The Secret Miranda

Yulia kini menunduk dihadapan Miranda dan Jodi, dia meremas ujung bajunya itu..

“Sekarang jelasin sama mbak, kenapa kamu kabur dari rumah, jangan bohong kamu Yul?. ucap Miranda pada adik tirinya itu.

“ Yulia kesal mba , sama ibu.Ibu kerjaannya marah- marah mulu sama Yulia. Apalagi sekarang Yulia udah gak kerja.”

“Iya tapi gak harus pergi dari rumah juga kan?. Ibu tadi telpon mbak, ibu nyariin kamu Yul.Sekarang lebih baik kamu pulang”.

“ Nggak. Yulia gak mau pulang. Yulia mau disini”.Jawabnya tegas.

Sontak Mira dan Jodi langsung saling pandang. “ Gak bisa Yul, kamu gak kasihan sama Ibu, kamu tinggal sendiri?”.

“ Ibu juga gak kasihan sama aku, kenapa aku harus kasihan sama Ibu?”.

“Yulia”. bentak Miranda pada adiknya itu “ Kamu gak boleh bicara seperti itu

“Kenapa? memang itu kenyataanya mbak”.

Miranda sampai memijat pelipis matanya dia sungguh pusing sekarang.

“Sudah jangan jadi bertengkar “. ucap Jodi menengahi .

“Mbak Mira beruntung sudah menikah , punya suami seperti bang Jodi’. Sedang aku?.. Aku juga mau seperti mbak Mira.” Punya suami seperti bang Jodi juga!”. cicit Yulia pelan tiba-tiba saja Yulia berkata seperti itu.

“Maksud kamu apa Yul?, kamu iri sama mbak?”. tanya Miranda tak menyangka .

“Iya Yulia iri sama mbak.. !!”.

“Astagfirullah Yul.”Miranda sungguh tidak menyangka kalau adiknya itu akan iri pada dirinya, Kenapa bisa dia iri pada dirinya,

“Jangan bilang kamu juga suka sama bang Jodi Yul?”. MIranda berbicara dengan menatap tajam pada Yulia..

“Kalau iya kenapa?, mbak mau aku jadi istri ke-2 bang Jodi”..

“ Plak ‘.. Miranda menampar Yulia saat itu juga .Seketika Yulia langsung memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan dari kakaknya .Dia sama sekali tidak menyangka kalau Miranda akan menamparnya.

“Jangan kelewatan kamu Yul,bisa-bisanya kamu bicara seperti itu?, Bang Jodi itu kakak ipar kamu!”.

“Lantas , apa aku tidak boleh suka sama bang Jodi?.Aku rela ko jadi yang kedua , jadi madu mbak Mira’..

“Astagfirullah al’adzim Yulia, apa mbak gak salah dengar?”.

Sungguh perkataan Yulia membuat geram Miranda,”Mbak gak nyangka ya Yul!”.

“Mbak kecewa sama kamu”. Ucap Miranda marah.

“Sudah lebih baik kamu pulang Yulia, Lagipula saya tidak sedikit pun punya niat untuk menikah lagi.Apalagi dengan adik ipar saya sendiri. Kamu mengerti Yulia. Sekarang juga kamu pergi dari sini”..

Akhirnya setelah dari tadi hanya mendengarkan saja , kini Jodi angkat bicara juga. Sungguh dia sendiri juga kaget dengan yang dikatakan oleh iparnya itu.

Tidak menyangka kalau ternyata benar apa yang selama ini Jodi pikirkan tentang adik iparnya itu,dia memang menyukainya, bahkan ingin menikah dengannya.

Apa dia sudah gila.

“Yulia seperti nya kamu sudah salah paham terhadap saya,selama ini saya bersikap baik sama kamu ,itu murni karena saya sudah menganggap kamu itu adik saya sendiri. Jadi jangan mengartikan kebaikan saya itu secara berlebihan. Karena orang yang saya cintai itu hanya kakak kamu Miranda. dan selamanya akan tetap seperti itu tidak akan berubah.”

Sementara Yulia dia diam , dia juga merasa kecewa mendengar ucapan Jodi barusan.

YUlia pikir Jodi juga menyukainya,karena selama ini dia selalu baik dan perhatian padanya, sehingga membuat Yulia jatuh hati pada suami kakaknya itu.

“Pulang lah Yul, ibu pasti khawatir sama kamu, soal pekerjaan kamu tenang saja kamu pasti akan dapat pekerjaan lagi, sementara ini untuk hutang dan cicilan ibu,bilang sama Ibu biar abang yang bantu bayar sekarang.” Ucap Jodi lagi.

“Bang?”.. Miranda memegang tangan Jodi dan  menatap wajah suaminya itu dengan lekat.

“Gak apa-apa Mir, lagian cicilan untuk rumah ini sebentar lagi akan lunas. Kamu gak usah khawatir.Doa kan saja abang supaya pekerjaan abang lancar dan rezeki kita bertambah.”

