aku bayar dengan sangat mahal kamu Farhan"

Farhan membuka ponselnya, mengamati sesuatu, senyumnya terbit begitu kecil. Mudah sekali pekerjaannya ini.

"Apa yang sedang kamu lakukan" tanya orang itu kebingungan.

"Saya selalu mengikat anak buah saya dengan sesuatu yang memberatkan mereka, jangan pernah lengah dengan orang dekat Dimitri. Kita tidak tahu siapa musuh sebenarnya, lihat saya sudah menemukan dimana Juan. Sudah tahu bukan kegunaan cincin yang saya berikan pada orang kepercayaan anda"

Dimitri mengangguk, benar juga apa yang dikatakan oleh Farhan, seharusnya dirinya dari awal waspada dan selalu menyimpan sesuatu di tubuh pegawainya agar tak kecolongan seperti ini.

"Aku serahkan segalanya padamu Farhan"

Hanya sebuah anggukan yang Farhan berikan, dia pergi kembali mengunakan sepeda motornya mengejar mangsanya, tadi pagi dirinya baru saja menghabisi 1 orang dan sekarang akan ada lagi darah. Farhan suka darah orang-orang jahat sangat menyegarkan dan membuat semangatnya muncul lagi.

Tidak butuh waktu lama, Farhan sudah menemukan Juan orang yang sudah dirinya cari-cari. Kembali sepeda motornya di parkir dengan sembarangan.

"Tuan anda tak bisa seperti itu memarkirkannya dengan sembarang"

"Diam lah" tangannya tak tinggal diam mendorong semua yang menghalanginya. Bahkan tak segan untuk memukulnya.

Juan yang melihat keberadaan Farhan tentu saja kalang kabut, dirinya sangat tahu siapa Farhan dia adalah pembunuh bayaran yang tak pernah kalah dan tak pernah gagal dalam membunuh mangsanya. Juan tak mau jadi orang yang berikutnya.

Langkahnya makin cepat, masuk kesebuah restoran namun dihadapannya Farhan sudah muncul menatapnya dengan tajam dibalik kaca mata hitamnya.

Saat melihat kereta yang akan melaju Juan masuk dan duduk dengan tenang, namun ketenangan itu tak bertahan lama Farhan sudah ada dihadapannya duduk dengan tenang pula dan melipat tangannya, matanya tak pernah beralih terus menatapnya.

Untungnya didalam kereta ada beberapa polisi yang berjaga, saat di pemberhentian pertama Juan turun bersama para polisi, ini akan lebih aman bukan. Saat kakinya sudah memijak kembali tanah Juan berlari sekencang-kencangnya.

Menubruk orang-orang yang menghalanginya, tak mau menatap kebelakang yang ada dipikirannya sekarang adalah kabur kabur dan kabur. Tubuhnya begitu gesit berlari kesana kemari bahkan sampai kelelahan sendiri.

Juan menyapu kesegala arah dengan pandangannya, tak ada Farhan. Farhan sudah kehilangan jejak dirinya.

"Mau kemana, apa tidak lelah Juan"

Deg, detak jantungnya seperti berhenti seketika. Juan membalikan tubuhnya dihadapannya sudah ada Farhan yang berdiri menjulang dengan sebuah rokok di bibirnya.

"Ingin minum"

"Biarkan aku pergi Farhan, kita tak punya urusan"

"Memang kita tak memiliki urusan, namun saya dibayar untuk mencari kamu. Kembalikan apa yang sudah kamu curi"

Juan melepaskan tasnya, ditangkap dengan mudah oleh Farhan namun kosong, isinya tak ada apapun. Sialan dia sudah menipunya.

Bahkan Juan sekarang sudah kembali berlari, tentu saja Farhan mengejarnya, berlari tak kalah kencangnya dengan sebuah pistol yang sudah dikeluarkan olehnya.

Satu peluru melesat mengenai kaki kanan Juan "Jangan bunuh aku Farhan ampuni aku"

"Dimana berkas itu, katakan maka dirimu akan lepas"

"Tidak, aku tak akan memberitahu siapapun" Juan memegang kakinya yang sangat kesakitan, darah juga mulai bercucuran.

Kembali satu peluru bersarang diperutnya membuat Juan ambruk dan tak bisa pergi kemana-mana lagi.

"Semuanya akan selesai jika dirimu memberikan apa yang saya mau"

Kata-kata itu yang terakhir Juan dengar dirinya sudah mulai kehabisan darah. Pingsan dan tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dengan dirinya.

Muncul beberapa orang menghampiri Farhan. Mereka sepertinya dari tadi susah mengikuti Farhan.

"Mana berkasnya" tanya anak buah Dimitri.

"Tak ada"

"Jangan main-main Farhan

"Memang tak ada bawa saja dia dan selamatkan dahulu, sepertinya dia menyembunyikan di suatu tempat"

"Baiklah"

Mereka segera membawa Juan, sedangkan Farhan tentu saja pulang. Sudah selesai pekerjaannya hanya tinggal menunggu Juan sadar dan tahu dimana dia menyimpan semuanya memang menyusahkan. Lebih baik langsung membunuhnya bukan itu lebih cepat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!