Miranda hanya bisa mengangguk.

Akhirnya dengan langkah berat , Yulia dia pulang juga.Tapi didalam hatinya dia tidak akan menyerah, dia sudah kadung suka dengan Jodi suami kakak nya Miranda. Dia bertekad suatu hari dia akan bisa menikahi kakak iparnya itu.

“Mir.. kamu gak apa -apa kan ?” Jodi memegangi bahu Mira, sedari tadi dia hanya diam saja.

“Apa abang menyukai Yulia bang!”,

“Hah,. astagfirullah Mir, kamu gak dengar tadi abang bilang apa?”. Jodi mengacak rambutnya frustasi. Kenapa juga Istrinya harus bertanya seperti itu.

“Mira, dengar abang, Istri abang itu kamu cuma kamu.selamanya hanya akan tetap sama kamu. Berapa kali harus abang bilang.Apapun yang terjadi, dimata abang meski di luaran sana banyak wanita cantik kamu tetap yang paling cantik Miranda, Bahkan abang selalu berdoa supaya abang bisa menjaga hati dan pandangan abang dari banyaknya godaan di luar sana. Tolong percaya sama abang Mir, jangan pernah berpikir buruk lagi.”

Jodi memeluk MIranda dengan sayang.

Tiba -tiba saja Miranda menangis, sungguh dia sangat tidak menyangka adik tirinya yang sangat Miranda sayangi ternyata mampu membuat hati nya sakit. Bagaimana bisa dia menyukai bahkan ingin menikah dengan kakak iparnya sendiri. Bahkan dia rela menjadi madu untuk kakak nya.

Apa ibunya tau akan hal ini?.

“Kenapa dia tega bang?, kenapa? aku bahkan selalu berusaha menjadi kakak yang baik untuknya , walaupun dia hanya adik tiriku aku sangat menyayangi dia bang!”.

“Tidak peduli betapa sakit nya hatiku saat melihat ayahnya dulu.Apa abang tau jujur saja saat melihat Yulia hatiku sakit bang .Aku benci ayahnya., Ayahnya yang sudah merebut Ibu dari ayahku dulu,aku melihat semuanya bang, demi ayahnya Yulia Ibu pergi meninggalkan ayah dan anak-anaknya, membuat aku merasakan tidak punya keluarga. Aku ditinggalkan sendiri bang… hiks..hiks…hiks..

Tanpa Miranda sadari dia sudah memberitahu Jodi tentang masa kecilnya itu.

Jodi baru tahu kalau ternyata Miranda punya masa kecil yang menyakitkan. Ternyata perceraian orangtuanya begitu membekas di hati Miranda.Jodi salut pada istrinya itu, dia bisa dengan lapang menerima Yulia bahkan dia sangat menyayanginya sudah seperti adik kandungnya sendiri.

“Gak apa-apa Mir, kamu punya abang sekarang kamu gak sendiri . “Ucap Jodi mengusap lembut punggung Mira.

“Kamu sudah benar Mir,apa yang kamu lakukan itu benar untuk tidak ikut membenci Yulia, kamu memang baik, Abang makin cinta dan sayang sama kamu Miranda. “ Cup Jodi mengecup lembut kening Mira.

‘Sudah jangan terlalu dipikirkan dan jangan sedih lagi. Soal Yulia kamu tenang saja,percaya sama abang, tidak mungkin abang akan melakukan kesalahan untuk yang ke dua kalinya. Abang berangkat dulu ya, sudah siang abang sudah terlambat. Kamu gak apa-apa kan abang tinggal?”..

Miranda melepas pelukan Jodi dan mengusap air mata yang membasahi pipinya.

“Gak , Mira gak-apa-apa ,abang berangkat aja !!”.

“Hmm.. abang pergi ya. !!

“ Hati -hati bang, Miranda mencium tangan Jodi bulak balik.

Setelah itu Jodi pergi berangkat ke kantor meninggalkan Mira seorang diri di rumah.Kembali Miranda terdiam,mengingat semua yang telah terjadi.Kenapa sepertinya masalah selalu saja datang menghampirinya.

Aku belum sembuh,hanya saja tidak mengeluh.

Aku masih rapuh, namun mencoba untuk terlihat tangguh.

Lukaku masih basah,namun kubiarkan dia mengering tanpa ku obati setiap goresannya.

Aku hanya berusaha kuat,walaupun sebenarnya retak.

Sepertinya hati dan mental Miranda benar-benar sedang diuji kembali.

Tentang trauma masa kecilnya,hadirnya orang -orang dari masa lalunya, ditambah dengan kenyataan bahwa ternyata adik tirinya nya juga mencintai suaminya.

Apakah itu semua akan membuat kembali Miranda depresi lagi?.

Penasaran Kan??...